Reaksi Friedal-Crafts dan Yang Berhubungan

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara 7 induksi yang bertambah dalam kecepatan pembentukan hidrokarbon sehingga diyakini bahwa reaksi tidak terjadi secara autokatalitik. Sehingga selektifitas olefin yang rendah diperbaiki dengan mengawasi fase pseuodoliquid. Perbandingan olefinparaafin dalam pembentukan hidrokarbon tergantung pada senyawa hateropoly menyerap reaktan dimetil eter. Sehingga kekuatan asam tidak signifikan dalam mempengaruhi selektifitas reaksi tetapi kontribusi katalisis terhadap fase bulk fase pseudoliquid.

3.3. Reaksi Friedal-Crafts dan Yang Berhubungan

Heteropolyacid dan garamnya telah memberikanharapan dalam reaksi Friedal-Crafts menggantikan katalis homogen konvensional seperti AlCl 3 , BF 3 dan H 2 SO 4 yang memberikan masalah terhadap lingkungan, menyebabkan toksititas yang tinggi, korosi terhadap buangan asmnya, kesulitan dalam memisahkan dan penanggulangannya dan lain-lain [6]. PW yang disupport pada silika, sangat baik untuk alkilasi benzena dengan 1-oktana dibandingkan heteropolyacid yang lain. Pada suhu 35 C dengan benzena yang berlebih, diperoleh 2-penil oktana 50-80 mol sebagai mayor produk, 3 dan 4 penil oktan. Dimana aktifitas katalitik tergantung pretreatmen temperatur dan pemuatan heteropolyacid. Sedangkan alkilasi arena dengan benzil klorida sangat efesien dikatalis PMoSiO 2 . Asilasi p-silena dengan benzoil klorida dengan katalis PMo dalam PMoSiO 2 terdekomposisi selama reaksi. Dimana PMo yang tidak disuppotr adalah spesies yang aktif yang larut dan berinteraksi dengan benzil klorida. Sedangkan SiW dan PW adalah katalis yang efektif intuk asilasi dan sebagaian tidak berubah pada permukaan SiO 2 setelah reaksi. Tetapi dalam pelarut polar seperti eter, SiWW lepas dari silika suppotr dan terdekomposisi selama reaksi. Katalis SiWSiO 2 juga dapat mengkatalis asilasi tetapi lebih lemah [6]. Soeda dkk, dalam [6] menemukan,bulk PW lebih baik dari cairan H 2 SO 4 , CF 3 COOH atau katalis padatan Amberlyst-15, SiO 2 -Al 2 O 3 selektif untuk alkilasi p-silena dengan isobutena pada 30 C menghasilkan tert-butil-p-silena. Misono dkk, dalam [6], menunjukkan garam yang tidak larut Cs 2,5 H 0,5 PW yang memiliki luas permukaan dan sisi asam yang kuat dapat mengkatalis alkilasi 1,3,5-trimetilbenzena dengan sikloheksana yang lebih aktif dari asamnya. Hidropobisitas yang lebih tinggi dibanding heteropolyacid bermanfaat untuk adsorbsi reaksi molekul nonpolar dan kation Cs + memungkinkan perubahan kelunakan heteropolianion yang akan meningkatkan stabilitas intermediet kation sikloheksil dengan polianion. Cs 2,5 H 0,5 PW yang efektif untuk asilasi arena teraktifasi seperti p-silena, anisol, mesitilena dengan asetat dan benzoat anhidrat dan asil klorida dan lebih baik dari asamnya. Bulk dan silika supportedtungstate heteropolyacid lebih efektif dan katalis serbaguna untuk alkilasi, dealkilasi dan transalkilasi penol seperti pada persamaan 1: R R’ R OH R OH R’ R OH + + a. + OH R R OH b. R OH R OH c. + 2ArBu + + 2ArH 1 Alkilasi p-kresol dan isobutena persamaan 1.a dimana R = CH 3 dan R’ = CCH 3 3 menggunakan PW telah dikomersilkan di Rusia dan tahap sintesis antioksidan. Penol dapat juga dialkilasi dengan terminal polimer olefin dengan adanya heteropolyacid. Sehingga kopolimer etilena1- butena M n 3300 digunakan untuk alkilasi penol dalam o-diklorobenzena dengan PW yang dikalsinasi pada 300 C sebagai pembuatan bahan bakar dan bahan tambahan minyak pelumas. PW supported 20-50wt pada mesoporos silika murni molekuler sieve MCM-41 dengan ukuran pori 30 Å, memiliki selektifitas tinggi dalam alkilasi 4-tert-butilfenol dengan olefin persamaan 1.a dimana R’ = CCH 3 3 . Alkilasi stirena dengan PWMCM-41 menghasilkan produk monosubstitusi 2-1-peniletil-4-tert-butil fenol dan produk substitusi 3,6-bis1-peniletil- 4-tert-butilfenol. Menhasilkan produk yang tinggi dibandingkan dengan PW bulk atau PW supported silika. Sehingga heteropolyacid?MCM-41 dapat digunakan sebagai katalis untuk reaksi-reaksi molekul yang berukuran besar. 3.4. Reaksi Miscellaneous PW supported-silika adalah katalis yang aktif untuk reaksi Diels-Alder dalam medium toluena menghasilkan produk 70-80. Garam Ce 3+ , Ce 0,87 H 0,4 PW memiliki aktifitas tinggi, sedangkan Cs 2,5 H 0,5 PW tidak aktif. PW bulk memiliki aktifitas lebih rendah hal ini disebabkan luas permukaan yang kecil dan sisi yang dibloking dengan polimer diena. Reaksi seperti persamaan 2 [6]: e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara 8 + O O O O 2

3.5. Skeletal Isomerisasi Alkana