Subjek Penelitian Prosedur , Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

46 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah mengadakan koordinasi dengan pihak sekolah maka disepakati bahwa pembelajaran ini dilaksanakan selama 4 pertemuan. Setiap hari Kamis pukul 09.00 sd pukul 10.30. Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan Pendekatan learning by doing di SLB Adhitya Soreang No Haritanggal Siswa yang hadir 1 2 3 1. Kamis,03 Oktober 2013 Dedi Wahyudi Nazman Zaelani Dava Andil Anthoni Muhaman Toriq Toni Sanjaya Ida Dahlia Rahman 2. Kamis,10 Oktober 2013 Dedi Wahyudi Nazman Zaelani Muhaman Toriq Toni Sanjaya Ida Dahlia Rahman 47 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 2 3 3. Kamis,17 Oktober 2013 Dedi Wahyudi Nazman Zaelani Dava Andil Anthoni Muhaman Toriq Toni Sanjaya Ida Dahlia Rahman 4. Kamis,24 Oktober 2013 Dedi Wahyudi Nazman Zaelani Dava Andil Anthoni Muhaman Toriq Toni Sanjaya Ida Dahlia Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes. Tes menurut Suharsimi. A, 2009, adalah: serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok . 48 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pengumpulan Data

Setelah instrumen penelitian di validasi dan di uji cobakan maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tes kemampuan membaca permulaan siswa. Siswa diberikan test pretest dan postes. Kriteria Pengsekoran Kemampuan membaca Kriteria Pengskoran  M Mampu : skor 3  MB Mampu dengan bantuan : skor 2  TM Tidak Mampu : skor 1 Keterangan : Skor akhir diberikan berdasarkan skor perolehan dari jumlah soal yang diberikan. S =  S = Skor Akhir  SP = Skor Perolehan  SM = Skor Maksimal 3. Tahap Pengolahan Data Dalam tahap pengolahan ini data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan pensekoran sesuai dengan kemampuan yang dimunculkan oleh siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan pendekatan learning by doing. Uraian hasil dari setiap pengolahan data ini diuraikan secara desktiptif, adapun tahap pengolahan datanya adalah: a. Pemberian kriteria pada setiap skor menggunakan presentase dengan ketentuan sebagai beikut: 49 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan kriteria kemampuan : 76 - 100 = Mampu 51 - 75 = cukup Mampu 26 – 50 = kurang mampu – 25 = tidak mampu Selain kriteria untuk seluruh kemampuan membaca permulaan, juga digambarkan kemampuan masing-masing komponen yang menjadi bagian dari kemampuan membaca permulaan. Dengan kriteria ini maka kita dapat menggolongkan kemampuan siswa dalam membaca permulaan baik sebelum atau sesudah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan learning by doing. b. Tahap yang kedua, kita membuat interpertasi data berdasarkan skor kemampuan yang telah dikumpulkan. Gambaran data tersebut dikelompokan menjadi: 1 Gambaran data skor kemampuan membaca permulaan secara global yang diberikan sebelum pembelajaran pendekatan learning by doing dilaksanakan dipaparkan dalam bagan dan grafik skor kemampuan pre test. 50 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Gambaran data skor kemampuan membaca permulaan per komponen sebelum pembelajaran pendekatan learning by doing pre test, dipaparkan dalam bentuk bagan dan grafik. 3 Gambaran data skor kemampuan membaca permulaan secara global yang diberikan sesudah pembelajaran pendekatan learning by doing dilaksanakan dipaparkan dalam bagan dan grafik skor kemampuan post test. 4 Gambaran data skor kemampuan membaca permulaan per komponen sesudah pembelajaran pendekatan learning by doing post test, dipaparkan dalam bentuk bagan dan grafik.. c. Mencari perbedaan skor Kemampuan membaca permulaan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan learning by doing dengan membandingkan rata rata nilai kemampuan membaca sebelum dan sesudah pelaksanakaan lalu di lihat persentase perubahan skor yang diperoleh sehingga persentase keberhasilan pelaksanaan pendekatan learning by doing dapat dilihat. 71 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Pada bab ini, peneliti menyimpulkan dari hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan rumusan masalah penelitian yaitu pendekatan learning by doing dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan bagi anak tunagrahita ringan. Kesimpulan ini diperoleh peneliti dari peningkatan kemampuan siswa setelah melaksanakan pembelajaran Pendekatan Learning by doing dapat dilihat data skor kemampuan membaca permulaan pada tabel 4.10 dan grafik 4.10. Terlihat bahwa seluruh siswa mengalami peningkatan kemampuan, bahkan dua orang diantaranya mengalami peningkatan katagori membaca permulaan dari katagori cukup mampu ke dalam katagori mampu. Dua orang siswa yang dari awal masuk dalam katagori mampu juga mengalami peningkatan skor setelah pembelajaran learning by doing dilakukan, sedangkan tiga orang siswa lainnya hanya memperoleh peningkatan skor tapi skor yang didapat belum cukup untuk meningkatkan katagori kemampuan membaca permulaannya, mereka tetap dalam katagori cukup mampu yaitu skor antara 51 atau 51 sampai dengan 75 atau 75. 72 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru

Sebagai bahan referensi bagi guru kelas yang langsung berhubungan dengan peserta didik dalam pengembangan untuk selalu berinovasi Dapat dengan mengembangkan pendekatan pembelajaran bagi siswa- siswa terutama dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita khususnya tunagrahita ringan. Melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti sarankan dalam pengajaran membaca permulaan pada anak tunagrahita ringan dapat digunakan pendekatan Learning by doing.

2. Bagi Peneliti Sendiri

Dapat memberikan wawasan pengetahuan tentang pengaruh pendekatan learning by doing terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Agar mengadakan penelitian pengaruh pendekatan learning by doing terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan pada subjek lainnya yang lebih luas dan pada peningkatan kemampuan bidang-bidang lainnya.

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan media gambar berseri guna meningkatkan kemampuan menulis

0 6 127

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V MIN MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 27

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA SEKOLAH DASAR.

0 0 11

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR.

0 3 40

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA TUNARUNGU KELAS D3 SDLB-B SUKAPURA BANDUNG.

0 8 32

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TUNARUNGU PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III SDLB AL-ICHLAS JAYARATU TASIKMALAYA.

0 4 40

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR EMOTION DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI EKSPRESI WAJAH PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 2 SDLB SUKAPURA BANDUNG.

1 3 30

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA NARATIF PADA PESERTA DIDIK Penggunaan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Naratif Pada Peserta Didik Kelas 1 SD Muhammadiyah Simo Boyolali Tahun Pe

0 4 12

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA NARATIF PADA PESERTA DIDIK Penggunaan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Naratif Pada Peserta Didik Kelas 1 SD Muhammadiyah Simo Boyolali Tahun Pe

0 5 15

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI UHRZEIT.

0 1 36