Gambaran Kecemasan Dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011

(1)

GAMBARAN KECEMASAN DAN NYERI PERSALINAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI KLINIK BERSALIN SALLY MEDAN

LENNY MARLINA MARPAUNG 105102059

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Lenny Marlina Marpaung

Gambaran Kecemasan Dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan

Tahun 2011

x + 41 hal + 9 tabel + 1 skema + 10 LAMPIRAN Abstrak

Kecemasan (Ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Nyeri dalam persalinan merupakan stimulasi yang dirasakan ibu selama proses persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kecemasan dan nyeri persalinan pada ibu primigravida di Klinik Sally Medan Tahun 2011. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan jumlah sampel sebanyak 32 orang dengan tehnik purposive sampling. Penelitian ini dimulai pada bulan Januari – April 2011. Hasil penelitian menunjukkan dari segi karakteristik tentang gambaran kecemasan dan nyeri persalinan yakni pendidikan sebagian besar berpendidikan perguruan tinggi yaitu 15 orang (46,9 %), sedangkan berdasarkan umur ditemukan sebagian besar ibu primigravida memiliki umur 20-25 tahun sebanyak 18 orang (56,3%), sedangkan berdasarkan pekerjaan ibu primigravida memiliki pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 17 orang (53,1%). Dari segi kecemasan sebanyak 24 orang (75 %) mengalami cemas sedang dalam menghadapi persalinan dan sebagian kecil sebanyak 8 orang (25%) mengalami cemas berat, dan dari segi nyeri persalinan sebagian besar responden sebanyak 17 orang (54 %) mengalami nyeri berat dan sebagian kecil sebanyak 15 orang (46%). Gill (1990) menyatakan ansietas seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan ansietas.

Daftar Pustaka : 21 (1998-2009)


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Gambaran Kecemasan Dan Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida Di Klinik bersalin Sally Medan 2011’’ yang diajukan untuk memenuhi salah syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2. Nur Asnah Sitohang, Skep, Ns, MKep selaku Ketua Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3. dr. Sarma Lumban Raja, SpOG (K) selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan arahan selama penyusunan Karya Tulis Ihmiah

4. Pimpinan Klinik Sally Medan

5. Seluruh staf dan Dosen Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

6. Ayah dan Ibu, Abang dan Kakak, dan Adik yang penulis sangat cintai yang telah memberikan dukungan serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis dalam membuat Karya Tulis Ihniah ini.


(5)

7. Rekan-rekan mahasiswa Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera utara yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilimiah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhirnya Penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.

Medan, 06 Juni 2011 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR SKEMA ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULKUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan ... 5

1. Definisi Persalinan ... 5

2. Etiologi Persalinan ... 5

B. Kecemasan ... 6

1. Definisi cemas ... 6

2. Tipe Kepribadian Pencemas ... 7


(7)

C. Nyeri ... 12

1. Definisi Nyeri ... 12

2. Fisiologi Nyeri ... 13

3. Etiologi Rasa Nyeri ... 14

4. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri ... 16

5. Klasifikasi Nyeri ... 17

6. Pengukuran Intensitas ... 17

7. Penatalaksanaan Nyeri Persalinan D. Hubungan Ansietas dan Nyeri ... 22

BAB. III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep ... 23

B. Definisi Operasional ... 24

BAB. IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

1. Populasi ... 25

2. Sampel ... 25

C. Tempat Penelitian ... 26

D. Waktu Penelitian ... 26

E. Etika Penelitian ... 26

F. Alat Pengumpulan Data ... 27


(8)

I. Analisis Data ... 29

BAB . V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31

B. Pembahasan ... 36

a. Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 36

b. Keterbatasan Penelitian ... 38

c. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan/ Pendidikan Bidan ... ... 38

BAB . VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 39

B. Saran ... 41


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu tentang hubungan kecemasan dengan nyeri persalinan di Klinik Bersalin Sally Medan ………. 31 Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan pertanyaan kecemasan menghadapi

persalinan pada ibu primigravida di klinik bersalin Sally Medan ……….. 32 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi

persalinan Pada ibu primigravida di klinik bersalin Sally Medan ……….. 33 Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan pertanyaan kecemasan menghadapi

persalinan pada ibu primigravida di klinik bersalin Sally Medan ……….. 34 Tabel 5.5. Distribusi frekuensi nyeri persalinan pada ibu primigravida dalam

mengahadapi Persalinan Diklinik bersalin Sally Medan ……….. 34


(10)

DAFTAR SKEMA


(11)

DAFTAR GAMBAR


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 2 : Surat Pernyataan Penelitian

Lampiran 3 : lembar Persetujuan Responden Lampiran 4 : Surat Persetujuan Content validity Lampiran 5 : Lembar Kuesioner

Lampiran 6 : Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Lampiran 7 : Data SPSS

Lampiran 8 : Master Tabel Lampiran 9 : Surat Penelitian

Lampiran 10 : Surat Balasan Penelitian

Lampiran 11 : Surat Pernyataan Editor Bahasa Indonesia


(13)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Lenny Marlina Marpaung

Gambaran Kecemasan Dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan

Tahun 2011

x + 41 hal + 9 tabel + 1 skema + 10 LAMPIRAN Abstrak

Kecemasan (Ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Nyeri dalam persalinan merupakan stimulasi yang dirasakan ibu selama proses persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kecemasan dan nyeri persalinan pada ibu primigravida di Klinik Sally Medan Tahun 2011. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan jumlah sampel sebanyak 32 orang dengan tehnik purposive sampling. Penelitian ini dimulai pada bulan Januari – April 2011. Hasil penelitian menunjukkan dari segi karakteristik tentang gambaran kecemasan dan nyeri persalinan yakni pendidikan sebagian besar berpendidikan perguruan tinggi yaitu 15 orang (46,9 %), sedangkan berdasarkan umur ditemukan sebagian besar ibu primigravida memiliki umur 20-25 tahun sebanyak 18 orang (56,3%), sedangkan berdasarkan pekerjaan ibu primigravida memiliki pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 17 orang (53,1%). Dari segi kecemasan sebanyak 24 orang (75 %) mengalami cemas sedang dalam menghadapi persalinan dan sebagian kecil sebanyak 8 orang (25%) mengalami cemas berat, dan dari segi nyeri persalinan sebagian besar responden sebanyak 17 orang (54 %) mengalami nyeri berat dan sebagian kecil sebanyak 15 orang (46%). Gill (1990) menyatakan ansietas seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan ansietas.

Daftar Pustaka : 21 (1998-2009)


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan dimaksud dalam pembukaan UUD 1945. Salah satu tolak ukur untuk menilai kemajuan program pembangunan kesehatan adalah faktor derajat kesehatan, yang diuraikan dalam berbagai variabel seperti lamanya hidup, kematian, kesakitan, dan lain–lain. Variabel ini dijabarkan ke dalam indikator misalnya angka harapan hidup, angka kematian kasar, angka kesakitan, dan lain-lain (Depkes RI, 2008).

Kasus kematian ibu melahirkan di Indonesia tergolong cukup tinggi. Pada tahun 2015 mendatang angka kematian ibu melahirkan ditargetkan menurun menjadi 103 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian di Indonesia saat ini tergolong masih tinggi yaitu mencapai 228 per kelahiran hidup.

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks (Asuhan Persalinan Normal, 2008).


(15)

Kecemasan (Ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Gangguan ansietas adalah sekelompok kondisi yang memberi gambaran penting tentang ansietas yang berlebihan yag disertai respon perilaku, emosional, dan fisiologis. Individu yang mengalami gangguan ansietas dapat memperlihatkan perilaku yang tidak lazim seperti panik tanpa alasan, takut yang tidak dapat dijelaskan atau berlebihan (Viebeck Sheila L, 2008).

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang actual atau potensial. Kebanyakan sensasi nyeri adalah akibat dari stimuli fisik dan mental atau stimuli emosional (Smeltzer, Suzanne C, 2002).

Proses persalinan merupakan peristiwa yang melelahkan sekaligus beresiko, tidak mengherankan calon yang akan melahirkan diselimuti rasa takut, panik, dan gugup. Seorang wanita yang merasa cemas pada saat persalinan dapat mengancam keselamatannya dan bayinya. Kecemasan juga mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah ke rahim, kontraksi rahim menurun, lamanya kala I, turunnya aliran darah ke plasenta, rendahnya oksigen yang tersedia untuk janin. Penyebab kecemasan yang dirasakan oleh ibu pada saat menjelang persalinan antara lain : takut akan peningkatan nyeri, takut persalinan akan melukai bayinya, kurang pengetahuan tentang proses persalinan, takut kehilangan kontrol, takut tidak dapat merawat bayinya, takut akan pengabaian ayah dari si bayinya, kepercayaan-kepercayaan yang mengatakanbahwa melahirkan itu sakit (Simkim&Anchefa 2005).

Ketika seorang ibu menghadapi proses persalinan diiringi dengan ketakutan dan sangat cemas serta tegang, tak yakin pada diri sendiri maka ketegangan ini bisa


(16)

menyebabkan tekanan pada serviks dan rahim sehingga akan lebih banyak rasa sakit / nyeri yang ditimbulkan (Mander, 2005).

Oleh karena itu yang terpenting bagi ibu adalah adanya dukungan dan motivasi dari orang yang ada di sekelilingnya, demi membesarkan hati serta membantunya menghadapi persalinan secara normal. Jika para ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi, maka ibu akan mendapat rasa aman dan itu dapat membantunya dalam mengahadapi persalinan secara normal (Asuhan Persalinan Normal, 2007).

Hodnett (1995), dalam penelitiannya mengindikasikan bahwa kehadiran dukungan dari orang-orang yang dilatih akan mengurangi durasi kelahiran, mengurangi kecenderungan penggunaan obat-obatan pengurang rasa nyeri dan menurunkan kejadian kelahiran secara secsio sesaria.

Oleh karena hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti “Gambaran Kecemasan dan Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Kecemasan dan Nyeri Persalinan pada ibu Primigravida?


(17)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini merupakan untuk mengetahui Tujuan Umum :

1. Untuk mengetahui gambaran kecemasan dan nyeri persalinan yang terjadi pada ibu primigravida.

Tujuan Khusus :

1. Untuk mengetahui karakteristik ibu primigravida yang mengalami kecemasan dan nyeri persalinan.

2. Untuk mengetahui tingkat kecemasan yang terjadi pada ibu primigravida. 3. Untuk mengetahui tingkat nyeri persalinan yang terjadi pada ibu primigravida.

D. Manfaat Penelitian 1. Pelayanan Kebidanan

Sebagai masukan bagi pelayanan kesehatan terkhusus bidan agar mampu melayani dan menghadapi rasa cemas, nyeri pada ibu bersalin dengan memberikan asuhan kebidanan dengan benar dan tepat.

2. Perkembangan Ilmu Kebidanan

Sebagai masukan bagi perkembangan ilmu kebidanan dalam menghadapi ibu yang mengalami rasa cemas yang dapat mengakibatkan meningkatnya rasa nyeri pada ibu bersalin.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. PERSALINAN

1. Definisi Persalinan

Persalinan adalah saat yang menengangkan dan dapat menggugah emosi ibu dan keluarganya atau bahkan dapat menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Upaya untuk mengatasi gangguan emosional dan pengalaman yang menegangkan tersebut sebaiknya dilakukan melalui asuhan sayang ibu selama persalinan dan proses kelahiran bayinya (Asuhan Persalinan Normal, 2008).

Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan persentasi belakang kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janin (Sarwono,2002).

Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan persentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang 24 jam (Prawirohardjo, 1997, hal 180).

Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya.

2. Etiologi Persalinan

Sebab terjadinya persalinan merupakan teori-teori yang kompleks. Faktor-faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan nutrisi. Perubahan – perubahan dalam biokimia dan biofisika telah banyak mengungkapkan mulai dan berlangsungnya persalinan yaitu : a). penurunan kadar


(19)

hormon estrogen dan progesteron yang dapat mengakibatkan peregangan dari otot-otot uterus, b). meningkatnya kadar prostaglandin, c). keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemika otot-otot uterus, d). berkurangnya nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan, e). tekanan pada ganglion servikale yang terletak di belakang serviks yang tertekan yang merupakan penyebab peningkatan kontraksi uterus (Prawirohardjo, 2002).

B. KECEMASAN 1. Definisi Cemas

Kecemasan (Ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Gangguan ansietas adalah sekelompok kondisi yang memberi gambaran penting tentang ansietas yang berlebihan yang disertai respon perilaku, emosional dan fisiologis. Individu yang mengalami gangguan insietas dapat memperlihatkan perilaku yang tidak lazim seperti panik tanpa alasan, takut yang tidak dapat dijelaskan atau berlebihan (Viebeck Sheila L, 2008, hal 307).

Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality testing Ability), masih baik, kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan pribadi/spilitting personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal.

Ansietas memiliki dua aspek yakni aspek sehat dan aspek membahayakan, yang bergantung pada tingkat ansietas, lama ansietas dialami, dan seberapa baik individu melakukan koping terhadap ansietas (Videback, Sheila L, 2008, hal 307).


(20)

Gejala kecemasan baik sifatnya akut maupun kronik (menahun) merupakan komponen utama bagi hampir semua gangguan kejiwaan (psychiatric disorder). Secara klinis gejala kecemasan dubagi dalam beberapa kelompok, yaitu : Gangguan cemas (anxiety disorder), gangguan cemas menyeluruh (generalized anixiety disorder /GAD), gangguan panik (panic disorder), gangguan phobik (phobic disorder), dan gangguan obsesif-kompulsif (obsessive-compulsive disorder).

Diperkirakan jumlah mereka yang menderita gangguan kecemasan ini baik akut maupun kronik mencapai 5 % dari jumlah penduduk, dengan perbandingan antara wanita dan pria 2 banding 1. Tidak semua orang yang mengalami stressor psikososial akan menderita gangguan cemas, hal ini tergantung pada struktur kepribadiannya. Orang yang berkepribadian pencemas resiko untuk menderita gangguan cemas lebih besar dari orang yang tidak berkepribadian pencemas.

Perkembangan kepribadian (personality development) seseorang dimulai dari sejak usia bayi sampai usia 18 tahun dan tergantung dari pendidikan disekolah dan pengaruh lingkungan pergaulan sosialnya serta pengalaman-pengalaman dalam kehidupannya. Seseorang menjadi cemas terutama akibat proses imitasi dan identifikasi dirinya terhadap kedua orangtuanya, daripada pengaruh keturunan (genetika).

2. Tipe Kepribadian Pencemas

Seseorang akan menderita gangguan cemas manakala yang bersangkutan tidak mampu mengatasi stressor psikososial yang dihadapinya. Tetapi orang-orang tertentu meskipun tidak ada stressor psikososial, yang bersangkutan menunjukkan kecamasan juga, yang ditandai dengan corak atau kepribadian pencemas, yaitu antara lain : a). Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu dan bimbang , b). Memandang masa depan dengan rasa was-was (khawatir), c). Kurang percaya diri, gugup apabila tampil dimuka umum


(21)

(demam panggung), d). Sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain, e). Tidak mudah mengalah suka “ngotot”, f). Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk, gelisah, g). Seringkali mengeluh ini dan itu (keluhan-keluhan somatik), khawatir yang berlebihan terhadap penyakit, h). Mudah tersinggung, suka membesar-besarkan masalah yang kecil (dramatisir), i). Dalam mengambil keputusan, sering meliputi rasa bimbang dan ragu, j). Bila mengemukakan sesuatu atau bertanya sering kali berulang-ulang, k). Kalau sedang emosi seringkali bertindak histeris.

Orang dengan tipe kepribadian pencemas tidak selamanya mengeluh hal-hal yang sifatnya fisik (somatik), dan tumpang tindih dengan ciri-ciri kepribadian depresif, atau dengan kata lain batasan seringkali tidak jelas.

3. Tingkat Kecemasan

Menurut Peplau (1952) menyatakan bahwa ansietas dapat dilihat dalam rentang ringan, sedang, berat dan panik. Setiap tingkatan menyebabkan perubahan fisiologis dan emosional pada individu.

Tingkat kecemasan atau ansietas yaitu :

a. Cemas ringan merupakan perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu individu memfokuskan perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah, berfikir, bertindak, merasakan, dan melindungi dirinya sendiri. Ansietas ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas.

b. Cemas sedang merupakan perasaan yang menggangu bahwa ada sesuatu yang benar-benar berbeda, individu menjadi gugup atau agitasi.


(22)

c. Cemas berat dialami ketika individu yakin bahwa ada sesuatu berbeda dan ada ancaman. Memperlihatkan respons takut dan distress. Ketika individu mencapai tingkat tertinggi ansietas, panik berat, semua pemikiran rasional berhenti dan individu tersebut mengalami respon fight, flight yakni kebutuhan untuk pergi secepatnya dan tidak dapat melakukan sesuatu.

d. Panik

Tingkat panik dari suatu ansietas berbungan dengan ketakutan dan teror, karena mengalami kehilangan kendali. Orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan, panik melibatkan disorganisasi kepribadian, dengan panik terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat ansietas ini tidak sejalan dengan kehidupan dan jika berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian (Stuart & Sunden, 2000).

Pada tingkat ansietas ringan dan sedang, individu dapat memproses informasi, belajar, dan menyelesaikan masalah. Ketrampilan kognitif mendominasi tingkat ansietas ini.

Ketika individu mengalami ansietas berat dan panik, ketrampilan bertahan yang lebih sederhana mengambil alih, respon defensif terjadi, dan ketrampilan kognitif menurun signifikan. Individu yang mengalami ansietas berat sulit berfikir dan melakukan pertimbangan, otot-ototnya menjadi tegang, tanda-tanda vital meningkat, mondar-mandir, memperlihatkan kegelisahan, iritabilitas, dan kemarahan atau menggunakan cara psikomotor-emosional. Lonjakan adrenalin menyebabkan tanda-tanda vital meningkat, pupil membesar untuk memnungkinkan lebih banyak cahaya


(23)

yang masuk, dan satu-satunya proses kognitif berfokus pada pertahanan individu tersebut.

Tingkat Respons Ansietas

No Tingkat ansietas Respon fisik Respon Kognitif Respon emosional

1 Ringan (1) Ketegangan Otot ringan,

sadar akan lingkungan, rileks atau sedikit gelisah, penuh perhatian, rajin

Lapang persepsi luas, terlihat tenang, percaya diri, perasaan gagal sedikit, waspada dan memperhatikan banyak hal, mempertimbangkan informasi, tingkat pembelajaran optimal Perilaku otomatis, sedikit tidak sabar, aktivitas menyendiri, terstimulasi, tenang

2 Sedang (2) Ketegangan otot sedang,

tanda-tanda vital meningkat, pupil dilatasi, mulai keringat, sering mondar-mandir, memukulkan tangan, kewaspadaan dan ketengangan meningkat, suara berubahbergetar dan nada suara tinggi, sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung Lapang persepsi menurun, tidak perhatian secara selektif, fokus terhadap stimulasi meningkat, rentang perhatian menurun, penyelesaian masalah menurun, pmbelajaran terjadi dengan memfokuskan Tidak nyaman, mudah tersinggung, kepercayaan diri goyah, tidak sabar, gembira

3 Berat (3) Ketegangan otot berat,

hiperventilasi, kontak bulu mata buruk, pengeluaran keringat

Lpang persepsi terbatas, proses berfikir

terpecah-pecah, sulit berfikir,

Sangat cemas, agitasi, takut, binggung, merasa tidak adekuat,


(24)

meningkat, bicara cepat nada suara tinggi, tindakan tanpa tujuan dan sembarangan, rahang menegang, mengertak gigi, kebutuhan ruang gerak

meningkat, mondar-mandir, berteriak, meremas tangan, gemetar

penyelesaian masalah buruk, tidak mampu mempertimbangkan

informasi, hanya memperhatikan

ancaman, prekupasi dengan fikiran sendiri egosentris

menarik diri, penyangkalan, ingin bebas

4 Panik (4) Flight, fight (keinginan

untuk pergi selamanya), ketegangan otot sangat berat, agitasi motorik kasar, pupil dilatasi, tanda-tanda vital meningkat kemudian menurun, tidak dapat tidur, hormon stres dan neurotransmiter

berkurang, wajah menyeringai, ternganga

Persepsi sangat sempit, pikiran tidak logis, terganggu, kepribadian kacau, tidakdapat menyelesaikan

masalah, fokus pada fikiran sendiri, tidak

rasional, sulit memahami stimulus eksternal, halusinasi, ilusi mungkin terjadi

Merasa terbebani, merasa tidak mampu, tidak berdaya, lepas kendali, mengamuk, putus asa, marah, sangat takut, mengharapkan hasil yang buruk, kaget, takut lelah

Sisi negatif ansietas atau sisi yang membahayakan ialah rasa khawatir yang berlebihan tentang masalah yang nyata atau potensial. Hal ini menghabiskan tenaga, menimbulkan rasa takut, dan individu melakukan fungsinya dengan adekuat dalam situasi interpersonal, situasi kerja, dan situasi sosial. Diagnosis gangguan ansietas ditegakkan ketika ansietas tidak lagi berfungsi sebagai tanda bahaya, melainkan menjadi kronis dan mempengaruhi sebagian besar kehidupan individu sehingga menyebakan perilaku maladatif dan distabilitas emosional.


(25)

C. NYERI

1. Definisi nyeri

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang actual atau potensial. Kebanyakan sensasi nyeri adalah akibat dari stimuli fisik dan mental atau stimuli emosional (Smeltzer, Suzanne C, 2002, hal 212). Kontraksi miometrium pada persalinan terasa nyeri, sehingga istilah nyeri persalinan digunakan untuk mendeskipsikan proses ini (Cunningham, F. Gary, 2006).

Mohan (1994) mengemukakan nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual, tidak menyenangkan, merupakan suatu kekuatan yang mendominasi, dan bersifat berkesudahan yang melelehkan dan membutuhkan energi juga dapat mengganggu hubungan personal dan mempengaruhi makna kehidupan (Potter, Patricia A, 2006, hal 1503).

Definisi keperawatan tentang rasa nyeri adalah apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakannya (Smeltzer, Suzanne C, 2002, hal 212).

Menurut Jordan 1993 Nyeri persalinan merupakan suatu bagian proses melahirkan yang diketahui dan akan diperkirakan pada hampir semua masyarakat (Walsh, Linda V, 2008, hal 259).

Teller (1997) mengemukakan definisi yang lebih sesuai untuk kebidanan adalah nyeri merupakan fenomena multifaktoral, yang subjektif, personal, dan kompleks yang dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis, biologis, sosial budaya, dan ekonomi (Myles,


(26)

Nyeri dalam persalinan merupakan stimulasi yang dirasakan ibu selama proses persalinan. Respon nyeri dapat terlihat dari perubahan sikap, cemas, merintih, menagis, bahkan sampai meraung (Hutahaean Serri, 2009, hal 125).

2. Fisiologi Nyeri

Nyeri disebabkan oleh stimulus yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Oleh karena itu, sensasi nyeri dapat dibedakan dengan sensi lainnya, meskipun emosi seperti rasa takut dan ansietas juga dialami secara bersamaan sehingga mempengaruhi persepsi seseorang terhadap rasa nyeri. Juga harus diingat bahwa dengan adanya system saraf simpati, stimulus nyeri juga dapat mengakibatkan berbagai perubahan, seperti peningkatan frekuensi jantung, peningkatan tekanan darah, pelepasan adrenalin (epinefrin) ke dalam aliran darah dan peningkatan kadar glukosa darah. Terdapat juga penurunan motilitas lambung dan penurunan suplai darah ke kulit yang menyebabkan berkeringat. Dengan demikian, stimulus yang menyebabkan nyeri akan mengakibatkan insiden atau peristiwa sensorik (Myles, 2009, hal 464).

Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi, dan perilaku. Cara yang paling baik untuk memahami pengalaman nyeri, akan membantu untuk menjelaskan tiga komponen fisiiologis sebagai berikut : a). Resepsi : semua kerusakan selular, yang disebabkan sirkulasi termal, kimiawi, atau stimulus listrik menyebabkan pelepasan substansi yang menghasilkan nyeri, b). Persepsi : titik kesadaran seseorang terhadap nyeri, c). Reaksi: respon fisiologis dan perilaku yang terjadi setelah mempersepsikan nyeri (Potter, Patricia A. 2006, hal 1505).


(27)

Bonika dan Mc Donald (1995) mengemukan persepsi tentang nyeri bergantung pada jaringan kerja neurologis yang utuh. Neurofisiologi nyeri mengikuti proses yang dapat diperkirakan :

a. Rangsangan bahaya diketahui melalui reseptor yang ditemukan di kulit, jaringan subkutan, sendi, otot, periosteum, fascia, dan visera. Nosiseptor (reseptor nyeri) adalah terminal serat delta A kecil yang diaktivitasi oleh rangsang mekanis atau panas dan serat aferan C yang diaktivitasi oleh rangsangan mekanis, termal dan kimiawi. Rangsangan noseseptif di bawah tingkat kepala transmisikan melewati serat-serat aferen ini ke kornu dorsal medula spinalis.

b. Rangsang kemudian transmisikan melalui struktur yang sangat rumit yang mengandung berbagai susunan neuron dan sinaptik yang memfasilitasi derajat tinggi memproses infut sensori. Beberapa implus kemudian ditransmisikan melalui neuron internunsial ke sel kornu anterior dan anterolateral, tempatnya merangsang neuron yang mempersyarafi pembuluh darah, visera dan kelenjar keringat.

c. Implus yang naik ke otak kemudian masuk ke hipotalamus yang mengatur system autonomic dan respons neuroendokrin terhadap stress dan ke korteks serebral yang memberi fungsi kognitif yang didasarkan pengalaman masa lalu, penilaian dan emosi (Walsh, Linda V, 2008 hal 208).

3. Etiologi rasa nyeri

Waktu melahirkan juga telah ditemukan berkaitan dengan beratnya nyeri, persalinan kala dua yang terjadi pada malam hari memiliki peringkat nyeri lebih rendah (Walsh, Linda V, 2008, hal261).


(28)

a. Rasa nyeri pada Kala I

Selama persalinan Kala Satu, nyeri terutama dialami karena rangsangan nosioper dalam adneksa uterus, dan ligament pelvis. Bonita dan mc. Donal (1995) mengemukakan bahwa nyeri persalinan kala satu adalah akibat dilatasi serviks dan segmen uterus bawah dengan distensi lanjut peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen yang menyokong struktur – sturktur ini. Dan juga menyatakan faktor- faktor yang dibawah ini juga mendukung teori tersebut di atas : 1). Peregangan otot polos intensitas nyeri yang dialami pada kontraksi dikaitkan dengan derajat dan kecepatan dilatasi serviks dan segmen uterus bawah, 2). Intesitas dan waktu nyeri dikaitkan dengan terbentuknya tekanan intrauterine yang menambah dilatasi struktur tersebut. Pada awal persalinan, terdapat pembentukan tekanan yang lebih cepat yang mengakibatkan waktu kelambatan minimal sebelum adanya persepsi nyeri, 3). Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak melahirkan, mereka mengalami nyeri serupa dengan yang dirasakan selama kontraksi uterus (Walsh, Linda V, 2008, hal 260).

b. Rasa nyeri pada Kala II

Nyeri saat ekspulsi (nyeri somatik): 1). Peregangan jaringan perineum, 2). kontraksi pada peritoneum dan dorongan utero-cervikal pada saat kontraksi, 3). Kekuatan ekspulsi atau tekanan dari kandung kemih, rectum. Implus nyeri melalui sacrum 1-4 dan sistem para simpatik dari jaringan perineal

c. Rasa nyeri pada Kala III

Nyeri pada saat pengeluaran plasenta: 1). Nyeri disebut after pain sama dengan nyeri kala I, 2). Nyeri bisa lokal dengan disertai kram dan robekan karena laserasi serviks, vagina dan jaringan perineum, 3). Nyeri seperti terbakar karena peregangan jaringan, sakit tajam, mual dan kram, 4). Respon nyeri : perubahan sikap, cemas,


(29)

menagis, meraung dengan syarat tangan berpengangan kuat, memeras atau dengan gerak tubuh (Hutahaean Serri, 2009 hal 126).

4. Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri

Teller 1997 mengemukan nyeri merupakan fenomena multifaktorial, yang subjektif, personal dan kompleks yang dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis, biologis, sosial budaya, dan ekonomi (Myles, 2009, hal 461).

Berbagai faktor mempengaruhi intensitas dan jumlah nyeri dialami ibu selama persalinan yakni: a). Persepsi nyeri bervariasi tergantung pada keadaan emosional ibu, b). Toleransi terhadap nyeri, c). Mekanisme koping, d). Arti nyeri secara individual, e). Ekspresi nyeri, f). Komunikasi nyeri, g). Karakteristik budaya, h). Lingkungan nyeri – di rumah sakit atau di rumah dan lain-lain (Myles, 2009, hal 462).

Faktor lain yang dapat mempengaruhi rasa nyeri pada saat persalinan yaitu : a) Usia wanita yang masih muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih tinggi, b). Primigravida mengalami nyeri yang lebih besar pada awal persalinan, sedangkan multigravida mengalami peningkatan nyeri setelah proses persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala II, c). Wanita yang mempunyai pelvis kecil, bayi besar, bayi dengan persentasi abnormal akan mengeluh tingkat nyeri lebih tinggi, d). wanita yang mempunyai riwayat dismenorea dapat mengalami peningkatan persepsi nyeri, kemungkinan diakibatkan karena produksi kelebihan prostaglandin (walsh, 2007, hal 261).


(30)

5. Klasifikasi Nyeri

Menurut Berat dan Ringannya, tingkat nyeri terdiri dari : a. Nyeri Ringan: Dalam intensitas rendah

b. Nyeri Sedang: Menimbulkan suatu reaksi fisiologis c. Nyeri Berat: Dalam intensitas tinggi

Dua kategori dasar dalam nyeri yang secara waktu serangannya diketahui : nyeri akut dan nyeri kronis.

a. Nyeri akut biasanya awitannya tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan cidera spesifik. Nyeri akut mengidentifikasikan bahwa kerusakan atau cidera telah terjadi. Jika kerusakan terjadi tidak lama dan tidak ada penyakit sistemik, nyeri akut biasanya menurun sejalan dengan terjadinya penyembuhan. Nyeri ini umumnya terjadi kurang dari enam bulan dan biasanya kurang dari satu tahun.

b. Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau interminen yang menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cidera spesifik. Nyeri kronis dapat tidak mempunyai awitan yang ditetapkan dengan tepat dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respons terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya (Smeltzer, Suzanne C, 2002, hal 213).

6. Pengukuran Intensitas

Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang lebih objektif. Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale, VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak


(31)

yang sama di sepanjang garis. Alat VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsi nyeri (Potter, Patricia A. 2006, hal 218).

Skala penilaian numerik (Numerical Rating Scale, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsian kata. Dalam hal ini klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10 yakni 0 : Tidak ada nyeri, 1-3 : Nyeri ringan, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik, 4-6 : Nyeri Sedang, secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik, 7-9 : Nyeri Berat, secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tetapi masih dapat menunjukkan okasi nyeri, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi, 10 : Nyeri sangat berat, pasien tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul (http/www. Scrid. Com/ doc/ 39158086/ Makalah Nyeri Dhoni – Kezkiyah ¶ 22).

Skala paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi terapeutik (Potter, Patricia A. 2006, hal 218). Skala analog visual (Visual Analog Scale, VAS), skala ini berbentuk garis horizontal, yang mewakili intensitas nyeri yang terus-menerus dan memiliki alat pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Ujung dikiri menandakan “tidak ada nyeri “ dan ujung kanan menandakan “nyeri paling buruk atau berat yang tidak tertahankan” (Potter, Patricia A. 2006, hal 1520).


(32)

SKALA INTENSITAS NYERI

a.Numeris

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Sangat

Nyeri Nyeri

b.Deskriptif

Tidak Nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri Berat Nyeri tak tertahankan

c.Analog Visual


(33)

Gambar. Ekspresi wajah pada saat mengalami Nyeri

http/www. Scrid. Com/ doc/ 39158086/ Makalah Nyeri Dhoni – Kezkiyah ¶ 22)

7. Penatalaksanaan Nyeri Persalinan a. Farmakologi : pemberian analgesik b. NonFarmakologi :

1). Relakasasi : hipnotis, distraksi, masase, musik, imaginary dan termoterapi. 2). Tehnik pengaturan nafas

3). Teknik Hidroterapi : perendaman dalam air merupakan salah satu cara analgesia yang dapat menimbulkan relaksasi otot, meningkatkan vasodilatasi yang dapat menimbulkan peningkatan aliran darah, dan perasaan sejahtera secara umum. Simkin,


(34)

mungkin menimbulkan relaksasi merangsang ujung-ujung saraf yang menimbulkan pembalikan respons sistem saraf simpatik (Walsh, Linda V, 2008 hal 267).

4). TENS (Trancutaneous Electrical Nerve Stimulation) : efektivitasnya berkaitan dengan cara kerja TENS yang menstimulasikan produksi endoprin dan enfekali alami, yang kemampuannya untuk menghambat stimulasi nyeri yang datang. Peralatannya terdiri atas empat elektroda dan empat kabel yang dihubungkan dan mempunyai kontrol untuk mengontrol yang mengubah frekuensi dan intensitas implus. Elektroda dipasang sejajar T10 dan L1 pada punggung ibu dan dua elektroda lain dipasang diantara S2 dan S4 yang dapat mengendalikan nyeri pada kala II persalinan (Walsh, Linda V, 2008, hal 267).

Alexander et al (1990) mengutarakan metode nonfarmakologis yakni homeopati yang bertujuan untuk memperkuat respons fisiologis tubuh. Homeopati berusaha untuk mengobati penyakit yang diobati. Obat Hemeopati dibuat dari ekstrak tumbuhan dan mineral dan dalam metode ini perlu mempertimbangkan dari semua segi kebutuhan individu (Miles, 2009, hal 466)

Pendekatan Nonfarmakologis untuk memelihara kenyamanan dan manajemen nyeri yang lainnya seperti a). program persiapan melahirkan dengan mempunyai pengetahuan, kepercayaan diri, sikap positif, dan respons yang terkondisi dengan praktik terhadap kenyamanan, b). Kehadiran fisik; menurut Hodnett, 2000 mengemukakan kehadiran kontinu orang pendukung menungurangi medikasi untuk pereda nyeri, persalinan pervagina operatif, persalinan sesarea, dan nilai APGAR 5 menit kurang dari tujuh (Walsh, Linda V, 2008, hal 263).


(35)

D. Hubungan Ansietas dan Nyeri

Hubungan antara nyeri dengan ansietas bersifat kompleks. Gill (1990) menyatakan ansietas seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan ansietas. Pola bangkitan otonom adalah sama dalam nyeri dan ansietas sehingga sulit untuk memisahkan keduanya. Paice (1991) melaporkan suatu bukti bahwa stimulus nyeri mengaktifkan bagian sistem limblik yang diyakni mengendalikan emosi seseorang khususnya ansietas (Potter, Patricia A, 2006, hal 1515).


(36)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep

Peneliti akan meneliti tentang Gambaran Kecemasan dan Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida.

Skema 1. Kerangka Konsep

Kecemasan ibu Nyeri Persalinan


(37)

B. Definisi operasional

DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Penelitian

Defenisi Operasional

Alat Ukur

Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 Independen :

Kecemasan Cemas adalah emosi yang dialami ibu berupa kekhawatira n atau rasa takut pada saat menjalani proses persalinan Kuesio ner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner dengan menggunak an item : Ya = 1 Tidak = 0

Cemas ringan : bila jumlah jawaban = o-4 Cemas sedang : bila jumlah jawaban = 5-8 Cemas berat : bila jumlah jawaban = 9-12

Ordinal

2 Dependen : Nyeri Persalinan Nyeri adalah rasa sakit yang dialami ibu pada saat menjalani proses persalinan seperti nyeri kontraksi, nyeri jalan lahir, snyeri karena takut dan cemas. Kuesio ner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner dengan menggunak an item : Ya = 1 Tidak = 0

Nyeri ringan : jawaban = 0-3 Nyeri sedang : bila jawaban = 4-6 Nyeri berat : bila jawaban 7-10 Ordinal


(38)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran kecemasan dan nyeri persalinan pada ibu primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam,2008,hlm.89). Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua ibu primigravida inpartu di Klinik Bersalin Sally Medan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili dari seluruh populasi (Notoatmodjo,2005 : 79) yaitu sebanyak 32 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling yakni :

1. Semua ibu primigravida yang bersalin di klinik Bersalin Sally Medan yang menjalani persalinan normal yang dilakukan pemberian oksitosin drips pada pembukaan 4 cm.


(39)

C. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian dilakukan di Klinik Bersalin Sally jalan Tempuling Pancing Medan, Karena tempat penelitian masih dapat dijangkau oleh peneliti dan memiliki jumlah persalinan yang banyak.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai September 2010 dan dilakukan pengambilan data pada September sampai April 2011.

E. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU dan izin dari pimpinan klinik bersalin. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

F. Alat Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan instrumen berupa kuesioner yang dibuat oleh si peneliti. Kuesioner tentang data demografi responden


(40)

kehamilan diharapkan atau tidak diharapkan. Pertanyaan untuk kecemasan sebanyak 12 soal dan pertanyaan untuk nyeri persalinan sebanyak 10 soal yang terdiri dari pilihan jawaban : a, b jika menjawab ya maka diberi nilai satu (skor=1), sedangkan jika menjawab tidak diberi nilai nol (skor=0).

G. Uji Vadilitas dan uji reabelitas

Kuesioner kecemasan dan nyeri persalinan pada ibu primigravida disusun dan dikembangkan sendiri oleh penulis. Sehingga sebelum disebar, dilakukan uji coba kuesioner tersebut kepada 10 orang ibu yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel, yaitu ibu primigravida yang akan bersalin dengan pembukaan serviks 4 cm dan menggunakan sintosinon drips. Untuk mengetahui validitas dan reabilitas tersebut dilakukan sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur ( Nursalam, 2008 : 104). nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,44. Uji validitas dilakukan oleh dr Spesialis Obstetri dan Ginekologi content validity interval.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali–kali dalam waktu yang berlainan. koefisien reliabilitasnya lebih dari 0.6 sudah memadai syarat reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan pada tanggal Februari 2011 pada 10 ibu primigravida yang akan bersalin dengan pembukaan serviks 4 cm di Klinik Sehat, yang mempunyai kriteria sama dengan sampel, lalu data diolah menggunakan SPSS dengan mencari


(41)

nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach untuk kecemasan 0,716 dan untuk nyeri persalinan Alpha Cronbach 0,751.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengambilan data yang dilakukan adalah mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, dan mengajukan surat permohonan izin untuk melaksanakan penelitian di Klinik Bersalin Sally Medan. Setelah mendapat izin, kemudian peneliti melakukan pengumpulan data pada ibu primigravida sesuai dengan kriteria penelitian. Peneliti akan menemui responden di tempat penelitian, dengan cara peneliti meninggalkan nomor handpone dan menyimpan nomor handpone petugas klinik untuk mempermudah pelaksanaan pengambilan data. Setelah bertemu dengan calon responden selanjutnya peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan dan manfaat penelitian. Kemudian meminta persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed concent, setelah itu peneliti memberikan penjelasan tentang prosedur pengambilan data. kemudian responden mengisi lembar kuesioner yang telah diberikan peneliti dan peneliti mengisi insial nama responden dalam lembar kuesioner, kemudian peneliti memeriksa kelengkapan data dan data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Peneliti juga dibantu oleh bidan yang berkerja di Klinik Sally Medan, peneliti akan menerangkan prosedur lembaran kuesioner kepada bidan yang sedang bertugas dan meninggalkan lembar kuesioner diklinik tersebut. Lembar kuesioner untuk mengukur kecemasan dan untuk mengukur nyeri diberikan pada saat persalinan kala I fase laten pada pembukaan 4 cm dan peneliti juga melakukan pemeriksaan VT (Vagina Touch) sendiri untuk memastikan pembukaan serviks ibu tepat


(42)

I. Analisa Data

Data yang diperoleh atau dikumpulkan diolah dengan cara : a). Editing : Dengan Melakukan pengecekan terhadap item isian lembar checklist, apakah formulir sudah lengkap. b). Coding : Data yang telah diedit diubah kedalam bentuk angka (kode). c). Entry : Entry dilakukan dengan cara memasukkan data ke komputer dengan menggunakan software SPSS. d). Cleaning : Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Pemeriksaan semua data ke komputer yang telah dimasukkan ke dalam komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukkan data.

Analisis data dilakukan menggunakan bantuan program yang disesuaikan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Univariat

Data demografi disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk melihat karakteristik umur, pendidikan, pekerjaan, persalinan didampingi oleh suami atau tidak didampingi, kehamilan diharapkan atau tidak.


(43)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai gambaran kecemasan dan nyeri persalinan ibu primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan tahun 2011. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai Januari sampai dengan April 2011 di Klinik Bersalin Sally Medan dengan jumlah responden sebanyak 32 orang.

Untuk mengetahui gambaran kecemasan dan nyeri persalinan peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 12 pertanyaan kecemasan ibu primigravida dan 10 pernyataan nyeri persalinan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden, gambaran kecemasan dengan nyeri persalinan pada ibu primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan tahun 2011.

1. Karakteristik responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, pekerjaan responden, persalinan didampingi oleh suami atau tidak, kehamilan diharapkan atau tidak. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui sebagian besar ibu primigravida memiliki umur 20-25 tahun yaitu sebanyak 18 orang (56,3%) dan sebagian kecil memiliki umur < 20 tahun sebanyak 1 orang (3,1%).


(44)

Tabel 5.1

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu tentang Gambaran Kecemasan dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida di Klinik

Bersalin Sally Medan tahun 2011

Umur F %

< 20 tahun 1 3.1

20-25 tahun 18 56.3

26-30 tahun 10 31.3

> 30 tahun 3 9.4

Total 32 100

Berdasarkan tabel 5.2. diketahui berdasarkan pendidikan sebagian besar memiliki pendidikan PT (Perguruan Tinggi) yakni sebanyak 15 orang (46,9%) dan sebagian kecil berpendidikan SMP yakni sebanyak 4 orang (12,5%).

Tabel 5.2.

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu tentang Gambaran Kecemasan dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida di Klinik

Bersalin Sally Medan tahun 2011

Karakteristik Frekuensi %

SMP 4 12,5

SMA 13 40,6

PT 15 46,9


(45)

Berdasarkan tabel 5.3. berdasarkan pekerjaan responden sebagian besar ibu memiliki pekerjaan IRT (ibu rumah tangga) sebanyak 17 orang (53,1%) dan sebagian kecil memiliki pekerjaan PNS sebanyak 4 orang (12,5%).

Tabel 5.3

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu tentang Gambaran Kecemasan dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida di Klinik

Bersalin Sally Medan tahun 2011

Pekerjaan Frekuensi %

IRT 17 53.1

Wiraswasta 11 34.4

PNS 4 12.5

Total 32 100

Berdasarkan 5.4. berdasarkan persalinan didampingi oleh suami sebagian besar ibu primigravida didampingi oleh suami yakni sebanyak 25 orang (78,1%) dan sebagian kecil tidak didampingi yakni sebanyak 7 orang (21,9%).


(46)

Tabel 5.4.

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Persalinan Didampingi Suami Ibu tentang Gambaran Kecemasan dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida

di Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011

Didampingi suami Frekuensi %

Tidak 7 21.9

Ya 25 78.1

Total 32 100

Berdasarkan tabel 5.5. kehamilan saat ini diharapakan atau tidak sebagian besar kehamilan saat ini diharapkan yakni sebanyak 29 orang (90.6%) dan sebagian kecil kehamilan tidak diharapkan yakni sebanyak 3 orang (9,4%).

Tabel 5.5.

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Kehamilan Diharapkan Ibu tentang Gambaran Kecemasan dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida

di Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011

Kehamilan diharapkan Frekuensi %

Tidak 3 9.4

Ya 29 90.6


(47)

Berdasarkan tabel 5.6. hasil pilihan jawaban tentang kecemasan, didapat bahwa paling banyak ibu mengalami tegang dan takut sebanyak 29 orang (90,6%), dan paling sedikit mengalami bimbang dalam menjalani persalinan yaitu sebanyak 13 orang (40,6%).

Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Kecemasan Menghadapi Persalinan pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan

Tahun 2011

No Pertanyaan Pilihan jawaban

Ya Tidak

F % F %

1 Tegang dan takut 29 90,6 3 9,4

2 Bimbang menjalani persalinan 13 40,6 19 59,4

3 Bingung dalam menjalani persalinan 18 56,2 14 43,8 4 Gelisah dengan keselamatan diri dan bayi 23 71,8 9 28,2 5 Terganggu dengan rasa sakit pada saat menghadapi

persalinan

28 87,5 4 12,5 6 Takut melakukan kesalahan yang dapat melukai

bayi

21 65,6 11 34,4 7 Sulit berkonsentrasi dan mengendalikan diri 20 62,5 12 37,5 8 Merasakan nyeri otot, kaku suara tidak stabil 18 56,2 14 43,8

9 Resah menghadapi persalinan 22 68,7 10 31,3

10 Lemah dan tidak stabil 15 46,8 17 53,2

11 Sedih 17 53,1 15 46,9


(48)

Berdasarkan tabel 5.7. dapat diketahui sebagian besar ibu primigravida yaitu 24 orang (75 %) mengalami cemas sedang dalam menghadapi persalinan.

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Kecemasan Ibu Primigravida dalam Menghadapi Persalinan pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan

Tahun 2011

Variabel Frekuensi Persentase

Cemas Ringan - -

Cemas Sedang 24 75

Cemas Berat 8 25

Total 32 100

Berdasarkan tabel 5.8. dari hasil jawaban tentang nyeri paling banyak ibu mengalami rasa nyeri dapat menyebabkan ibu cemas sebanyak 28 orang (87,5%), dan yang paling sedikit mengalami rasa nyeri persalinan membuat mengabaikan nasehat orang sekitarnya sebanyak 18 orang (56,2%).


(49)

Tabel 5.8

Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Nyeri Persalinan dalam Menghadapi Persalinan pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan

Tahun 2011

No Pertanyaan Pilihan jawaban

Ya Tidak

F % F %

1 Rasa nyeri membuat cemas 28 87,5 4 12,5

2 Rasa nyeri membuat kepercayaan diri berkurang 26 81,2 6 18,8 3 Rasa nyeri membuat kesanggupan dan kemampuan

berkurang

22 68,7 10 31,3

4 Rasa nyeri membuat gugup 21 65,6 11 34,4

5 Rasa nyeri persalinan membuat menjadi takut 20 62,5 12 37,5 6 Rasa nyeri persalinan membuat binggung 20 62,5 12 37,5 7 Rasa nyeri persalinan membuat merasa terganggu 20 62,5 12 37,5 8 Rasa nyeri persalinan membuat tertekan 23 71,8 9 28,2 9 Rasa nyeri persalinan membuat melakukan

kesalahan yang dapat melukai bayi

21 65,6 11 34,4 10 Rasa nyeri persalinan membuat mengabaikan

nasehat orang disekitarnya

18 56,2 14 43,8

Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui sebagian besar ibu primigravida 27 orang (84,4%) mengalami nyeri persalinan.

Tabel 5.9

Distribusi Frekuensi Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida dalam Mengahadapi Persalinan di Klinik Bersalin Sally Medan

Tahun 2011

Variabel Frekuensi %

Nyeri Ringan - -

Nyeri Sedang 15 46

Nyeri Berat 17 54


(50)

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian ini akan diuraikan pembahasan tentang hubungan kecemasan dengan nyeri persalinan pada primigravida.

a. Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis 1. Distribusi karakteristik responden

Berdasarkan atas tabel 5.1. diketahui sebagian besar berpendidikan perguruan tinggi yaitu 15 orang (46,9 %) dan yang sebagian kecil SMP 4 orang (12,5%). Sesuai pendapat Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa, pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga.

Pada tingkat umur ditemukan sebagian besar ibu primigravida memiliki umur 20-25 tahun sebanyak 18 orang (56,3) dan sebagian kecil memiliki umur < 20 tahun sebanyak 1 orang (3,1%). Menurut Notoadmojo semakin banyak usia seseorang semakin banyak pengalaman sepanjang kehidupannya.

Pada tingkat pekerjaan ditemukan sebagian besar ibu primigravida memiliki pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 17 orang (53,1%) dan sebagian kecil 4 orang (12,5%). Menurut Hurlock (1995) menyatakan bahwa pengetahuan dan kepuasan dapat dengan mudah diperoleh dari keterampilan, pengalaman kerja, dengan daya tarik pribadi. Hal ini biasanya dimiliki oleh seorang pekerja yang profesional, jarang menukar pekerjaannya (pekerja tetap).

Sebagian besar ibu hamil pada saat persalinan didampingi oleh semua yakni 25 orang (78.1%), sebagian besar kehamilan diharapkan yaitu 29 orang (90,6%). Menurut Hodnett (1995), dalam penelitiannya mengindikasikan bahwa kehadiran dukungan dari


(51)

orang-orang yang dilatih akan mengurangi durasi kelahiran, mengurangi kecenderungan penggunaan obat-obatan pengurang rasa nyeri dan menurunkan kejadian kelahiran secara secsio sesaria.

2. Tingkat Kecemasan dengan Nyeri Persalian pada Ibu Primigravida

Berdasarkan tabel 5.7. dapat diketahui sebagian besar ibu primigravida yaitu 24 orang (75 %) mengalami cemas sedang dalam menghadapi persalinan dan berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui sebagian besar ibu primigravida 27 orang (84,4%) mengalami nyeri persalinan. Sesuai pendapat Gill (1990) menyatakan ansietas seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan ansietas.

Kecemasan (Ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Gangguan ansietas adalah sekelompok kondisi yang memberi gambaran penting tentang ansietas yang berlebihan yang disertai respon perilaku, emosional dan fisiologis. Individu yang mengalami gangguan insietas dapat memperlihatkan perilaku yang tidak lazim seperti panik tanpa alasan, takut yang tidak dapat dijelaskan atau berlebihan (Viebeck Sheila L, 2008, hal 307).

Pola bangkitan otonom adalah sama dalam nyeri dan ansietas sehingga sulit untuk memisahkan keduanya. Paice (1991) melaporkan suatu bukti bahwa stimulus nyeri mengaktifkan bagian sistem limblik yang diyakni mengendalikan emosi seseorang khususnya ansietas (Potter, Patricia A, 2006, hal 1515).


(52)

b. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih memerlukan pengamatan yang lebih banyak pada ibu hamil khususnya pada ibu primigravida untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kecemasan dan nyeri persalinan pada ibu dan cara mengatasi kecemasan dan nyeri persalinan yang terjadi pada ibu.

c. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan / Pendidikan Bidan

Ansietas seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan ansietas. Jadi perlu diterapkan pemberian asuhan pelayanan kebidanan sayang ibu dan anak pada ibu – ibu hamil khusus nya ibu primigravida dalam menghadapi proses persalinan.


(53)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Hubungan Kecemasan dengan Nyeri Persalinan di Klinik Bersalin Sally Medan tahun 2011 diperoleh :

1. Dari segi karakteristik tentang hubungan kecemasan dengan nyeri persalinan berdasarkan karakteristik ibu primigravida yakni pendidikan sebagian besar berpendidikan Perguruan Tinggi yaitu 15 orang (46,9 %), sedangkan berdasarkan umur ditemukan sebagian besar ibu primigravida memiliki umur 20-25 tahun sebanyak 18 orang (56,3%), sedangkan berdasarkan pekerjaan ibu primigravida memiliki pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 17 orang (53,1%), sebagian besar kehamilan diharapkan yakni sebanyak 29 orang (90,6%), dan sebagian besar persalinan didampingi oleh suami sebanyak 25 orang (78,1%).

2. Sebagian besar responden dari segi kecemasan ibu mengalami tegang dan takut sebanyak 29 orang (90,6%).

3. Sebagian besar responden dari segi kecemasan 23 orang (71,9%) mengalami cemas dalam menghadapi persalinan.

4. Sebagian besar responden dari segi nyeri persalinan ibu mengalami rasa nyeri dapat menyebabkan ibu cemas sebanyak 28 orang (87,5%).

5. Sebagian besar responden dari segi nyeri persalinan 27 orang (84,4%) mengalami nyeri persalinan.


(54)

B. Saran

Adapun saran pada penelitian ini adalah :

1. Untuk masyarakat (khususnya responden/ ibu-ibu)

Masyarakat khususnya para ibu primigravida agar mempersiapkan diri baik dari segi fisik dan psikis dalam menghadapi persalinan.

2. Petugas tenaga kesehatan

Petugas tenaga kesehatan di Klinik Sally hendaknya meningkatkan kualitas mutu pelayanan kebidanan persalinan asuhan sayang ibu dan anak pada ibu primigravida khususnya dengan memberikan motivasi bagi ibu.

3. Peneliti lanjutan

Peneliti lanjutan agar mencari faktor – faktor yang menyebabkan cemas pada ibu dan membandingkan nya dengan bagaimana nyeri yang dialami ibu.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI (2008). Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, Jakarta

Dahlan, Muhammad Sopiyudin (2008). Statistic untuk Kedokteran dan Kesehatan, salemba medika, Jakarta.

Doni (2008). Makalah Nyeri Dhoni – Kezkiyah, from http/www. Scrid. Com/ doc/ 39158086.

F. Garry Cunninham et al (2006). Obstetri Williams Vol 1. Cetakan I, EGC, Jakarta. Henderson Christine, (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan, Cetakan Pertama, EGC,

Jakarta.

Machfoedz, Ircham (2009). Metododologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan dan Kedokteran, Fitramaya, Yogyakarta.

Mander, Rosemary (2006). Nyeri Persalinan, Penerbit EGC, Jakarta.

Manik, M, Sihotang, N, A, Asiah, N (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Medan.

Manuaba, Ida Bagus Gde (1998), Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Cetakan 1, EGC, Jakarta.

Myles (2009). Buku Ajar Bidan, Cetakan 1, EGC, Jakarta.

Notoatmodjo, (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta

, (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan III, PT asdi mahasatya, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Perry dan Potter (2006). Fundamental Keperawatan, Edisi 4, EGC, Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono (2002). Ilmu Kebidanan, Jakarta.

Serri Hutahaean (2009). Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas dan Ginekologi, Trans Info Media, Jakarta.

Simkin, Penny (2008). Panduan Lengkap Kehamilan dan Melahirkan, dan Bayi, Arcam, Jakarta.


(56)

Sumarah, Yani Wiayastuti, Nining Wiyati (2009). Perawatan Ibu Bersalin, Cetakan 4, Fitra Maya, Yogyakarta.

Suyanto (2008). Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi, MitraCendikia, Yogyakarta. Videbeck Sheila L (2008). Buku Keperawatan Jiwa, cetakan 1, EGC, Jakarta.

Walsh, Linda V. (2008). Buku Ajar Kebidanan Komunitas, Cetekan 1, EGC, Jakarta. Zaluchu, Fotarisman (2008). Metode Penelitian Kesehatan, Cita Pustaka Media,


(57)

LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FKep USU

Nama mahasiswa: Lenny Marlina Marpaung Nama Pembimbing: dr. Sarma N. Lumbanraja,SpOG(K)

Nim : 105202059 NIP : 140189059 Judul KTI : Hubungan Kecemasan dengan Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida di

Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011

tanggal Materi Anjuran/saran paraf

pembimbing

15-02-2011 Proposal dan

kuesioner

 Perbaiki proposal dan kuesioner

 Lakukan uji validitas

21-02-2011 Proposal Pebaiki sesuai saran dari dosen penguji I dan II

04-03-2011 Proposal  ACC perbaikan

 Lanjut penelitian

20-04-2011 Hasil penelitian Perbaiki sesuai anjuran dan panduan

04-05-2011 Bab V Perbaiki hasil dan pembahasan

19-05-2011 Bab V, IV dan Abstrak

 Perbaiki Bab VI

 Perbaiki Abstrak 30-05-2011 Abstrak, Bab I, II,

III, IV, V dan VI

ACC untuk sidang


(58)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bernama Lenny Marlina Marpaung adalah Mahasiswa D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan USU, saat ini saya sedang melakukan Penelitian tentang “Hubungan Kecemasan dengan Nyeri Persalinan Pada Primigravida di Klinik Bersalin Medan Tahun 2011”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelsaikan Tugas Akhir program studi D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan USU.

Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan ibu menjadi responden dalam penelitian ini dan mengisi kuensioner dengan jujur dan apa adanya. Jika bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kerelaan ibu.

Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela sehingga bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sangsi apapun. Identitas pribadi ibu dan semua informasi yang diberikan oleh ibu akan di rahasiakan dan hanya untuk penelitian ini.

Medan, Februari 2011

Peneliti Responden


(59)

PERNYATAAN PERSETUJUAN (INFORMATED CONCENT)

Setelah membaca penjelasan mengenai tujuan penelitian di atas, maka saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh saudari Lenny Marlina Marpaung, dengan judul “ Hubungan Kecemasan dengan Nyeri Persalinan pada Primigravida di Klinik Bersalin Medan Tahun 2011”.

Demikianlah persetujuan ini, saya tanda tangani dengan suka rela tanpa paksaan dan pihak manapun.

Medan, Februari 2011 Responden


(60)

SURAT PERNYATAAN CONTEN VALIDITY

Nama : Lenny. Marlina Marpaung NIM : 105102059

Judul : Hubungan Kecemasan dengan Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida di Klinik Sally Medan

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut diatas telah melakukan uji validitas terhadap kuesioner penelitian dengan pertanyaan 22 soal pertanyaan terbuka, 12 soal unutk pertanyaan kecemasan dan 10 soal untuk pertanyaan nyeri persalinan.


(61)

KUESIONER PENELITIAN

I. Karakteristik responden

1. Kode responden :

2. Usia :

3. Pendidikan :

4. Pekerjaan :

5. Didampingi suami: Ya/ Tidak 6. Kehamilan diharapkan : ya/tidak II. Pertanyaan cemas

1. Apakah anda merasa tegang dan takut dalam menanti kelahiran bayi anda ? a.Ya

b.Tidak

2. Apakah anda bimbang dengan kesanggupan untuk melahirkan bayi anda ? a.Ya

b. Tidak

3. Apakah anda bingung dalam menjalani proses persalinan ? a.Ya

b. Tidak

4. Apakah anda gelisah dengan keselamatan diri anda dan bayi anda ? a.Ya

b. Tidak

5. Apakah anda merasa terganggu dengan rasa sakit pada saat melahirkan ?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah anda takut melakukan kesalahan yang dapat melukai bayi anda ? a. Ya


(62)

7. Apakah anda sulit untuk berkonsentrasi dan mengendalikan diri anda dalam menjalani persalinan ini ?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah anda merasakan nyeri otot, kaku, suara anda menjadi tidak stabil dalam menghadapi persalinan ini?

a. Ya b. Tidak

9. Apakah anda menjadi resah dan gelisah dalam menghadapi persalinan ini ? a. Ya

b. Tidak

10. Apakah anda merasa lemah dan merasa tidak stabil dalam menghadapi persalinan?

a. Ya b. Tidak

11. Apakah anda merasa sedih dalam menghadapi persalinan ini ? a. ya

b. tidak

12. Apakah dalam menghadapi persalinan ini anda merasa menjadi lebih sering buang air kecil dan tidak dapat menahan air seni?

a. Ya b. Tidak

III. Pertanyaan Nyeri

1. Apakah rasa nyeri yang anda rasakan membuat anda cemas dalam menghadapi proses persalinan ?

a. Ya b. Tidak


(63)

2. Apakah rasa nyeri yang anda rasakan membuat kepercayaan diri anda berkurang dalam menghadapi proses persalinan ?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah rasa nyeri yang anda rasakan membuat kesanggupan dan kemampuan anda dalam menjalani proses persalinan berkurang ?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah rasa nyeri membuat anda gugup dalam menjalani proses persalinan ? a. Ya

b. Tidak

5. Apakah rasa nyeri membuat anda takut dalam menjalani proses persalinan ? a. Ya

b. Tidak

6. Apakah rasa nyeri membuat anda bingung dalam menjalani proses persalinan ? a. Ya

b. Tidak

7. Apakah rasa nyeri membuat anda merasa terganggu dalam menjalani proses persalinan ?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah rasa nyeri membuat anda tertekan ? a. Ya

b. Tidak

9. Apakah rasa nyeri membuat anda melakukan kesalahan yang dapat melukai bayi anda ?

a. Ya b. Tidak

10. Apakah rasa nyeri membuat anda mengabaikan nasehat orang di sekitar anda ? a. Ya


(64)

(65)

Nomor : 21/V/RB/2011 Medan, Januari 2011

Lampiran : Kepada Yth:

Perihal : Ketua Program D-IV

Perihal : Izin Melaksanakan Bidan Pendidik Fkep USU Penelitian

Dengan hormat,

Bersama dengan surat ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu bahwa saya mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kepera Universitas Sumatera Utara yaitu:

Nama : Lenny Marlina Marpaung Nim : 105102059

Telah menyetujui penelitian di Klinik Bersalin Sally dengan judul:

Hubungan Kecemasan dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011.


(66)

Nomor : 21/V/RB/2011 Medan, April 2011

Lampiran : Kepada Yth:

Perihal : Ketua Program D-IV

Perihal : Selesai Penelitian Bidan Pendidik FKep USU

Dengan hormat,

Bersama dengan surat ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu bahwa mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang bernama di bawah ini yaitu:

Nama : Lenny Marlina Marpaung Nim : 105102059

Telah selesai melakukan penelitian di Klinik Bersalin Sally dengan judul:

Hubungan Kecemasan dan Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011


(67)

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA

NAMA : Lenny Marlina Marpaung NIM : 105102059

JUDUL KTI : Hubungan Kecemasan dengan Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida Di Klinik Sally Medan Tahun 2011

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah melakukan pengeditan Bahasa Indonesia dan telah sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan ( EYD) dalam karya tulis ilmiah.

Medan, Mei 2011 Diuji oleh,

(Drs. Syahrial Isa, S. U,)


(68)

RIWAYAT HIDUP

Nama : LENNY MARLINA MARPAUNG

Tempat/ Tanggal Lahir : Sosorladang, 01 Oktober 1987 Agama : Kristen Protestan

Nama Ayah : Burhan Marpaung Nama Ibu : Refina Sitorus Anak Ke : 3 dari 5 bersaudara

Alamat : Jln. Dr. Jamin Ginting Padang Bulan Medan Riwayat Pendidikan : 1. TK Swasta Indorayon Porsea

2. SD Swasta Indorayon Porsea 3. SLTP Swasta Indorayon Porsea 4. SPK HKBP Balige

5. D-III Akademi Kebidanan Tarutung Pemkab Tapanuli Utara


(1)

2. Apakah rasa nyeri yang anda rasakan membuat kepercayaan diri anda berkurang dalam menghadapi proses persalinan ?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah rasa nyeri yang anda rasakan membuat kesanggupan dan kemampuan anda dalam menjalani proses persalinan berkurang ?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah rasa nyeri membuat anda gugup dalam menjalani proses persalinan ? a. Ya

b. Tidak

5. Apakah rasa nyeri membuat anda takut dalam menjalani proses persalinan ? a. Ya

b. Tidak

6. Apakah rasa nyeri membuat anda bingung dalam menjalani proses persalinan ? a. Ya

b. Tidak

7. Apakah rasa nyeri membuat anda merasa terganggu dalam menjalani proses persalinan ?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah rasa nyeri membuat anda tertekan ? a. Ya

b. Tidak

9. Apakah rasa nyeri membuat anda melakukan kesalahan yang dapat melukai bayi anda ?

a. Ya b. Tidak

10. Apakah rasa nyeri membuat anda mengabaikan nasehat orang di sekitar anda ? a. Ya


(2)

(3)

Nomor : 21/V/RB/2011 Medan, Januari 2011

Lampiran : Kepada Yth:

Perihal : Ketua Program D-IV

Perihal : Izin Melaksanakan Bidan Pendidik Fkep USU Penelitian

Dengan hormat,

Bersama dengan surat ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu bahwa saya mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kepera Universitas Sumatera Utara yaitu:

Nama : Lenny Marlina Marpaung Nim : 105102059

Telah menyetujui penelitian di Klinik Bersalin Sally dengan judul:

Hubungan Kecemasan dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011.


(4)

Nomor : 21/V/RB/2011 Medan, April 2011

Lampiran : Kepada Yth:

Perihal : Ketua Program D-IV

Perihal : Selesai Penelitian Bidan Pendidik FKep USU

Dengan hormat,

Bersama dengan surat ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu bahwa mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang bernama di bawah ini yaitu:

Nama : Lenny Marlina Marpaung Nim : 105102059

Telah selesai melakukan penelitian di Klinik Bersalin Sally dengan judul:

Hubungan Kecemasan dan Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011


(5)

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA

NAMA : Lenny Marlina Marpaung NIM : 105102059

JUDUL KTI : Hubungan Kecemasan dengan Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida Di Klinik Sally Medan Tahun 2011

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah melakukan pengeditan Bahasa Indonesia dan telah sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan ( EYD) dalam karya tulis ilmiah.

Medan, Mei 2011 Diuji oleh,

(Drs. Syahrial Isa, S. U,)


(6)

RIWAYAT HIDUP

Nama : LENNY MARLINA MARPAUNG

Tempat/ Tanggal Lahir : Sosorladang, 01 Oktober 1987 Agama : Kristen Protestan

Nama Ayah : Burhan Marpaung Nama Ibu : Refina Sitorus Anak Ke : 3 dari 5 bersaudara

Alamat : Jln. Dr. Jamin Ginting Padang Bulan Medan Riwayat Pendidikan : 1. TK Swasta Indorayon Porsea

2. SD Swasta Indorayon Porsea 3. SLTP Swasta Indorayon Porsea 4. SPK HKBP Balige

5. D-III Akademi Kebidanan Tarutung Pemkab Tapanuli Utara