Ratnasih Widaningsih, 2013 Perkembangan upacara nadar di kecamatan jatigede kabupaten sumedang tahun 1985-2005 :
suatu kajian historis terhadap tradisi masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
bersumber hanya kepada Hadis dan Quran. Mereka ingin menghilangkan unsur-unsur adat dan menjalankan syariat Islam yang murni.
Sekitar tahun 2004 dan 2005 pelaksanaan upacara nadar mengalami perubahan, seperti upacara nadar dilaksanakan di rumah yang mempunyai hajatan.
Beberapa faktor penyebab perubahan tersebut adalah masyarakat mulai memperhitungkan waktu, biaya dan tenaga dalam melaksanakan upacara nadar
sehingga upacara tersebut dilaksanakan lebih praktis dan sistematis. Hal tersebut senada dengan penjelasan Max-Weber yang dikutip oleh Rostiyati 1995: 6, ada
gejala meluasnya pemikiran rasional ke dalam kehidupan masyarakat yang tradisional sekalipun. Orang harus mengatur hidupnya secara sistematis, rasional,
praktis, termasuk dalam usaha ekonomi. Ini berarti pelaksanaan upacara tradisional mulai diperhitungkan dalam masalah biaya, waktu dan tenaga,
terutama pelaksanaan selamatan individu. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengkaji
lebih dalam mengenai upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.
Peneliti akan melakukan penulisan yang berjudul “Perkembangan Upacara Nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang Tahun 1985-
2005” Suatu Kajian Historis terhadap Tradisi Masyarakat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan judul yang telah dikemukakan di atas, peneliti merumuskan masalah utama dalam penulisan skripsi ini, yaitu
“bagaimana perkembangan upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang tahun 1985-2005?
”. Untuk lebih mempermudah dan mengarahkan penelitian maka masalah penelitian
tersebut dibatasi dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1.
Mengapa masyarakat di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang melaksanakan upacara nadar?
2. Bagaimana proses pelaksanaan upacara nadar di Kecamatan Jatigede
Kabupaten Sumedang?
Ratnasih Widaningsih, 2013 Perkembangan upacara nadar di kecamatan jatigede kabupaten sumedang tahun 1985-2005 :
suatu kajian historis terhadap tradisi masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
3. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap keberadaan upacara nadar di
Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang? 4.
Bagaimana upaya yang dilakukan untuk melestarikan upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan latar belakang upacara nadar di Kecamatan Jatigede
Kabupaten Sumedang. 2.
Mendeskripsikan prosesi pelaksanaan upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.
3. Mendeskripsikan tanggapan masyarakat terhadap keberadaan upacara
nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang. 4.
Mendeskripsikan upaya yang dilakukan untuk melestarikan upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat memperkaya khazanah dalam penulisan sejarah lokal yang dapat dijadikan sebagai sumber
referensi penulisan sejarah lokal lainnya. 2.
Memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak lain yang akan mengkaji lebih lanjut mengenai upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten
Sumedang. 3.
Penelitian mengenai upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi baik dari
masyarakat maupun pemerintah untuk berusaha menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal.
Ratnasih Widaningsih, 2013 Perkembangan upacara nadar di kecamatan jatigede kabupaten sumedang tahun 1985-2005 :
suatu kajian historis terhadap tradisi masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
4. Penelitian mengenai upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten
Sumedang ini diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan apresiasi masyarakat terutama generasi muda terhadap upacara nadar
sebagai kebudayaan lokal. 5.
Penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber acuan untuk pengembangan materi mata pelajaran sejarah tepatnya di SMA kelas X
semester 1 dengan standar kompetensi memahami prinsip dasar ilmu sejarah dan kompetensi dasarnya adalah mendeskripsikan tradisi sejarah
dalam masyarakat Indonesia masa pra-aksara dan masa aksara.
1.5 Metode Penelitian