2 Ekstragranular Pada metode ini bahan penghancur ditambahkan di luar proses
granulasi yaitu ditambahkan pada granul yang sudah diayak no 14 sebelum pencetakan tablet.
3 Intragranular dan ekstragranular Penambahan bahan penghancur sebagian
ditambahkan pada saat pembuatan granul dan sebagian lagi pada saat granul kering yang sudah diayak sebelum pencetakan tablet.
c. Bahan Pelicin
Bahan pelicin berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi selama kompresi, untuk meningkatkan sifat alir granul dan untuk mencegah melekatnya
bahan pada dinding ruang cetak tablet Hadisoewignyo dan Fudholi, 2013. 5.
Metode Pembuatan FDT
Granulasi basah merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara menambahkan cairan pada campuran serbuk dalam suatu wadah
dengan pengadukan yang akan menghasilkan granul Siregar dan Saleh, 2010. Keuntungan metode ini adalah memperbaiki sifat alir serbuk, memperbaiki
kompaktibilitas serbuk, dapat digunakan untuk bahan obat dosis kecil, sedangkan kerugian dari metode ini adalah menggunakan peralatan yang cukup banyak,
proses kerja yang kompleks Hadisoewignyo dan Fudholi, 2013.
6. Sifat Fisik Granul
a. Uji kecepatan alir merupakan metode pengukuran yang dapat langsung
diketahui kecepatan atau waktu granul untuk mengalir. Granul dapat dikatakan memiliki sifat yang baik jika 100 g granul memiliki waktu alir
≤ 10 detik atau 10 gdetik Hadisoewignyo dan Fudholi, 2013. Waktu alir didapat
dengan cara dicatat dari saat corong dibuka sampai seluruh granul mengalir keluar. Kecepatan alir V dapat dihitung dengan persamaan 1.
V = ............................................................................................................ 1
Keterangan: V = Kecepatan alir granul, m = Masa granul, t = Watu alir granul
b. Uji pengetapan merupakan pengujian dengan cara menghentakkan sejumlah
granul dengan alat volumenometer, dengan mengamati perubahan volume sebelum pengetapan Vo dan setelah pengetapan Vt. Granul yang memiliki
sifat alir baik jika indeks kemampatannya kurang dari 20 Voigt, 1984. Pengetapan T diperoleh menggunakan persamaan 2.
T = x 100....................................................................................2
Keterangan: Vo = Volume granul mula-mula, Vk = Volume granul setelah konstan
7. Sifat Fisik Tablet
a. Keseragaman bobot menurut Farmakope Indonesia edisi III 1979 ditimbang
20 tablet dan dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh dua tablet menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari
harga yang ditetapkan kolom A dan tidak ada tablet yang menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan tabel B sebagaimana
dalam tabel 1:
Tabel 1. Persyaratan keseragaman bobot tablet
Bobot tablet rata- rata
Penyimpangan dari bobot tablet rata-rata
A B 25 mg atau kurang
15 30
26-150 mg 10
20 151-300 mg
7,5 15
300 mg 5
10
Penyimpangan keseragaman bobot dapat dihitung dengan niali CV yaitu pada persamaan 3.
CV = x 100......................................................................... 3
b. Kekerasan merupakan parameter yang menggambarkan kekuatan tablet dalam
menahan tekanan mekanik. Syarat kekerasan tablet konvensional adalah 4-8 kg, 3 kg untuk tablet kunyah, 7-14 kg untuk tablet hisap dan 10-20 kg untuk
tablet lepas lambat Hadisoewignyo dan Fudholi, 2013. FDT memiliki kekerasan antara 2-3 kg Madan et al, 2009.
c. Kerapuhan merupakan parameter yang menggambarkan kekuatan permukaan
tablet dalam melawan berbagai perlakuan yang menyebabkan abrasi pada permukaan tablet. Kerapuhan tablet tidak boleh lebih dari 1 Ratnakar dan
Prajapati, 2011. kerapuhan dapat dihitung dengan persamaan 3. kerapuhan =
x 100
..................................................................4
d. Waktu hancur merupakan waktu yang dibutuhkan oleh tablet untuk hancur
atau terkikis oleh pelarut dalam waktu yang cepat. Waktu yang hancur FDT
berkisar 0,25- 3 menit Mehta et al, 2013. Uji waktu hancur dapat dilakukan dengan metode cawan petri. Metode ini merupakan metode modifikasi untuk
uji waktu hancur Mangal et al., 2012. e.
Uji tanggapan rasa adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap rasa dari FDT ini. Uji tanggapan rasa terdiri dari sangat
enak, enak, cukup enak, kurang enak dan tidak enak Wahyuni, 2010.
8. Optimasi Factorial Design