Tempat dan Waktu Penelitian .1 Tempat Penelitian Alat dan Bahan

Gambar 3.7 Screenshoot Software Computer Aided Thermodynamic Table • Software Refprop, Digunakan untuk membuat digram T-S Siklus Rankine Aktual dari sistem Pembangkit Tenaga Uap di PT. Pertamina Persero RU IV Cilacap. Gambar 3.8 berikut merupakan gambar Screenshot Software Refprop Gambar 3.8 Screenshot Software Refprop

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan adalah data yang diperoleh dari unit Utilities complex dan unit Energy Conservation and Loss ControlPT. Pertamina PERSERO Refinery Unit IV Cilacap, serta data-data dari pustaka yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua, yaitu a. Data primer, merupakan data yang diperoleh dari SPTU PT. Pertamina PERSERO Refinery Unit IV Cilacap, seperti: spesifikasi lengkap turbin dan generator, spesifikasi boiler, spesifikasi kondensor, spesifikasi deaerator, spesifikasi pompa, dan data tekanan,suhu,dan flow rate pada masing-masing komponen SPTU. b. Data sekunder, merupakan data yang bersumber dari pustaka-pustaka yang mendukung penelitian, seperti tabel sifat yang diperlukan dalam perhitungan, rumus- rumus dalam menghitung analisis energi dalam sistem pembangkit tenaga uap, dan rumus menghitung efisiensi termal pada siklus pembangkit tenaga uap. 3.3Prosedur Penelitian Dalam melakukan penelitian tugas akhir ini metode yang penulis gunakan adalah metode survey. Dimana didalam hal ini penulis langsung melakukan survey kePLTU PT. Pertamina PERSERO Refinery Unit Cilacap IV untuk mengumpulkan data-data dalam menghitung daya dan efisiensi pada siklus rankine sistem pembangkit tenaga uap. Langkah- langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Literatur Studi literatur yang penulis lakukan adalah mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan sistem pembangkit tenaga uap dan komponen-komponen utama pada pembangkit tenaga uap. 2. Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data dalam penelitian ini penulis melakukan survey ke SPTU PT. Pertamina PERSERO Refinery Unit Cilacap IV untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. Dimana data-data yang penulis butuhkan adalah sebagai berikut : • Spesifikasi kompenen utama pada SPTU • Data suhu, tekanan dan flow rate pada turbin uap dan generator • Data suhu, tekanan dan flow rate pada boiler • Data suhu, tekanan dan flow rate pada kondensor • Data suhu, tekanan dan flow rate pada pompa • Data suhu, tekanan dan flow ratepada deaerator Pengambilan data berdasarkan kerja yang dilakukan siklus pada saat kondisi beban yang sudah ditentukan. Tabel 3.1 Data Pengamatan Boiler Unit Sistem Jenis data Data Pengamatan Satuan 15 MW 16 MW 17 MW 18 MW Boiler Temperatur air masuk 157,6 157,8 159 160 o C Tekanan air masuk boiler 60,9 59,86 59,73 59,7 Kg �� 2 Tekanan uap keluar boiler 60,9 59,86 59,73 59,7 Kg �� 2 Temperatur uap keluar boiler 460,5 461,98 462,73 463,86 o C Flow rate uap keluar boiler 81,45 85,79 92,19 95,8 Tonjam Flow rate uap masuk boiler 81,45 85,79 92,19 95,8 Tonjam Tabel 3.2 Data Pengamatan Turbin Uap Unit Sistem Jenis data Data Pengamatan Satuan 15 MW 16 MW 17 MW 18 MW Turbin Uap Temperatur uap masuk turbin 460,5 461,98 462,73 463,86 o C Tekanan uap masuk turbin 60,9 59,86 59,73 59,7 Kg �� 2 Flow rate uap masuk turbin 81,45 85,79 92,19 95,8 Tonjam Temperatur uap ekstraksi 265 265 265 265 o C Tekanan uap ekstraksi 4 4 4 4 Kg �� 2 Flow rate uap ekstraksi 11,55 12,1 13,12 13,66 Tonjam Temperatur kondensat keluar turbin 52 52,05 51,95 52 o C Tekanan kondensat keluar turbin - 67,81 - 68,28 - 67,50 - 68,08 cmHg Flow rate kondensat keluar turbin 69,9 73,69 79 82,14 Tonjam Tabel 3.3 Data Pengamatan Kondenser Unit Sistem Jenis data Data Pengamatan Satuan 15 MW 16 MW 17 MW 18 MW Konde nsor Temperatur kondensat masuk 52 52,05 51,95 52 o C Tekanan kondensat masuk -67,81 - 68,28 - 67,50 -68,08 cmHg Flow rate kondensat masuk 69,9 73,69 79 82,14 Tonjam Temperatur keluar kondensor 47,6 47,8 48 48 o C Tekanan keluar kondensor 1,75 1,75 1,75 1,75 Kg �� 2 Flow rate keluar kondensor 69,67 73,46 78,74 81,86 Tonjam Tabel 3.4 Data Pengamatan Pompa BFW Unit Sistem Jenis data Data Pengamatan Satuan 15 MW 16 MW 17 MW 18 MW Pompa BFW Tekanan suction 1,75 1,75 1,75 1,75 Kg �� 2 Tekanan discharge 4,0876 4,173 4,395 4,395 Kg �� 2 Flow rate 69,67 73,46 78,74 81,86 Tonjam Tabel 3.5 Data Pengamatan BFW Tank Unit Sistem Jenis data Data Pengamatan Satuan 15 MW 16 MW 17 MW 18 MW BFW Tank Temperatur di dalam tank 47,67 47,87 48,06 48,08 o C Flow rate masuk tank 69,67 73,46 78,74 81,86 Tonjam Level BFW tank 48,19 48,18 48,31 49,35 Flow rate make up water 0,23 0,23 0,26 0,28 Tonjam Flow rate keluar tank 69,9 73,69 79 82,14 Tonjam Tabel 3.6 Data Pengamatan Pompa Deaerator Unit Sistem Jenis data Data Pengamatan Satuan 15 MW 16 MW 17 MW 18 MW Pompa Deaerator Tekanan suction 0,221 0,221 0,222 0,222 Kg �� 2 Tekanan discharge 7,6 7,63 7,85 7,77 Kg �� 2 Flow rate 69,9 73,69 79 82,14 Tonjam Tabel 3.7 Data Pengamatan Deaerator Unit Sistem Jenis data Data Pengamatan Satuan 15 MW 16 MW 17 MW 18 MW Deaerator Temperatur air masuk 47,67 47,87 48 48 o C Flow rate air masuk deaerator 69,6 73,69 79 82,14 Tonjam Tekanan uap pemanas deaerator 3,92 3,92 3,92 3,92 Kg �� 2 Flow rate uap pemanas deaerator 11,55 12,1 13,12 13,66 Tonjam Temperatur uap pemanas deaerator 265 265 265 265 o C Temperatur air keluar deaerator 142,4 142 142,8 143 o C Flow rate air keluar deaerator 81,45 85,79 92,12 95,80 Tonjam Tabel 3.8 Data Pengamatan Pompa Boiler Unit Sistem Jenis data Data Pengamatan Satuan 15 MW 16 MW 17 MW 18 MW Pompa Boiler Tekanan suction 3,92 3,92 3,92 3,92 Kg �� 2 Tekanan discharge 85,64 86,25 89,48 89,5 Kg �� 2 Flow rate 81,45 85,79 92,12 95,8 Tonjam Tabel 3.9 Data Pengamatan Economizer Unit Sistem Jenis data Data Pengamatan Satuan 15 MW 16 MW 17 MW 18 MW Economizer Tekanan masuk economizer 60,9 59,86 59,73 59,7 Kg �� 2 Temperatur masuk economizer 142,4 142 142,8 143 o C Flow rate masuk economizer 81,45 85,79 92,12 95,8 Tonjam Temperatur keluar economizer 157,6 157,8 159 160 o C Flow rate keluar economizer 81,45 85,79 92,12 95,8 Tonjam

3.4 Analisa Data

Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan penulis kemudian melakukan analisa dari data yang didapat sesuai dengan study literatur yang sudah dibuat sebelumnya. Dari hasil analisa data kemudian akan didapatkan efisiensi termal siklus rankine dan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi siklus rankine SPTU .Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi ini akan dianalisa lagi untuk mendapatkan efisiensi maksimum dari SPTU. Setelah menganalisa data-data dan mendapatkan hasil penulis juga tidak lupa memberikan saran untuk perbaikan untuk meningkatkan efisiensi termal pada SPTU tersebut. Beberapa hal yang penulis analisa didalam skripsi ini adalah sebagai berikut : • Menentukan daya yang dihasilkan oleh turbin uap • Menganalisa kondisi aliran pada siklus rankine turbin uap • Menentukan efisiensi termal SPTU • Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi siklus rankine SPTU • Menganalisa pengaruh jumlah bahan bakar dalam pembebanan pada SPTU

3.5 Skema Alur Pengerjaan Skripsi

Gambar 3.9 Alur pengerjaan skripsi Mulai Survey Analisa data • Menentukan daya yang dihasilkan turbin uap • Mnganalisis kondisi aliran pada siklus rankine • Menghitung efisiensi siklus • Menganalisa jumlah pemakaian bahan bakarpadaSPTU Hasil Kesimpulan Selesai Ya Tidak Study Literatur Pengambilan Data

BAB IV ANALISIS DATA

4.1 Siklus Rankine Aktual

Sebuah pembangkit daya uap tidak dapat bekerja dalam keadaan ideal seperti yang digambarkan pada siklus Rankine Ideal, Sebab pada kenyataannya terdapatpenyimpangan dalam siklus rankine akibat adanya kerugian-kerugian yang terjadi karena : • Kerugian dalam tube • Kerugian dalam boiler • Kerugian energi dalam turbin • Kerugian dalam pompa • Kerugian dalam kondenser Pada siklus rankine ideal hal-hal tersebut diabaikan untuk mempermudah proses perhitungan dan analisis energi. Siklus Rankine aktual pada SPTU di PT. Pertamina RU IV terdiri dari 10 tahapan proses yaitu : 1-2 Proses pemompaan fluida dari tanki pemanas air umpan ke deaerator 2-3 Proses deaerasi pada deaerator 3-4 Proses pemompaan fluida dari deaerator ke boiler 4-5 Proses pemanasan pada economizer 5-6 Proses penambahan kalor pada boiler 6-7 Proses ekspansi pada turbin 6-8 Proses ekstraksi pada turbin uap 8-9 Proses pelepasan kalor pada kondensor 9-10Proses pemompaan fluida dari kondensor ke tanki pemanas air umpan 11 Proses penambahan make up water ke tanki pemanas air umpan Penjelasan Proses Yang Terjadi Pada Siklus Rankine • 1-2 Proses pemompaan air pada pompa Pada kondisi 1 air berada pada suhu 47,87 o C dan tekanan 21,719 kPa akan dimasukkan ke dalam deaerator dengan menggunakan pompa. Setelah keluar dari pompa maka kondisi air menjadi berubah.Tekanannnya berubah menjadi 7,63 kgcm 2 748,247 kPa. Sedangkan suhu nya diasumsikan konstan. Sehingga kondisi air dapat dikatakan pada kondisi compressed liquid. Dalam proses ini terjadi kenaikan nilai entalpi. • 2-3 Proses deaerasi pada deaerator Pada kondisi ini terjadi proses deaerasi. Air yang dipompakan ke dalam deaerator akan mengalami kenaikan suhu hingga 141,4 o C karena terjadinya proses deaerasi. Proses deaerasi adalah proses pelepasan gas yang terkandung pada air dengan cara menyemprotkan uap panas ke permukaan air. Proses deaerasi dilakukan bertujuan untuk menaikkan suhu air supaya kerja boiler untuk tidak terlalu berat.Di dalam deaerator air berada pada tekanan 4 bar. • 3-4 Proses pemompaaan air pada pompa Pada proses ini, air keluar dari deaerator dengan kondisi suhu 141,4 o C dan tekanan 4 bar untuk selanjutnya akan dipompakan ke dalam economizer dan boiler.Setelah keluar dari pompa tekanan air menjadi 86,25kgcm 2 .Pada proses ini air juga akan melewati pressure valve sebelum memasuki economizer. • 4-5 Proses pemanasan air pada economizer Air yang setelah melewati pressure valve berada pada kondisi tekanan 59,86 kgcm 2 dan suhu141,4 o C. Di dalam economizer suhu air menjadi naik. Gas buang boiler yang memiliki suhu tinggi dimanfaatkan untuk menaikkan suhu air dengan cara melewatkan gas ke dalam economizer yang di dalamnya terdapat pipa air sehingga suhu air setelah melewatieconomizer menjadi T = 157,8 o C. • 5-6 Proses Penambahan kalor pada boiler Pada proses ini air secara bertahap akan berubah fasa menjadi uap superheated karena adanya penambahan kalor. Kalor berasal dari pembakaran di dalam dapur pembakaran yang merubah air menjadi uap. Kondisi setelah keluar dari boiler yaitu uap superheated dengan temperatur 461,98 � � dengan tekanan 59,86 kg�� 2 . • 6-7 Proses ekstraksi pada turbin Pada kondisi 7 terjadi proses ekstraksi pada turbin uap. Uap dikeluarkan sebagian untuk keperluan proses deaerasi. Uap yang dikeluarkan ini kemudian akan dimasukkan ke dalam deaerator. Di dalam deaerator terjadi proses deaerasi sehingga kandungan gas di dalam air akan hilang. Uap hasil ekstraksi berada dalam suhu T = 265 o C dan tekanan P = 4 bar . Sehingga uap panas ini berada pada fase superheated. • 6-8 Proses ekspansi pada turbin uap Pada prose ini uap akan memutar turbin untuk menghasilkan kerja turbin. Kondisi uap masuk turbin adalahdengan temperatur 461,98 � � dengan tekanan 59,86 kg �� 2 .sedangkan kondisi uap keluar turbin adalah dengan suhu T = 52,05 � � dan tekanan vacuumP = -68,28 cmHg. Uap yang keluar dari turbin masih berada pada fase superheated. • 8-9 Proses pelepasan kalor pada condenser Uap keluar turbin kemudian dialirkan menuju condenser untuk dikondensasi menjadi cair kembali. Kondenser yang digunakan adalah jenis tube and shell. Pada condenser,uap dari turbin dikondensasikan dengan menggunakan air pendingin hingga fasanya berubah dari air menjadi uap.Kondisi uap masuk ke condenser adalah dengan suhu T = 52,05 � � dan tekanan vacuumP = -68,28 cmHg. Sedangkan kondisi keluar adalah dengan tekanan P = 1,75kgcm 2 dan suhu T = 47,6 o C. • 9-10 Proses pemompaan air pada pompa Uap yang sudah berubah menjadi air setelah melewati condenser selanjutnya akan dimasukkan ke dalam tank. Air pada kondisi tekanan P = 1,75kgcm 2 dan suhu T = 47,6 o C dipompakan ke dalam tank dengan pompa. Kondisi air setelah melewati pompa tekanannya berubah menjadi P = 4,0876 kgcm 2 . 4.2 Perhitungan Siklus Rankine Aktual 4.2.1 Perhitungan Beban 15 MW Pada Kondisi 9 Pada kondisi 9, kondensat keluar dari kondensor dengan tekanan P = 1,75kgcm 2 dan suhu T = 47,6 o C.Dengan kondisi tersebut, fluida berada pada kondisi saturated. Flow rate air ṁ = 69,67 tonhr. Dengan menggunakan perhitungan program ChemicalLogic SteamTab Companion untuk kondisi saturated pada T = 47,6 o C maka didapatkan nilai enthalphy dan entrophy kondisi 9

Dokumen yang terkait

Analisa Pemakaian Economizer Terhadap Peningkatan Efisiensi dan Penghematan Bahan Bakar Boiler 052 B101 Unit Pembangkit Tenaga Uap PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap

76 369 76

ANALISIS KOORDINASI PROTEKSI RELAI ARUS LEBIH PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP

0 3 18

ANALISIS KOORDINASI PROTEKSI RELAI ARUS LEBIH PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP

5 31 225

ANALISIS MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP PADA TAHAP RESOLUSI KRISIS KECELAKAAN (Studi kasus pada peristiwa Kebakaran Kilang Minyak PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP, Tahun 2011).

0 0 1

Implementasi sistem manajemen kesetan radiasi pengion di area rfcc pt pertamina (persero) refinery unit iv Cilacap COVER

0 0 12

Evaluasi pedoman penanggulangan keadaan darurat di pt pertamina (persero) refinery unit iv Cilacap COVER TA

1 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pembangkit Listrik - Analisa Pemakaian Economizer Terhadap Peningkatan Efisiensi dan Penghematan Bahan Bakar Boiler 052 B101 Unit Pembangkit Tenaga Uap PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap

0 1 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisa Efisiensi Siklus Rankine Pada Sistem Pembangkit Tenaga Uap di PT. Pertamina (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap

0 4 40

Analisa Efisiensi Siklus Rankine Pada Sistem Pembangkit Tenaga Uap di PT. Pertamina (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap

0 2 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pembangkit Tenaga Uap - Analisa Kerugian Head Sistem Distribusi Air Umpan Boiler Di PT.Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap DenganMenggunakan Software Pipe Flow Expert v6.39

0 1 27