Tinjauan Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

Tahun 19X0 = = 0,10 atau 10 Tahun 19X1 = = 0,12 atau 12 Rasio ini jika semakin tinggi maka akan menunjukkan semakin baik kinerja keuangan perusahaan dimana menurut Kasmir 2008:208 standar industri untuk ROE adalah sebesar 40. Dapat dilihat bahwa besarnya ROE “Riam Remo” pada tahun 19X0 dan 19X1 berada jauh di bawah standar industri. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menghasilkan laba secara maksimal dari dana yang telah diberikan oleh pemegang saham yang berarti kinerja keuangan perusahaan kurang baik. Perhitungan rasio keuangan di atas telah menunjukkan bagaimana keadaan kinerja keuangan yang dilakukan oleh perusahaan selama dua tahun tersebut. Penilaian kinerja keuangan ini dapat dianalisis melalui masing-masing rasio maupun dengan semua rasio secara bersamaan. Penilaian kinerja keuangan ini dapat ditentukan dengan membandingkan rasio perusahaan dengan rasio perusahaan lainnya yang sejenis. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan pada tahun yang diteliti dengan rasio perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang terdahulu dilakukan dalam menilai kinerja perusahaan baik itu kinerja manajemen, kinerja operasional dan kinerja keuangan dapat dianalisis Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan dapat menunjukkan bagaimana kinerja keuangan suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.3 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama Judul Variabel yang digunakan Hasil Penelitian Lidia K. Sianturi 2007 Analisis Penerapan Economic Value Added EVA sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. EVA dan kinerja keuangan Dari tahun 2003 sampai 2005, nilainya terus meningkat yaitu tahun 2003 sebesar Rp 2,223 triliun, 2004 sebesar Rp 4,731 triliun dan 2005 sebesar Rp 7,236 triliun. Nardi Gunawan 2005 Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan BUMN dengan Menggunakan Teknik Analisis Rasio Keuangan Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan Rasio keuangan dan kinerja keuangan Kinerja keuangan yang paling baik adalah tahun 2001 dengan skor 48 atau 96 dari total skor, tetapi rata-rata setiap tahun kinerja keuangan perusahaan dikategorikan sangat baik. Arfian Zuhri Nasution 2008 Peranan Rasio Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan PT. Bank Sumut, Cabang Utama Medan Rasio keuangan dan kinerja keuangan Kinerja keuangan PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan yang paling baik terjadi pada tahun 2006 dengan skor 28 atau 93,33 dari total skor dan dalam kategori sangat baik dan yang paling rendah pada tahun 2005 dengan skor 26 atau 76,67 dari Universitas Sumatera Utara total skor tetapi masih dalam kategori sangat baik. Sumber: Data diolah penulis, 2010

C. Kerangka Konseptual

Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri atas ROI X1, ROEX2, quick ratio X3, current ratioX4, inventory turnover X5, total asset turnover X6, debt ratio X7, debt to equity ratio X8. Rasio- rasio ini jika dianalisis dapat secara bersama-sama maupun parsial dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan sebagai variabel dependen Y. ROI X1 dan ROE X2 merupakan rasio profitabilitas yang akan menilai kinerja keuangan perusahaan dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik perusahaan dalam menghasilkan labanya. Quick ratio X3 dan current ratio X4 digunakan untuk mengukur seberapa likuid perusahaan. Semakin tinggi angka rasio yang didapat maka akan menunjukkan semakin mampu perusahaan dalam membiayai tagihannya likuid. Begitu juga dengan inventory turnover X5, total asset turnover X6, menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola aktivanya. Dimana semakin tinggi rasio ini maka semakin efektif perusahaan dalam mengelola aktivanya. Untuk debt ratio X7 dan debt to equity rasio X8 merupakan rasio Universitas Sumatera Utara leverage utang dimana semakin rendah rasio ini maka semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang harus disediakan oleh pemegang saham. Serta keseluruhan rasio tersebut secara bersama-sama juga akan dapat menyimpulkan bagaimana sebenarnya kinerja keuangan perusahaan Y. Berdasarkan uraian di atas, maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber: Data diolah penulis, 2010 ROI X1 ROE X2 Quick Ratio X3 Current Ratio X4 Inventory Turnover X5 TATO X6 Debt to Equity Ratio X8 Debt Ratio X7 Kinerja Keuangan Y Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Erlina 2007:66 : Desain penelitian merupakan suatu rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan- pertanyaan penelitian. Rencana ini merupakan program menyeluruh dari penelitian. Dalam rencana tersebut tercakup hal-hal yang dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai kepada analisis data akhir. Penelitian ini untuk menganalisis rasio keuangan dalam menilai kinerja keuangan pada PT. ARTCRAFT – Indonesia dengan rancangan penelitian sebagai berikut : 1. Dilihat dari prespektif pengendalian variabel, rancangan penelitian ini adalah penelitian ex post facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk Universitas Sumatera Utara