Menurut Depkes tahun RI 2004, ibu partus tak maju yang rawat inap di rumah sakit diperoleh proporsi 4,3 yaitu akibat persalinan 3.6 dan akibat CFR
ibu 0,7. Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik Di RS Santa Elisabeth
Medan tahun 2005-2009 ditemukan proporsi partus tak maju 25,2. Dari hasil penelitian Abdi di RSIA Badrul Aini Medan tahun 2002-2006 diperoleh proporsi
partus tak maju 12,7 yaitu 411 kasus dari 3.225 persalinan dan CFR bayi akibat partus tak maju 0,2. Hasil penelitian Yeni di RSU Kabupaten di Propinsi
Sumatera Utara tahun 2002 diperoleh proporsi partus tak maju 14,1 yaitu 30 dari 73 kasus kedaruratan obstetri.
Seksio sesarea didefinisikan sebagai melahirkan bayi melalui insisi pada dinding abdomen dan dinding uterus Cunningham,1995. Tindakan operasi
seksio sesarea dilakukan jika ada indikasi pada ibu dan janin Wiknjosastro, 2000. Namun pada saat ini tindakan seksio sesarea menjadi alternatif persalinan
yang dilakukan tanpa indikasi medis melainkan indikasi sosial. Alasan memilih persalinan secara seksio sesarea, ibu tidak akan mengalami rasa sakit nyeri
seperti pada persalinan normal Kasdu, 2005. Angka kematian fetus dan maternal salah satunya adalah partus tidak
maju. Hal ini yang mendasari dilakukan penelitian mengenai Prevalensi Persalinan Seksio Sesarea atas indikasi Partus Tidak Maju di RSUD Dr.Pirngadi
Medan Tahun 2012 Menurut survei awal kasus mengenai Prevalensi Persalinan Seksio Sesarea
atas indikasi partus tidak maju di RSUD Dr. Pringadi Medan Tahun 2012 adalah sebanyak 56.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Berapakah prevalensi persalinan seksio sesarea atas indikasi partus tidak maju di
RSUD DR. Pirngadi Medan tahun 2012?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui prevalensi persalinan seksio sesarea atas indikasi partus tidak maju di RSUD DR. Pirngadi Medan tahun 2012.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus penelitian ini adalah: 1. Mengetahui prevalensi kasus partus tidak maju fetopelvik
disporportion di RSUD DR. Pirngadi Medan pada tahun 2012. 2. Mengetahui faktor-faktor partus tidak maju di RSUD Dr. Pringadi
Medan Tahun 2012. 3. Mengetahui Luaran fetal dan Luaran maternal outcome pada
persalinan seksio sesarea atas indikasi partus tidak maju di RSUD DR. Pirngadi Medan tahun 2012
1.4. Maanfat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap : 1. Tenaga kesehatan,penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan penyediaan fasilitas,pelayanan,khususnya dalam penanganan terhadap partus tidak
maju disporposi fetopelvik untuk mengurangi angka kematian maternal dan perinatal
2. Bagi peneliti lain,diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tambahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan partus tidak maju. 3. Sebagai pengetahuan tambahan bagi penulis maupun pembaca
mengenai partus tidak maju.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Partus Tidak Maju
2.1.1 Definisi Partus Tidak Maju
Partus tak maju yaitu persalinan yang ditandai tidak adanya pembukaan serviks dalam 2 jam dan tidak adanya penurunan janin dalam 1 jam.Partus tak
maju dapat terjadi meskipun kontraksi uterus kuat, janin tidak dapat turun karena faktor mekanis. Kemacetan persalinan biasanya terjadi pada pintu atas panggul,
tetapi dapat juga terjadi pada ronga panggul atau pintu bawah panggul. Partus tak maju yaitu suatu persalinan dengan his yang adekuat yang tidak menunjukan
kemajuan pada pembukaan serviks, turunnya kepala dan putar paksi selama 2 jam
terakhir Prawirhardjo,S,2009. 2.1.2 Klasifikasi
Menurut Jhonson 2004 partus tidak maju dapat digolongkan menjadi empat yaitu:
1. Persalinan disfungsi akibat kontraksi uterus yang tidak efektif atau
upaya mengedan ibu. 2.
Perubahan struktur pelvis jalan lahir 3.
Kelainankelahiran posisi,bayi besar dan jumlah bayi 4.
Respon psikologis ibu terhadap persalinan Menurut Prawirhajo, partus tidak maju dapat digolongkan menjadi tiga
yaitu : 1. Kelahiran tenaga his atau kekuatan kontraksi
2. Kelahiran janin yaitu: persalinan dapat mengalami gangguan atau kemacetankarena kelainan dalam letak atau dalam bentuk janin.
3. Kelainan jalan lahir: kelainan dalam lahir biasanya menghalangi kemajuanatau penyebab kemacetan nyeri.
Universitas Sumatera Utara