OPTIMASI FORMULA FAST DISINTEGRATING TABLET EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Dengan Bahan Penghancur Starch 1500 Dan Bahan Pengisi Manitol.

(1)

OPTIMASI FORMULA

FAST DISINTEGRATING

TABLET

EKSTRAK DAUN KERSEN (

Muntingia calabura

L

.

)

DENGAN BAHAN PENGHANCUR STARCH 1500

DAN BAHAN PENGISI MANITOL

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

MARWIANI ARUM SARI

K100110018

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA


(2)

(3)

OPTIMASI FORMULA FAST DISINTEGRATING TABLETEKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) DENGAN BAHAN PENGHANCUR

STARCH 1500 DAN BAHAN PENGISI MANITOL

OPTIMATION FORMULA OF FAST DISINTEGRATING TABLETS CHERRY LEAF EXTRACT (MUNTINGIA CALABURA L.) WITH

MATERIAL DISINTEGRATING STARCH 1500 AND FILLER MANNITOL

Marwiani Arum Sari & Suprapto

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura Surakarta 57102

ABSTRAK

Daun kersen (Muntingia calabura L.) merupakan tanaman yang mengandung antioksidan dengan nilai IC50 22 µg/mL. Ekstrak daun kersen kering diformulasi dalam bentuk FDT (fast disintegrating tablet) untuk memudahkan penggunaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi starch 1500 sebagai penghancur dan manitol sebagai pengisi terhadap sifat fisik FDT dan mendapatkan formula FDT yang optimum. Tablet dibuat empat formula dengan variasi kombinasi yang sesuai dengan metode factorial

design antara starch 1500 : mannitol, FI 15,2 mg : 30,4 mg, FII 45,6 mg : 30,4 mg, FIII 15,2 mg : 243,2 mg

dan FIV 30,4 mg : 243,2 mg. Pembuatan tablet FDT menggunakan metode granulasi basah, dan optimasi formula menggunakan metode factorial design dengan parameter pemeriksaan sifat fisik granul (kecepatan alir dan pengetapan) serta pemeriksaan sifat fisik tablet (keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur tablet dalam petri, waktu hancur tablet dalam mulut dan respon rasa). Hasil prediksi dari factorial

design diverifikasi dan dianalisis menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan 95%. Semakin banyak starch

1500 dapat meningkatkan kecepatan alir dan kerapuhan, menurunkan kekerasan dan waktu hancur. Semakin banyak manitol dapat menurunkan kecepatan alir dan kerapuhan, meningkatkan kekerasan dan waktu hancur. Hasil optimasi formula tablet adalah 28,43 mg untuk starch 1500 dan 39,04 mg untuk manitol.

Kata kunci : Muntingia calabura L., FDT (fast disintegrating tablet), starch 1500, manitol, granulasi basah,

antioksidan, factorial design.

ABSTRACT

Cherry leaf (Muntingia calabura L.) is a plant containing antioxidants with IC50 values 22µg /mL.

Dried cherry leaf extract is formulated in the form of the FDT (fast disintegrating tablet) for ease of use.

Research purposes to determine the effect of the combination of starch 1500 as a disintegrating and mannitol as a filler on the physical properties FDT and to obtain optimum formula FDT. Tablet made to be four formulas with variations of the combinations according to the method of factorial design between starch 1500 : mannitol, FI 15.2 mg : 30.4 mg, FII 45.6 mg : 30.4 mg, FIII 15.2 mg : 243,2 mg and FIV 30.4 mg : 243.2 mg. FDT tablet manufacturing using wet granulation method, and formula optimization using factorial design to the physical properties of granular inspection parameters (flow rate and tap) as well as the examination of the physical properties of the tablet (weight uniformity, hardness, friability, tablet disintegration time in a petri, tablet disintegration time in the mouth and taste response). The prediction result of factorial design that analization and verification used t-test with 95% standart reliable. The more starch 1500 can increase the flow rate and fragility, decrease hardness and disintegration time. The more mannitol can decrease the flow rate and fragility, increases hardness and disintegration time. The result of the optimization formula tablet is 28.43 mg of starch 1500 and 39.04 mg of mannitol.

Keywords: Muntingia calabura L., FDT (fast-disintegrating tablets), starch 1500, mannitol, wet granulation, antioxidants, factorial design.


(4)

A. PENDAHULUAN

Salah satu tanaman yang sering ditemukan dan mempunyai kasiat obat adalah kersen

(Muntingia calabura L.). Kersen satu-satunya spesies dalam genus Muntigia yang

mempunyai banyak khasiat. Salah satu khasiat dalam kersen adalah antioksidan, kandungan antioksidan dalam daun kersen cukup tinggi dengan nilai IC50 22 µg/mL (Premakumari et al., 2010).

Salah satu pengembangan bentuk sediaan tablet merupakan teknologi inovatif dalam formulasi. Fast disintegrating tablet didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat yang mengandung zat obat atau bahan aktif yang hancur dengan cepat. Waktu hancur fast

disintegrating tablet adalah 15 detik sampai 3 menit (Mehta et al, 2013). Keuntungan fast

disintegrating tablet adalah meningkatkan kepatuhan dan kenyamanan pasien dan baik

untuk pasien anak-anak (Velmurugan dan Vinushitha, 2010).

Metode factorial design digunakan untuk mengetahui efek dari dua faktor atau variabel yang berbeda (Bolton, 1997) yaitu starch 1500 dan manitol sehingga dapat mengetahui pengaruh kombinasi starch 1500 dan manitol terhadap sifat fisik fast

disintegrating tablet ekstrak daun kersen dan mendapatkan formula fast disintegrating

tablet yang optimum.

B. METODE

Alat: penyari, pencetak tablet single punch, ayakan no 12 dan14, timbangan analitik,

friabilitor (pengukur kerapuhan), pengukur kekerasan (stokes monsato hardness tester),

lemari pengering, dan sejumlah peralatan gelas lainnya.

Bahan: daun kersen yang tua, manitol, starch 1500, Mg stearat, laktosa, dan metanol.

C. JALANNYA PENELITIAN

1. Determinasi, Penyiapan bahan dan Pembuatan ekstrak kental dan kering

Hasil determinasi yang dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan tanaman yang digunakan merupakan jenis

Muntingia calabura L.

Sebanyak 508,21 g ± 174,46 serbuk daun kersen yang telah kering dimasukkan dalam bejana kemudian dimasukkan pelarut sebanyak 5 L atau pelarut 1 cm di atas serbuk daun kersen selama 3 hari dan tiap 24 jam pelarut diaduk. Filtrat yang dihasilkan diuapkan dengan Rotary Evaporator sampai diperoleh ekstrak kental dengan menggunakan


(5)

kental dengan laktosa. Ekstrak daun kersen kering didapat dengan cara menimbang 13,8 g ekstrak kental daun kersen untuk 300 tablet kemudian ekstrak tersebut dimasukkan dalam mortir dan dicampurkan dengan laktosa sedikit demi sedikit sampai kering. Laktosa yang diperlukan untuk mengeringkan ekstrak daun kersen adalah 42,61 g.

1. Penentuan formula dan pembuatan tablet Penentuan formula dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Penentuan formula fast disintegrating tablet

Formula FI (mg) FII (mg) FIII (mg) FIV (mg) Ekstrak Daun Kersen 46 46 46 46

Starch 1500 15,2 45,6 15,2 45,6

Manitol 30,4 30,4 243,2 243,2

Laktosa 254,9 224,5 42,1 4,7

Mg stearat 3,5 3,5 3,5 3,5

Akuades 0,05 mL 0,05 mL 0,05 mL 0,05 mL

Berat Tablet 350 mg 350 mg 350 mg 350 mg

Keterangan :

F I : starch 1500 5% (15,2 mg) dan manitol 10% (30,4 mg), F II : starch 1500 15% (45,6 mg) dan manitol 10% (30,4 mg), FIII : starch 1500 5% (15,2 mg) dan manitol 80% (243,2 mg), F IV : starch 1500 15% (45,6 mg) dan manitol 80% (243,2 mg)

Pembuatan granul dilakukan dengan metode granulasi basah. Pada pembuatan granul tiap formula dibuat sebanyak 300 tablet. Semua bahan ditimbang dan dicampur ekstrak kering daun kersen, laktosa dan manitol sampai homogen kemudian ditambah sedikit demi sedikit akuades sampai terbentuk masa granul. Masa granul yang sudah terbentuk diayak menggunakan ayakan no 12. Granul dikeringkan pada suhu ±60o C selama 2 hari, kemudian diayak dengan ayakan no 14. Setelah granul kering terbentuk ditambah dengan bahan penghancur starch 1500 dan mg stearat agar menurunkan waktu hancur. Tablet dibuat sebanyak 300 tablet, granul kering yang telah diuji sifat fisik granul kemudian dimasukkan dalam alat pencetak tablet. Tablet dicetak dengan bobot 350 mg, setelah tablet dicetak kemudian diuji sifat fisik tablet.

2. Uji granul dan fast disintegrating tablet ekstrak daun kersen

Uji granul yang dilakukan meliputi kecepatan alir dan pengetapan. Uji fast

disintegrating tablet meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur

dalam petri, kecepatan hancur tablet dalam mulut, dan respon rasa. Uji organoleptis juga dilakukan pada sifat fisik tablet. Tablet yang sudah terbentuk kemudian dilakukan uji kromatografi lapis tipis.


(6)

D. ANALISIS DATA

Analisis statistik terhadap data hasil uji sifat fisik fast disintegrating tablet dianalisis menggunakan softwareDesign Expert. Hasil prediksi dari factorial design diverifikasi dan dianalisis menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan 95%.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pemeriksaan Ekstrak dan Serbuk Daun Kersen

Pemeriksaan ekstrak dan serbuk daun kersen bertujuan untuk mengetahui

karakteristik ekstrak dan serbuk daun kersen, hasil yang didapat dapat dilihat pada tabel 2:

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Ekstrak dan Serbuk Daun Kersen

Pemeriksaan Ekstrak daun kersen Serbuk daun kersen 1. Organoleptis

a. Bentuk b. Bau c. Warna d. Rasa 2. Uji daya lekat

Kental Khas Hijau kehitaman

Pahit 99,67detik

Serbuk Khas Hijau kecoklatan

Pahit - 2. Sifat Fisik Granul Dan Tablet Ekstrak Daun Kersen

Hasil pemeriksaan sifat fisik granul dan fast disintegrating tablet dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet

Uji F I F II F III F IV

Kecepatan alir (gram/detik) 10,34 ± 0,16 12,16 ± 0,36 8,60 ± 0,14 9,87 ± 0,05 Pengetapan (%) 13,66 ± 1,53 12,66 ± 1,00 14,00 ± 1,00 14,66 ± 1,53 Bobot rata-rata (mg)

(CV)

357,7 ± 7,16 2,00

358,1 ± 8,33 2,33

353,2 ± 10,72 3,04

351,6 ± 6,92 1,79 Kekerasan (kg) 2,64 ± 0,04 2,03 ± 0,12 2,68 ± 0,20 2,58 ± 0,32 Kerapuahan (%) 0,67 ± 0,06 0,86 ± 0,12 0,74 ± 0,04 0,82 ± 0,04 Waktu hancur dalam petri

(menit) 1,46 ± 0,12 0,84 ± 0,05 1,77 ± 0,08 1,29 ± 0,04 Daya hancur dalam mulut 1,85 ± 0,57 2,65 ± 0,48 1,65 ± 0,65 2,15 ± 0,48 Respon rasa 1,35 ± 0,73 1,90 ± 0,77 2,25 ± 0,69 2,60 ± 0,73 Keterangan :

F I : starch 1500 5% (15,2 mg) dan manitol 10% (30,4 mg), F II : starch 1500 15% (45,6 mg) dan manitol 10% (30,4 mg), FIII : starch 1500 5% (15,2 mg) dan manitol 80% (243,2 mg), F IV : starch 1500 15% (45,6 mg) dan manitol 80% (243,2 mg)

a. Kecepatan alir

Pada formula III dan IV tidak memenuhi syarat tetapi pada saat penabletan masih dapat mengalir dengan baik. Persamaan (1) menurut pendekatan factorial design pada kecepatan alir adalah:

Y = 10,24 + 0,77A – 1,01B - 0,14AB...(1) Keterangan: Y = Faktor, A = Starch 1500, B = Manitol dan AB = Respon (interaksi)


(7)

Persamaan 1 menunjukkan bahwa starch 1500 paling dominan berpengaruh dalam meningkatkan kecepatan alir yang ditunjukkan pada nilai positif. Interaksi antara kedua faktor terhadap kecepatan alir juga dapat dilihat pada contour plot gambar 1.

Gambar 1. Contour Plot Kecepatan Alir (g/detik) Granul Fast Disintegrating Tablet dengan Kombinasi

Starch 1500 dan Manitol

Warna merah orange menunjukkan kecepatan alir yang tinggi, dan pada area yang berwarna biru memiliki kecepatan alir yang kurang baik yaitu kurang dari 10 g/detik. Warna orange merah menunjukkan level tinggi starch 1500 dan level rendah manitol. Hal ini terjadi karena manitol konsentrasi tinggi dapat menurunkan kecepatan alir.

Pengaruh yang terjadi antara level starch 1500 dan level manitol dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Grafik Interaksi antara Level Starch 1500 dan Level Manitol terhadap Kecepatan Alir

Pada manitol level rendah (garis hitam) menunjukkan bahwa semakin sedikit manitol dapat meningkatkan sifat alir granul, sedangkan pada manitol level tinggi dapat meningkatkan kecepatan alir granul tetapi peningkatan lebih dominan pada manitol pada konsentrasi rendah. Hal ini terjadi karena manitol memiliki sifat alir yang kurang baik. Kecepatan alir granul juga dipengaruhi oleh ukuran granul, kandungan lembab dan kondisi percobaan.

b. Pengetapan

Uji pengetapan bertujuan untuk mengetahui pengurangan volume sejumlah granul atau serbuk akibat tab atau hentakan. Semakin kecil indeks pengetapan maka semakin baik sifat alirnya. Persamaan (2) menurut pendekatan factorial design pada pengetapan adalah: Y = 13,74 - 0,085A + 0,58B – 0,42AB...(2) Keterangan: Y = Faktor, A = Starch 1500, B = Manitol dan AB = Respon (interaksi)

Design-Expert® Software Factor Coding: Actual kecepatan alir (g/dtk)

Design Points

12.16 8.60

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

30.40 83.60 136.80 190.00

243.20 kecepatan alir (g/dtk)

A: Starch 1500

B

: M

a

n

ito

l

9

10

11

12 Prediction 11.05

Design-Expert® Sof tw Factor Coding: Actua kecepatan alir (g/dtk)

Design Points X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

B- 30.40

B+ 243.20

A: Starch 1500 B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

k

ec

epa

tan al

ir

(

g

/dt

k

)

8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00


(8)

Pada persamaan 2 dapat dilihat manitol paling dominan dalam meningkatkan pengetapan karena manitol memiliki bentuk yang halus sehingga dapat masuk dalam rongga-rongga granul. Interaksi kedua faktor dapat dilihat juga pada contour plot gambar 3.

Gambar 3. Contour Plot Pengetapan Granul (g) Fast Disintegrating Tablet dengan Kombinasi Starch

1500 dan Manitol

Warna orange menunjukkan nilai pengetapan yang tinggi yaitu pada konsentrasi starch 1500 dan manitol yang tinggi sedangkan pada warna biru menunjukkan nilai pengetapan yang kecil yaitu pada konsentrasi starch 1500 dan manitol yang rendah. Nilai pengetapan yang semakin besar dipengaruhi oleh ukuran granul dan besarnya pori-pori yang ada diantara ruang granul.

Interaksi yang terjadi pada kombinasi level starch 1500 dan level manitol terhadap pengetapan granul dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Grafik Interaksi Antara Level Starch 1500 dan Level Manitol terhadap Pengetapan

Semakin banyak manitol (garis merah) dapat meningkatkan indeks pengetapan, kemudian pada manitol level rendah dapat menurunkan indeks pengetapan. Hal ini terjadi karena manitol memiliki bentuk serbuk halus yang dapat memungkinkan manitol lebih mudah masuk dalam pori-pori yang berada dalam granul sehingga dapat meningkatkan indeks pengetapan.

c. Keseragaman Bobot

Pemeriksaan sifat fisik tablet dimulai dari uji keseragaman bobot, hasil uji menunjukkan nilai keseragaman bobot semua tablet telah memenuhi persyaratan yaitu CV < 5% sehingga dapat dikatakan baik dan telah memenuhi persyaratan (Depkes RI, 1979). Persamaan (3) menurut pendekatan factorial design pada keseragaman bobot adalah:

Design-Expert® Software Factor Coding: Actual pengetapan (%)

Design Points

14.66 12.66

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

30.40 83.60 136.80 190.00

243.20 pengetapan (%)

A: Starch 1500

B

: M

a

n

ito

l

13 13.5

14

14.5

Prediction 13.27

Design-Expert® Sof tware Factor Coding: Actual pengetapan (%)

Design Points X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

B- 30.40

B+ 243.20

A: Starch 1500 B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

peng

et

apan

(

%

)

12.50 13.00 13.50 14.00 14.50 15.00


(9)

Y = 2,29 - 0,23A + 0,12B - 0.40AB...(3) Keterangan: Y = Faktor, A = Starch 1500, B = Manitol dan AB = Respon (interaksi)

Persamaan 3 menunjukkan bahwa starch 1500 dapat menurunkan nilai CV, sedangkan manitol dapat meningkatkan nilai CV. Kombinasi antara kedua faktor starch 1500 dan manitol dapat menurunkan niali CV yang dibuktikan dengan nilai interaksi antara kedua faktor adalah negatif. Interaksi kedua faktor dapat dilihat pada contour plot gambar 7.

Gambar 5. Contour Plot Keseragaman Bobot (CV) Fast Disintegrating Tablet dengan Kombinasi

Starch 1500 dan Manitol

Semua area pada contour plot menunjukkan nilai CV yang kurang dari 5%, hal ini menunjukkan bahwa tablet memiliki keseragaman yang baik. Area yang berwarna biru menunjukkan bahwa pada konsentrasi starch 1500 dan manitol tinggi dapat menurunkan niali CV. Konsentrasi manitol tinggi dan starch 1500 rendah akan meningkatkan nilai CV yang terlihat pada area yang berwarna orange.

Interaksi yang terjadi pada kombinasi level starch 1500 dan level manitol terhadap keseragaman bobot dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Grafik Interaksi antara Level Starch 1500 dan Level Manitol terhadap Keseragaman Bobot

Garis merah menunjukkan manitol konsentrasi tinggi dan warna hitam menunjukkan manitol konsentrasi rendah. Manitol dengan konsentrasi tinggi dan starch 1500 konsentrasi rendah akan menurunkan nilai CV dan pada garis hitam menunjukkan manitol dengan konsentrasi rendah dan starch 1500 konsentrasi tinggi akan meningkatkan nilai CV.

d. Kekerasan Tablet

Kekerasan tablet berpengruh pada saat pengepakan, transportasi dan tekanan sehingga dengan kekerasan yang cukup akan menjamin keadaan fisik tablet. Hasil uji

Design-Expert® Software Factor Coding: Actual keseragaman bobot CV (%)

Design Points

3.04 1.79

X1 = A: Starch 1500

X2 = B: Manitol 15.20 22.80 30.40 38.00 45.60 30.40

83.60 136.80 190.00

243.20 keseragaman bobot CV (%)

A: Starch 1500

B: M a n it o l 2 2.2 2.2 2.4 2.6 2.8 Prediction 2.16

Design-Expert® Sof tware Factor Coding: Actual keseragaman bobot CV (%)

Design Points

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

B- 30.40

B+ 243.20

A: Starch 1500 B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

ke se ra g a m an bobo t C V ( % ) 1.60 1.80 2.00 2.20 2.40 2.60 2.80 3.00 3.20 Interaction


(10)

kekerasan tablet pada keempat formula telah memenuhi persyaratan. Kekerasan tablet dapat dipengaruhi oleh tekanan kompresi, dan sifat bahan yang digunakan. Persamaan (4) menurut pendekatan factorial design pada kekerasan adalah:

Y = 2,48 - 0,18A + 0,15B + 0.13AB...(4) Keterangan: Y = Faktor, A = Starch 1500, B = Manitol dan AB = Respon (interaksi)

Persamaan yang diperoleh menunjukkan bahwa manitol paling dominan mempengaruhi peningkatan kekerasan tablet yang ditunjukkan pada nilai positif yang diperoleh. Gambar 7 menunjukkan interaksi yang terjadi pada kedua faktor dengan pendekatan factorial design.

Gambar 7. Contour Plot Kekerasan Tablet (kg) Fast Disintegrating Tablet dengan Kombinasi Starch

1500 dan Manitol

Area yang ada dalam contour plot menunjukkan bahwa kekerasan tablet telah memenuhi persyaratan yaitu 2-3 kg. Area yang berwarna biru menunjukkan bahwa nilai kekerasan yang paling rendah dimana konsentrasi starch 1500 paling tinggi dan pada area warna orange menunjukkan peningkatan nilai kekerasan dengan konsentrasi manitol tinggi dan starch 1500 rendah.

Interaksi yang terjadi pada kombinasi level starch 1500 dan level manitol terhadap kekerasan dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Grafik Interaksi Antara Level Starch 1500 dan Level Manitol terhadap kekerasan (kg)

Pada manitol level tinggi (garis merah) yaitu dengan konsentrasi starch 1500 yang tinggi pula akan menurunkan kekerasan, sedangkan pada garis hitam yaitu manitol dengan konsentrasi rendah akan menurunkan kekerasan tablet.

Design-Expert® Software Factor Coding: Actual kekerasan (kg)

Design Points

2.68

2.03

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

30.40 83.60 136.80 190.00

243.20 kekerasan (kg)

A: Starch 1500

B

: M

ani

to

l

2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6

Prediction 2.38522

Design-Expert® Sof tware Factor Coding: Actual kekerasan (kg)

Design Points

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

B- 30.40

B+ 243.20

A: Starch 1500 B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

ke

ke

ra

sa

n

(k

g

)

2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7


(11)

e. Kerapuhan Tablet

Tujuan uji kerapuhan pada tablet adalah untuk mengetahui ketahanan tablet terhadap guncangan dan pengikisan permukaan tablet dalam mempertahankan bentuk tablet. Hasil pemeriksaan yang dilakukan dari keempat formula telah memenuhi persyaratan yang tidak lebih dari 1% (Ratnakar dan Prajapati, 2011). Persamaan (5) menurut pendekatan factorial

design pada karapuhan:

Y = 0,77 + 0,067A + 0,0075B – 0,027AB...(5) Keterangan: Y = Faktor, A = Starch 1500, B = Manitol dan AB = Respon (interaksi)

Pada persamaan yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor starch 1500 lebih dominan mempengaruhi peningkatan kerapuhan tablet yang dibuktikan dengan diperolehnya nilai positif yang lebih besar dibandingkan dengan manitol. Interaksi yang terjadi pada kombinasi starch1500-manitol dapat meningkatkan nilai kerapuhan. Interaksi yang diperoleh dengan pendekatan factorial design dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Contour Plot Kerapuhan (%) Fast Disintegrating Tablet dengan Kombinasi Starch 1500 dan

Manitol

Area orange menunjukkan bahwa pada konsentrasi tinggi starch 1500 dan manitol rendah nilai kerapuhan semakin tinggi dan pada area biru menunjukkan nilai kerapuhan yang rendah pada starch 1500 konsentrasi rendah. Gambar tersebut dapat dilihat bahwa starch 1500 berpengaruh terhadap peningkatan kerapuhan tablet.

Interaksi yang terjadi pada kombinasi level starch 1500 dan level manitol terhadap kerapuhan dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Grafik Interaksi Antara Level Starch 1500 dan Level Manitol terhadap Kerapuhan

Manitol rendah (garis hitam) dapat meningkatkan kerapuhan, sedangkan garis merah yaitu manitol konsentrasi tinggi dapat meningkatkan kerapuhan tetapi peningkatan

Design-Expert® Software Factor Coding: Actual kerapuhan (%)

Design Points

0.86 0.67

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

30.40 83.60 136.80 190.00

243.20 kerapuhan (%)

A: Starch 1500

B

: M

ani

tol

0.7

0.75 0.8

0.85

Prediction 0.753575

Design-Expert® Sof tware Factor Coding: Actual kerapuhan (%)

Design Points

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

B- 30.40

B+ 243.20

A: Starch 1500 B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

k

er

apuh

an (

%

)

0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9


(12)

kerapuhan yang terjadi lebih dominan pada manitol konsentrasi rendah hal ini terjadi karena konsentrasi starch 1500 tinggi yang berfungsi sebagai penghancur yang dapat meningkatkan kerapuhan. Semakin kecil nilai kerapuhan semakin baik tablet tersebut. f. Waktu Hancur dalam Petri

Waktu hancur tablet merupakan waktu yang dibutuhkan oleh tablet untuk hancur atau terkikis oleh pelarut dalam waktu yang cepat. Waktu hancur fast disintegrating tablet

berkisar antara 0,25-3 menit (Mehta et al, 2013). Persamaan (6) menurut pendekatan

factorial design pada waktu hancur tablet dalam petri adalah:

Y = 1,34 - 0,27A + 0,19B + 0,035AB...(6) Keterangan: Y = Faktor, A = Starch 1500, B = Manitol dan AB = Respon (interaksi)

Pada persamaan dapat dilihat bahwa nilai negatif yang ada pada faktor starch 1500 menunjukkan lebih dominan dalam menurunkan waktu hancur. Interaksi antara kombinasi starch 1500 dan manitol dapat meningkatkan kecepatan waktu hancur tablet. Interaksi yang diperoleh dengan pendekatan factorial design dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Contour Plot Waktu Hancur dalam Petri (menit) Fast Disintegrating Tablet dengan

Kombinasi Starch 1500 dan Manitol

Area yang berwarna biru menunjukkan bahwa dengan adanya starch 1500 konsentrasi tinggi dapat menurunkan waktu hancur sedangkan pada konsentrasi manitol tinggi dapat meningkatkan waktu hancur yang digambarkan pada area berwarna orange.

Interaksi yang terjadi pada kombinasi level starch 1500 dan level manitol terhadap waktu hancur dalam petri dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12. Grafik Interaksi antara Level Starch 1500 dan Level Manitol terhadap Waktu Hancur Tablet dalam Petri

Design-Expert® Software Factor Coding: Actual waktu hancur dlm petri (menit)

Design Points

1.77 0.84

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

30.40 83.60 136.80 190.00

243.20 waktu hancur dlm petri (menit)

A: Starch 1500

B : M a n ito l 1 1.2 1.4 1.6 Prediction 1.20547

Design-Expert® Sof tware Factor Coding: Actual waktu hancur dlm petri (menit)

Design Points

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

B- 30.40

B+ 243.20

A: Starch 1500 B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

w a k tu ha nc ur dl m p e tr i ( m en it ) 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 Interaction


(13)

Manitol konsentrasi tinggi (garis merah) menunjukkan bahwa bila dikombinasikan dengan starch 1500 konsentrasi tinggi dapat menurunkan waktu hancur, tetapi lebih dominan manitol konsentrasi rendah yang dapat menurunkan waktu hancur.

g. Daya Hancur dalam Mulut

Uji daya hancur dalam mulut bertujuan untuk mengetahui kecepatan hancurnya tablet di dalam mulut. Dari semua tablet waktu hancur tidak lebih dari 2 menit. Persamaan (7) menurut pendekatan factorial design pada waktu hancur tablet dalam mulut adalah: Y = 2,08 + 0,32A - 0,18B - 0.075AB...(7) Keterangan: Y = Faktor, A = Starch 1500, B = Manitol dan AB = Respon (interaksi)

Pada persamaan 7 nilai positif pada starch 1500 menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan dalam meningkatkan daya hancur dalam mulut adalah starch 1500. Gambar 13 menunjukkan interaksi kedua faktor berdasarkan pendekatan factorial design.

Gambar 13. Contour Plot Daya Hancur dalam Mulut Fast DisintegratingTablet dengan Kombinasi

Starch 1500 dan Manitol

Area yang berwarna biru menunjukkan daya hancur dalam mulut kurang cepat karena dalam formula tersebut starch 1500 yang digunakan adalah konsentrasi rendah, sedangkan pada area orange menunjukkan daya hancur tablet dapat dikatakan sedang kareana starch 1500 yang digunakan dalam konsentrasi tinggi.

Interaksi yang terjadi pada kombinasi level starch 1500 dan level manitol terhadap daya hancur dalam mulut dapat dilihat pada gambar 14.

Gambar 14. Grafik Interaksi antara Level Starch 1500 dan Level Manitol terhadap Daya Hancur dalam Mulut

Manitol konsentrasi rendah (garis hitam) dapat meningkatkan daya hancur dalam mulut. Pada garis merah menunjukkan konsentrasi manitol tinggi dapat meningkatkan daya

Design-Expert® Software Factor Coding: Actual daya hancur dlm mulut

Design Points

2.65 1.65

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

30.40 83.60 136.80 190.00

243.20 daya hancur dlm mulut

A: Starch 1500

B

: M

ani

to

l

1.8

2

2.2 2.4

2.6

Prediction 2.18471

Design-Expert® Sof tware Factor Coding: Actual day a hancur dlm mulut

Design Points

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

B- 30.40

B+ 243.20

A: Starch 1500 B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

day

a hanc

ur

dl

m

m

ul

ut

1.6 1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8


(14)

hancur dalam mulut tetapi tidak terlalu banyak hal ini dikarenakan adanya bantuan dari starch 1500 konsentrasi tinggi.

h. Respon Rasa

Uji respon rasa bertujuan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap rasa dari

fast disintegrating tablet ini. Persamaan (8) menurut pendekatan factorial design pada

respon rasa adalah:

Y = 2,03 + 0,22A + 0,40B - 0.050AB...(8) Keterangan: Y = Faktor, A = Starch 1500, B = Manitol dan AB = Respon (interaksi)

Pada persamaan yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor manitol lebih dominan dalam mempengaruhi respon rasa dimana manitol dapat meningkatkan nilai respon rasa yang dibuktikan dengan adanya nilai positif pada persamaan. Interaksi yang terjadi berdasarkan pendekatan factorial design dapat dilihat pada gambar 15.

Gambar 15. Contour Plot Respon Rasa Fast Disintegrating Tablet dengan Kombinasi Starch 1500 dan

Manitol

Warna biru menunjukkan rspon rasa yang kurang enak dimana konsentrasi manitol pada area tersebut sedikit, sedangkan pada area orange menunjukkan respon rasa yang enak karena manitol yang digunakan pada level tinggi.

Interaksi yang terjadi pada kombinasi level starch 1500 dan level manitol terhadap daya hancur dalam mulut dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16. Grafik Interaksi antara Level Starch 1500 dan Level Manitol terhadap Respon Rasa

Manitol konsentrasi tinggi (garis merah) menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi manitol respon rasa akan semakin meningkat juga, begitu pula pada manitol rendah dan sarch 1500 tinggi meningkatkan respon rasa tetapi manitol dengan konsentrasi tinggi lebih berpengaruh terhadap peningkatan respon rasa.

Design-Expert® Software Factor Coding: Actual respon rasa

Design Points

2.60 1.35

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

30.40 83.60 136.80 190.00

243.20 respon rasa

A: Starch 1500

B

: M

ani

tol

1.4 1.6

1.8 2 2.2

2.4

Prediction 1.62

Design-Expert® Sof tware Factor Coding: Actual respon rasa

Design Points

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

B- 30.40

B+ 243.20

A: Starch 1500 B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

re

sp

o

n

ra

sa

1.20 1.40 1.60 1.80 2.00 2.20 2.40 2.60


(15)

3. Penentuan Titik Optimum Berdasarkan Factorial Design

Titik optimum diperoleh dengan pendekatan factorial design berdasarkan sifat fisik granul dan sifat fisik tablet. Kriteria atau batasan yang diberikan pada parameter uji sifat fisik granul dan tablet dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 3. Parameter Kriteria Uji Granul dan Sifat Fisik tablet

Parameter Kriteria Keterangan

Kecepatan alir granul (g/dtk) 8,60 - 12,66 Maximum Pengetapan (%) 12,66 - 14,66 Minimum Keseragaman Bobot (CV) 2,03 - 2,68 Minimum Kekerasan (kg) 1,79 - 3,04 Maximum Kerapuahan (%) 0,67 - 0,80 Minimum Waktu hancur dalam petri (menit) 0,84 - 1,77 Minimum Daya hancur dalam mulut 1,65 - 2,65 Maximum Respon rasa 1,35 - 2,60 Maximum

Contour plot yang diperoleh dari setiap parameter digabungkan dan diperoleh

contour plot superimposed. Area berwarna kuning menunjukkan daerah optimum seperti

terlihat pada gambar 19.

Gambar 19. Contour PlotSuperimposed Fast Disintegrating Tablet dengan Kombinasi Starch 1500 :

Manitol (A) dan Hasil Prediksi dengan Pendekatan Factorial Design (B)

Area berwarna kuning menunjukkan daerah optimum yang memiliki sifat fisik granul dan tablet yang baik yaitu granul dan tablet telah memenuhi persyaratan yang dapat dilihat pada gambar 19 (A). Nilai optimum yang didapat yaitu starch 1500 28,43 mg dan manitol 39,04 mg. Hasil uji formula kemudian dibandingkan dengan prediksi sifat fisik granul dan tablet yang terlihat pada gambar 19 (B).

4. Hasil Verifikasi Formula Optimum berdasarkan Factorial design

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara antara prediksi dan verifikasi, nilai signifikannya adalah > 0,05 dengan taraf kepercayaan 95% sehingga dapat membuktikan uji yang dilakukan adalah valid.

Hasil verifikasi menunjukkan bahwa kecepatan alir (0,77), pengetapan (0,86), uji kekerasan(0,88) dan kerapuhan (0,82) nilai signifikannya > 0,05 sehingga dapat dikatakan valid yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara uji granul pada verifikasi dan prediksi.

A B

Desig n-Expert® Software Factor Coding : Actual Overlay Plot kecepatan alir peng etapan kekerasan

keserag aman bobot CV kerapuhan waktu hancur dlm petri daya hancur dlm mulut respon rasa

Desig n Points

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

kecepatan alir 11.052 pengetapan: 13.2678 kekerasan: 2.38512 keseragaman 2.15789 kerapuhan : 0.753589 waktu hancur 1.20518 daya hancur 2.1848 respon rasa: 1.62229

X1 28.43


(16)

Nilai signifikan yang didapat pada waktu hancur (0,37) menghasilkan nilai yang berbeda signifikan yaitu < 0,05 dan dapat dikatakan tidak valid antara verifikasi dan prediksi, tetapi hasil verifikasi yang didapat masih memenuhi persyaratan yaitu waktu hancur 0,25-3 menit.

Hasil uji keseragaman bobot, daya hancur dalam mulut dan respon rasa tidak dilakukan uji karena tidak terdapat replikasi. Hasil verifikasi keseragaman bobot telah memenuhi persyaratan yaitu CV kurang dari 5%.

5. Hasil Uji Kelayakan Tablet

Responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap tablet manakah yang layak untuk dipasarkan, hal ini berpengaruh terhadap minat masyarakat dalam memasarkan tablet ini. Responden memilih formula IV 55% karena dalam formula ini terdapat pemanis yang banyak, formula III 35%, formula II 5% dan formula I 5%.

Responden juga diminta untuk memberikan saran, rata-rata responden memberikan saran untuk menambah rasa manis pada tablet karena rasa tablet masih pahit, dan juga menyarankan untuk memberi pewarna atau bentuk yang lebih menrik.

6. Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Uji kromatografi lapis tipis dilakukan pada ekstrak daun kersen dan fast

disintegrating tablet yang dibandingkan dengan quersetin. Tujuan dari uji kromatografi

lapis tipis ini adalah unruk mengidentifikasi senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak dan fast disintegrating tablet daun kersen yang memiliki aktivitas antioksidan.

Tabel 5. Hasil Uji Kromatografi lapis Tipis

Rf UV 366

Pembanding quersetin 3,14 Kuning kecoklatan

Ekstrak daun kersen 0,30

0,93

Kuning kecoklatan Hijau kekuningan

Fast disintegrating tablet ekstrak daun kersen

0,28 0,90

Kuning kecoklatan Hijau kekuningan

Hasil kromatografi belum dapat ditentukan keberadaan senyawa flavonoid dalam sampel karena nilai Rf yang berbeda dengan pembanding sehingga perlu percobaan lebih lanjut dengan fase gerak yang lainnya agar mendapatkan Rf yang sama dengan pembanding untuk melihat keberadaan senyawa flavonoid dalam sampel.

F. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Semakin banyak starch 1500 dapat meningkatkan kecepatan alir dan kerapuhan, menurunkan kekerasan dan waktu hancur, sedangkan semakin banyak manitol dapat


(17)

menurunkan kecepatan alir dan kerapuhan, meningkatkan kekerasan dan waktu hancur. Formula optimum yang didapat adalah starch 1500 28,43 mg dan manitol 39,04 mg.

2. Saran

Perlu penambahan pemanis agar dapat menutupi rasa dan perwarna dan variasi bentuk tablet agar lebih menarik dan dapat diterima masyarakat

G. DAFTAR PUSTAKA

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistics Practial and Clinical Application, Thirth Edition, Marcel Dakker Inc, New York.

Departemen Kesehatan RI, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kuntorini, E. M., Setya, F. & Maria, D. A., 2013, Struktur Anatomi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Maetanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.), Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.

Mehta, M., Raghuvir S., Anupama S., Sanjeev K., 2013, Fast Disintegrating Drug Delivery Systems: An Updated Review, International Journal Of Recent

Advances In Pharmaceutical Research, 3(3), 1-11.

Premakumari, K. B., Ayesha, S., Rokeya, S.,Vithya. & Savitha., 2010, Antioxidant Activity And Estimation Of Total Phenolic Content Of Muntingia calabura By Colorimetry, International Journal Of Chemtech Research Coden( Usa): Ijcrgg, 2 (1), 205-208.

Ratnakar, C., N. & Prajapati, B., G., 2011, Formulation design and development of Cinnarizine fast disintegrating tablet, Pelagia Research Library Der Pharmacia

Sinica, 2 (2), 333-340.

Velmurugan, S. & Vinishitha, S., 2010, Oral Disintegrating Tablets: An Overview,


(1)

kerapuhan yang terjadi lebih dominan pada manitol konsentrasi rendah hal ini terjadi karena konsentrasi starch 1500 tinggi yang berfungsi sebagai penghancur yang dapat meningkatkan kerapuhan. Semakin kecil nilai kerapuhan semakin baik tablet tersebut. f. Waktu Hancur dalam Petri

Waktu hancur tablet merupakan waktu yang dibutuhkan oleh tablet untuk hancur atau terkikis oleh pelarut dalam waktu yang cepat. Waktu hancur fast disintegrating tablet

berkisar antara 0,25-3 menit (Mehta et al, 2013). Persamaan (6) menurut pendekatan

factorial design pada waktu hancur tablet dalam petri adalah:

Y = 1,34 - 0,27A + 0,19B + 0,035AB...(6)

Keterangan: Y = Faktor, A = Starch 1500, B = Manitol dan AB = Respon (interaksi)

Pada persamaan dapat dilihat bahwa nilai negatif yang ada pada faktor starch 1500 menunjukkan lebih dominan dalam menurunkan waktu hancur. Interaksi antara kombinasi starch 1500 dan manitol dapat meningkatkan kecepatan waktu hancur tablet. Interaksi yang diperoleh dengan pendekatan factorial design dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Contour Plot Waktu Hancur dalam Petri (menit) Fast Disintegrating Tablet dengan

Kombinasi Starch 1500 dan Manitol

Area yang berwarna biru menunjukkan bahwa dengan adanya starch 1500 konsentrasi tinggi dapat menurunkan waktu hancur sedangkan pada konsentrasi manitol tinggi dapat meningkatkan waktu hancur yang digambarkan pada area berwarna orange.

Interaksi yang terjadi pada kombinasi level starch 1500 dan level manitol terhadap waktu hancur dalam petri dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12. Grafik Interaksi antara Level Starch 1500 dan Level Manitol terhadap Waktu Hancur Tablet dalam Petri

Design-Expert® Software Factor Coding: Actual waktu hancur dlm petri (menit)

Design Points 1.77 0.84

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

30.40 83.60 136.80 190.00

243.20 waktu hancur dlm petri (menit)

A: Starch 1500

B

: M

a

n

ito

l

1 1.2 1.4

1.6

Prediction 1.20547

Design-Expert® Sof tware Factor Coding: Actual waktu hancur dlm petri (menit)

Design Points

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

B- 30.40 B+ 243.20

A: Starch 1500 B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

w

a

k

tu ha

nc

ur

dl

m

p

e

tr

i (

m

en

it

)

0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8


(2)

Manitol konsentrasi tinggi (garis merah) menunjukkan bahwa bila dikombinasikan dengan starch 1500 konsentrasi tinggi dapat menurunkan waktu hancur, tetapi lebih dominan manitol konsentrasi rendah yang dapat menurunkan waktu hancur.

g. Daya Hancur dalam Mulut

Uji daya hancur dalam mulut bertujuan untuk mengetahui kecepatan hancurnya tablet di dalam mulut. Dari semua tablet waktu hancur tidak lebih dari 2 menit. Persamaan (7) menurut pendekatan factorial design pada waktu hancur tablet dalam mulut adalah: Y = 2,08 + 0,32A - 0,18B - 0.075AB...(7)

Keterangan: Y = Faktor, A = Starch 1500, B = Manitol dan AB = Respon (interaksi)

Pada persamaan 7 nilai positif pada starch 1500 menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan dalam meningkatkan daya hancur dalam mulut adalah starch 1500. Gambar 13 menunjukkan interaksi kedua faktor berdasarkan pendekatan factorial design.

Gambar 13. Contour Plot Daya Hancur dalam Mulut Fast DisintegratingTablet dengan Kombinasi

Starch 1500 dan Manitol

Area yang berwarna biru menunjukkan daya hancur dalam mulut kurang cepat karena dalam formula tersebut starch 1500 yang digunakan adalah konsentrasi rendah, sedangkan pada area orange menunjukkan daya hancur tablet dapat dikatakan sedang kareana starch 1500 yang digunakan dalam konsentrasi tinggi.

Interaksi yang terjadi pada kombinasi level starch 1500 dan level manitol terhadap daya hancur dalam mulut dapat dilihat pada gambar 14.

Gambar 14. Grafik Interaksi antara Level Starch 1500 dan Level Manitol terhadap Daya Hancur dalam Mulut

Manitol konsentrasi rendah (garis hitam) dapat meningkatkan daya hancur dalam mulut. Pada garis merah menunjukkan konsentrasi manitol tinggi dapat meningkatkan daya

Design-Expert® Software Factor Coding: Actual daya hancur dlm mulut

Design Points 2.65 1.65

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

30.40 83.60 136.80 190.00

243.20 daya hancur dlm mulut

A: Starch 1500

B

: M

ani

to

l

1.8

2

2.2

2.4

2.6

Prediction 2.18471

Design-Expert® Sof tware Factor Coding: Actual day a hancur dlm mulut

Design Points

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

B- 30.40 B+ 243.20

A: Starch 1500 B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

day

a hanc

ur

dl

m

m

ul

ut

1.6 1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8


(3)

hancur dalam mulut tetapi tidak terlalu banyak hal ini dikarenakan adanya bantuan dari starch 1500 konsentrasi tinggi.

h. Respon Rasa

Uji respon rasa bertujuan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap rasa dari

fast disintegrating tablet ini. Persamaan (8) menurut pendekatan factorial design pada

respon rasa adalah:

Y = 2,03 + 0,22A + 0,40B - 0.050AB...(8)

Keterangan: Y = Faktor, A = Starch 1500, B = Manitol dan AB = Respon (interaksi)

Pada persamaan yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor manitol lebih dominan dalam mempengaruhi respon rasa dimana manitol dapat meningkatkan nilai respon rasa yang dibuktikan dengan adanya nilai positif pada persamaan. Interaksi yang terjadi berdasarkan pendekatan factorial design dapat dilihat pada gambar 15.

Gambar 15. Contour Plot Respon Rasa Fast Disintegrating Tablet dengan Kombinasi Starch 1500 dan

Manitol

Warna biru menunjukkan rspon rasa yang kurang enak dimana konsentrasi manitol pada area tersebut sedikit, sedangkan pada area orange menunjukkan respon rasa yang enak karena manitol yang digunakan pada level tinggi.

Interaksi yang terjadi pada kombinasi level starch 1500 dan level manitol terhadap daya hancur dalam mulut dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16. Grafik Interaksi antara Level Starch 1500 dan Level Manitol terhadap Respon Rasa

Manitol konsentrasi tinggi (garis merah) menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi manitol respon rasa akan semakin meningkat juga, begitu pula pada manitol rendah dan sarch 1500 tinggi meningkatkan respon rasa tetapi manitol dengan konsentrasi tinggi lebih berpengaruh terhadap peningkatan respon rasa.

Design-Expert® Software Factor Coding: Actual respon rasa

Design Points 2.60 1.35

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

30.40 83.60 136.80 190.00

243.20 respon rasa

A: Starch 1500

B

: M

ani

tol

1.4 1.6

1.8 2 2.2

2.4

Prediction 1.62

Design-Expert® Sof tware Factor Coding: Actual respon rasa

Design Points

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

B- 30.40 B+ 243.20

A: Starch 1500 B: Manitol

15.20 22.80 30.40 38.00 45.60

re

sp

o

n

ra

sa

1.20 1.40 1.60 1.80 2.00 2.20 2.40 2.60


(4)

3. Penentuan Titik Optimum Berdasarkan Factorial Design

Titik optimum diperoleh dengan pendekatan factorial design berdasarkan sifat fisik granul dan sifat fisik tablet. Kriteria atau batasan yang diberikan pada parameter uji sifat fisik granul dan tablet dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 3. Parameter Kriteria Uji Granul dan Sifat Fisik tablet

Parameter Kriteria Keterangan

Kecepatan alir granul (g/dtk) 8,60 - 12,66 Maximum

Pengetapan (%) 12,66 - 14,66 Minimum

Keseragaman Bobot (CV) 2,03 - 2,68 Minimum

Kekerasan (kg) 1,79 - 3,04 Maximum

Kerapuahan (%) 0,67 - 0,80 Minimum

Waktu hancur dalam petri (menit) 0,84 - 1,77 Minimum

Daya hancur dalam mulut 1,65 - 2,65 Maximum

Respon rasa 1,35 - 2,60 Maximum

Contour plot yang diperoleh dari setiap parameter digabungkan dan diperoleh

contour plot superimposed. Area berwarna kuning menunjukkan daerah optimum seperti

terlihat pada gambar 19.

Gambar 19. Contour PlotSuperimposed Fast Disintegrating Tablet dengan Kombinasi Starch 1500 :

Manitol (A) dan Hasil Prediksi dengan Pendekatan Factorial Design (B)

Area berwarna kuning menunjukkan daerah optimum yang memiliki sifat fisik granul dan tablet yang baik yaitu granul dan tablet telah memenuhi persyaratan yang dapat dilihat pada gambar 19 (A). Nilai optimum yang didapat yaitu starch 1500 28,43 mg dan manitol 39,04 mg. Hasil uji formula kemudian dibandingkan dengan prediksi sifat fisik granul dan tablet yang terlihat pada gambar 19 (B).

4. Hasil Verifikasi Formula Optimum berdasarkan Factorial design

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara antara prediksi dan verifikasi, nilai signifikannya adalah > 0,05 dengan taraf kepercayaan 95% sehingga dapat membuktikan uji yang dilakukan adalah valid.

Hasil verifikasi menunjukkan bahwa kecepatan alir (0,77), pengetapan (0,86), uji kekerasan(0,88) dan kerapuhan (0,82) nilai signifikannya > 0,05 sehingga dapat dikatakan valid yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara uji granul pada verifikasi dan prediksi.

A B

Desig n-Expert® Software Factor Coding : Actual Overlay Plot kecepatan alir peng etapan kekerasan

keserag aman bobot CV kerapuhan waktu hancur dlm petri daya hancur dlm mulut respon rasa

Desig n Points

X1 = A: Starch 1500 X2 = B: Manitol

kecepatan alir 11.052 pengetapan: 13.2678 kekerasan: 2.38512 keseragaman 2.15789 kerapuhan : 0.753589 waktu hancur 1.20518 daya hancur 2.1848 respon rasa: 1.62229

X1 28.43


(5)

Nilai signifikan yang didapat pada waktu hancur (0,37) menghasilkan nilai yang berbeda signifikan yaitu < 0,05 dan dapat dikatakan tidak valid antara verifikasi dan prediksi, tetapi hasil verifikasi yang didapat masih memenuhi persyaratan yaitu waktu hancur 0,25-3 menit.

Hasil uji keseragaman bobot, daya hancur dalam mulut dan respon rasa tidak dilakukan uji karena tidak terdapat replikasi. Hasil verifikasi keseragaman bobot telah memenuhi persyaratan yaitu CV kurang dari 5%.

5. Hasil Uji Kelayakan Tablet

Responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap tablet manakah yang layak untuk dipasarkan, hal ini berpengaruh terhadap minat masyarakat dalam memasarkan tablet ini. Responden memilih formula IV 55% karena dalam formula ini terdapat pemanis yang banyak, formula III 35%, formula II 5% dan formula I 5%.

Responden juga diminta untuk memberikan saran, rata-rata responden memberikan saran untuk menambah rasa manis pada tablet karena rasa tablet masih pahit, dan juga menyarankan untuk memberi pewarna atau bentuk yang lebih menrik.

6. Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Uji kromatografi lapis tipis dilakukan pada ekstrak daun kersen dan fast

disintegrating tablet yang dibandingkan dengan quersetin. Tujuan dari uji kromatografi

lapis tipis ini adalah unruk mengidentifikasi senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak dan fast disintegrating tablet daun kersen yang memiliki aktivitas antioksidan.

Tabel 5. Hasil Uji Kromatografi lapis Tipis

Rf UV 366

Pembanding quersetin 3,14 Kuning kecoklatan

Ekstrak daun kersen 0,30

0,93

Kuning kecoklatan Hijau kekuningan

Fast disintegrating

tablet ekstrak daun

kersen

0,28 0,90

Kuning kecoklatan Hijau kekuningan

Hasil kromatografi belum dapat ditentukan keberadaan senyawa flavonoid dalam sampel karena nilai Rf yang berbeda dengan pembanding sehingga perlu percobaan lebih lanjut dengan fase gerak yang lainnya agar mendapatkan Rf yang sama dengan pembanding untuk melihat keberadaan senyawa flavonoid dalam sampel.

F. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Semakin banyak starch 1500 dapat meningkatkan kecepatan alir dan kerapuhan, menurunkan kekerasan dan waktu hancur, sedangkan semakin banyak manitol dapat


(6)

menurunkan kecepatan alir dan kerapuhan, meningkatkan kekerasan dan waktu hancur. Formula optimum yang didapat adalah starch 1500 28,43 mg dan manitol 39,04 mg.

2. Saran

Perlu penambahan pemanis agar dapat menutupi rasa dan perwarna dan variasi bentuk tablet agar lebih menarik dan dapat diterima masyarakat

G. DAFTAR PUSTAKA

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistics Practial and Clinical Application, Thirth Edition, Marcel Dakker Inc, New York.

Departemen Kesehatan RI, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kuntorini, E. M., Setya, F. & Maria, D. A., 2013, Struktur Anatomi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Maetanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.), Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.

Mehta, M., Raghuvir S., Anupama S., Sanjeev K., 2013, Fast Disintegrating Drug Delivery Systems: An Updated Review, International Journal Of Recent

Advances In Pharmaceutical Research, 3(3), 1-11.

Premakumari, K. B., Ayesha, S., Rokeya, S.,Vithya. & Savitha., 2010, Antioxidant Activity And Estimation Of Total Phenolic Content Of Muntingia calabura By Colorimetry, International Journal Of Chemtech Research Coden( Usa): Ijcrgg, 2 (1), 205-208.

Ratnakar, C., N. & Prajapati, B., G., 2011, Formulation design and development of Cinnarizine fast disintegrating tablet, Pelagia Research Library Der Pharmacia

Sinica, 2 (2), 333-340.

Velmurugan, S. & Vinishitha, S., 2010, Oral Disintegrating Tablets: An Overview,


Dokumen yang terkait

OPTIMASI FORMULA FAST DISINTEGRATING TABLET EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Dengan Bahan Penghancur Starch 1500 Dan Bahan Pengisi Manitol.

0 2 12

PENDAHULUAN Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Dengan Bahan Penghancur Starch 1500 Dan Bahan Pengisi Manitol.

0 5 9

OPTIMKE Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Dengan Bahan Penghancur Explotab Dan Bahan Pengisi Amilum.

4 7 18

OPTIMASI FORMULA FAST DISINTEGRATING TABLET EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) DENGAN BAHAN Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Dengan Bahan Penghancur Explotab Dan Bahan Pengisi Amilum.

4 20 12

PENDAHULUAN Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Dengan Bahan Penghancur Explotab Dan Bahan Pengisi Amilum.

1 5 7

OPTIMASI FORMULA FAST DISINTEGRATING TABLET EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN BAHAN PENGHANCUR SODIUM STARCH GLYCOLATE DAN BAHAN PENGISI MANITOL.

0 0 27

OPTIMASI FORMULA FAST DISINTEGRATING TABLET EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN BAHAN PENGHANCUR SODIUM CROSCARMALLOSE DAN BAHAN PENGISI MANITOL.

4 8 24

OPTIMASI FORMULA FAST DISINTEGRATING TABLET EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI ( Psidium guajava L.) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGHANCUR CROSPOVIDONE DAN BAHAN PENGISI MANITOL.

0 7 23

OPTIMASI FORMULA FAST DISINTEGRATING TABLET EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGHANCUR MICROCRYSTALLINE CELLULOSE DAN BAHAN PENGISI MANITOL.

0 6 24

OPTIMASI FORMULA FAST DISINTEGRATING TABLET PIROKSIKAM DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGHANCUR CROSPOVIDONE DAN BAHAN PENGISI MANITOL SKRIPSI

1 1 15