Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

40 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 2 3 4 5 3. Mampu mencocokkan bentuk huruf yang ditunjukkan dalam kolom 3. Siswa diminta mencocokkan huruf pada kolom sebelah kanan yang sama dengan huruf yang ada pada kolom sebelah kiri 27,28, 29,30, 31 Kemampuan membacakan kata-kata dengan nyaring dan lafal yang tepat Mampu mengucapkan kata-kata dengan lafal yang tepat 1. Membaca kata yang terdiri dari 3 karakter huruf 2. Membaca kata yang terdiri dari 4 karakter huruf 1. Siswa membaca dengan nyaring kata-kata yang terdiri dari 3 huruf - Contoh soal : Bacalah dengan perlahan kata berikut ini air, ibu, api 2. Siswa membaca dengan nyaring kata-kata yang terdiri dari 4 huruf - Contoh soal : Bacalah dengan perlahan kata berikut ini : bola, apel, topi 32, 33,34 35,36, 37 Kemampuan membaca kalimat sederhana dengan nyaring dan lafal yang tepat Mampu membaca kalimat dengan nyaring dan lafal yang tepat 1. Membaca kalimat yang terdiri dari 2 karakter kata 2. Membaca kalimat yang terdiri dari 3 karakter kata 1. Siswa diminta membaca kalimat dengan nyaring dan lafal yang tepat - Contoh soal : Bacalah kalimat berikut ini : Ibu memasak 2. Siswa membaca kalimat yang ditunjuk oleh peneliti dengan nyaring dan lafal yang tepat - Contoh soal : Bacalah kalimat berikut ini: adik bermain bola, kakak memakai topi 38 39,40 Jumlah 40 41 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah membuat kisi-kisi instrumen Peneliti membuat instrumen penelitian untuk mengukur kemampuan membaca permulaan pembelajaran. Instrumen tersebut dapat dilihat dalam lampiran . 2. Validasi Instrumen Penelitian Validitas menunjukkan sejauh mana skor nilai ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran pengamatan yang ingin diukur. Validitas pada umumnya dipermasalahkan berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik. Berkaitan dengan karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya diharapkan dapat menggambarkan atau memberikan skor nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama. Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi content validity, validitas berdasarkan kriteria criterion-related validity dan validitas konstruk. Pada penelitian ini akan dibahas hal menyangkut validitas untuk menguji apakah pertanyaan-pertanyaan itu telah mengukur aspek yang sama. Untuk itu dipergunakanlah validitas konstruk. Pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistik melainkan analisis rasional yaitu dengan melihat apakah butir-butirnya telah sesuai dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah mengembangkan kisi-kisi instrumen berdasarkan kajian lapangan dan study pendahuluan terhadap kemampuan membaca permulaan siswa maka untuk menentukan bahwa tes ini layak untuk dipakai dalam suatu penelitian maka diperlukan pengujian. Instrumen yang valid dan reliabel akan mendapatkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel Sugiyono 2007: 173. 42 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada dasarnya untuk menguji validitas itu dibagi menjadi dua bagian yaitu validitas internal dan validitas ekternal. Validitas internal menurut Sugiyono 2007:174 adalah: ―bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional teori telah mencerminkan apa yang diukur ‖. Validitas internal harus memenuhi contruck validty validitas kontruksi dan content validity validitas isi. Untuk pengujian validitas konstruksi menurut Sugiyono 2007: 174 diperlukan dua tahap, yaitu: 1. Dapat digunakan pendapat beberapa ahli judgment expert, dalam hal ini apakah instrumen yang disusun telah memenuhi sesuai dengan rancangan teori dan program yang telah disusun dan diharapakan dipenuhi oleh siswa. 2. Setelah pengujian para ahli selesai maka dilanjutkan dengan ujicoba instrumen. Setelah itu dianalisis faktor yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam satu faktor dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.

a. Uji Ahli Judgmen Expert,

Setelah melakukan penilaian para ahli yang dilakukan kepada tiga ahli, didapat, sebagai berikut: Tabel 3.4 REKAPITULASI HASIL EXPERT JUDGMENT INSTRUMEN PENELITIAN NO PENILAI SARAN DAN MASUKAN 1 2 3 1 Dr. H. M. SUGIARMIN, M.Pd 1. Pada dasarnya RPP yang telah dibuat cukup bagus alangkah baiknya pada setiap pertemuan dibuat skenario tentang permainan 2. Variasi dan skenario permainan dan skenario pembelajaran di sesuaikaan 43 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 2 3 dengan tingkat kemajuan belajar peserta didik. 2 Dr. ENDANG RUSYANI, M.Pd 1. Dalam instrument no 33 perlu di revisi dengan Kata berpola vokal, konsonan, vokal 2. Dalam instrument no 38 perlu di revisi dengan kalimat yang setiap katanya mempunyai dua suku kata 3. Dalam RPP yang dibuat harap diperjelas bagaimana guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar 4. RPP harus menyampaikan Tujuan Pembelajaran 5. RPP harus memuat Apersepsi 6. RPP harus Menyampaikan prosedur 3 IIM IMANDALA, M.Pd 1. Pada Kompetensi dasar dalam RPP Memperkenalkan diri sendiri dirasa kurang cocok, alangkah baiknya jika kompetensi dasarnya diganti dengan membaca teks sederhana tentang kegiatan sehari-hari. 2. Suasana Permainan harus dimunculkan dalam RPP. Setelah mendapatkan kerangka instrumen penelitian kemudian, diadakan uji coba instrumen penelitian kepada siswa SLB Adhitya Soreang yang didampingi oleh guru kelas di SLB Adhitya Soreang. Dari hasil uji coba dapat digambarkan sebagai berikut 44 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Uji Coba Instrumen Penelitian Setelah uji coba instrumen dilakukan untuk melihat apakah instrumen yang telah dibuat tersebut sesuai dengan kemampuan anak. Atau apakah instrumen yang dibuat dapat dimengerti atau tidak oleh penilai. Apakah instrumen yang dibuat perlu ditambah atau dikurangi, atau diganti. Ujicoba dilakukan kepada siswa sebelum proses sosialisai pendekatan learning by doing dilakukan yaitu dilakukan di SLB Adhitya Soreang. Dari hasil uji ahli Judgment Expert, dan uji coba instrumen maka dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Uji Ahli dan Uji Coba Instrumen Penelitian No Soal Uraian Kesalahan Perbaikan Keterangan 1 sd 5 Siswa agak kesulitan dengan item soal yang berjumlah 5 huruf Item soal di ganti menjadi hanya 2 huruf. Siswa tidak mengalami kesulitan lagi 27 sd 32 Siswa menjawab hanya melihat bentuk huruf, sehingga kemampuan siswa mengenal huruf belum terlihat konsistensinya. Item jawaban diganti dengan berbagai jenis huruf berbagai Fonts Dapat terlihat konsistensi kemampuan siswa dalam mengenal huruf. 45 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 3 dan 4 SLB Adhitya Soreang yang berjumlah 7 orang. . Tabel 3.6 Daftar Subjek Penelitian No Nama Tempat Tanggal Lahir IQ Cronological Age CA Mental Age MA Alamat 1. Dedi Wahyudi Bandung, 10-11-2000 69 14 tahun 9,66 tahun Bandung 2. Nazman Zaelani Bandung, 05-08-2001 65 13 Tahun 8,32 tahun Bandung 3. Dava Andil Anthoni Bandung, 25-09-2002 60 12 tahun 7,20 tahun Bandung 4. Muhaman Toriq Bandung, 16-07 —2002 64 12 tahun 7,68 tahun Bandung 5. Fatoni Sanjaya Bandung, 14-07-2001 65 13 Tahun 8,45 tahun Bandung 6. Ida Dahlia Tangerang, 03-10-2000 69 14 tahun 9,66 tahun Bandung 7. Rahman Bandung, 23-07-2001 64 13 tahun 8,32 tahun Bandung perhitungan IQ dilakukan oleh guru senior di sekolah tersebut, dan hanya di gunakan untuk lingkungan sendiri. Surat Keterangan Perhitungan IQ terlampir.

E. Prosedur , Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Prosedur pengumpulan data ini dilakukan melalui proses pembelajaran membaca permulaan yang dilakukan dengan pendekatan learning by doing di SLB Adhitya Soreang 46 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah mengadakan koordinasi dengan pihak sekolah maka disepakati bahwa pembelajaran ini dilaksanakan selama 4 pertemuan. Setiap hari Kamis pukul 09.00 sd pukul 10.30. Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan Pendekatan learning by doing di SLB Adhitya Soreang No Haritanggal Siswa yang hadir 1 2 3 1. Kamis,03 Oktober 2013 Dedi Wahyudi Nazman Zaelani Dava Andil Anthoni Muhaman Toriq Toni Sanjaya Ida Dahlia Rahman 2. Kamis,10 Oktober 2013 Dedi Wahyudi Nazman Zaelani Muhaman Toriq Toni Sanjaya Ida Dahlia Rahman

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan media gambar berseri guna meningkatkan kemampuan menulis

0 6 127

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V MIN MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 27

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA SEKOLAH DASAR.

0 0 11

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR.

0 3 40

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA TUNARUNGU KELAS D3 SDLB-B SUKAPURA BANDUNG.

0 8 32

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TUNARUNGU PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III SDLB AL-ICHLAS JAYARATU TASIKMALAYA.

0 4 40

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR EMOTION DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI EKSPRESI WAJAH PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 2 SDLB SUKAPURA BANDUNG.

1 3 30

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA NARATIF PADA PESERTA DIDIK Penggunaan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Naratif Pada Peserta Didik Kelas 1 SD Muhammadiyah Simo Boyolali Tahun Pe

0 4 12

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA NARATIF PADA PESERTA DIDIK Penggunaan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Naratif Pada Peserta Didik Kelas 1 SD Muhammadiyah Simo Boyolali Tahun Pe

0 5 15

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI UHRZEIT.

0 1 36