pemeriksaan peninjauan kembali, bahkan surat dakwaan sebagai pembatasan tuntutan. Menurut ketentuan Pasal 140 ayat 1 KUHAP, pihak yang berwenang
membuat surat dakwaan adalah Jaksa Penuntut Umum.
2.5.2 Syarat-Syarat Dakwaan
Pasal 143 ayat 2 KUHAP mengatur syarat-syarat yang harus ada dalam pembuatan surat dakwaan oleh penuntut umum. Syarat-syarat tersebut adalah:
1. Syarat formil Pasal 143 ayat 2 huruf a KUHAP Bahwa dakwaan harus mencantumkan tanggal dan tanda tangan penuntut
umum, identitas terdakwa yang meliputi nama lengkap, tempat lahir, umurtanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan
pekerjaan terdakwa. 2. Syarat materiil Pasal 143 ayat 2 huruf b KUHAP
Bahwa surat dakwaan harus diuraikan secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan
tempat tindak pidana itu dilakukan. Surat dakwaan dengan nomor register: PDM-01LABUHA012013 yang
diajukan penuntut
umum pada
saat persidangan
putusan nomor:
06Pid.B2013PN.Lbh yang penulis angkat dalam penelitian skripsi ini telah memenuhi semua syarat-syarat yang diatur dalam Pasal 143 ayat 2 KUHAP.
Pada surat dakwaan tersebut penuntut umum telah membubuhkan tanda tangannya dan mencantumkan tanggal pada saat dakwaan tersebut dibuat, serta
meyebutkan identitas lengkap terdakwa, serta uraian yang cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan, serta menyebutkan waktu dan
tempat tindak pidana itu dilakukan.
2.5.3 Jenis-Jenis Dakwaan
Undang-undang tidak mengatur secara spesifik mengenai jenis-jenis dakwaan, namun dalam praktek dikenal ada 5 lima bentuk surat dakwaan.
Adapun kelima bentuk surat dakwaan tersebut adalah sebagai berikut:
20
20
Ibid., Hal. 122-126.
1. Dakwaan tunggal Dibuat dalam hal Jaksa Penuntut Umum berpendapat dan yakin
benar, bahwa perbuatan yang dilakukan terdakwa hanya merupakan satu tindak pidana saja.
2. Dakwaan kumulatif Tindak pidana yang didakwakan masing-masing berdiri sendiri,
tetapi didakwakan secara serempak, asal saja pelaku dari tindak pidana itu adalah sama.
3. Dakwaan subsidair Dimana didakwakan beberapa tindak pidana dengan perumusan
secara bertingkat, mulai dari dakwaan yang paling berat hukumannya sampai dakwaan yang paling ringan hukumannya.
4. Dakwaan alternatif Sama seperti dalam dakwaan subsidair, maka dalam dakwaan
alternatif beberapa tindak pidana didakwakan, akan tetapi tujuannya hanya ingin membuktikan salah satu tindak pidana
yang didakwakan.
5. Dakwaan kombinasi Dakwaan kombinasi adalah merupakan kombinasi dari dakwaan
yang berbentuk alternatif dengan dakwaan yang berbentuk subsidair atau antara dakwaan kumulatif dengan dakwaan
subsidair, atau antara dakwaan kumulatif dengan dakwaan alternatif, dan sebagainya.
Surat dakwaan nomor register: PDM-01LABUHA012013 merupakan surat dakwaan bentuk alternatif, dimana dalam dakwaannya tersebut penuntut
umum menguraikan 2 dua tindak pidana yang di dakwakan kepada terdakwa, yakni: pertama, penuntut umum mendakwa dengan Pasal 378 KUHP Penipuan,
atau kedua, penutut umum mendakwa dengan Pasal 372 KUHP Penggelapan. Namun dalam hal ini, penuntut umum hanya ingin membuktikan salah satu
tindak pidana yang di dakwakan yakni Pasal 378 KUHP Penipuan.
2.6 Pembuktian 2.6.1 Pengertian Pembuktian