Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

Soal yang diuji cobakan terdiri dari 6 nomer berbentuk uraian. Uji coba soal ini dilaksanakan di kelas VB SDN Sukarame yang terdiri dari dari 20 orang siswa. Setelah diujicobakan, kemudian data hasil uji coba tersebut dianalisis untuk mengetahui karakteristik setiap butir soal yang meliputi validitas soal, reliabilitas soal, dan taraf kesukaran butir soal. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Kemampuan koneksi matematika pretest dan Posttest No Materi Indikator No. a b d e 1 Mengidentifikasi hubungan antara bangun datar layang-layang dengan bangun datar lain Menjelaskan hubungan antara bangun datar layang-layang dengan bangun datar segitiga. 1 1 Mengidentifikasi hubungan antara bangun datar layang-layang dengan bangun datar lain - Menjelaskan hubungan antara bangun datar layang-layang dengan bangun datar segitiga dan persegi panjang 2 - Menjelaskan hubungan antara bangun datar layang-layang dengan bangun datar segitiga dan jajar genjang 3 2 Mengaplikasikan hubungan bangun datar layang-layang dengan bangun datar lain dalam menghitung luas daerah layang- layang - Menghitung luas daerah layang-layang dengan menggunakan pendekatan luas daerah persegi panjang dan membandingkan hasil perhitungannya dengan menggunakan rumus luas daerah layang-layang 4 - Menghitung luas daerah layang-layang dengan menggunakan pendekatan luas daerah segitiga dan membandingkan 5 Tabel 3.3 lanjutan hasil perhitungannya dengan menggunakan rumus luas daerah layang-layang 2 Mengaplikasikan hubungan bangun datar layang-layang dengan bangun datar lain dalam menghitung luas daerah layang- layang - Menghitung luas daerah layang-layang dengan menggunakan pendekatan luas daerah jajar genjang dan membandingkan hasil perhitungannya dengan menggunakan rumus luas daerah layang-layang 6 Untuk mengembangkan instrumen sebagaimana yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti yaitu dalam hal ini kemampuan koneksi matematika siswa pada materi layang-layang, maka terlebih dahulu dibuat kriteria penilaian instrumen kemampuan koneksi matematika siswa sebagai berikut : Tabel 3.4 Aspek Penilaian Kemampuan koneksi Matematika Siswa Skor Respon Siswa Siswa tidak memberikan jawaban atau jawaban salah 1 Siswa mampu memberi jawaban tetapi sebagian besar salah 2 Siswa mampu memberi jawaban benar tetapi kurang lengkap 3 Siswa mampu memberi jawaban yang hampir lengkap 4 Siswa mampu memberi jawaban yang benar dan lengkap

F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas Intstrumen Penelitian

Menurut Arikunto 2006, hlm. 168, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi, dan yang kurang valid memiliki validitas yang rendah. Untuk menguji validitas instrumen menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu : Gambar 3.1 Rumus korelasi product moment Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y ∑X = jumlah skor item ∑Y = jumlah skor total seluruh item n = jumlah responden. Untuk menguji tingkat validitas instrumen, peneliti melakukan konsultasi kepada beberapa ahli. Pendapat beberapa ahli dianggap sebagai dasar utama untuk mengujicobakan instrumen tersebut diluar sampel penelitian yakni pada 20 orang siswa kelas V SDN Sukarame, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Apabila data yang di dapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan seharusnya, maka dapat dikatakan bahwa instrumennya sudah valid. Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara t-tabel dengan t-hitung. Kriterianya:”jika t-hitung dari t-tabel, maka instrumen valid, sebaliknya jika t-hitung t-tabel maka instrument tidak valid” Sugiyono, 2013. Pada perhitungan uji validitas dilakukan dengan bantuan komputer pada program Microsoft excel. = n ∑XY − ∑X ∑Y n. ∑X − ∑X n. ∑Y − ∑Y Untuk mengetahui nilai validitas soal dapat menggunakan koefisien produk momen. Nilai r xy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut: Tabel 3.5 Klasifikasi validitas butir soal Nilai r xy Kriteria 0,80 r xy ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 r xy ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r xy ≤ 0,60 Cukup 0,20 r xy ≤ 0,40 Rendah 0,00 r xy ≤ 0,20 Sangat Rendah Arikunto 2006 Untuk menentukan keberartian dari koefisien validitas, dilakukan uji t seperti yang dikemukakan Sugiyono 2013 dengan rumus sebagai berikut Gambar 3.2 Rumus uji t Jika nilai t dari perhitungan lebih besar dari nilai t dari t tabel pada taraf signifikan 0,05 t hitung tabel maka butir soal tersebut dikatakan valid. Dari hasil perhitungan, dapat dirangkum hasil analisis validitas butir soal pada tabel berikut: Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung validitas pada Microsoft excel. a. Memasukan skor yang diperoleh siswa. Jawaban seluruhnya benar dan tepat diberi skor 4, hampir benar 3, benar tapi tidak lengkap 2, sebagian besar salah 1, salah semua 0. t = r xy

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan pemahaman konsep geometri siswa dengan menggunakan teori van hiele

1 19 144

PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 4 46

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI GEOMETRI MELALUI PEMBALAJARAN BERBASIS TEORI VAN HIELE.

1 3 40

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PENGUASAAN MATERI BANGUN DATAR LAYANG-LAYANG DAN BELAH Peningkatan Pemahaman Siswa Dalam Penguasaan Materi Bangun Datar Layang-layang dan Bela Ketupat pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Guided Note Taking pada S

0 2 15

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA KONSEP LUAS DAERAH LAYANG-LAYANG.

0 2 43

PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI JAJAR GENJANG MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 0 52

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF BERORIENTASI TEORI VAN HIELE.

0 3 48

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 25

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELILING DAN LUAS DAERAH LAYANG-LAYANG DI KELAS VII SMP NEGERI 12 PALU | Mika | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 7221 24032 1 PB

0 1 12