BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Ulkus peptikum merupakan suatu keadaan terputusnya kontinuitas mukosa yang meluas di bawah epitel atau kerusakan pada jaringan mukosa, submukosa
hingga lapisan otot dari suatu daerah saluran cerna yang langsung berhubungan dengan cairan lambung asampepsin Sanusi, 2011. Ulkus peptikum merupakan
luka terbuka dengan pinggir edema disertai indurasi dengan dasar tukak tertutup debris Tarigan, 2009. Ulkus peptikum merupakan erosi lapisan mukosa biasanya
dilambung atau duodenum Corwin, 2009. Ulkus peptikum peptic ulcer disease adalah lesi pada lambung atau
duodenum yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara faktor agresif sekresi asam lambung, pepsin, dan infeksi bakteri Helicobacter pylori dengan faktor
pelindung mukosa produksi prostagladin, gastric mucus, bikarbonat, dan aliran darah mukosaBerardi Lynda, 2005; Tas et al, 2015. Ulkus peptikum
merupakan keadaan kontinuitas mukosa lambung terputus dan meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah epitel
disebut erosi. Walaupun sering kali dianggap juga sebagai ulkus misalnya ulkuskarena stres Wilson dan Lindseth, 2005.
2.1. Definisi Ulkus Peptikum Perforasi
Ulkus peptikum perforasi didefinisikan sebagai suatu defek mukosa atau submukosa yang berbatas tegas yang menembus lapisan muskularis mukosa
sampai lapisan serosa sehingga terjadi perforasi Akil, 2006. Ulkus gaster
7
merupakan suatu gambaran bulat atau semibulatoval dengan ukuran lebih dari 5 mm dari kedalaman submukosa pada mukosa gaster akibat terputusnya
kontinuitasintegritas mukosa gaster dengan dasar ulkus ditutupi debris Tarigan, 2006.
Gambar 2.1. Peptic Ulcer
2.2. Epidemiologi Ulkus Peptikum
Setiap tahun 4 juta orang menderita ulkus peptikum di seluruh dunia, sekitar 10-20 terjadi komplikasi dan sebanyak 2-14 didapatkan ulkus
peptikum perforasi. Perforasi ulkus peptikum relatif kecil tetapi dapat mengancam kehidupan dengan angka kematian yang bervariasi dari 10 - 40.
Lebih dari setengah kasus adalah perempuan dan biasanya mengenai usia lanjut yang mempunyai lebih banyak risiko komorbiditas daripada laki-laki. Penyebab
utama adalah penggunaan non-steroidal anti-inflammatory drugs NSAIDs, steroids, merokok, Helicobacterpylori dan diet tinggi garam Saverio et al,
2014.
Penyebab lain dari gastroduodenal perforasi seperti trauma, neoplasma, benda asing yang bersifat korosif dan hal ini terjadi akibat hasil dari diagnosis
atau terapi intervensi iatrogenic. Trauma pada lambung dan duodenum hanya 5.3 dari seluruh trauma tumpul hollow viscus organ tetapi berhubungan dengan
komplikasi sekitar
27 to
28. Perforasi
yang terjadi
karena keganasanmalignancy dapat berasal dari adanya obstruksi dan meningkatkan
tekanan intralumen dan respon dari chemotherapy dan tumor transmural Saverioet al, 2014.
Sekitar 4 juta penduduk terdiagnosis ulkus peptikum setiap tahunnya di Amerika Serikat dengan gangguan asam
–pepsin, prevalensinya adalah 12 pada pria dan 10 pada wanita dengan angka kematian pasien 15.000 per tahun dan
menghabiskan dana 10 milyar dolar per tahun. Di Inggris sekitar 6 –20
penduduk menderita ulkus pada usia 55 tahun, sedangkan prevalensinya 2 –4
Tarigan, 2009.
2.3. Patofisiologi Ulkus Peptikum