Objek Penelitian Uji Normalitas

Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III OBJEK METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan hal yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran suatu data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan pada BUMN yang berpusat di kota Bandung. Pemilihan objek tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa profesionalisme auditor internal sangat dibutuhkan oleh perusahaan di masa sekarang. Hal ini diperlukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan operasional perusahaan agar berjalan lebih efektif. Dan laporan hasil pemeriksaan merupakan satu-satunya produk yang dihasilkan oleh auditor internal sehingga sering diasosiasikan dengan kinerja, kompetensi, dan profesionalisme auditor internal. Berdasarkan keterangan di atas maka objek penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian Mudrajad Kuncoro,2003. Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode survey. Penelitian ini akan menguji pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal. Dilihat dari tujuannya, maka penelitian ini tergolong ke dalam penelitian verifikatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner pada sampel responden untuk memperoleh fakta yang relevan dan terbaru. Sedangkan dalam pendekatan studi survei, penulis akan mengamati secara seksama aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga diperoleh data yang menunjang penyusunan laporan penelitian.

3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel

3.2.2.1 Definisi Variabel

Menurut Sugiyono 2010:59 bahwa : “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2006:10 variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian dalam suatu kegiatan penelitian yang menunjukkan variasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran ordinal. Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya. Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasional variabel. Untuk lebih jelasnya, operasional variabel dituangkan dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Variabel Independen: Sikap Profesionalisme Auditor Sumber: The Institute of Internal Auditor, International Professional Practices Framework IPPF :2011 1. Tujuan, wewenang, dan tanggung jawab 1. Tujuan dan wewenang auditor internal 1,2 2. Tanggung jawab auditor internal 3,4 Ordinal 2. Independensi dan objektivitas 1. Status Organisasi 5,6 2. Objektivitas 7,8,9 Ordinal 3. Keahlian dan kecermatan profesional 1. Ketaatan dengan standar profesi 10 2. Pengetahuan dan kecakapan 11 3. Hubungan antar manusia dan komunikatif 12 4. Pendidikan berkelanjutan 13 5. Ketelitian Profesional 14 6. Kecermatan auditor internal 15 Ordinal Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Program Quality Assurance dan perbaikan 1. Pemastian kualitas kegiatan audit internal16,17 2. Penilaian internal 18,19 3. Penilaian eksternal 20 Ordinal Variabel Dependen: Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Sumber : Akmal, Pemeriksaan Manajemen Internal Audit : 2009 1. Objektif 1. Tidak memihak kepada kepentingan tertentu 1,2 2. Sesuai keadaan dengan mengungkapkan fakta 3 Ordinal 2. Jelas 1. Struktur laporan yang baik 4 2. Istilah laporan keuangan yang mudah dipahami 5 Ordinal 3. Singkat 1. Penyajian laporan keuangan secara ringkas dengan menghilangkan pemikiran dan temuan yang tidak memberikan kontribusi untuk topik utama 6 2. Penggunaan kata-kata secara efektif aporan hasil pemeriksaan auditor internal 7,8 Ordinal 4. Akurat 1. Bersumber dari fakta yang didukung oleh bukti audit yang cukup 9 2. Untuk meyakinkan pengguna atau pembaca bahwa laporan hasil pemeriksaan internal telah disampaikan dengan layak dan dapat dipercaya 10 Ordinal 5. Konstruktif 1. Memberikan kritikan atas kejadian dimasa lalu 11,12 2. Memberikan saran perbaikan 13 Ordinal 6. Lengkap 1. Laporan berisikan informasi yang perlu disampaikan secara lengkap 14 Ordinal Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Terdiri dari otorisasi, sasaran, aktivitas yang diaudit, temuan, rekomendasi, dan tindakan lanjut 15,16 7. Tepat waktu 1. Laporan harus selesai pada waktu yang ditentukan 17,18 Ordinal

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2006:130 “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiono 2010:115: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah BUMN yang berpusat di Kota Bandung, dengan asumsi responden adalah pihak-pihak yang secara langsung ikut melakukan perencanaan dan pelaksanaan audit, mulai dari staff auditor internal, pengawas auditor internal, dan komite audit yang bekerja di BUMN yang bepusat di Kota Bandung yang menurut peneliti dapat mewakili dalam penelitian ini, sementara alasan penelitian dilakukan kepada pihak- pihak yang secara langsung melakukan perencanaan dan pelaksanaan audit adalah untuk melihat sejauh mana pihak-pihak tersebut secara langsung berpengaruh dalam menghasilkan laporan hasil pemeriksaan auditor internal. Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Menurut Sugiyono 2010:80 , “Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2006:131, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” . Teknik sampel yang digunakan oleh peneliti adalah NonprobabilityNonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak, jenis sampel ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Dimana yang digunakan adalah sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah tim SPI dan komite audit pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara atau jalan yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer. Dalam mengumpulkan data digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Angket atau Kuesioner Angketkuesioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian.Angket tersebut pada akhirnya diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban. Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberikan tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Dalam Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang V pada kolom atau tempat yang sesuai. 2. Penelitian Kepustakaan Library Research Merupakan data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, meneliti mengkaji serta menelaah literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Adapun studi kepustakaan ini diperlukan sebagai landasan teori yang dapat menunjang data yang dikumpulkan dalam penelitian ini.

3.2.5 Teknik Analisis Data

Setelah adanya analisis data hasil lapangan, maka diadakan perhitungan dari hasil kuesioner agar hasil dapat teruji dan dapat diandalkan. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel yang diteliti, data yang terkumpul melalui kuesioner dan telah diberi bobot dengan menggunakan skala Likert dan dihitung skor masing-masing responden berdasarkan total jumlah dari total jawaban akan dilakukan perangkingan berdasarkan jumlah skor tersebut, dan kemudian diolah menjadi uji stastistik dengan alat ukur analisis regresi linear sederhana yang akan menghasilkan koefisien korelasi. Ukuran yang digunakan Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu untuk menilai jawaban-jawaban yang diberikan adalah lima tingkatan yang bergerak dari 1-5. Untuk pertanyaan positif alternatif jawaban adalah sebagai berikut :  Selalu S 5  Sering SR 4  Kadang-kadang K 3  Jarang JR 2  Tidak Pernah TP 1 Selanjutnya adalah menentukan kriteria pengklasifikasian untuk variabel X dan Y yang mengacu pada ketentuan yang dikemukakan oleh Husein Umar 2003:201 dimana rentang skor dicari dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: RS : Rentang Skor m : Skor tertingi item n : Skor terendah item b : Jumlah kelas Husein Umar 2003:201 Skor tertinggi didapat dari banyaknya responden dikalikan skor tertinggi yaitu 5 = 21 x 5 = 105, dan skor terendah didapat dari banyaknya responden dikalikan skor tertinggi yaitu 1 = 21 x 1 = 21 dibulatkan menjadi 17. Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Rentang pengklasifikasian setiap kategori untuk variabel X dan Y dilihat dari tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Kriteria Rentang Pengklasifikasian Variabel Kategori Rentang Pengklasifikasian Profesionalisme Auditor Internal Tidak Baik 21-37 Kurang Baik 38-54 Cukup Baik 55-71 Baik 72-88 Sangat Baik 89-105 Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Tidak Baik 21-37 Kurang Baik 38-54 Cukup Baik 55-71 Baik 72-88 Sangat Baik 89-105

3.2.5.1 Konversi Data Ordinal Menjadi Data Interval

Karena kedua variabel pada penelitian ini diukur menggunakan skala likert yang merupakan skala ordinal, maka penulis akan merubahnya menjadi skala interval terlebih dahulu dengan menggunakan Method Of Successive Interval MSI agar dapat diolah dalam pengujian statistik dengan menggunakan metode regresi linear sederhana. Menurut Husein Umar 2008:167 mengatakan bahwa langkah-langkah perhitungan MSI adalah : 1. tentukan frekuensi tiap skor pertanyaan. Untuk semua item pertanyaan dihitung frekuensi jawabannya, berapa responden yang menjawab Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu untuk mendapatkan masing-masing skor 1,2,3,4 atau 5. Asumsikan alternative jawaban hanya 5 2. tentukan proporsi p tiap skor jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden 3. tentukan proporsi p tiap skor jawaban secara kumulatif 4. hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif dari tiap skor dengan menggunakan tabel distribusi normal 5. tentukan nilai densitas yang diambil dari nilai Z untuk setiap skor dengan menggunakan tabel Densitas 6. tentukan nilai skala NS untuk setiap nilai Z dengan rumus: NS= A-B C-D Keterangan: A = nilai densitas pada skor sebelum skor yang diamati B = nilai densitas pada skor yang diamati C = nilai probabilitas kumulatif pada skor yang diamati D = nilai probabilitas kumulatif pada skor sebelum skor yang diamati 7. tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: NT = NS + 1 + ǀ Nsmin ǀ Dimana ǀ Nsmin ǀ adalah harga mutlak NS yang paling kecil dari skor yang tersedia.

3.2.5.2 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Imam Ghozali, 2011: 52. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Product Moment , yaitu dengan rumus : Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Sumber : Suharsimi Arikunto, 2012:314 Dimana: r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah responden Σ XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y Σ X = Jumlah skor X Σ Y = Jumlah skor Y Σ X 2 = Kuadrat jumlah skor X Σ Y 2 = Kuadrat jumlah skor Y Pengujian dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item setiap butir pernyataan dengan skor total, selanjutnya interpretasi dari koefisien korelasi yang dihasilkan, Koefisien korelasi yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan r tabel- bila korelasi antara skor item dengan total skor kurang dari 0,30 didapat dari perhitungan antara perhitungan interpolasi dari tabel nilai r Product Moment maka item pertanyaan dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Item instrumen dianggap valid jika lebih besar dari 0,3 dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitun g r tabel maka valid.

3.2.5.3 Uji Reliabilitas

Selain memiliki tingkat kesahihan validitas alat ukur juga harus memiliki kekonsistenan. Reliabilitas adalah seberapa jauh konsistensi alat ukur untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan subyek yang sama Iqbal Hasan, 2008:15. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Perhitungan reliabilitas pada variabel yang berskala ukur ordinal digunakan rumus Cronbach Alpha. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah :                 2 2 1 1 x i S S k k  Sumber: Ghozali, 2011 Keterangan : k : Jumlah Instrumen pertanyaan  2 i S : Jumlah varians dari tiap instrumen 2 X S : Varians dari keseluruhan instrumen Menurut Imam Ghozali 2011, Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable Sugiyono,2012.

3.2.5.4 Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik dalam penelitian ini adalah: Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Linearitas.

a. Uji Normalitas

Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Menurut Imam Ghozali 2011:160, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, bila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov- Smirnov . Untuk mempermudah dalam melakukan penghitungan secara statistik, maka analisis yang dilakukan dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan software statistik SPSS 16.0 for Windows. “Suatu data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai Asymp Sig 2-tailed hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 12α” .

b. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Indepedensi Dan Kompetensi Auditor Internal Terhadap Kualitas Pelaksanaan Audit Internal Pada BUMN di Bandung

1 8 12

Pengaruh profesionalisme auditor internal dan objektivitas auditor internal terhadap lapoiran audit internal pada BUMN di Kota Bandung

0 2 1

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN (FRAUD): Survey pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung.

0 5 9

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT: Survey pada Auditor Internal BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandun.

0 9 12

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENDETEKSIAN FRAUD ASSETS MISAPPROPRIATION : Survey pada Auditor Internal BUMN yang berpusat di Kota Bandung.

2 8 46

PENGARUH KOMPETENSI DAN PERTIMBANGAN PROFESIONAL AUDITOR INTERNAL TERHADAP KUALITAS BUKTI AUDIT YANG DIKUMPULKAN KASUS PADA BUMN YANG BERPUSAT DI BANDUNG.

0 1 51

Pengaruh Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal terhadap Pendeteksian Fraud (Studi Kasus pada Perusahaan BUMN di Kota Bandung).

6 9 62

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern (Studi Kasus Pada PT. MEPROFARM Soekarno Hatta Kota Bandung).

2 9 28

Hubungan antara Profesionalisme Auditor Internal dengan Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Internal.

0 0 25

PENGARUH KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada BUMN dan BUMD di Kota Yogyakarta).

0 0 172