BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persalinan adalah proses pengeluaran janin,plasenta,dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan
dilatasi serviks sebagai akibat kontraksiuterus dengan frekuensi,durasi,dan kekuatan yang teratur. Mula – mula kekuatan yang muncul kecil,kemudian
terus meningkat sampai pada puncak pembukaan serviks lengkap dan siap untuk pengeluaran janin darirahim ibu.Rohani,2010
Kehamilan,persalinan dan menjadi seorang ibu merupakan peristiwa dan pengalaman penting dalam kehidupan seorang wanita.
Namun,sebagaimana tahap transisilain dalam fase kehidupan,peristiwa itu dapat berupa kebahagiaan,maupun sebaliknya,dapat juga menyebabkan
kecemasan baik untuk kelahiran yang pertama kali ataupun yang kesekian kali. Tak jarang kecemasan tersebut berkembang menjadi trauma yang
berdampak pada kematian ibu. Millennium Development Goal’s mencakup delapan tujuan salah
satunya yaitu meningkatkan kesehatan ibu. Pernyataan tersebut terkait dengan Angka Kematian IbuAKI menurut World Health Organization WHO di
dunia mencapai 586.000jiwa setiap tahunRonald,2011. Dan salah satu penyebab meningkatnya angka kematian ibu adalah kecemasan dalam
menghadapi persalinan. Angka kematian ibu AKI di Indonesia tahun 2008 307100.000
kelahiran hidup menurun pada tahun 2009 menjadi 228100.000 KH. AKI di
Universitas Sumatera Utara
privinsi Jawa Tengah untuk tahun 2008 sebesar 114,42100.000 KH,pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 117,02100.000 KH dan pada
tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 104,97100.000KH. AKI tertinggi di pemalang sebanyak 48100.000 KH dan di Grobogan menempati urutan
kesepuluh dari seluruh angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebanyak 18100.000 KH Dinkes,2010 target MDG’s pada tahun 2015
yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup,tetapi sampai pada tahun 2013 hal tersebut belum terpenuhi karena AKI di Indonesia masih tinggi.
Masyarakat masih menganggap paradigma persalinan merupakan pertaruhan hidup dan mati, sehingga wanita yang akan melahirkan
mengalami ketakutan-ketakutan, khususnya takut mati baik bagi dirinya sendiri ataupun bayi yang akan dilahirkannya.
Melihat fenomena di atas, menunjukkan bahwa proses persalinan selain dipengaruhi oleh faktor passage, passanger, power dan penolong,
faktor psikis juga sangat menentukan keberhasilan persalinan. Dimana kecemasan atau ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul
karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam intra psikis dapat
mengakibatkan persalinan menjadi lamapartus lama atau perpanjangan Kala II Depkes RI Pusdiknakes.
Pada survey awal yang telah saya lakukan di klinik Raskita Sambirejo Binjai terhadap 5 responden hamil PrimigravidaTrimester II,III masih ada
yang mengalami kecemasan saat akan menghadapi persalinan. Dengan perincian 1 ibu hamil mengalami tingkat kecemasan ringan,2 ibu hamil
mengalami tingkat kecemasan sedang,dan 1 ibu hamil mengalami tingkat
Universitas Sumatera Utara
kecemasan berat. Seseorang ibu hamil lainnya malah tidak mengalami kecemasan,tapi bangga dan bahagia karena sepanjang pemeriksaan kehamilan
semuanya lancar dan baik-baik saja dan sebentar lagi akan menjadi seorang wanita sempurna,karena akan menjadi seorang ibu dan mampu memberikan
keturunan pada suaminya. Adapun kecemasan para ibu hamil lainnya,berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan bayi yang akan
dilahirkannya dan persiapan biaya yang dibutuhkan saat persalinan dan perawatan bayi yang akan dilahirkan. Primigravida adalah seorang wanita
yang hamil untuk pertama kali. Saat menghadapi persalinan terutama untuk anak pertama,ibu hamil sering mengalami kecemasan. Munculnya kecemasan
ini sangat wajar,karena merupakan suatu pengalaman baru dan merupakan masa-masa yang sulit bagi seorang wanita.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarikuntuk melakukan penelitian dengan judul “ Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida
Terhadap Persalinan Di Klinik Raskita Sendang rejo Tahun 2015 “
B. Rumusan Masalah