Metode Penelitian Langkah Penelitian

Desri Sri Wahyuni, 2013 Pengembangan Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XI Pada Topik Kapasitas Larutan Penyangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan Research and Development. Sugiyono 2010 menjelaskan bahwa Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Pada penelitian ini, produk yang dihasilkan adalah petunjuk praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga dan kemudian diuji keefektifannya. Ada beberapa metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan yaitu metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada seperti kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan dasar yang akan dikembangkan, kondisi pihak pengguna, serta kondisi faktor- faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi produk dalam proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk penelitian dikembangkan melalui serangkaian uji coba dan pada setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi kemudian hasil uji coba disempurnakan revisi model. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan dengan cara menguji coba pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Asmani: 2010. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif untuk studi pendahuluan khususnya pada studi kepustakaan dan survei lapangan, dan pada penyusunan produk awal dan uji coba terbatas digunakan metode evaluatif.

B. Langkah Penelitian

Langkah penelitian yang digunakan oleh penulis merupakan langkah penelitian yang dimodifikasi oleh Sukmadinata dari sepuluh langkah Research and Development yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Sukmadinata 2010 Desri Sri Wahyuni, 2013 Pengembangan Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XI Pada Topik Kapasitas Larutan Penyangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memodifikasi sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang dipaparkan oleh Borg dan Gall menjadi tiga langkah sebagai berikut: 1. Studi pendahuluan 2. Pengembangan model 3. Uji model Penelitian pengembangan petunjuk praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga hanya dikembangkan sampai tahap pengembangan model yaitu uji coba terbatas. Untuk memberikan gambaran secara umum tentang penelitian ini maka penulis merancang alur penelitian seperti yang tertera pada Gambar 3.1. Optimasi dan validasi prosedur prakitkum pada topik kapasitas larutan penyangga Pembuatan draf prosedur praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga Perbaikan Identifikasi karakteristik petunjuk praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga yang dikembangkan Validasi petunjuk praktikum, lembar penilaian guru, lembar observasi dan angket respons siswa oleh pembimbing Penyusunan prosedur praktikum dalam bentuk petunjuk praktikum, penysunan lembar penilaian guru, lembar observasi dan angket respons siswa Perbaikan Uji Keterlaksanaan Prosedur Praktikum Pengolahan data Kesimpulan Penjaringan respons siswa penilaian siswa Penilaian guru Uji lapangan Kajian SK dan KD pada Standar Isi mengenai topik kapasitas larutan penyangga Survei lapangan mengenai keterlaknaan praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga di beberapa sekolah Kajian petunjuk praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga dari berbagai bahan ajar SMAMA kelas XI Gambar 3.1 Alur Penelitian M E T O D E E V A L U A T I F PENGEMBANGAN MODEL STUDI PENDAHULUAN Studi kepustakaan Survei lapangan Penyusunan produk awal M E T O D E D E S K R I P T I F Desri Sri Wahyuni, 2013 Pengembangan Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XI Pada Topik Kapasitas Larutan Penyangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berikut ini adalah penjelasan tahapan penelitian: 1. Studi pendahuluan Sukmadinata 2010 menjelaskan bahwa tahap studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri atas tiga langkah, pertama studi kepustakaan, kedua survei lapangan dan ketiga penyusunan produk awal. Langkah-langkah tahap studi pendahuluan yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Studi kepustakaan Studi kepustakaan merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk atau model yang akan dikembangkan Sukmadinata, 2010. Tahap studi kepustakaan pada penelitian ini adalah mengkaji Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD serta mengkaji petunjuk praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga pada bahan ajar Kimia SMA kelas XI. Hasil kajian Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD yang terdapat dalam Standar Isi memberikan gambaran kualifikasi kemampuan minimal siswa dan gambaran mengenai topik kimia SMA yang dapat menggunakan metode praktikum dalam pembelajaran. Kajian petunjuk praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga pada bahan ajar kimia SMA kelas XI bertujuan untuk mengetahui karakteristik petunjuk praktikum yang meliputi alat dan bahan yang digunakan, langkah kerja yang terdapat dalam petunjuk praktikum tersebut. Bahan ajar Kimia SMA kelas XI bersumber dari buku standar elektronik yang diterbitkan oleh Depdiknas, buku yang diterbitkan oleh pihak lain non BSE dan petunjuk praktikum yang diakses dari internet. b. Survei lapangan Pada tahap survei lapangan, dilakukan wawancara bebas kepada guru kimia yang berasal dari lima sekolah SMA di kota Bandung. Dengan wawancara bebas, penulis yang berlaku sebagai pewawancara tidak menyusun daftar pertanyaan, seperti yang dikemukakan oleh Riduwan 2010 wawancara bebas adalah metode tanya jawab bebas antara pewawancara dan responden tetapi wawancara Desri Sri Wahyuni, 2013 Pengembangan Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XI Pada Topik Kapasitas Larutan Penyangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan tujuan penelitian sebagai pedoman. Wawancara bebas ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan praktikum kimia di sekolah. c. Penyusunan produk awal Penyusunan produk awal terdiri dari beberapa tahapan yaitu: 1 Pembuatan prosedur praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga Prosedur praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga dibuat berdasarkan hasil kajian Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD yang terdapat dalam Standar Isi dan kajian petunjuk praktikum yang terdapat dalam bahan ajar kimia SMA kelas XI saat ini. 2 Optimasi dan validasi prosedur praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga Prosedur praktikum yang dibuat terlebih dahulu dioptimasi untuk menghasilkan suatu prosedur praktikum yang optimal baik dari segi jenis bahan yang digunakan, jumlah bahan yang digunakan, konsentrasi bahan yang digunakan, jenis indikator yang digunakan, serta waktu pelaksanaan praktikum. Setelah diperoleh prosedur praktikum yang optimum kemudian prosedur divalidasi oleh dosen pembimbing. Bila masih terdapat kekurangan dalam prosedur praktikum maka prosedur praktikum direvisi ulang sampai memperoleh hasil yang valid. 3 Penyusunan prosedur praktikum dalam bentuk petunjuk praktikum dan pembuatan instrumen penelitian lembar observasi praktikum, angket respons siswa dan angket guru Setelah diperoleh prosedur praktikum yang optimum dan valid kemudian prosedur praktikum disusun dalam bentuk petunjuk praktikum. Penyusunan prosedur praktikum dalam bentuk petunjuk praktikum dilaksanakan secara bersamaan dengan pembuatan instrumen penelitian. Petunjuk praktikum yang telah disusun kemudian diidentifikasi karakteristiknya. Petunjuk praktikum yang belum dan sudah direvisi dapat dilihat pada Lampiran A.1 halaman 63 dan lampiran A.2 halaman 71. Desri Sri Wahyuni, 2013 Pengembangan Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XI Pada Topik Kapasitas Larutan Penyangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pembuatan instrumen penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas petunjuk praktikum yang dikembangkan. Instrumen penelitian yang dibuat berupa lembar observasi praktikum, angket respons siswa, dan angket guru. Lembar observasi praktikum diisi oleh observer berdasarkan rubrik penilaian lembar observasi. Lembar observasi praktikum ini bertujuan untuk mengukur tingkat keterlaksanaan praktikum berdasarkan kesesuaian pelaksanaan praktikum oleh kelompok siswa dengan langkah kerja yang dituntut dalam petunjuk praktikum yang dikembangkan. Lembar observasi praktikum dan rubrik penilaiannya dapat dilihat pada Lampiran B.1 halaman 83 dan Lampiran B.2 halaman 87. Tingkat keterlaksanaan praktikum diketahui juga dari penyelesaian tugas- tugas yang dituntut dalam petunjuk praktikum. Hal tersebut didasarkan pada ketercapaian tujuan kegiatan praktikum siswa yang dilihat dari jawaban siswa pada pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam petunjuk praktikum. Adapun rubrik penilaian jawaban siswa terdapat pada Lampiran B.3 halaman 88. Angket respons siswa digunakan untuk mengetahui pendapat siswa terhadap petunjuk praktikum yang dikembangkan dan pelaksanaan praktikum penentuan kapasitas larutan penyangga dengan menggunakan petunjuk praktikum tersebut. Angket respons siswa dapat dilihat pada Lampiran B.4 halaman 89. Angket yang diisi oleh guru kimia SMA digunakan untuk mengetahui penilaian guru terhadap kualitas petunjuk praktikum berdasarkan kesesuaiannya dengan standar isi, kesesuaian prosedur praktikum dengan topik kapasitas larutan penyangga, keefektifan kalimat dalam petunjuk praktikum, tata letak dan perwajahan petunjuk praktikum serta kelayakan petunjuk praktikum. Angket guru kimia disusun dalam bentuk lembar penilaian guru. Lembar penilaian guru dapat dilihat pada Lampiran B.5-B.9 halaman 90-97. 4 Validasi instrumen penelitian lembar observasi praktikum, angket respons siswa dan angket guru oleh dosen pembimbing Instrumen penelitian berupa lembar observasi praktikum, angket respons siswa, dan angket guru yang telah dibuat divalidasi terlebih dahulu oleh dosen pembimbing agar diperoleh instrumen penelitian yang tepat. Desri Sri Wahyuni, 2013 Pengembangan Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XI Pada Topik Kapasitas Larutan Penyangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pengembangan model Tahapan pengembangan model ada dua langkah yaitu uji coba terbatas dan uji coba secara luas. Pada penelitian ini, tahapan pengembangan model hanya sampai uji coba secara terbatas. Uji coba terbatas ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan produk yang dikembangkan. Setelah terujinya produk secara uji coba terbatas maka penelitian dinyatakan selesai. Tahapan uji coba terbatas ini dilakukan beberapa uji lapangan yaitu: a. Uji keterlaksanaan petunjuk praktikum yang dikembangkan Uji keterlaksaan dilakukan oleh 20 siswa kelas XII IPA di salah satu SMA swasta di kota Bandung. Siswa melakukan praktikum dalam kelompok menggunakan petunjuk praktikum yang dikembangkan. Uji keterlaksanaan ini diukur dengan lembar observasi praktikum dan pertanyaan dalam petunjuk praktikum. b. Penilaian siswa terhadap petunjuk praktikum yang dikembangkan Setelah dilaksanakan uji keterlaksanaan petunjuk praktikum yang dikembangkan kemudian siswa mengisi angket yang bertujuan untuk mengetahui penilaian siswa terhadap petunjuk praktikum dan pelaksanaan praktikum dengan menggunakan petunjuk praktikum c. Penilaian guru terhadap petunjuk praktikum yang dikembangkan Data penilaian guru terhadap petunjuk praktikum pada topik kapasitas larutan penyangga yang dikembangkan diperoleh dari sembilan guru kimia SMAsederajat dengan kriteria pengelompokan berdasarkan lama mengajar. Lima dari sembilan guru telah mengajar lebih dari 10 tahun dan sisanya mengajar kurang dari 10 tahun. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui penilaian guru adalah lembar penilaian guru.

C. Sumber Data