Pendapatan hari Pengeluaran hari
Tabungan
Rp 50.000,00
Uang Jajan Rp 20.000,00
Rp 0,- Beras
Rp 10.000,00 Lauk
Rp 10.000,00 Keperluan
Lainnya Rp 10.000,00
TOTAL Rp 50.000,00
1.2.2.2 Listrik dan Air Keluarga I Nyoman Tember memenuhi kebutuhan air sehari-harinya dengan
memanfaatkan air hujan dan air dari sungai. Air hujan ditampung pada bak air yang seadanya terbuat dari terpal dan bambu. Untuk keperluan air minum, I
Nyoman Tember harus berjalan menuruni lading ke sungai. I Nyoman Tember tidak memiliki MCB pribadi dari PLN, beliau
mendapatkan listrik dengan menyambungkan dari MCB tetangganya. Hal tersebut disebebakan karena beliau tidak memiliki cukup biaya untuk pemasangan meteran
listrik PLN. Dalam sebulan I Nyoman Tember mengeluarkan biaya sebanyak Rp 40.000 untuk keperluan listrik.
1.2.2.3 Pendidikan Keluarga I Nyoman Tember memiliki 2 orang anak. Anak pertamanya
bernama Wika Adiputra telah menamatkan pendidikan SD pada tahun 2015 dan tidak ingin melanjutkan pendidikan SMP dengan alasan ingin membantu I
Nyoman Tember bekerja. Anak keduanya bernama Ayu Diantari sedang mengenyam pendidikan di bangku SMP sebagai siswi baru. Ayu Diantari tercatat
sebagai siswi di SMP Bayung Gede. I Nyoman Tember tidak mengeluarkan biaya untuk SPP Ayu Diantari, dikarenakan program pemerintah yang membebaskan
biaya untuk pendidikan SMP. Pengeluaran di bidang pendidikan terdapat pada biaya membeli keperluan sekolah seperti tas, kotak pensil, dan buku. Ayu Diantari
mengganti keperluan sekolahnya hanya apabila rusak, yang terjadi setiap setahun sekali. Pengeluaran untuk keperluan sekolah sebesar Rp 100.000 per tahunnya.
1.2.2.4 Kesehatan Keluarga I Nyoman Tember telah memiliki kartu jaminan kesehatan
JKBM yang akan cukup membantu keluarga dampingan apabila terjadi masalah
kesehatan di kemudian hari. Pada anggota keluarga I Nyoman Tember tidak ditemukan masalah kesehatan kecuali pada sang istri, Nengah Mentik. Nengah
Mentik terserang penyakit stroke pada tahun 2010. Beliau sempat dirawat di RSUD Bangli selama 2 bulan untuk menjalani perawatan, sebelum kembali ke
rumah karena kesulitan biaya. Saat ini tubuh Nengah Mentik mengalami lumpuh pada bagian kanan. Kenyataannya, kelumpuhan tersebut tidak membuat Nengah
Mentik harus berdiam diri. Beliau masih dapat bekerja dengan baik, melakukan kegiatan rumah tangga seperti memasak dan menyapu. Hal tersebut membuktikan
bahwa fungsi tubuh Nengah Mentik masih baik. 1.2.2.5 Rohani
Pengeluaran rohani I Nyoman Tember berasal dari keperluan untuk persembahyangan pribadi. Pengeluaran dilakukan setiap hari-hari tertentu seperti
tilem atau purnama. Dalam sebulan, beliau mengeluarkan biaya sebanyak Rp 50.000 untuk keperluan rohani.
1.2.2.6 Sosial Pengeluaran I Nyoman Tember dalam bidang sosial berasal dari
sumbangan adat apabila ada upacara-upacara. Waktu upacara yang ada tidak tentu sehingga pengeluaran bersifat tidak tetap. Dalam sekali sumbangan beliau
mengeluarkan biaya sebanyak Rp 200.000.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Permasalahan yang dihadapi oleh I Nyoman Tember diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Berdasarkan
kunjungan yang telah dilakukan, penulis dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya :
Jalan menuju tempat KK Dampingan sangat sulit dilalui oleh kendaraan, karena masih belum di aspal dan cukup berbahaya ketika hujan
Kondisi kebersihan lingkungan masih kurang Bangunan yang ditinggali dalam kondisi yang kurang baik
I Nyoman Tember adalah satu-satunya anggota keluarga yang bekerja untuk menghidupi 5 orang anggota keluarga lainnya
Istri I Nyoman Tember menderita penyakit stroke sebagian Tidak memiliki usaha yang menghasilkan pendapatan secara pasti
Pakaian yang digunakan dalam kondisi yang kurang baik I Nyoman Tember kekurangan modal untuk memperluas usaha berladang
maupun modal membuat pesanan ngiu Keterbatasan Ayu Diantari untuk mengakses materi pelajaran
Dari beragam masalah yang diterangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan kedalam beberapa kategori yaitu:
Ekonomi Kesehatan
Infrasruktur Pendidikan
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan analisis KUWAT permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah permasalahan kesehatan dan pendidikan diantaranya:
Kondisi Kebersihan Lingkungan Masih Kurang Pakaian yang digunakan dalam kondisi yang kurang baik
Keterbatasan Ayu Diantari untuk mengakses materi pelajaran
2.2.1 Kondisi Kebersihan Lingkungan Masih Kurang
Di lingkungan rumah keluarga I Nyoman Tember ditemukan beberapa hal yang dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari. Hal
tersebut adalah tidak adanya jamban sebagai sarana pembuangan kotoran, I Nyoman Tember sebagai kepala keluarga adalah perokok, dan pembakaran untuk
memasak yang masih menggunakan kayu bakar. Tidak adanya jamban dikarenakan oleh keterbatasan biaya yang dimiliki untuk membangun jamban. Hal
ini menyebabkan anggota keluarga membuang kotoran di ladang. Perilaku tersebut dikhawatirkan dapat menggangu kebersihan lingkungan dan kesehatan
anggota keluarga. I Nyoman Tember memiliki kebiasaan merokok sejak lama. Beliau dapat dikategorikan sebagai golongan perokok berat, karena sehari-harinya
beliau biasa menghabiskan 1 bungkus rokok. Perilaku buruk ini tentu akan berdampak pada kesehatan I Nyoman Tember maupun kesehatan anggota
keluarga lainnya. Anggota keluarga lainnya adalah perokok pasif yang menerima resiko lebih besar terhadap bahaya merokok dibandingkan I Nyoman Tember.
Permasalahan lainnya yang menggangu kebersihan lingkungan adalah teknik memasak yang diterapkan masih menggunakan kayu bakar. Teknik ini dilakukan
karena keterbatasan biaya yang dimiliki untuk membeli kompor dan gas elpiji. Walaupun demikian, pembakaran dari kayu bakar dapat menimbulkan resiko
gangguan pernafasan ISPA. Selain itu bangunan dapur tempat Nengah Mentik memasak masih menggunakan anyaman bambu sebagai dinding dan penutup atap,
menyebabkan tidak adanya cerobong asap untuk sirkulasi udara. 2.2.2 Pakaian yang Digunakan dalam Kondisi yang Kurang Baik
Dalam kesehariannya I Nyoman Tember dan keluarga masih menggunakan pakaian yang kurang layak. Pakaian yang digunakan lusuh dan
kotor dikarenakan jarang mencuci pakaian. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan I Nyoman Tember dan keluarga.
2.2.3 Keterbatasan Ayu Diantari untuk Mengakses Materi Pelajaran
Saat ini Ayu Diantari menduduki bangku SMP kelas I. Adanya tuntutan untuk Ayu Diantari belajar sebaik mungkin membuatnya harus memberikan usaha
lebih dalam belajar. Keterbatasan untuk mengakses materi diluar buku pelajaran menjadi kendala yang dihadapi untuk menguasai pelajaran yang ada.