transportasi, dan ketersediaan tenaga kerja dan varibel dependen yaitu penentuan lokasi usaha.
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen
penelitian. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data
yang sama Sugiyono, 2005:110. Bila koefisien korelasi r positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r
alpha
positif atau r
tabel
maka pernyataan reliabel. b.
Jika r
alpha
negatif atau r
tabel
maka pernyataan tidak reliabel.
9. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan
menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.
b. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar diperoleh perkiraan yang tidak bias dan demi efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik
yang harus dipenuhi yaitu: 1.
Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp. Sig. 2-
tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang et al, 2008:62.
2. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Park dengan
pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada
adanya heteroskedastisitas Situmorang et al, 2008:76. 3.
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti bahwa variabel independen yang satu dengan
yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS.
Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al,
2008:104.
c. Metode Regresi Linier Berganda
Universitas Sumatera Utara
Metode regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas Kedekatan dengan pasar, transportasi,
ketersediaan tenaga kerja terhadap variabel terikat penentuan lokasi usaha.
Menurut Sugiyono 2005:204 model regresi berganda yang digunakan, yaitu:
Keterangan : Y
: Penentuan Lokasi Usaha a
: Konstanta b
1, 2, 3
: Koefisien regresi berganda X
1
: Kedekatan dengan pasar X
2
: Transportasi X
3
: Biaya Sewa Kios e
: Standar error c. Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji-t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah : H
: β
1
= 0 Artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan
dan positif terhadap variabel terikat. H
a
: β
1
≠ 0 Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+e
Universitas Sumatera Utara
Artinya varibael bebas secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 2.
Uji Secara SimultanSerempak Uji F Uji-t bertujuan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah : H
: β
1
= 0 Artinya variabel bebas secara serempak tidak berpengaruh
signifikan dan positif terhadap variabel terikat. H
a
: β
1
≠ 0 Artinya varibael bebas secara serempak berpengaruh signifikan dan
positif terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 3.
Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat, dimana
0R
2
1. Hal ini menunjukkan jika R
2
semakin dekat dengan 1 maka kemampuan variabel bebas X untuk menjelaskan variabel terikat
Universitas Sumatera Utara
Y semakin baik. Sebaliknya jika R
2
semakin dekat pada 0 maka kemampuan variabel bebas X untuk menjelaskan variabel terikat
semakin lemah. Hal ini berarti bila R
2
=0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R
2
mendekati satu menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Lidyawagiri 2008 melakukan penelitian mengenai “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Redaksi Majalah Swa Memilih Lokasi Untuk Membangun Gerai
Majalah Swa” didapatkan hasil bahwa kedekatan dengan konsumen X
1
, Transportasi X
2
, dan Ketersediaan tenaga kerja X
3
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penentuan lokasi gerai Majalah Swa.
B. Wirausaha
Menurut Holt dalam Riyanti, 2003, kata Entrepreneur berasal dari kata kerja Enterprende. Kata ”wirausaha” merupakan gabungan kata
”wira” gagah berani, perkasa dan kata ”usaha”. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah beraniperkasa dalam usaha.
Menurut Zimmerer dan Schorborough dalam Riyanti, 2003: ”an enterpreneur is one who creates a new business in the
face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit. And the growth by identifying opportunities and
assembling the necessary resources to capitalize of them”.
Adam Smith dalam Riyanti, 2003 melihat wirausaha sebagai orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim yang dapat mengenali tuntutan
potensial atas barang dan jasa. Dalam pandangan Smith, wirausaha bereaksi terhadap perubahan ekonomi, lalu menjadi agen ekonomi yang
merubah permintaan menjadi produksi. Richard Cantillon dalam Riyanti, 2003:23 berpendapat bahwa wirausaha adalah seorang inkubator gagasan
Universitas Sumatera Utara