Reliabilitas tes Validitas tes

Puji Yulianti, 2015 Implementasi Pendekatan Metakognitif Dan Problem Posing Dalam Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Self-Efficacy Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2 Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis KPMM

Tes kemampuan pemecahan masalah digunakan untuk melihat capaian belajar siswa setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metakognitif dan problem posing. Instrumen tes pemecahan masalah matematis berbentuk uraian yang terdiri dari lima butir soal. Selengkapnya ada pada lampiran C.1 dan C.2 hal. 215 s.d. 217 Pembuatan instrumen tes pemecahan masalah matematis terdiri dari penyusunan kisi-kisi, penyusunan soal, dan rubrik penilaian. Pembuatan instrumen tes ini terlebih dahulu melalui proses diskusi dengan rekan sejawat yang berlatar belakang pendidikan matematika. Setelah itu, instrumen tersebut mendapat timbangan dari ahli dosen pembimbing. Timbangan terhadap kedua instrumen tes berupa timbangan kesesuaian antara indikator dan butir soal, serta keterbacaan soal baik berupa kalimat, gambar, dan ukuran-ukuran yang disajikan. Sama halnya dengan tes KAM, tes pemecahan masalah diujicobakan kepada siswa kelas IX di SMP Bakti Idhata Jakarta. Tujuan ujicoba tes adalah untuk memastikan instrumen laik digunakan untuk penelitian ini. Kelaikan instrumen tes berdasarkan hasil reliabilitas, validitas, dilihat pula tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Dalam penelitian ini, uji yang di maksud menggunakan sofware anates versi 4.1.0 dan 4.0.7. Anates versi 4.1.0 digunakan untuk soal pilihan ganda, sedang anates versi 4.0.7 digunakan untuk soal uraian. Namun secara klasik, perhitungan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus statistik yang terdapat dalam buku-buku statistik. Adapun rumus-rumus yang digunakan pada uji reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda disajikan berikut.

1. Reliabilitas tes

Reliabilitas tes digunakan sebagai tolok ukur pengambilan kesimpulan reliabilitas. Reliabilitas tes dihitung untuk mengetahui tingkat konsistensi sebuah tes. Interpretasi koefisien reliabilitas menyatakan derajat keandalan alat evaluasi. Klasifikasi reliabilitas menggunakan kategori Guilford dalam Suherman, 2003. Puji Yulianti, 2015 Implementasi Pendekatan Metakognitif Dan Problem Posing Dalam Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Self-Efficacy Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Interpretasi Reliabilitas 0,90 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,70 ≤ r 0,90 Tinggi 0,40 ≤ r 0,70 Sedang 0,20 ≤ r 0,40 Rendah r 0,20 Sangat rendah Hasil perhitungan reliabilitas untuk uji coba intrumen KAM dan tes KPMM disajikan pada tabel 3.3. Adapun analisis uji coba instrumen dengan anates selengkapnya ada pada lampiran B.3 dan C.4 hal. 197 dan 222. Tabel 3.3 Koefisien r Hasil Uji Coba Tes Kam dan Tes KPMM Instrumen Uji Coba Koefisien r Interpretasi Tes KAM 0,87 Tinggi Tes KPMM 0,73 Tinggi

2. Validitas tes

Validitas empirik digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien validitas alat evaluasi. Sebuah tes jika dikatakan reliabel belum tentu valid, akan tetapi jika instrumen tes valid maka instrumen tes itu reliabel Ruseffendi, 2010. Berdasarkan hasil koefisien reliabilitas, instrumen tes KAM dan tes KPMM memiliki reliabel yang tinggi. Selanjutnya akan dianalisis validitas instrumen tes tersebut. Interpretasi validitas disajikan pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Validitas Koefisien Validitas Interpretasi Validitas 0,90 ≤ r xy ≤ 1,00 Sangat tinggi sangat baik 0,70 ≤ r xy 0,90 Tinggi baik 0,40 ≤ r xy 0,70 Sedang cukup 0,20 ≤ r xy 0,40 Rendah kurang 0,00 ≤ r xy 0,20 Sangat rendah r xy 0,00 Tidak valid Hasil perhitungan uji coba tes KAM dengan anates diketahui nilai r hitung untuk 25 butir soal seperti disajikan pada tabel 3.5 sedangkan nilai r tabel untuk n= 32, df n- 2 dan α= 0,05 adalah 0,349. Soal dikatakan valid jika r hitung r tabel. Hasil perhitungan validitas tes KAM disajikan pada lampiran B.3 hal. 197. Suherman, 2003 Puji Yulianti, 2015 Implementasi Pendekatan Metakognitif Dan Problem Posing Dalam Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Self-Efficacy Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Adapun ringkasan hasil perhitungan koefisien korelasi r xy tiap butir soal sebagai berikut. Tabel 3.5 Validitas Butir Soal Hasil Ujicoba Tes KAM Nomor Soal Koefisien Korelasi r xy r tabel n=32 Kriteria Kategori 1 0,466 0,349 Valid Sedang cukup 2 0,428 Valid Sedang cukup 3 0,393 Valid Rendah kurang 4 0,481 Valid Sedang cukup 5 0,405 Valid Sedang cukup 6 0,504 Valid Sedang cukup 7 0,501 Valid Sedang cukup 8 0,524 Valid Sedang cukup 9 0,545 Valid Sedang cukup 10 0,492 Valid Sedang cukup 11 0,547 Valid Sedang cukup 12 0,458 Valid Sedang cukup 13 0,611 Valid Sedang cukup 14 0,425 Valid Sedang cukup 15 0,466 Valid Sedang cukup 16 0,404 Valid Sedang cukup 17 0,461 Valid Sedang cukup 18 0,515 Valid Sedang cukup 19 0,530 Valid Sedang cukup 20 0,386 Valid Rendah kurang 21 0,583 Valid Sedang cukup 22 0,762 Valid Tinggi baik 23 0,462 Valid Sedang cukup 24 0,494 Valid Sedang cukup 25 0,392 Valid Rendah kurang Hasil perhitungan uji coba KPMM dengan anates disajikan pada tabel 3.6. Nilai r tabel untuk n = 32 df n-2 α = 0,05 adalah 0,349. Skor subjek pada uji coba instrumen tes KPMM ada pada lampiran C.4 hal. 222. Adapun ringkasan hasil perhitungan koefisien korelasi r xy tiap butir soal disajikan sebagai berikut. Puji Yulianti, 2015 Implementasi Pendekatan Metakognitif Dan Problem Posing Dalam Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Self-Efficacy Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6 Validitas Butir Soal Hasil Uji Coba Tes KPMM Nomor Soal Koefisien Korelasi r xy r tabel n = 32 Kriteria Kategori 1 0,734 0,349 Valid Tinggi baik 2 0,791 Valid Tinggi baik 3 0,611 Valid Sedang cukup 4 0,729 Valid Tinggi baik 5 0,586 Valid Sedang cukup

3. Tingkat Kesukaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Diskursif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Viii Mts Negeri 32 Jakarta)

11 52 194

Meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui pembelajaran dengan strategi metakognitif Self-explanation

4 9 157

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING : Studi Kuasi Eksperimen terhadap siswa salah satu SMP Negeri di Kota Bandung.

1 1 46

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS, SERTA DAMPAKNYA TERHADAP SELF-EFFICACY SISWA SMP.

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH: Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas VIII Pada Salah Satu SMP di Bandung.

7 24 18

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF: Penelitian Kuasi eksperimen pada Salah Satu SMP Negeri di Kota Medan.

0 0 46

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI, PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM-CENTERED LEARNING DENGAN STRATEGI SCAFFOLDING.

157 573 89

KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN SELF EFFICACY MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK.

1 8 36

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF: Penelitian Kuasi eksperimen pada Salah Satu SMP Negeri di Kota Medan - repository UPI T MTK 1201587 Title

0 0 4

Hubungan Self-Efficacy Siswa SMP dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

0 0 7