BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, kerangka konsep tentang angka prevalensi infeksi nosokomial pada pasien luka operasi pasca bedah di
bagian bedah di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan dari bulan April sampai September 2010 yang diuraikan berdasarkan variabel:
Gambar 3. Kerangka konsep tentang angka prevalensi infeksi nosokomial pada pasien luka operasi pasca bedah di bagian bedah.
3.2. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel-variabel yang telah diteliti mencakup infeksi nosokomial luka operasi pada pasien pasca bedah di bagian bedah.
1 Luka operasi
- Terapi yang direncanakan, seperti insisi bedah, needle introduction
dan lain-lain lagi serta dikendalikan dengan asepsis bedah. -
Jenis luka operasi yang telah saya teliti adalah luka bersih Kelas 1. Luka bersih adalah luka yang tidak menembus rongga-rongga
di dalam tubuh termasuk traktus gastrointestinalis, respiratorius dan traktus urogenitalis.
- Cara pengukuran prevalensi adalah melalui penelitian deskriptif
retrospektif yaitu pengambilan data sekunder dari rekam medis di Bagian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI di RSUHAM,
Medan. Luka Operasi pada Pasien
Pasca Bedah di Bagian Bedah
Infeksi Nosokomial
Universitas Sumatera Utara
2 Infeksi nosokomial
- Suatu infeksi yang diperoleh oleh pasien selama dia dirawat di
rumah sakit dan menunjukkan gejala infeksi baru setelah 72 jam pasien berada di rumah sakit serta infeksi itu tidak ditemukan
pada saat pasien masuk ke rumah sakit. -
Cara pengukuran prevalensi adalah melalui penelitian deskriptif retrospektif yaitu pengambilan data sekunder dari rekam medis di
Bagian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI di RSUP HAM, Medan.
- Dalam penentuan kategori infeksi nosokomial dinilai dengan
menggunakan metode positif dan negatif sebagai berikut: I.
Positif bila pasien luka operasi mengalami infeksi nosokomial
II. Negatif bila pasien luka operasi tidak mengalami
infeksi nosokomial -
Skala pengukuran bagi penelitian ini adalah skala nominal. Sesuai dengan namanya, skala nominal hanya bisa membedakan benda
atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama predikat. Skala nominal biasanya digunakan bila peneliti
berminat terhadap jumlah benda atau peristiwa yang termasuk ke dalam masing-masing kategori nominal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN