3.2 Klasifikasi Kendaraan
Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga, yakni perbandingan terhadap satuan kendaraan dalam penumpang.
Penjelasan tentang jenis kendaraan dapat dilihat sebagai berikut: 1. Mobil Penumpang Passenger Car
Jenis kendaraan pribadi dengan daya angkut lebih keceil dari 12 orang, termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.
2. Mobil bus Bus Semua jenis kendaraan penumpang yang daya angkutnya lebih besar dari 12
orang termasuk didalamnya Pick Up. 3. Mobil gerobak Truck Wagon
Semua jenis truck yang mempunyai roda 4 keatas, termasuk mobil tangki. 4. Sepeda motor Motor Cycle
Semua jenis kendaraan bermotor beroda 2, seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Vespa dan lain-lain.
3.3 Kecelakaan Lalu-Lintas di Jalan Raya
Menurut buku Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan beserta Peraturan Pelaksanaanya PP Nomor 41,
42, 43 dan 44 tahun 1993 pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tentang Prasarana Lalu-Lintas, kecelakaan lalu-lintas adalah suatu peristiwa di
Universitas Sumatera Utara
jalan yang tidak di sangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan yang sedang bergerak atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban
manusia atau kerugian harta benda.
Di dalam buku tersebut, korban kecelakaan lalu lintas dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Korban Meninggal Korban meninggal adalah korban yang sudah dipastikan meninggal sebagai
akhir kecelakaan lalu lintas dalam jangka waktu paling lama 3 hari setelah kecelakaan tersebut.
2. Korban Luka Berat Korban luka berat adalah korban yang karena luka-lukanya menderita cacat
tetap atau dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 hari sejak terjadinya kecelakaan.
3. Korban Luka Ringan Korban luka ringan adalah korban yang tidak termasuk dalam pengertian
korban meninggal dan korban luka berat.
3.4 Jenis dan Bentuk Kecelakaan
Kecelakaan Lalu-Lintas dapat digolongkan atas 3 jenis menurut akibat dari kecelakaan terebut yaitu:
1. Kecelakaan dengan korban meninggal.
Universitas Sumatera Utara
2. Kecelakaan dengan korban luka-luka. 3. Kecelakaan dengan kerugian dan kerusakan kendaraan.
PT. Jasa Marga mengekelompokan jenis tabrakan yang melatar belakangi terjadinya kecelakaan lalu lintas menjadi:
1. Tabrakan depan – depan
Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana keduanya saling beradu muka dari arah yang berlawanan, yaitu bagian depan
kendaraan yang satu dengan bagian depan kendaraan lainnya. 2. Tabrakan depan- samping
Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan kendaraan yang satu menabrak bagian samping kendaraan lainnya.
3. Tabrakan samping-samping Adalah jenis tabrakan dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian
samping kendaraan yang satu menabrak bagian yang lain. 4. Tabrakan depan
–belakang
Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan kendaraan yang satu menabrak bagian belakang kendaraan di depannya
dan kendaraan tersebut berada pada aeah yang sama. 5. Menabrak penyebrang jalan
Universitas Sumatera Utara
Adalah jenis tabrakan antara kendaraan yang tengah melaju dan pejalan kaki yang sedang menyebrang jalan.
6. Tabrakan sendiri Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju mengalami
kecelakaan sendiri atau tunggal. 7. Tabrakan beruntun
Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang melibatkan lebih dari dua
kendaraan secara beruntun . 8. Menabrak obyek tetap
Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak obyek tetap dijalan.
3.5 Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu-Lintas