Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Memilih Menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENABUNG DI BANK SUMUT CABANG SYARIAH MEDAN

OLEH

BUDI SETIYONO 080502143

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013


(2)

ABSTRAK

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENABUNG DI BANK SUMUT CABANG SYARIAH MEDAN”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari faktor motivasi, persepsi, sikap, keluarga, dan budaya terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan secara parsial maupun secara bersama-sama.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analitis. Data penelitian ini menggunakan dua sumber yaitu data primer dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder didapat dari berkas bank Sumut Syariah serta buku-buku dan sumber lainnya. Populasi dari penelitian ini berjumlah 19030 nasabah yang menggunakan jasa deposito dan tabungan pada Bank Sumut Cabang Syariah Medan. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden yang diambil dengan tekhnik accidental sampling. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan metode analisis regresi linear berganda dengan nilai error sebesar 5%.

Hasil regresi linear berganda menunjukkan bahwa secara parsial faktor motivasi, persepsi, keluarga, dan budaya memiliki pengaruh positif dan signifikan sedangkan faktor sikap berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa faktor motivasi, persepsi, sikap, keluarga, dan budaya secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan.


(3)

ABSTRACT

“FACTORS THAT AFFECT THE CUSTOMER SAVE MONEY AT BANK SUMUT BRANCH SYARIAH MEDAN”

The aim of this study was to identify and analyze the influence of the motivation perception, attitude, family and culture on customers saving decision at Bank Sumut Branch Syariah Medan partially and simultaneously.

This research is descriptive research that using a descriptive approach-analytical. This research Data using two sources of primary data using questionnaires and secondary data obtained from the Bank Sumut Branch Syariah Medan as well as books and other sources. The population of this research amount to the customer using the service 19030 deposits and savings at Bank Syariah Medan of North Sumatra Branch. This research sample of 100 respondents were taken with the dwarf accidental sampling. The hypothesis in this study was tested by the method of multiple linear regression analysis with a 5% error rate.

The result of multiple linear regression showed that the partial factors of motivation, perceptions, family, and culture has a positive and significant effect, and attitude has positive and not significant. The analysis also showed that motivation, perceptions, attitudes, family, and culture simultaneously have a positive and significant effect of the customer to save money at Bank Sumut Branch Syariah Medan.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga selalu diberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Memilih Menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan” tepat pada waktunya.

Tidak lupa pula shalawat beriring salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang membawa kita dari alam yang penuh kejahilan kealam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulis telah mendapat begitu banyak bantuan baik berupa bimbingan, dukungan, dan nasehat dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis terimakasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Hariyanto dan Ibu Kiyem yang tanpa lelah selalu memberikan kasih sayangnya dan dorongan untuk kesuksesan serta doa yang selalu dipanjatkan kepada penulis. Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec. Ac, Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Marhayanie MSi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE., MSi., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, masukan dalam penulisan skripsi ini

5. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku dosen pembaca penilai yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini 6. Teristimewa kepada Kak Sri Yanti Amkeb. dan Adik Riski Rahmad

Diyanto yang selalu memberikan semangat dalam menulis skripsi.

7. Buat Sufratiwi Evayanti, yang selalu membantu dalam memberikan semangat dan masukan kepada penulis sehingga lebih cepat menyelesaikan skripsi.

8. Bapak pimpinan serta semua staff dari PT. Bank Sumut Cabang Syariah Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan data.

9. Teruntuk sahabat-sahabatku Arif Qaedi SE., Devi Novita Sari SE., Nanda Kesuma SE., Valentine F SE., Vita Cika Y SE., Tamy P SE., dan Doni Roy yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 10.Temen-temen dari Manajemen stambuk 2008 yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu dan keluarga besar HMI FE USU yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis.


(5)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini msih terdapat adanya kekurangan, maka penulis tidak menolak untuk mendapatkan masukan yang membangun dan lebih mendorong lagi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. Dan selanjutnya, diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Medan, Juni 2013

Penulis Budi Setiyono


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATAPENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Batasan Masalah ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Penelitian Terdahulu ... 9

2.2 Perilaku Konsumen dan Ciri-cirinya ... 13

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Mengambil Keputusan .. 16

2.3.1. Faktor Internal ... 16

2.3.1.1 Motivasi ... 16

2.3.1.2 Persepsi ... 19

2.3.1.3 Sikap ... 20

2.3.2. Faktor Eksternal ... 23

2.3.2.1 Keluarga ... 23

2.3.2.2 Budaya ... 25

2.4 Ciri Perilaku Konsumen Muslim dan Perspektif Islam tentang Menabung ... 27

2.5 Motif Pengambilan Keputusan Konsumen ... 30

2.6 Ruang Lingkup Bank ... 32

2.6.1 Pengertian Bank ... 32

2.6.2 Fungsi Bank ... 33

2.6.3 Peranan Bank ... 33

2.7 Bank Syariah ... 34

2.7.1 Sejarah Kemunculan Perbankan Syariah ... 34

2.7.2 Pengertian Bank Syariah ... 37

2.7.3 Karakteristik Bank Syariah ... 37

2.7.4 Prinsip Dasar Perbankan Syariah ... 38

2.7.5 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional ... 43

2.8 Kerangka Konseptual ... 44


(7)

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

3.1 Jenis Penelitian ... 46

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 46

3.3 Batasan Operasional ... 46

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 47

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 50

3.6 Populasi dan Sampel ... 51

3.7 Data dan Sumber Data ... 52

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 53

3.9 Metode Analisis Data ... 54

3.9.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 54

3.9.2. Analisis Deskriptif ... 61

3.9.3. Uji Asumsi Klasik ... 61

3.9.3.1. Uji Normalitas ... 61

3.9.3.2. Uji Heteroskedastisitas ... 62

3.9.3.3. Uji Multikolinearitas ... 63

3.9.4. Analisis Regresi Linear Berganda... 64

3.9.4.1. Uji Identifikasi Determinan (R2) ... 64

3.9.4.2. Uji Signifikasi Parsial (Uji-F) ... 64

3.9.4.3. Uji Signifikasi Simultan (Uji-t) ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

4.1 Gambaran Umum PT. Bank Sumut Syariah ... 67

4.1.1 Profil Perusahaan ... 68

4.1.2 Sejarah Singkat Bank Sumut Syariah ... 68

4.1.3 Visi dan Misi Bank Sumut Syariah ... 70

4.1.4 Produk-produk Bank Sumut Syariah ... 72

4.1.5 Pembiayaan dan Jasa-jasa yang Ditawarkan Bank Sumut Syariah ... 74

4.1.5.1 Pembiayaan ... 74

4.1.5.2 Jasa-jasa ... 75

4.2 Analisis Deskriptif ... 76

4.2.1 Gambaran Umum Responden ... 76

4.2.2 Gambaran Distribusi Item ... 80

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 86

4.3.1 Uji Normalitas ... 86

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 88

4.3.3 Uji Multikolinearitas ... 90

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 91

4.4.1 Uji Identifikasi Determinan (R2) ... 91

4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 93

4.4.3 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 94


(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 104

5.1 Kesimpulan ... 104

5.2 _ Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 108 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah ... 2

Tabel 1.2 Pertumbuhan Bank SUMUT UUS 2004 – 2012 ... 4

Tabel 1.3 Kinerja Bank Sumut UUS ... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 11

Tabel 2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional ... 42

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 49

Tabel 3.2 Hasil Uji validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi (X1) . 55 Tabel 3.3 Hasil Uji validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi (X2) .. 56

Tabel 3.4 Hasil Uji validitas dan Reliabilitas Variabel Sikap (X3) ... 57

Tabel 3.5 Hasil Uji validitas dan Reliabilitas Variabel Keluarga (X4) . 58 Tabel 3.6 Hasil Uji validitas dan Reliabilitas Variabel Keluarga (X5) . 59 Tabel 3.7 Hasil Uji validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan (Y) 60

Tabel 4.1 Alamat Kantor Cabang Bank Sumut Syariah ... 70

Tabel 4.2 Crosstab Jenis Kelamin dengan Umur ... 76

Tabel 4.3 Crosstab Jenis Kelamin dengan Pekerjaan... 77

Tabel 4.4 Crosstab Jenis Kelamin dengan Pendidikan Terakhir... 78

Tabel 4.5 Crosstab Jenis Kelamin dengan Lama Memanfaatkan Jasa Layanan ... 79

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Item Variabel Motivasi (X1) ... 80

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Item Variabel Persepsi (X2) ... 81

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Item Variabel Sikap (X3) ... 82

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Item Variabel Keluarga (X4) ... 83

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Item Variabel Budaya (X5) ... 84

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Item Variabel Keputusan (Y) ... 85

Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 88

Tabel 4.13 Hasil Uji Glejser ... 90

Tabel 4.14 Collinearity Statistics ... 91

Tabel 4.15 Pengujian Koefisien Determinasi... 92

Tabel 4.16 Hasil Uji Fhitung ... 93


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 45

Gambar 4.1 Histogram ... 86

Gambar 4.2 Normal P-Plot of Regression Standarized Residual ... 87


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kata Pengantar untuk Kuesioner... 111

Lampiran 2 Kuesioner ... 112

Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ... 115

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik ... 117

Lampiran 5 Regression ... 120


(12)

ABSTRAK

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENABUNG DI BANK SUMUT CABANG SYARIAH MEDAN”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari faktor motivasi, persepsi, sikap, keluarga, dan budaya terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan secara parsial maupun secara bersama-sama.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analitis. Data penelitian ini menggunakan dua sumber yaitu data primer dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder didapat dari berkas bank Sumut Syariah serta buku-buku dan sumber lainnya. Populasi dari penelitian ini berjumlah 19030 nasabah yang menggunakan jasa deposito dan tabungan pada Bank Sumut Cabang Syariah Medan. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden yang diambil dengan tekhnik accidental sampling. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan metode analisis regresi linear berganda dengan nilai error sebesar 5%.

Hasil regresi linear berganda menunjukkan bahwa secara parsial faktor motivasi, persepsi, keluarga, dan budaya memiliki pengaruh positif dan signifikan sedangkan faktor sikap berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa faktor motivasi, persepsi, sikap, keluarga, dan budaya secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan.


(13)

ABSTRACT

“FACTORS THAT AFFECT THE CUSTOMER SAVE MONEY AT BANK SUMUT BRANCH SYARIAH MEDAN”

The aim of this study was to identify and analyze the influence of the motivation perception, attitude, family and culture on customers saving decision at Bank Sumut Branch Syariah Medan partially and simultaneously.

This research is descriptive research that using a descriptive approach-analytical. This research Data using two sources of primary data using questionnaires and secondary data obtained from the Bank Sumut Branch Syariah Medan as well as books and other sources. The population of this research amount to the customer using the service 19030 deposits and savings at Bank Syariah Medan of North Sumatra Branch. This research sample of 100 respondents were taken with the dwarf accidental sampling. The hypothesis in this study was tested by the method of multiple linear regression analysis with a 5% error rate.

The result of multiple linear regression showed that the partial factors of motivation, perceptions, family, and culture has a positive and significant effect, and attitude has positive and not significant. The analysis also showed that motivation, perceptions, attitudes, family, and culture simultaneously have a positive and significant effect of the customer to save money at Bank Sumut Branch Syariah Medan.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bank syariah merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara bagi pihak berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam. Selain itu, bank syariah biasa disebut Islamic Banking atau interest free banking yaitu suatu sistem perbankan yang dalam pelaksanaan operasional tidak menggunakan sistem bunga (riba), spekulasi (maisir), dan ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar) (Ali, 2008:1).

Bank syariah memiliki berbagai jenis jasa yang diberikan yaitu jasa pembiayaan yang berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah), jasa pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (Musyarakah), jasa pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (Murabahah) atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (Ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (Ijarah wa Istishna) (Kasmir, 2004:25).

Berdirinya bank syariah di Indonesia didasari dari perkembangan bank yang berkonsep syariah diberbagai negara. Dengan dipelopori oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mendapat dukungan dari pemerintah dan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) serta berbagai kalangan pengusaha muslim kemudian berdirilah bank syariah pertama di Indonesia yaitu Bank Muammalat pada tahun


(15)

1991. Hal ini juga didukung dengan adanya UU no.10 tahun 1998 tentang perubahan UU no. 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang memberikan pengakuan terhadap bank syariah secara yuridis sehingga memberi peluang tumbuh dan berkembang secara luas.

Beberapa tahun terakhir ini perbankan syariah di Indonesia memperlihatkan perkembangan dan pertumbuhan yang positif. Secara institusional, jumlah bank syariah di Indonesia pada tahun 2008 yang terdiri dari 5 bank umum syariah dan 27 unit usaha syariah dan berkembang menjadi 11 bank umum syariah tetapi terdapat penurunan jumlah unit usaha syariah menjadi 24 unit usaha syariah pada akhir tahun 2012. Perkembangan dari segi jaringan kantor layanan, pada tahun 2008 terdapat 576 kantor dan bertambah menjadi berjumlah 1734 kantor pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia pada akhir 2012.

Tabel 1.1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Kelompok Bank 2008 2009 2010 2011 2012

Bank Umum Syariah 5 6 11 11 11

Unit Usaha Syariah 27 25 23 24 24

Jumlah Kantor BUS & UUS 790 998 1477 1640 2227

Jumlah BPRS 131 138 150 154 158

Total 953 1167 1661 1829 2420

Sumber: Laporan Statistik Perbankan Syariah Desember 2012

Berdasarkan data Bank Indonesia, saat ini total aset perbankan syariah dari total keseluruhan total aset perbankan Indonesia sudah mencapai 174,09 Trilyun meningkat 37% per Oktober 2012 dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya di bulan yang sama sekitar 127,15 Trilyun. Bahkan berdasarkan penelitian IFSB


(16)

(Islamic Financial Services Board)pada tahun 2023 aset perbankan syariah di Indonesia bisa mencapai Rp 15.000 Trilyun dan menjadi nomor satu di dunia serta menggeser Malaysia yang berada di posisi ke 11 (www.fossei.org).

Makin berkembangnya tingkat kepercayaan nasabah dalam memilih menabung di bank syariah biasanya ada faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga mempunyai pandangan tentang dirinya (self concept) dan mencoba hidup yang disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki (life style). (Supranto & Limakrisna, 2007:18).

Pandangan tentang dirinya dan bagaimana cara mencoba untuk hidup yang disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki menghasilkan munculnya kebutuhan dan keinginan yang akan dipenuhi didalam berbagai situasi yang dihadapi setiap hari. Pandangan tentang dirinya dan cara mencoba hidup ditentukan oleh faktor yang berasal dari dalam diri maupun dari lingkungan sekitar seseorang. Adapun faktor yang berasal dalam diri yaitu motivasi, persepsi dan sikap dalam memutuskan menggunakan produk atau jasa yang akan dikonsumsi. Faktor yang bersumber dari lingkungan sekitarnya berdasarkan pengaruh keluarga dan budaya seseorang dalam memaknai suatu produk maupun jasa. Berbagai situasi yang muncul menyebabkan seseorang untuk mempertimbangkan dalam melakukan pengambilan keputusan.

Studi ini memilih Bank Sumut Syariah karena merupakan salah satu bank konvensional yang telah membuka unit usaha syariah yang ada di Indonesia serta telah melakukan pelayanan kepada nasabahnya dengan sistem syariah melalui produk yang berbasis syariah. Secara umum, Bank Sumut Syariah dalam pengembangan usaha perbankan menggunakan prinsip kemitraan yang berarti


(17)

konsep yang diterapkan yakni nasabah sebagai mudharib dan pihak bank sebagai sahibul mal bukan hubungan antara kreditur dan debitur.

Bank Sumut Unit Usaha Syariah (UUS) dibuka pada tanggal 04 November 2004, dengan 2 unit kantor operasional yaitu Kantor Cabang Syariah Medan dan Kantor Cabang Syariah Padang Sidempuan. Hingga sekarang Bank Sumut telah menambah jaringan operasional yaitu dengan 3 kantor cabang syariah yaitu di Tebing Tinggi, Sibolga dan Pematang Siantar, 17 kantor cabang pembantu syariah, serta 103 unit layanan syariah diseluruh unit konvensional Bank Sumut. Produk Bank Sumut UUS antara lain, Tabungan iB Martabe, Tabungan Haji Makbul, Deposit iB Ibadah, Giro iB, Pembiayaan KPR iB Griya dan Gadai Emas iB.

Tabel 1.2

Pertumbuhan Bank SUMUT UUS 2004 - 2012

Kelompok Bank Wilayah Pertumbuhan

Kantor Cabang Syariah Medan, Padang Sidempuan, Tebing Tinggi, Sibolga dan Pematang Siantar

Kantor Cabang Pembantu Syariah Lubuk Pakam, Stabat, Kisaran, Binjai, Rantauprapat, Perdagangan, HM. Jhoni, Djamin Ginting, Multatuli, HM. Yamin, Simpang Kayu Besar, Marelan, Kota Baru, Hamparan Perak, Panyabungan, Karya dan Kampung Pon.

Layanan Syariah 103 unit diseluruh unit konvensional Bank Sumut


(18)

Tabel 1.3

Kinerja Bank Sumut UUS

Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011

Aset 207,709 364,989 491,467 826,126 1,333,383 Pembiayaan 111,401 207,200 293,672 408,549 901,995

DPK 76,463 129,974 260,082 431,574 666,916 FDR (%) 145,7 159,4 112,9 94,66 132,05

Laba (5,806) 9,153 21,671 23,124 27,532

Share 2,43% 4,31% 4,81% 6,92% 7,42%

Sumber: Bank Sumut UUS (Irawan, Maret 2012)

Banyak praktisi yang menyebutkan bahwa perbankan syariah akan terus tumbuh dan berkembang secara cepat, dan akan diperkirakan laju pertumbuhannya akan mencapai ± 20% per tahun. Perbankan syariah ini dapat diterima oleh semua kalangan baik itu dari kaum muslim maupun non-muslim, semua ini menunjukkan bahwa perbankan syariah terus tumbuh kearah yang sehat dan lebih kompetitif.

Perubahan lingkungan sosial, ekonomi dan politik menuntut bank-bank Islam untuk mengembangkan pasar, melakukan inovasi dan kreatifitas dalam jasa dan produk, meningkatkan pelayanan nasabah menjadi bagian penting dalam meningkatkan keunggulan kompetitifnya dalam komunitas muslim. Mereka juga harus mampu membuat keputusan yang strategis berkenaan dengan minimum atau maksimum capital yang ditawarkan konsumen pada peta investasi antar-unit bisnis dan antar-sektor yang ada. Untuk mengambil peran yang aktif dimasa depan, maka isu-isu pokok yang harus diperhatikan adalah mampu mengukur penerimaan bank ditengah masyarakat (brand equity), mengukur keefektifan pemasaran yang diterapkan, proses produk baru yang lebih baik, serta memperkirakan kepuasan konsumen.


(19)

Menurut Sakti (2007), melihat perkembangan pada beberapa tahun belakangan dan kondisi industri terakhir, faktor yang diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan industri perbankan syariah nasional, diantaranya adalah:

1. Berdirinya Bank Unit Syariah (BUS) baru baik yang muncul dari pelaku pasar (investor) baru maupun konversi Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi BUS, sebagai akibat dari sentimen positif akibat pengaruh UU Perpajakan dan UU Perbankan Syariah;

2. Ekspektasi akan tercapainya peringkat investment grade yang semakin kuat bagi Indonesia;

3. Kuatnya sektor konsumsi domestik, kinerja investasi dan kemampuan ekspor yang mampu mendukung kinerja sektor riil nasional, sehingga menyebabkan kinerja ekonomi Indonesia mampu tumbuh positif dengan angka pertumbuhan yang relatif tinggi di bandingkan negara kawasan;

4. Keberhasilan program promosi dan edukasi publik tentang perbankan syariah. Dari berbagai uraian yang telah dijabarkan sebelumnya, maka penulis merasa perlu melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah Menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan”


(20)

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah yan akan dikaji lebih lanjut yaitu:

1. Apakah faktor motivasi, persepsi, sikap, keluarga dan budaya secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan?

2. Apakah faktor motivasi, persepsi ,sikap, keluarga dan budaya secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor motivasi, persepsi, sikap, keluarga dan budaya secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan

2. Untuk mengetahui faktor motivasi, persepsi ,sikap, keluarga dan budaya secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan


(21)

1.4 Batasan Masalah

Karena ada banyak faktor dan karakteristik dari perilaku konsumen dalam memutuskan membeli atau memilih produk. Maka dalam penelitian ini hanya akan meneliti pada faktor internal yaitu motivasi, persepsi dan sikap serta faktor eksternal yaitu keluarga dan budaya dengan produk yang digunakan nasabah.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi Bank Sumut Syariah, semoga dapat dijadikan bahan masukan dan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.

2. Bagi fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dijadikan tambahan keilmuan bagi mahasiswa, khususnya untuk mahasiswa Departemen Manajemen yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.

3. Bagi peneliti, dapat dijadikan tambahan keilmuan ilmiah baik tentang perliaku konsumen maupun tentang bank syariah.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Pulungan (2009) melakukan penelitian berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Untuk Menggunakan Produk Jasa PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang Syariah Medan” menggunakan variabel penelitian yaitu syariah (X1), pelayanan (X2), produk (X3), dan promosi (X4) dan penelitian tersebut ditujukan kepada nasabah Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang Syariah Medan.

Dalam penelitian terebut menyimpulkan bahwa tedapat pengaruh positif dan signifikan yang terdiri dari faktor syariah (X1), pelayanan (X2), produk (X3) dan promosi (X4) secara bersama-sama terhadap keputusan nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Irawan pada tahun 2008 dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Minat Nasabah Menabung Dalam Memutuskan Memilih Sistem Bagi Hasil Produk Funding Bank Syariah Mandiri Cabang Malang” menggunakan variabel penelitian yang terdiri dari Faktor minat (motivasi, belajar, sikap, persepsi, tingkat keuntungan, dan perhitungan bisnis) serta lokasi penelitian tersebut ditujukan kepada nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Malang.

Dan hasil dari penelitian tersebut adalah

1. Faktor minat berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih produk funding BSM Cabang Malang


(23)

2. Faktor minat yang terdiri dari motivasi, belajar, sikap, persepsi, tingkat keuntungan, dan perhitungan bisnis yang dominan adalah tingkat keuntungan, dan perhitungan bisnis sebesar 0,534 dengan nilai R 0,648.

Penelitian ketiga oleh Fauzi pada tahun 2008 dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah terhadap Bank Perkreditan Rakyat Bali Majujaya Mandiri Tulangan Sidoarjo” yang menggunakan variabel proses pengambilan keputusan (marketing mix) (X1), lingkungan sosial budaya (keluarga, sumber informal, sumber non komersial lain, klas sosial, budaya dan sub-budaya) (X2), dan psychological field (motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian dan sikap) (X3). Penelitian tersebut ditujukan kepada nasabah BPR Bali Majujaya Mandiri Tulangan Siodarjo.

Hasil dari penelitian tersebut adalah:

1. Terdapat 9 faktor yang mempengaruhi minat nasabah terhadap BPR Bali Majujaya Mandiri Tulangan Sidoarjo. Sembilan faktor tersebut, yaitu: Persepsi (X1), Tempat (X2), Produk (X3), Motivasi (X4), Bukti Fisik (X5), Kelas Sosial (X6), Keluarga (X7), Harga (X8), dan sumber non komersial lain (X9).

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor persepsi memiliki kontribusi terbesar mempengaruhi minat nasabah terhadap Bank Perkreditan Rakyat Bali Majujaya Mandiri Tulangan Sidoarjo.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dalam perspektif Islam dijelaskan dalam beberapa aktivitas maupun kondisi atau keadaan-keadaan, diantaranya; senantiasa memberi kemudahan dan saling membantu dalam mengatasi


(24)

kesulitan dengan sendirinya membentuk persepsi yang baik dan menarik minat nasabah, menjaga kebersihan dan kenyamanan kantor agar nasabah merasa nyaman, proses ta’aruf sebagai media penyaluran pengetahuan atau informasi, membentuk motivasi nasabah baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun spiritual, kedua orang tua (keluarga) maupun lingkungan terdekat memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam membentuk minat nasabah.

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu

No Nama Jenis

Penelitian Alat Analisis Variabel Penelitian Hasil Analisis 1 Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Untuk Menggunakan Produk Jasa PT. Bank Negara Indonesia (Persero), tbk Cabang Syariah Medan: Annisa Pulungan/2009 Deskriptif Kuantitatif - Analisis Deskriptif - Analisis Regresi Linear Berganda

-Faktor Syariah -Faktor

Pelayanan -Faktor Produk -Faktor Promosi

Faktor syariah, pelayanan, produk dan promosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa PT. Bank Negara Indonesia (Persero) tbk Cabang Syariah Medan. 2 Analisis

Faktor-Faktor Minat Nasabah Menabung Dalam Memutuskan Deskriptif Kuantitatif

- Uji Asumsi Klasik

- Faktor minat (motivasi, belajar, sikap, persepsi, tingkat keuntungan, dan perhitungan bisnis)

1. Faktor minat berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih produk funding


(25)

Memilih Sistem Bagi Hasil Produk Funding Bank Syariah Mandiri Cabang Malang: Hendi Irawan/2008 BSM Cabang Malang

2. Faktor minat yang terdiri dari (motivasi, belajar, sikap, persepsi, tingkat keuntungan, dan perhitungan bisnis) yang dominan adalah tingkat keuntungan, dan perhitungan bisnis sebesar 0,534 dengan nilai R 0,648 3 Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Minat Nasabah terhadap Bank Perkreditan Rakyat Bali Majujaya Mandiri Tulangan Sidoarjo: Mohammad Fauzi/2008

Kuantitatif - Analisis Deskriptif - Analisis Faktor - Proses pengambilan keputusan (marketing mix), - Lingkungan sosial budaya (keluarga, sumber informal, sumber non komersial lain, klas sosial, budaya dan sub-budaya), dan - Psychological

field (motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian dan sikap) Faktor persepsi memiliki kontribusi terbesar mempengaruhi minat nasabah terhadap Bank Perkreditan Rakyat Bali Majujaya Mandiri Tulangan Sidoarjo


(26)

2.2 Perilaku Konsumen dan Ciri-cirinya 1. Pengertian Perilaku Konsumen

Banyak definisi tentang perilaku, akan tetapi pada dasarnya sama hanya berbeda cara perumusannya. Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi (Sumarwan, 2002:32)

American Marketing Association (dalam Peter dan Olson, 1999:6)

mendefinisikan perilaku yaitu “Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara kognisi, afeksi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.”

Definisi ini memuat 3 hal penting, yaitu:

1. Perilaku konsumen bersifat dinamis, sehingga susah ditebak/diramalkan

2. Melibatkan interaksi, kognisi, afeksi, perilaku, dan kejadian disekitar/lingkungan konsumen

3. Melibatkan pertukaran, seperti menukar barang milik penjual dengan uang milik pembeli

Definisi yang lebih sederhana, perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan dan menghabiskan barang dan jasa termasuk proses yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Perilaku konsumen merupakan suatu proses multidimensional yang sangat kompleks.


(27)

Praktik pemasaran dirancang untuk mempengaruhi perilaku konsumen, perusahaan, individual, dan masyarakat. Pengetahuan yang cukup tentang perilaku konsumen seperti memberikan petunjuk yang berharga untuk praktik pemasaran baik bagi perusahaan komersial pencari laba, organisasi nirlaba dan para pembuat peraturan.

Adapun beberapa alasan mengapa perilaku konsumen perlu dipelajari yaitu: 1. Kepentingan pemasaran

Para pemasar yang memahami perilaku konsumen akan mampu mempengaruhi konsumen sesuai dengan yang diinginkan pemasar.

2. Kepentingan pendidikan dan perlindungan konsumen

Selain para pemasar dan produsen, lembaga pendidikan atau lembaga sosial dan pemerintah juga berkepentingan untuk mengetahui dan mempengaruhi perilaku konsumen.

3. Perumusan kebijakan masyarakat dan undang-undang perlindungan konsumen Pemerintah dan lembaganya melalui kebijakan publik dan perundang-undangan harus melakukan intervensi untuk melindungi konsumen. Pemerintah berkewajiban untuk mempengaruhi pilihan konsumen melalui pelarangan terhadap praktik-praktik bisnis yang merugikan konsumen.

2. Ciri Perilaku Konsumen

Konsep diri dan gaya hidup menghasilkan kebutuhan dan keinginan, kebanyakan diantaranya membutuhkan keputusan mengenai konsumsi untuk memuaskannya. Ketika individual menghadapi situasi yang relevan, proses


(28)

keputusan konsumsi mulai diaktifkan. Proses ini, pengalaman dan tambahan (acquisition) yang dihasilkan pada gilirannya mempengaruhi konsep diri dan gaya hidup dengan jalan mempengaruhi karakteristik internal dan eksternal (Supranto dan Limakrisna, 2011:16).

Keputusan yang dibuat akan menyebabkan pembelajaran dan mungkin akan berdampak pada faktor internal dan eksternal yang akan mengubah atau memperkuat konsep diri dan gaya hidupnya yang terkini.

1. Pengaruh Eksternal

Faktor eksternal meliputi budaya (culture), sub budaya (sub culture), status sosial (social status), demografi, famili, dan kelompok rujukan.

2. Pengaruh Internal

Faktor internal meliputi preferensi, pembelajaran (learning), memori, motivasi, kepribadian (personality), emosi, dan sikap.

3. Konsep diri dan gaya hidup

Konsep diri yaitu totalitas dari pemikiran dan perasaan tentang dirinya sendiri. Gaya hidup yaitu manifestasi konsep diri pribadi


(29)

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Mengambil Keputusan terbagi atas Faktor Internal dan Faktor Eksternal

2.3.1Faktor Internal 2.3.1.1Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan. Seorang konsumen tergerak untuk membeli suatu produk karena adanya yang menggerakkan. Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli suatu produk itulah yang disebut motivasi. Sedangkan yang memotivasi untuk membelinya adalah motif (Suryani, 2008:27).

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:94) mendefinisikan motivasi sebagai daya penggerak didalam individu yang mendorong mereka ke tindakan. Daya penggerak ini diperoleh dari suatu kebutuhan tak dipenuhi. Motivasi merupakan kekuatan yang enerjik yang menggerakkan perilaku dan memberikan tujuan dan arah pada perilaku (Supranto dan Limakrisna, 2011:93)

Proses terbentuknya motivasi dimulai dari adanya stimulus atau rangsangan yang membuat seseorang akan memerlukan akan pengenalan kebutuhan. Rangsangan yang muncul didalam diri terjadi karena adanya gap antara apa yang dirasakan dengan apa yang seharusnya dirasakan. Kemudian, pengenalan kebutuhan akan menyebabkan tekanan kepada konsumen sehingga adanya dorongan pada dirinya untuk melakukan tindakan yang bertujuan (Sumarwan, 2002: 35).


(30)

Unsur-unsur yang terlibat dalam proses motivasi meliputi: 1. Kebutuhan

Setiap konsumen sebagai individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Kebutuhan ini ada yang bersifat fisiologis dan tidak dipelajari, tetapi ada juga yang dipelajari.

2. Tujuan

Merupakan sesuatu yang akan dicapai oleh konsumen sebagai hasil atas perilaku yang dilakukan. Tujuan ada karena adanya kebutuhan.

Adapun beberapa teori umum mengenai Motivasi, yaitu: 1. Teori Maslow

Dr. Abraham Maslow adalah seorang psikolog klinis yang memperkenalkan teori kebutuhan berjenjang yang dikenal sebagai teori Maslow atau Hirarki Kebutuhan Manusia (Maslow’s Hierarchy of Needs). Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya, yaitu:

a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan manusia untuk dapat mempertahankan hidup

b. Kebutuhan Rasa Aman, yaitu kebutuhan tingkat dua yang dimana merupakan kebutuhan perlindungan bagi fisik manusia

c. Kebutuhan Sosial, yaitu kebutuhan berdasarkan kepada perlunya manusia berhubungan dengan sesamanya.


(31)

d. Kebutuhan Ego, yaitu kebutuhan untuk berprestasi sehingga mencapai derajat yag lebih tinggi dari yang lainnya.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri, yaitu keinginan dari seseorang individu untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

2. Teori Motivasi McClelland

David McClelland mengembangkan suatu teori motivasi yang disebut sebagai McClelland Theory of Learned Needs. Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seseorang untuk berprilaku.

a. Kebutuhan Sukses, yaitu kenginan manusia untuk mencapai prestasi, reputasi, dan karier yang baik

b. Kebutuhan Afiliasi, yaitu keinginan manusia untuk membina hubungan dengan sesamanya, mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang disekitarnya, dan memiliki orang-orang-orang-orang yang bisa menerimanya.

c. Kebutuhan Kekuasaan, yaitu keinginan seseorang untuk bisa mengontrol lingkungannya, termasuk mempengaruhi orang-orang disekelilingnya.

Dua aplikasi penting dari teori motivasi adalah segmentasi dan positioning. Segmentasi pasar merupakan pengarahan target pasar untuk produk atau jasa yang dipasarkan berdasarkan tingkat kebutuhan konsumen sedangkan positioning merupakan citra produk atau jasa yang ingin dilihat oleh konsumen. Para pemasar bisa menggunakan teori motivasi Maslow atau hirarki kebutuhan sebagai dasar untuk


(32)

melakukan segmentasi pasar dan juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan positioning produk atau jasa.

2.3.1.2Persepsi

Proses persepsi bukan hanya proses psikologi semata, tetapi diawali dengan proses fisiologis yang dikenal sebagai sensasi. Schiffman dan Kanuk (2000:35) mendefinisikan persepsi sebagai proses dimana dalam proses tersebut individu memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimuli menjadi sesuatu yang bermakna. Kemudian, menurut Hurriyati (2005:101) persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi guna membentuk gambaran berarti mengenai dunia.

Proses terjadinya persepsi meliputi : 1. Proses Fisis

Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera. 2. Proses Fisiologis

Stimulus yang diterima alat indera kemudian dilanjutkan oleh saraf sensoris ke otak.

3. Proses Psikologis

Terjadi proses pengolahan otak, sehingga individu menyadari tentang apa yang ia terima dengan alat indera sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterima.


(33)

Menurut Supranto dan Limakrisna (2011) menyatakan bahwa ada 4 tahap model pemrosesan informasi yaitu keterbukaan, perhatian, interpretasi dan memori. Yang membentuk persepsi yaitu keterbukaan, perhatian dan interpretasi

1. Keterbukaan (exposure), terjadi ketika suatu stimulus yang ada menyebabkan konsumen menyadari stimulus tersebut melaui pancaindera

2. Perhatian (attention), kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen terhadap stimulus yang masuk

3. Interpretasi, pemberian makna dan arti pada sensasi yang diterima

4. Memori, untuk keputusan yang segera dibuat atau retensi arti/makna dalam jangka panjang.

Proses ini terjadi secara simultan/serentak interaktif, bukan satu persatu secara berurutan. Pada dasarnya persepsi merupakan proses bagaimana rangsangan atau stimuli-stimuli diseleksi, diorganisasikan dan diinterpretasikan.

2.3.1.3Sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi dengan sendirinya, senantiasa terjadi dan berlangsung dalam interaksi manusia yang berkenaan dengan obyek tertentu dan sikap ini biasanya merupakan sikap yang positif dan negatif terhadap suatu obyek setelah melalui proses penilaian yang dipengaruhi keadaan diri pribadi orang itu sendiri maupun lingkungan.

Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut (Sumarwan, 2002: 136).


(34)

Sikap disebut juga sebagai konsep yang paling khusus dan sangat dibutuhkan dalam psikologis sosial kontemporer. Sikap juga merupakan salah satu konsep yang paling penting yang digunakan pemasar untuk memahami konsumen (Setiadi, 2003:214).

Adapun karakteristik dari sikap adalah: 1. Sikap memiliki Objek

Didalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait denga objek, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran.

2. Konsistensi sikap

Karena sikap merupakan gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki konsistensi dengan perilaku dan perilaku konsumen tersebut merupakan gambaran dari sikapnya.

3. Sikap positif, negatif dan netral

Sikap yang memiliki dimensi positif, negatif, dan netral disebut sebagai karakteristik valence dari sikap.

4. Intensitas Sikap

Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap disebut sebagai karakteristik extremity dari sikap.


(35)

5. Resistensi Sikap

Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. Pemasar penting memahami bagaimana resistensi konsumen agar bisa menerapkan strategi pemasaranyang tepat.

6. Persistensi Sikap

Merupakan karakterisitik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah karena berlalunya waktu.

7. Keyakinan sikap

Merupakan kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya

8. Sikap dan situasi

Sikap seseorang terhadap suatu objek seringkali muncul dalam konteks situasi, yang berarti situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek. Sikap sangat mempengaruhi keyakinan menentukan sesuatu. Dalam hubungannya dengan perilaku sikap dan keyakinan sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan. Sikap merupakan suatu evaluasi secara menyeluruh tentang kesiapan seseorang dalam melakukan suatu tindakan atas obyek yang disuka atau tidak.

Sikap (attitudes) konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior).


(36)

1. Kepercayaan

Pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atribut dan manfaatnya. 2. Perilaku

Proses pengambilan keputusan dan aktivitas fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan dan menghabiskan barang atau jasa.

2.3.2Faktor Eksternal 2.3.2.1Keluarga

Keluarga mempunyai peranan penting dalam perilaku konsumen. Konsumen sebagai anggota keluarga yang sering berinteraksi dengan anggota keluarga lain, perilakunya secara tidak langsung dipengaruhi oleh hasil interaksi tersebut. Keluarga mempengaruhi proses pembelajaran, sikap, perilaku, dan persepsi orang-orang yang didalamnya (Suryani, 2008:235).

Keluarga adalah lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat dengan konsumen (Sumarwan, 2002:226). Keluarga mempunyai paling sedikit dua orang, kepala keluarga dengan orang yang ada hubungan sedarah, perkawinan atau adopsi.

Menurut BKKBN (1999) keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.

Friedman (1998) menyatakan bahwa tipe-tipe keluarga dibagi atas keluarga inti, keluarga orientasi, keluarga besar. Keluarga inti adalah keluarga yang sudah menikah, sebagai orang tua, atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami


(37)

istri dan anak mereka baik anak kandung ataupun anak adopsi. Keluarga orientasi (keluarga asal) yaitu unit keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan. Keluarga besar yaitu keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah seperti kakek dan nenek, paman dan bibi.

Menurut Peter dan Olson (2000:111) dalam keluarga terdapat peran yang berbeda dalam pengambilan keputusan:

1. Pemberi pengaruh (influencers) memberikan informasi bagi keluarga lainnya tentang suatu produk atau jasa .

2. Penjaga pintu (gatekeepers) mengontrol aliran informasi yang masuk kedalam keluarga

3. Pengambil keputusan (deciders) memiliki kekuasaan untuk menentukan apakah suatu produk atau jasa akan digunakan atau tidak.

4. Pembeli (buyers) adalah orang yang akan menggunakan produk atau jasa 5. Pengguna (users) menggunakan produk atau jasa

6. Pembuang (disposers) akan membuang suatu produk atau memberhentikan penggunaan suatu jasa.

Unsur-unsur yang terlibat dalam pengambilan keputusan didalam keluarga: 1. Struktur peran dalam keluarga

Dalam sebuah kelas produk tertentu, ada perbedaan dalam keterlibatan masing-masing pihak dalam keluarga untuk setiap keputusan khusus yang diambil dan untuk setiap tahapan pengambilan keputusan.


(38)

2. Kesesuaian dengan kebutuhan keluarga.

Masing-masing pihak dalam keluarga memiliki perbedaan kebutuhan terhadap suatu produk atau jasa yang cukup besar, sehingga diperlukan peran yang memiliki pengaruh untuk menentukan kebutuhan keluarga.

2.3.2.2Budaya

Menurut Supranto dan Limakrisna (2007:21) budaya adalah keseluruhan yang kompleks (complex whole) meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, kebiasaan, dan setiap kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh oleh setiap orang sebagai anggota masyarakat. Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat (Sumarwan, 2002:170).

Budaya juga dapat dicerminkan oleh berbagai hasil karya seni dan segala macam benda yang ada didalam suatu masyarakat. Budaya yang ada dalam suatu masyarakat bisa dibagi dalam beberapa bagian yang lebih kecil yang dikenal dengan sub budaya (sub culture). Suatu budaya akan terdiri atas beberapa kelompok kecil lainnya, yang dicirikan oleh adanya perbedaan perilaku antar kelompok kecil tersebut. Perbedaan kelompok tersebut berdasarkan kepada perbedaan karakteristik sosial, ekonomi, dan demografi konsumen


(39)

Unsur-unsur pembentuk budaya yaitu: 1. Nilai (Value)

Nilai adalah kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat. Nilai mengarahkan seseorang untuk berperilaku yang sesuai dengan budayanya.

2. Kebiasaan (Customs)

Kebiasaan adalah berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya. Kebiasaan tersebut diturunkan dari generasi ke generasi secara turun menurun.

3. Larangan (Mores)

Larangan adalah berbagai bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral, biasanya berbentuk tindakan yang tidak boleh dilakukan oelh seseorang dalam suatu masyarakat. Pelanggaran terhadap larangan tersebut akan mengakibatkan sangsi sosial.

4. Konvensi (Conventions)

Konvensi menggambarkan norma dalam kehidupan sehari-hari. Konvensi menggambarkan anjuran atau kebiasaan bagaimana seseorang harus bertindak sehari-hari.

5. Mitos

Mitos adalah unsur penting yang menggambarkan sebuah cerita atau kepercayaan yang mengandung nilai dan idealisme bagi suatu masyarakat.


(40)

6. Simbol

Simbol adalah segala sesuatu yang memiliki arti penting.

Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa pesan makna budaya. Makna budaya adalah nilai-nilai, norma-norma dan kepercayaan yang dikomunikasikan secara simbolik.

Terdapat 3 bentuk nilai budaya yang mempengaruhi konsumsi, yaitu: 1. Berorientasi pada Pihak Lain (Other Oriented)

Mencerminkan pandangan suatu masyarakat tentang hubungan yang tepat antara individu/perorangan dengan kelompok dalam suatu masyarakat.

2. Berorientasi pada Lingkungan (Environment Oriented)

Menentukan hubungan masyarakat dengan ekonominya serta lingkungan fisik dan teknis.

3. Berorientasi pada Diri Sendiri

Mencerminkan tujuan dan pendekatan terhadap hidup, bahwa anggota perorangan dan masyarakat lebih diinginkan (bukan kelompok yang diutamakan). Nilai ini mempunyai implikasi yang kuat untuk manajemen pemasaran.


(41)

2.4 Ciri Perilaku Konsumen Muslim dan Perspektif Islam tentang Menabung 1. Ciri Perilaku Konsumen Muslim

Penyikapan manusia pada harta menjadi karakteristik ekonomi Islam. Dalam surat An-Nisa: 5 Allah SWT berfirman:

Artinya :“ Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan…”

Menurut Sakti (2007:108) terdapat empat prinsip utama dalam sistem ekonomi Islam yang diisyaratkan dalam Al-Quran:

1. Hidup hemat dan tidak bermewah-mewahan. Ini berarti tindakan ekonomi hanyalah untuk memenuhi kebutuhan (needs) bukan keinginan (wants).

2. Implementasi zakat, infak, dan shodaqoh.

3. Pelarangan riba; menjadikan sistem bagi hasil dengan instrumen mudharabah dan musyarakah sebagai sistem kredit dan instrumen bunganya.

4. Menjalankan usaha-usaha yang halal; dari produk atau komoditi, proses produksi hingga distribusi.

Menurut Sudarsono (2003), seorang muslim dalam berkonsumsi didasarkan atas beberapa pertimbangan:

1. Manusia tidak kuasa sepenuhnya mengatur detil permasalahan ekonomi masyarakat. Dalam konsep Islam, kebutuhanlah yang membentuk pola


(42)

konsumsi seorang muslim. Pola konsumsi yang didasarkan atas kebutuhan akan menghindari pola konsumsi yang tidak perlu.

Artinya :” Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya… milik Allah lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi….” (QS. Al-Imran: 180).

2. Perspektif Islam Tentang Menabung

Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam prinsip menabung tidak lepas dari perilaku konsumsi, karena manusia adalah makhluk konsumtif. Karena itu perlu menyiapkan masa depan yang lebih baik daripada mengkonsumsi secara berlebihan tanpa melihat dampak kedepannya.

Adapun arahan Islam untuk konsumsi paling tidak ada tiga hal.

1. Jangan boros. Seorang muslim dituntut untuk selektif dalam membelanjakan hartanya terutama untuk ditabung. Tidak semua hal yang dianggap butuh saat ini harus segera dibeli. Karena sifat dari kebutuhan sesungguhnya dinamis, ia dipengaruhi oleh situasi dan kondisi.


(43)

2. Seimbangkan pengeluaran dan pemasukan. Seorang muslim hendaknya mampu menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluarannya, sehingga sedapat mungkin tidak berutang. Karena utang, menurut Rasulullah SAW akan melahirkan keresahan di malam hari dan mendatangkan kehinaan di sianghari. 3. Tidak bermewah-mewah. Islam juga melarang umatnya hidup dalam

kemewahan. Kemewahan yang dimaksud menurut adalah tenggelam dalam kenikmatan hidup berlebih-lebihan dengan berbagai sarana yang serba menyenangkan.

2.5 Motif Pengambilan Keputusan Konsumen

Prasetijo dan Ihalauw (2005:39) dijelaskan ada dua motif yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen, yaitu :

1. Motif Rasional

Menurut ilmu ekonomi manusia berperilaku rasional pada waktu mereka mempertimbangkan alternatif-alternatif dan memilih alternatif yang memiliki paling banyak kegunaan. Dalam konteks pemasaran, konsumen memilih (produk) tujuan berdasarkan kriteria objektif seperti ukuran, harga, berat, dan keuntungan (manfaat yang diperoleh). Dan faktor-faktor lain yang dipertimbangkan dapat berupa ekonomi, seperti faktor penawaran, permintaan dan bunga. Selain itu juga faktor kualitas, pelayanan ketersediaan barang, ukuran, kebersihan, efisiensi dalam penggunaan, keawetan dapat dipercaya dan keterbatasan waktu yang ada pada konsumen.


(44)

2. Motif Emosional

Pemilihan tujuan berdasarkan kriteria yang subjektif dan bersifat pribadi seperti kebanggaan, ketakutan, perasaan, maupun status, pengungkapan rasa cinta kebanggaan, kenyamanan,kesehatan, keamanan dan kepraktisan.

Setiap konsumen melewati lima tahap dalam setiap akan mengambil keputusan. Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengenalan Masalah

Proses diawali saat konsumen menyadari adanya masalah kebutuhan. Konsumen menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal atau rangsangan eksternal seseorang.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan pembelian.

Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu:

1. Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga dan kenalan 2. Sumber Komersil : iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan 3. Sumber Umum : media massa organisasi konsumen


(45)

3. Evaluasi Alternatif

Ada beberapa proses evaluasi alternatif keputusan, kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Pengambilan Keputusan

Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tujuan dan keputusan yang diambil. Faktor pertama adalah sikap atau pendirian orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang.

Faktor kedua adalah situasi yang tidak dapat diantisipasi. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk maksud keputusan tersebut.

5. Perilaku Pasca Pengambilan Keputusan

Sesudah keputusan diambil terhadap suatu produk, yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan dan ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk telah dipilih, tetapi akan terus berlangsung hingga sesudah dipilih. Pengambilan keputusan merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan memilih atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna produk tersebut tidak sesuai dengan harapan pelanggan, pelanggan tersebut


(46)

akan merasa kecewa, jika memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi harapan, maka pelanggan tersebut akan merasa sangat puas.

2.6 Ruang Lingkup Bank 2.6.1Pengertian Bank

Menurut Undang-undang RI no. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya pada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Dari definisi tersebut menekankan bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang menjadi sumber dana bagi bank. Sedangkan dari segi penyaluran dananya, bank tidak hanya memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik tapi juga harus meningkatkan taraf hidup masyarakat.

2.6.2Fungsi Bank

Siamat (2005:276) menyatakan bank umum memiliki fungsi pokok yaitu:

1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi;

2. Menciptakan uang;

3. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat; 4. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain


(47)

2.6.3Peranan Bank

Bank dan lembaga non bank, mempunyai peranan yang penting dalam sistem keuangan, peranan tersebut adalah:

1. Pengalihan aset

Bank dan lembaga non bank, akan memberikan pinjaman kepada pihak yang membutuhkan dana dalam waktu tertentu yang telah disepakati. Dalam hal ini, bank dan lembaga keuangan non bank telah berperan sebagai pengalihan aset dari unit surplus ke unit defisit

2. Transaksi

Bank dan lembaga non bank, memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan jasa

3. Likuiditas

Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam produk-produk berupa giro, tabungan dan deposito. Untuk kepentingan likuiditas pemilik dan dapat menempatkan dananya seseuai dengan kebutuhan dan kepentingannya 4. Efisiensi

Peranan bank dan lembaga non bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan jangkauan pelayanannya. Adanya informasi yang tidak simetris antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif.


(48)

2.7 Bank Syariah

2.7.1Sejarah Kemunculan Perbankan Syariah

Didalam sejarah perekonomian umat Islam, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah Saw. Praktik-praktik seperti menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah Saw.

Rasulullah Saw. yang dikenal dengan julukan al-Amin, dipercaya oleh masyarakat Mekkah menerima simpanan harta, sehingga pada saat terakhir sebelum hijrah ke Madinah. Dan akhirnya Muhammada Saw meminta Ali bin Abi Thalib r.a. untuk mengembalikan semua titipan itu kepada pemiliknya.

Seorang sahabat Rasulullah Saw., Zubair bin al-Awwam r.a., memilih tidak menerima titipan harta. Ia lebih suka menerima dalam bentuk pinjaman. Tindakan Zubair ini menunjukkan konsep yang berbeda yaitu, dengan mengambil uang sebagai pinjaman dan mempunyai hak untuk memanfaatkannya serta karena bentuknya pinjaman maka wajib untuk mengembalikannya secara utuh. Ada juga sahabat yang bernama Ibnu Abbas r.a pernah melakukan pengiriman uang ke Kufah dan Abdullah bin Zubair r.a melakukan pengiriman uang dari Makkah.

Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin al-Khattab r.a. menggunakan cek untuk membayar tunjangan kepada mereka yang berhak. Dengan menggunakan cek ini mereka mengambil gandum di Baitul Mal yang pada saat itu diimpor dari Mesir. Selain itu, pemberian modal untuk modal kerja berbasis bagi hasil, seperti


(49)

mudharabah, muzara’ah, musaqah, telah dikenal sejak awal diantara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.

Dari hal tersebut menunjukkan, fungsi perbankan sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw., diantaranya seperti contoh ada sahabat nabi yang melaksanakan fungsi menerima titipan harta, ada yang melaksanakan pinjam-meminjam uang, ada yang melaksanakan fungsi pengiriman uang, dan ada pula yang memberikan modal kerja.

Dalam perkembangan perbankan syariah modern, disejumlah negara Islam dan penduduk mayoritas Muslim mulai timbul usaha untuk mendirikan lembaga bank non riba. Hal itu terjadi setelah bangsa-bangsa Muslim memperoleh kemerdekaan dari para penjajah Eropa.

Pendirian bank syariah yang paling sukses dan inovatif dimasa modern dilakukan di Mesir tahun 1963, dengan berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank. Kesuksesan Mit Ghamr memberi inspirasi bagi umat Muslim diseluruh dunia, sehingga timbullah kesadaran bahwa prinsip-prinsip Islam ternyata masih dapat diaplikasikan dalam bisnis modern.

Pada bulan Oktober 1975, akhirnya terbentuklah Islamic Development Bank (IDB) yang beranggotakan 22 negara Islam pendiri. Bank ini menyediakan bantuan finansial untuk pembangunan negara-negara anggotanya, membantu mereka untuk mendirikan bank Islam dinegaranya masing-masing, dan memainkan peranan penting dalam penelitian ilmu ekonomi, perbankan dan keuangan Islam. Kini, bank yang berpusat di Jeddah - Arab Saudi itu memiliki lebih dari 43 negara anggota.


(50)

Kini perbankan syariah telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan menyebar kebanyak negara, bahkan ke negara-negara Barat. The Islamic Bank International of Denmark tercatat sebagai bank syariah pertama yang beroperasi di Eropa, yakni pada tahun 1983 di Denmark. Kini, bank–bank besar di negara Barat, seperti Citibank, ANZ Bank, Chase Manhattan Bank dan Jardine Flaming telah membuka Islamic window agar dapat memberikan jasa-jasa perbankan sesuai dengan syariat Islam.

Di Indonesia sendiri, bank syariah dipelopori oleh Bank Muammalat Indonesia. Berdiri pada tahun 1991 yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim. Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.

2.7.2Pengertian Bank Syariah

Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan syariat Islam (Muhammad, 2005:13). Bank syariah biasa disebut Islamic Banking atau interest free banking yaitu suatu sistem perbankan yang dalam pelaksanaan operasional tidak menggunakan sistem bunga (riba), spekulasi (maisir), dan ketidak pastian atau ketidak jelasan (gharar) (Ali, 2008:1).


(51)

2.7.3Karakteristik Bank Syariah

Ada beberapa karakteristik yang dimiliki bank syariah sehingga terlihat jelas perbedaannya dengan bank kovensional, adapun beberapa karakteristik tersebut adalah:

1. Prohibition against the payment and receipt of a fixed or predeter mined rate of interest. Metode bunga digantikan dengan metode bagi hasil (profit and loss sharing)

2. Requirement to operate through Islamic modes of financing.

3. Ketika bank mengalami kerugian, nasabah menyimpan dana mungkin kehilangan dananya, menurut perbandingan pembagian laba/rugi.

4. Beban biaya atas pelayanan bank syariah disepakati bersama pada saat pinjam atau pembiayaan dan dinyatakan dalam bentuk nominal, beban biaya tersebut hanya dikenakan selama berlakunya masa kontrak, sedangkan penyelesaian sisa utang setelah kontrak berakhir dilakukan kontrak baru.

5. Dihindarinya penggunaan persentase atas pinjaman kredit dalam menentukan utang, hal ini menghindari berlipatnya beban biaya dan produk pinjaman yang memungkinkan terlambat dibayar.

6. Proporsi bagi hasil didasarkan atas jumlah keuntungan usaha yang diperoleh debitur.

7. Bank syariah tidak menjanjikan jumlah keuntungan yang pasti kepada nasabah penyimpan dana dalam giro wadi’ah maupun tabungan/deposito mudharabah. Nasabah pemegang giro wadi’ah akan mendapat keuntungan berupa bonus,


(52)

sedangkan pemegang tabungan/deposito mudharabah akan mendapatkan proporsi bagi hasil.

8. Prinsip penjaminan (collateral) tidak dominan dalam pemberian kredit di bank syariah. Hal ini terlihat pada pembiayaan pembelian barang modal bahwa barang yang dibeli masih milik bank dapat dianggap sebagai jaminan sendiri selama belum dilunasi oleh debitur.

9. Bank syariah tidak menjadikan uang sebagai komoditi. Hal ini berimplikasi pada pada pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah pada dasarnya berupa uang, melainkan pembiayaan barang atau jasa yang dibutuhkan debitur.

2.7.4Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Batasan-batasan bank syariah yang harus menjalankan kegiatannya berdasar pada syariat Islam, menyebabkan bank syariah harus menerapkan prinsip-prinsip yang sejalan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Adapun prinsip-prinsip bank syariah adalah sebagai berikut:

1) Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah)

Wadi’ah dapat juga diartikan titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja bila dikehendaki dari satu pihak ke pihak lain, baik sebagai individu maupun sebagai suatu badan hukum (Ali, 2008:23).

Secara umum terdapat 2 (dua) jenis Al-wadi’ah: a. Wadi’ah yad Al-Amanah (Trustee Depository)


(53)

b. Wadiah yad adh-Dhamamah (Guarantee Depository) Diaplikasikan dalam produk giro dan tabungan. 2) Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing atau Syirkah)

Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tatacara pembagian hasil usaha penyedia dana dengan pengelola dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah:

a. Al-Musyarakah

Pembiayaan yang dilakukan oleh pihak bank syariah untuk nasabah yang ingin melaksanakan proyek atau usaha, kemudian akan disepakati jumlah modal dan keuntungan bagi hasil untuk masing-masing pihak berdasarkan persentase keuntungan bersih dari hasil usaha tersebut sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat (Ali, 2008: 34).

Dua jenis Al-Musyarakah:

1) Musyarakah pemilikan, tercipta karena warisan, wasiat atau kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih

2) Musyarakah akad, tercipta dengan cara kesepakatan dimana dua atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah

b. Mudharabah

Bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal (shahib

al-maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib)

dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan (Karim, 2006:103). Akad mudhrabah terbagi atas 2 (dua), yaitu:


(54)

1) Mudharabah Muthlaqah adalah kerja sama antara shahibul al-maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis.

2) Mudharabah Muqayyadah adalah kerjasama antara shahibul al-maal dan

mudharib dimana mudharib memberikan batasan kepada shahibul al-maal

mengenai tempat, cara dan obyek investasi. 3) Prinsip Jual Beli (Ba’i)

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan bank ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual (Karim, 2006:98). Prinsip jual beli terbagi atas:

a. Murabahah

Murabahah yang berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual-beli dimana bank bertindak sebagai penjual sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin)

b. Salam

Transaksi jual beli di mana barang yang diperjual belikan belum ada. Bank bertindak sebagai pembeli sementara nasabah sebagai penjual.

c. Istishna

Akad jual beli antara pembeli dan produsen yang bertindak juga sebagai penjual. Bank syariah umumnya diaplikasikan pada pembayaran manufaktur dan kontruksi.


(55)

4) Prinsip Sewa (Ijarah)

Akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri. Ijarah terbagi kepada 2 (dua) jenis:

a. Ijarah, sewa murni

b. Ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa. 5) Prinsip Jasa (Fee-Based Service)

Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip antara lain:

a. Alih Utang-Piutang(Hiwalah)

Tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk membantu supplier atau pemasok mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.

b. Gadai(Rahn)

Tujuan akad Rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.

c. Pinjaman Uang(Qardh)

Pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan uang tanpa mengharapkan imbalan. Dana ini diperoleh dari dana zakat, infaq dan shadaqah.


(56)

d. Perwakilan(Wakalah)

Dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti L/C, inkaso dan transfer uang.

e. Garansi Bank(Kafalah)

Kafalah dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu


(57)

2.7.5Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional Tabel 2.2

Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional

Karakteristik Bank Syariah Konvensional

Business Framework Seluruh aktivitas comply

dengan syariah

Secular principles dan tidak didasarkan pada hukum agama Islam Larangan riba dalam

kredit/pembiayaan

Berdasarkan transaksi jual beli, bagi hasil, sistem angsuran tetap sejak awal s.d jatuh tempo pembiayaan

Orientasi bunga, sistem angsuran fixed/floating

Larangan riba dalam simpanan

Sistem profit and loss

sharing atau revenue

sharing, bank terhindar

dari negative spreed

Sistem bunga yang mewajibkan bank membayar bunga sesuai dengan yang diperjanjikan diawal, bank rentan terhadap negative spreed

Hubungan dengan nasabah

Kemitraan Kreditur dan debitur Dewan Pengawas Syariah Memiliki DPS suntuk

mengawasi setiap produk dan aktivitas bank

Tidak mengenal dewan sejenis

Larangan gharar Dilarangan gharar (ketidakpastian) dan maisir (judi)

Terkadang terlibat dalam speculative FOREX dealing Denda dalam

kredit/pembiayaan

Diakui sebagai dana kebajikan (sumber qardh)

Sebagai pendapatan bank

Kegiatan social Pengumpul dan

mendistribusikan zakat

Tidak melakukan kegiatan ini Penyalahgunaan dana Menghindari hal ini yaitu

tidak memberikan dana secara tunai tetapi

memberikan barang yang dibutuhkan Murabahah

Memberikan peluang yang sangat besar untuk sight streaming (penyalahgunaan dana pinjaman)


(58)

2.8 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan pondasi utama untuk sepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan, hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survey literatur (Kuncoro, 2003:48).

Menurut Supranto dan Limakrisna (2011;16) pandangan seseorang tentang dirinya dan cara dia mencoba hidup ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu faktor motivasi, persepsi, sikap, keluarga dan budaya.

Motivasi merupakan daya penggerak didalam individu yang mendorong untuk menabung di Bank Syariah (Schiffman dan Kanuk, 2000:94)

Persepsi merupakan proses yang dilalui seseorang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi guna membentuk gambaran dirinya untuk mengambil keputusan menabung di Bank Syariah (Schiffman dan Kanuk, 2000:35).

Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat memutuskan untuk menabung di Bank Syariah (Sumarwan, 2002: 136).

Keluarga adalah lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat dengan konsumen. Keluarga mempunyai peranan yang paling kuat untuk mempengaruhi seseorang menabung di Bank Syariah (Sumarwan, 2002:226).


(59)

Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat dalam memutuskan memilih menabung pada Bank Syariah (Sumarwan, 2002:170).

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber: Samsudin (2005), data diolah 2.9 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan manfaat dan kerangka konseptual penelitian, maka hipotesis penelitian dari penelitian ini adalah:

3. Faktor motivasi, persepsi, sikap, keluarga dan budaya secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan

4. Faktor motivasi, persepsi ,sikap, keluarga dan budaya secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan

Faktor Motivasi X1

Faktor Persepsi X2

Faktor Sikap X3

Keputusan Nasabah menabung di Bank

Sumut Cabang Syariah Medan

Y

Faktor Budaya X5 Faktor Keluarga


(60)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena data penelitian menggunakan angka dan analisis menggunakan statistik dan dengan metode survei. Penelitian survei merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis. Menurut Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Bank Sumut Cabang Syariah Medan di Jalan Letjen. S. Parman No. 50-A Medan. Penelitian dilakukan mulai April 2013 sampai dengan Juni 2013.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah menabung pada Bank Sumut Cabang Syariah Medan, dengan adanya pembatasan


(61)

dalam penelitian ini dapat menghindari kerancuan dalam pembahasan dan menganalisa permasalahan.

Variabel yang dianalisis adalah sebagai berikut: 1. Faktor Motivasi

2. Faktor persepsi 3. Faktor sikap 4. Faktor keluarga 5. Faktor budaya

3.4 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian:

a. Variabel bebas (X) adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Faktor yang diamati yaitu:

a. Faktor motivasi (X1)

Merupakan daya penggerak didalam individu yang mendorong mereka menabung di bank. Dalam penelitian ini diukur dengan penilaian berdasarkan kebutuhan dan tujuan.

b. Faktor persepsi (X2)

Merupakan proses yang dilalui seseorang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi untuk memilih


(62)

menabung di bank syariah. Dalam penelitian ini dapat diukur dengan keterbukaan, perhatian, dan interpretasi.

c. Faktor sikap (X3)

Merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari menabung di bank. Penelitian ini diukur dengan melihat faktor kepercayaan dan perilaku. d. Faktor keluarga (X4)

Merupakan lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat dengan konsumen. Penelitian ini diukur dengan faktor struktur peran dalam keluarga dan kesesuaian dengan kebutuhan keluarga.

e. Faktor budaya (X5)

Merupakan segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat yang dapat mempengaruhinya untuk menabung di bank syariah. Penelitian dengan faktor budaya dapat dilihat dengan pemikiran, simbol, dan nilai.

b. Variabel terikat (Y) adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, adapun faktor yang terikat yaitu keputusan nasabah untuk menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan.


(63)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Ukur a. Motivasi (X1) Merupakan daya

penggerak didalam individu yang mendorong mereka untuk menabung di bank.

- Kebutuhan - Tujuan

Semantic Differensial

b. Persepsi (X2) Merupakan proses yang dilalui seseorang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi untuk menabung di bank syariah 1.Keterbukaan 2.Perhatian 3.Interpretasi Semantic Differensial

c. Sikap (X3) Merupakan

ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan

konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari

menabung di bank.

1. Kepercayaan 2. Perilaku

Semantic Differensial

d. Keluarga (X4) Merupakan lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat dengan konsumen.

1.Struktur peran dalam keluarga 2.Kesesuaian dengan kebutuhan keluarga Semantic Differensial

e. Budaya (X5) Merupakan segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, 1.Pemikiran 2.Simbol 3.Nilai Semantic Differensial


(64)

kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat yang dapat

mempengaruhinya untuk menabung di bank syariah f. Keputusan Nasabah untuk menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan (Y) Keputusan nasabah untuk menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan 1. Pencarian informasi 2. Mengevaluasi informasi yang didapat 3. Pengambilan keputusan Semantic Differensial

Sumber : Samsuddin (2005), data diolah 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran menurut Sugiyono (2004:131) adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada di dalam alat ukur.

Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah jenis skala Perbedaan Semantik (Semantic Differential). Menurut Nazir (2005:344) skala perbedaan semantik merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur pengertian suatu konsep atau objek apakah sama atau berbeda seperti sikap, pendapat dan persepsi sosial seseorang atau kelompok orang.

Pemberian bobot skor diukur dengan skala perbedaan semantik menggunakan suatu skala bipolar yaitu skala yang berlawanan dengan tujuh buah titik tetapi bisa juga dengan lima titik.


(1)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 100

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.49929861 Most Extreme

Differences

Absolute .058

Positive .058

Negative -.049

Kolmogorov-Smirnov Z .576

Asymp. Sig. (2-tailed) .895

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(2)

Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.559 .596 4.293 .000

Motivasi -.062 .061 -.125 -1.011 .315

Persepsi -.001 .041 -.005 -.028 .977

Sikap -.010 .060 -.027 -.159 .874

Keluarga -.063 .049 -.167 -1.286 .202

Budaya .001 .042 .003 .023 .982

a. Dependent Variable: absut

3. Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 Motivasi .645 1.551

Persepsi .393 2.544

Sikap .351 2.848

Keluarga .587 1.703

Budaya .447 2.238


(3)

LAMPIRAN 5 REGRESSION

Hasil Uji Fhitung ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 655.806 5 131.161 61.280 .000a

Residual 201.194 94 2.140

Total 857.000 99

a. Predictors: (Constant), Budaya, Motivasi, Keluarga, Persepsi, Sikap b. Dependent Variable: Keputusan

Hasil Uji thitung Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.046 1.022 1.023 .309

Motivasi .340 .105 .201 3.230 .002

Persepsi .389 .070 .446 5.590 .000

Sikap .139 .103 .114 1.349 .181

Keluarga .174 .084 .136 2.078 .040

Budaya .156 .073 .161 2.149 .034

a. Dependent Variable: Keputusan

Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .875a .765 .753 1.462998

a. Predictors: (Constant), Budaya, Motivasi, Keluarga, Persepsi, Sikap b. Dependent Variable: Keputusan


(4)

LAMPIRAN 6 TABULASI JAWABAN

Responden Jawaban Responden

Responden 1 4 5 7 6 6 5 7 5 2 6 6 7 7 7 6

Responden 2 6 4 6 5 6 6 7 6 4 5 7 6 6 6 7

Responden 3 6 6 7 7 6 6 7 6 6 5 6 7 7 5 6

Responden 4 6 6 7 7 6 6 7 6 6 5 7 7 6 7 6

Responden 5 6 6 7 6 6 6 7 6 6 6 6 7 7 6 7

Responden 6 6 6 5 5 5 6 6 7 6 6 6 7 6 6 5

Responden 7 6 6 6 3 3 6 7 6 4 4 7 6 5 5 3

Responden 8 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7

Responden 9 6 3 6 4 4 6 7 4 2 4 6 6 5 6 5

Responden 10 5 5 4 4 5 5 6 5 4 5 4 7 6 5 4

Responden 11 7 5 6 6 7 7 7 6 7 6 7 7 6 7 7

Responden 12 6 6 7 5 7 6 7 6 7 5 6 7 7 7 7

Responden 13 4 5 6 6 4 6 7 6 5 5 6 6 6 6 7

Responden 14 7 6 7 4 6 7 7 6 5 7 7 7 6 7 5

Responden 15 6 5 7 5 7 6 6 7 5 5 5 7 6 6 7

Responden 16 6 6 6 6 6 6 7 7 5 5 6 6 7 6 6

Responden 17 6 5 6 4 6 6 5 6 2 5 5 6 6 7 6

Responden 18 7 7 6 5 6 7 7 7 7 5 7 7 7 6 7

Responden 19 6 3 4 4 5 6 6 6 4 4 6 6 6 5 4

Responden 20 7 6 7 5 7 7 7 7 7 5 7 7 5 6 7

Responden 21 5 5 7 4 4 5 7 6 6 5 6 7 7 6 7

Responden 22 4 6 6 4 4 5 6 6 6 5 4 7 6 4 4

Responden 23 5 5 7 6 5 5 6 4 2 6 6 6 7 6 6

Responden 24 6 4 7 6 6 6 7 6 4 6 6 7 7 6 6

Responden 25 5 5 7 4 4 5 6 7 6 3 4 6 5 5 5

Responden 26 5 5 6 6 4 5 6 5 7 4 5 6 6 5 5

Responden 27 6 7 5 5 5 6 6 6 6 7 6 7 7 7 7

Responden 28 5 6 5 4 7 5 6 5 6 4 3 6 6 7 6

Responden 29 6 4 6 4 4 6 7 6 2 4 4 4 5 5 5

Responden 30 6 3 6 7 6 6 6 6 6 5 7 6 7 7 7

Responden 31 4 6 5 5 5 5 5 6 3 3 3 6 3 6 6

Responden 32 6 2 2 3 2 2 2 2 6 3 2 1 4 2 2

Responden 33 7 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3


(5)

Responden 35 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6 6 7 6 6 6

Responden 36 5 4 6 6 4 3 6 6 5 6 5 5 5 6 4

Responden 37 6 6 6 6 6 6 6 6 2 2 6 6 6 6 6

Responden 38 6 6 3 6 6 6 6 6 2 2 6 6 4 6 6

Responden 39 6 6 6 7 6 7 6 7 2 2 2 6 2 7 6

Responden 40 5 5 5 4 5 6 6 7 2 2 6 6 6 7 5

Responden 41 6 6 6 6 5 6 5 4 4 5 6 4 6 4 6

Responden 42 5 5 4 5 5 6 6 6 4 5 6 7 6 6 5

Responden 43 5 7 6 5 5 6 5 6 5 6 6 7 6 6 7

Responden 44 4 3 6 6 4 3 5 5 3 6 6 4 5 5 3

Responden 45 5 6 5 6 4 6 5 6 6 4 4 5 5 6 6

Responden 46 5 6 5 6 5 6 5 6 7 5 6 7 5 6 6

Responden 47 6 3 4 2 3 4 3 6 1 4 6 4 5 6 3

Responden 48 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

Responden 49 7 7 7 7 6 7 6 7 7 6 7 7 7 7 7

Responden 50 6 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7

Responden 51 6 7 7 7 6 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7

Responden 52 6 6 6 4 6 6 6 6 2 6 5 5 5 6 6

Responden 53 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

Responden 54 7 7 7 5 4 7 7 7 6 6 7 7 6 7 7

Responden 55 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4

Responden 56 6 6 5 4 6 5 6 6 3 6 5 5 5 6 6

Responden 57 6 5 4 4 3 4 5 6 4 6 6 6 4 6 5

Responden 58 6 6 6 6 5 5 6 6 5 5 5 6 5 6 6

Responden 59 4 7 6 7 6 7 7 6 6 6 6 7 6 6 7

Responden 60 6 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 5 4 4

Responden 61 7 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 5 4 4

Responden 62 5 4 3 3 3 2 1 5 3 3 4 3 4 5 4

Responden 63 7 4 3 4 3 2 2 4 4 3 3 4 5 4 4

Responden 64 7 7 6 7 5 6 6 6 5 5 7 6 7 6 7

Responden 65 6 6 6 6 5 7 5 6 7 6 6 7 6 6 6

Responden 66 7 7 7 6 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 7

Responden 67 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

Responden 68 6 4 3 3 2 4 5 4 2 6 6 6 3 4 4

Responden 69 6 6 3 6 3 7 5 5 3 4 7 4 4 5 6

Responden 70 4 4 5 4 4 4 4 5 6 6 5 6 4 5 4

Responden 71 4 5 4 6 3 5 5 4 4 5 6 6 5 4 5


(6)

Responden 73 5 2 6 5 4 6 3 6 5 3 4 7 5 6 2

Responden 74 7 2 3 4 3 5 6 5 4 5 3 6 3 5 2

Responden 75 5 3 2 5 4 6 4 6 3 4 7 4 4 6 3

Responden 76 5 2 5 6 4 6 4 7 1 6 5 6 5 7 2

Responden 77 6 6 5 6 5 6 5 5 6 7 4 6 4 5 6

Responden 78 6 6 4 7 5 6 4 6 6 6 5 6 6 6 6

Responden 79 5 7 4 7 5 6 5 6 6 3 5 7 5 6 7

Responden 80 6 3 5 5 6 6 4 6 3 6 5 7 5 6 3

Responden 81 6 6 3 7 6 7 5 6 6 7 6 6 4 6 6

Responden 82 5 3 3 6 4 5 5 5 2 6 6 5 4 5 3

Responden 83 7 4 6 6 5 6 5 7 4 4 5 7 4 7 4

Responden 84 6 3 6 6 3 4 6 7 4 4 4 7 5 7 3

Responden 85 6 6 5 6 5 6 6 6 6 7 6 7 6 6 6

Responden 86 5 5 5 6 5 4 6 7 7 5 4 6 6 7 5

Responden 87 6 6 3 5 4 5 5 5 6 7 5 7 6 5 6

Responden 88 6 6 3 4 2 5 5 5 4 6 5 6 4 5 6

Responden 89 5 3 4 7 3 4 3 6 2 6 5 6 4 6 3

Responden 90 7 2 2 6 2 5 5 7 3 3 6 5 5 7 2

Responden 91 6 5 4 6 4 7 5 7 3 6 5 7 5 7 5

Responden 92 6 4 4 3 3 4 5 6 6 5 4 5 5 6 4

Responden 93 6 6 5 7 6 5 5 4 2 6 5 6 6 4 6

Responden 94 5 4 4 3 4 6 4 6 3 3 4 6 5 6 4

Responden 95 7 5 4 6 5 6 3 6 6 5 7 5 5 6 5

Responden 96 5 5 5 5 3 4 5 7 5 5 4 6 4 7 5

Responden 97 6 3 6 4 2 6 5 7 3 4 7 2 5 7 3

Responden 98 5 4 6 5 4 5 5 7 4 4 4 6 4 7 4

Responden 99 6 3 4 5 5 6 5 7 2 4 7 6 6 7 3


Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Produk Qardh dengan Gadai Emas di PT. Bank Sumut Syariah cabang Medan

11 100 104

Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi menabung di bank Syariah

3 21 197

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Bertransaksi Di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta).

0 2 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH (Studi Empiris di Surakarta).

1 1 8

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Bank Mega Mitra Syariah Cabang Sragen).

0 0 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Bank Mega Mitra Syariah Cabang Sragen).

0 2 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Memilih Menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan

0 1 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Memilih Menabung di Bank Sumut Cabang Syariah Medan

0 1 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MENABUNG DI BANK BNI SYARIAH (Studi pada Bank BNI Syariah Kantor Cabang Purwokerto)

0 1 17