Sejarah Singkat Pajak USU Medan

BAB III GAMBARAN UMUM PAJAK USU MEDAN

A. Sejarah Singkat Pajak USU Medan

Lokasi Pajak USU dulu masih berupa rawa-rawa. Lalu, ada ide dari sekumpulan pedagang kaki lima yang bermunculan. Mereka lalu mengumpulkan uang bersama-sama diperkirakan sebanyak Rp 140 juta. Dana ini dipakai untuk menimbun kawasan USU. Setelah ditimbun, mulailah ada para pedagang kecil-kecilan muncul di sini. Alasan utama mereka berjualan karena terkena imbas dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998. Mungkin karena memang bagus permodalan dan peluang bisnis sejak awalnya, maka tambah banyak saja yang berjualan di sini. Pada saat itu, Pajak USU masih dikuasai para oknum yang tak jelas. Jadi, karena takut ada sesuatu yang tidak diinginkan, rektorat USU meminta kepada kepala keamanan USU untuk lebih ketat menjaga keamanan di sini. Tugas ini Universitas Sumatera Utara tidaklah ringan. Mereka harus mengumpulkan para pedagang dan mengajak pedagang bermusyawarah. Hasilnya, Pajak USU ditetapkan menjadi 5 titik kawasan. Ternyata, ini pun tak memuaskan. Rektor lalu meminta petugas keamanan bermusyawarah lagi dengan para pedagang. Kemudian ditetapkan, kawasan Pajak USU hanya ada di satu titik dan dibuat peraturan yang harus ditaati setiap pedagang yang berjualan di sini. Sampai saat ini, pemimpin Pajak USU itu adalah kepala keamanan USU yang dibantu satpam USU. Mereka bertugas menetapkan harga sewa lapak sekitar Rp 2 juta untuk satu lapak per tahun, juga biaya retribusi tambahan, seperti untuk air, keamanan, dan kebersihan. Mereka juga yang bertugas mengutip. Pajak USU berlokasi di pinggir Jalan Universitas, tepatnya jalan menuju Fakultas Hukum USU. Para pedagang berjualan di antara Fakultas Hukum dan Fakultas Sastra. Pajak USU Medan atau yang lebih familiar dengan Pajus sekarang telah menjadi lokasi bisnis yang menggeliat dan bisa meraup omset sampai belasan juta rupiah perharinya. Meskipun operasionalnya hanya enam hari dalam seminggu, Pajus dengan 110 kios ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan di berbagai sektor. Mulai dari jumlah pengunjung, ragam ataupun jenis dagangan sampai omset dan laba yang mereka peroleh perharinya selalu mengalami peningkatan.

B. Penilaian tentang Pajak USU.