BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit milik pemerintah. Rumah sakit ini dikelola oleh Pemerintah Pusat bersama
Pemerintah Daerah Prov. Sumatera Utara. Rumah Sakit ini terletak di lahan yang luas di pinggiran kota Medan Indonesia. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik merupakan Rumah Sakit tipe A sesuai dengan SK Menkes no. 547MenkesSKVII1998 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai
dengan SK Menkes No. 502MenkesSKIX1991. Sejak 1991, RSUP H. Adam Malik juga merupakan Pusat Rujukan
wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. RSUP H. Adam Malik mulai berfungsi
sejak tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan Rawat Jalan sedangkan untuk pelayanan Rawat Inap baru dimulai tanggal 2 Mei 1992.
5.1.2. Distribusi Infeksi Nosokomial Berdasarkan Luka Operasi Kelas Bersih Bagian Bedah di RSUP. H. Adam Malik dari April sampai September 2010.
Tabel 5.1. Distribusi Terjadinya Infeksi Nosokomial Berdasarkan Pasien Luka Operasi Kelas Bersih
No Infeksi Nosokomial n
1 Positif 2 Negatif
30 504
5,6 94,4
Total 534
100
Dari tabel 5.1, dapat dilihat distribusi infeksi nosokomial berdasarkan pasien luka operasi pasca bedah yang hanya tergolong dalam kelas luka operasi
Universitas Sumatera Utara
bersih Kelas 1. Total pasien pasca bedah kelas luka operasi bersih adalah sebanyak 534 orang. Pasien luka operasi kelas bersih yang menderita infeksi
nosokomial adalah sebanyak 30 orang dan pasien yang tidak menderita infeksi nosokomial adalah sebanyak 504 orang. Diperkirakan angka prevalensi penderita
infeksi nosokomial adalah sebanyak 5,6 dan prevalensi bagi yang tidak menderita infeksi nosokomial adalah sebanyak 94,4.
5.1.3. Distribusi Infeksi Nosokomial Berdasarkan Umur Pasien Luka Operasi Kelas Bersih Di RSUP. H. Adam Malik dari April sampai September 2010.
Tabel 5.2. Distribusi Infeksi Nosokomial Berdasarkan Umur Pasien Luka Operasi Kelas Bersih
No Kelompok umur
Tahun Infeksi Nosokomial
Positif Negatif Total
i. ii.
iii. iv.
v.
vi.
0 - 1 bayi 2 - 15 anak-anak
16 - 31 dewasa muda 32 - 47 dewasa
48 - 64 pertengahan 65 - 79 tua
6 1,1 14 2,6 2 0,4 65 12,2
3 0,6 159 29,8 5 0.9 167 31,3
4 0,7 82 15,4 10 1,9 17 3,2
20 67
162 172
86 27
Total 30 504
534
Pada tabel 5.2 diatas menunjukkan distribusi penderita infeksi nosokomial berdasarkan umur pasien luka operasi dengan kelompok umur yang paling banyak
menderita infeksi nosokomial adalah kelompok tua 65-79 tahun dengan jumlah 10 orang. Diperkirakan prevalensi bagi penderita kelompok tua adalah sebanyak
1,9. Infeksi nosokomial yang paling sedikit berlaku pada anak-anak 2-15 tahun yaitu sejumlah 2 orang dengan prevalensi sebanyak 0,4. Bayi berusia
diantara 0 hingga 1 tahun menderita sejumlah 6 orang dengan prevalensi sebanyak 1,1. Ini diikuti dengan penderita usia diantara 32 hingga 47 tahun sejumlah 5
Universitas Sumatera Utara
orang dengan prevalensi sebanyak 0,9. Seterusnya adalah usia pertengahan yaitu di antara 48 hingga 64 tahun yaitu sejumlah 4 orang dengan prevalensi
sebanyak 0,7. Pada usia dewasa muda yaitu diantara 16 hingga 31 tahun adalah 3 orang dengan prevalensi sebanyak 0,6.
5.1.4. Distribusi Jenis Bakteri yang Tumbuh dari Hasil Kultur Penderita Berdasarkan Penderita Infeksi Nosokomial Luka Operasi Di RSUP. H.
Adam Malik dari April sampai September 2010
Tabel 5.3. Distribusi Jenis Bakteri yang Tumbuh dari Hasil Kultur Penderita Berdasarkan Penderita Infeksi Nosokomial Luka Operasi.
No. Hasil Kultur
Jumlah Penderita Infeksi Nosokomial
1. Bakteri yang Tumbuh
2.
Citrobacter amolonaticus Staphylococcus aureus
Klebsiella ozaenae Klebsiella oxytoca
Eschericia coli Acinobacter sp.
Enterobacter aeroginosa Staphylococcuss epidermidis
Bakteri Tidak Tumbuh
1 10
2 1
1 1
7 4
3 3,3
33,3 6,7
3,3 3,3
3,3 23.3
13,3 10,0
Total 30
100
Berdasarkan tabel 5.3, dapat diketahui jenis bakteri yang tertinggi berdasarkan dari hasil kultur penderita infeksi nosokomial. Angka prevalensi
untuk jenis bakteri diperkirakan dengan jumlah hasil penderita infeksi nosokomial luka operasi yang dikultur yaitu total penderita adalah sebanyak 30 orang.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang paling banyak ditemukan yaitu sejumlah 10 kasus dengan prevalensi sebanyak 33,3, diikuti dengan
Universitas Sumatera Utara
Enterobacter aeroginos yaitu sejumlah 7 kasus dengan prevalensi sebanyak 23,3. Bakteri Staphylococcus epidermidis pula ditemukan sejumlah 4 kasus
dengan prevalensi sebanyak 13,3 diikuti dengan Klebsiella ozaena sejumlah 2 kasus dengan prevalensi sebanyak 6,7 dan bakteri yang paling sedikit
ditemuka n adalah Citrobacter amolonaticus, Klebsiella oxytoca, Eschericia coli dan Acinobacter sp. masing-masing sejumlah 1 kasus dengan angka prevalensi
sebanyak 3,3. Bakteri yang tidak tumbuh adalah sejumlah 3 kasus dengan prevalensi sebanyak 10,0.
5.2. Pembahasan 5.2.1. Distribusi Angka Infeksi Nosokomial Berdasarkan Luka Operasi Kelas