Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi Melalui Program Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi

w

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH &
KOPERASI MELALUI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT
DI PT. BANK BUKOPIN CABANG KOTA BEKASI

SKRIPS!
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

: ᄋNZッイセケカ@

.

_,-.,. 1nrfnk

'

Oleh:


. ·····································-·

USMAN FA.UZI

KONSENTRASI PERBANKAN SY ARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALA T (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSIT AS ISLAM NEGEIU SY ARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
1430 HI 2009 M

......._

. .. ..®d. ... (i":::····"l(....JJ?...
: ....9...l.L. ........ P...L::.f:{,£DS-

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH &
KOPERASI MELALUI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT
DI PT. BANK BUKOPIN CABANG KOTA BEKASI


SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah clan Hukum
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Smjana Ekonomi Islam

(R.
セ@

Oleh:

PERPUSi::AKAAN UTAMA
UIN S'f'fl(MID JAKARTA

USMAN FAUZI
NIM: 105046101659

Di Bawah Bimbingan :
Pembimbing I

Nセ@

Dedy Nursamsi, S.H.M.Hum
NIP. 196111011993031002

NIP. 196804081997032002

KONSENTRASI PERBANKAN SY ARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF JUDA Y ATULLAH
JAKARTA
1430 HI 2009 M

セ|@

PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi be1juclul Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah &
Koperasi Melalui Program Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Bukopin Cabang
Kota Bekasi telah cliujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah clan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pacla 11 November 2009.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Strata 1 (Sl)

pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta. I 0 Desember 2009
Dekan.

uhammad Amin Suma,SH,MA,MM
NIP. 195505051982031012
PANl11A UJIAN

1. Ketua

: Dr. Euis Amalia, M.Ag
NIP. 197107011998032002

'J

Sekretaris

: H. Ah. Azharudclin


l。エィゥャセ@

M.Ag. Ml-I

NIP. 1974072522001121001

3. Pembimbing I

: Dedcly Nursamsi, SH,M.Hum
NIP. 196111011993031002

4. Pembimbing II : Dra. 1-lj. Aficlah Wahyuni, M.Ag
NIP. 196804081997032002

S. Penguji l

: Dr. Euis Amalia. M.Ag

- - f..................................)


NIP. 197107011998032002
6. l'enguj i II

: Drs. H. Zainul Arifin Yusuf. Mpcl
NIP. 195667121981031003

. - ' セ@ ,'1°)

( .................................. )

LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
!. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta .
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universita Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Ciputat , Desember 2009

UsmanFauzi

KATAPENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur tercurah bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam, tempat
berlindung dan bersandar atas segala kelemahan manusia sebagai makhluk dhaif
dengan keagungan rahmat hidayahnya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah
pada junjungan Nabi dan Rosul Allah, Muhammad SAW. Dan kebaikan semoga
selalu hadir seperti keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia sampai
akhir zaman.
Selanjutnya selama penyusunan skripsi ini, dan selama penulis menimba ilmu
di Fakultas Syari'ah dan Hukum Jurusan Mu'amalat/Ekonomi Islam Konsentrasi
Perbankan Syari'ah, penulis mendapatkan banyak ha! yang sangat berharga yang

belum pernah di dapatkan sebelumya, juga penulis banyak mendapatkan motivasi
yang sangat besar dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu
dalam merampungkan skripsi ini, secara khusus penulis ingin sampaikan kepada :
I.

Bapak Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM Selaku Dekan
Fakultas Syari'ah dan Hukum.

2.

Ibu Dr. Euis Amalia. M.Ag., selaku Ketua Program Studi dan Bapak Ah
Azharudin

Lathif

M.Ag

selaku


Sehetaris

Program

Studi

Mu'amalat/Ekonomi Islam Konsentrasi Perbankan Syari'ah.
3.

Bapak Zainul Arifin, M.Pd., Selaku Dosen Pensehat Akademik, yang
selalu memberikan nasihat dan masukannya bagi penulis

4.

Bapak Deddy Nursyamsi dan Ibu Afidah Wahyuni selaku Dosen
Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
masukan dan arahannya secara langsung kepada penulis.

5.


Bapak Muhammad Nuzum· selaku Senior Marketing/ Account Officer
Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi yang telah bersedia meluangkan
waktu ditengah kesibukam1ya untuk membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini.

6.

Pimpinan

Perpustakaan

yang

telah

memberikan

fasilitas


untuk

mengadakan studi perpustakaan di lingkungan perpustakaan Fakultas
Syari'ah dan Hukum.
7.

Kedua orangtua serta seluruh keluarga tercinta yang selalu membimbing
dan men-support penulis baik moril maupun materil tanpa pernah
mengeluh dan berputus asa.

8.

Teman-teman mahasiswa jurusan Perbankan Syari'ah C angkatm1 2005
yang tidak dapat disebutkan satu persatu nmnm1ya, semoga ilmu yang kita
miliki dapat bermanfaat di dunia dan akhirat.

11

9.

Rekan-rekan kosan Blok Barnt (Abing, Sahrul, Hamdan, Fauzul dll.) yang
telah meminjan1kan laptopnya dalam penulisan skripsi ini.

10. Juga kepada teman-teman Dewan Alumni Inswapala yang telah banyak

memberikan wawasan keorganisasian kepada penulis.
Kiranya skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun kritik & saran dari para
pembaca sangat di harapkan agar dapat bermanfaat serta memberikan kontribusi bagi
penulis dan masyarakat seluruhnya.

Bakasi,

Desember 2009

Penulis

iii

DAFTARISI
KATA PENGANTAR

I

DAFTARISI

IV

DAFTAR TABEL

Vll

DAFTAR GAMBAR

Vll!

BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Batasan & Pernmusaan Masalah

7

C. Tujuan & Manfaat Penelitian

8

D. Kajian Pnstaka

9

E. Metode Penelitian

11

F. Teknik Penulisan

16

G. Sistematika Penulisan

16

BAB II PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT, PERMASALAHAN UMKM &
KOPERASI DI INDONESIA, DAN KONSEP ANALISIS SWOT
A. ,Konsep Program Kredit Usaha Rakyat

18

B. Permasalahan UMKM & Koperasi di Indonesia

30

C.

36

Konsep Analisis SWOT

BAB III PROFIL KOTA BEKASI & PT. BANK BUKOPIN TBK.
A.

Profil dan UMKM di Kota Bekasi
iv

42

B.

Company Profile PT. Bank Bukopin Tblc

48

C.

Strategi Bank Bukopin dalam Mengembangkan UMKMK

58

BAB lV MEKANISME KUR DJ BANK BUKOPIN, KUR DENGAN POLA
SY ARI' AH. SERTA ANALISIS SWOT IERHADAP STRATEGI BANK
BlJKOPIN CABANG KOTA BEKASI DALAM MENGEMBANGKAN
USAHA MIKRO KECIL
A.

Mekanisme Program Kredit Usaha Rakyat
I. Proseclur Pengajuan Pembiayaan

63

2. Realisasi Program KUR di Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi

73

B.

KUR dengan Pola Syari"ah

75

C.

Analisis SWOT Terhadap Strategi Pengembangan UMKM

85

di Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi
BAB V PENUTUP

94

A. KESIMPULAN

D. SARAN

109

DAFTAR PUSTAKA

LAMPJRAN

111

LAMPIRAN

v

DAFTAR TABEL
1.

Tabel 1. Review Kajian Terdahulu

10

2.

Tabel 2. Objek Kajian Penelitian Yg. Akan dilaksanakan

11

3.

Tabel 3. Berbagai Skim Kredit untuk Mengembangkan Sektor Riil

21

4.

Tabel 4. Persyaratan Kredit Usaha Rakyat s/d 500 juta

24

5.

Tabel 5. Persyaratan Kredit Mikro s/d 5 juta

26

6.

Tabel 6. KUR Linkage Program

26

7.

Tabel 7. Penyerapan KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi

27

8.

Tabel 8. Matriks SWOT

40

9.

Tabel 9. Sebaran Penduduk Kota Bekasi

44

I 0. Tabel 10. Perkembangan Jumlah Perijinan Sektor Perdagangan Kota Bekasi

45

Th.2004
11. Tabel 11. Data UKM di Kota Bekasi

46

12. Tabel 12. Perkembangan Koperasi di Kota Bekasi

47

13. Tabel 13. Data Koperasi Kota Bekasi Tahun 2007

47

14. Tabel 14. Produk Bartle Bukopin

56
VI

15. Tabel 15. Perhitungan Cicilan dengan Metode Installment

71

16. Tabel 16. Perkembangan Debitur KUR selama Tahun 2008

67

17. Tabel 17. Realisasi KUR selama Tahun 2008

73

18. Tabel 18. Realisasi KUR di Bank Bukopin Cabang Bekasi selama Th. 2008

74

19. Tabel 19. Matriks Analisis SWOT Strategi Bank Bukopin

Vll

DAFTAR GAMBAR
1.

Gambar 1. Realisasi Kredit Usaha Rakyat Tahun 2008

29

2.

Gambar 2. Jumlah Debitur !Credit Usaha Rakyat selama Tahun 2008

29

3.

Gambar 3. Kuadran Analisis SWOT

39

4.

Gambar 4. Struktur Manajemen Bank Bukopin Kota Bekasi

55

5.

Gambar 5. Model Linkage Programme antara BUS dan BPR/S

79

Vlll

BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketahanan perekonomian suatu negara yang !mat ialah perekonomian yang
memperhatikan sektor usaha mikro kecil dan menengah. Sebagaimana data yang
diperoleh dari Kantor MeNegKop & UKM dikatakan bahwa di Indonesia sendiri,
pada tahun 2008 jumlah unit usaha mikro saja telah mencapai 52 juta unit, usaha kecil
mencapai 520.000 unit dan usaha menengah sebanyak 39.000 unit. Dari unit usaha
sebanyak ini UKM mampu menyerap 91/ juta peke1ja atau 99,4 % dari total peke1ja
yang ada. Dari jumlah ini UKM mampu menyumbangkan 56,7 % GDP kita, yang
sebagian besar (81,2 %) berasal dari sektor nonpertanian. 1
Dengan mencermati sejumlah ketimpangan sosial-ekonomi dan sejumlah
faktornya, maka persoalan kita ke depan untuk pembangunan Indonesia yaitu,
bagaimana mengikis desparitas yang bersifat struktural. Hal ini praktis memerlukan
komitmen demokrasi ekonomi dalan1 bingkai keadilan. Dan ha! ini secara langsung
atau tidak memerlukan sikap keberpihakan kepada lapisan yang selama ini tertinggal.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa ada penganakemasan terhadap
pengusaha besar dan raksasa, dari kemudahan perizinan, fasilitas prasarana,

1

Statistik Usaha Mikro, Kecil, Menengah 2007-2008, artikel diakses dari website
www.depkop.go.id pada tanggal 30 November 2009

2

pemanjaan proteksi dan pengucuran kredit tanpa batas sudah terlampau lama
diberikan kepada mereka. Sekarang ini sudah terlanjur ada banyak pengusaha
berskala besar dan raksasa dengan konglomerasinya yang sudah mempunyai
jangkauan seperti octopus. Selama kedndukan monopolistik ini dipertahankan,
apapun yang dipikirkan dan akan dilakukan untuk mengembangkan pengusaha kecil
dan menengah akan mubazir. 2
Berdasarkan data Tim Monitoring DepNaKerTrans mengenai dampak krisis
global terhadap tenaga kerja per 28 November 2008 menunjukkan saat ini jumlah
pekerja yang terancan1 PHK telah mencapai angka 66.603. Jumlah total tersebut
berdasarkan jumlah yang telal1 diPHK 16.988 peke1ja, jumlal1 rencana PHK 23.927
peke1ja, jumlah yang telah dirumal1kan 6.597 pekerja dan jumlah rencana yang
dirumahkan 19.091 pekerja. 3 , ditambal1 lagijumlah penduduk Indonesia yang saat ini
mencapai 220 juta jiwa dan diperkirakan menjadi 247,5 juta jiwa pada tahun 2015
dan 273 juta pada tahun 2025, 4 akan berdampak luas terhadap semua lini kehidupan
masyarakat mulai dari pangan, kesehatan, pendidikan ataupun perekonomian.
Keberadaan UKM sebagai salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut
harus menjadi fokus Pemerintal1 dalam mengembangkan dan menumbuhkan
keberadaanya.
2

Kwik Kian Gie, Praktek Bisnis dan Orientasi Ekonomi Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi llBI, 1998), h. 213
3
Data Tim Monitoring DepNaKerTrans ,"jumlahpeke1ja yang terancam PHK telah mencapai
angka 66.603," m1ikel diakses pada 09 April 2009 dari www.google.co.id
4
" Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia," artikel diakses pada 27 Agustus 2008 dari
\VW\v.kompas.con1.

3

Sistem ekonomi kerakyatan ialah sistem ekonomi yang memperhatikan sektor
ekonomi mikro kecil dan menengah. Oleh karena itu pemerintah harus mendukung
secara maksimal terhadap sektor tersebut.
Masalahnya

sekarang

adalah

bagaimana

untuk

memperluas

dan

memberdayakan UKM di Indonesia yang cenderung masih menerapkan manajemen
tradisional, miskin inovasi dan jaringan, lemah terhadap akses permodalan, teknologi
cenderung konvensional sehingga mampu tumbuh secara bersama-sama dengan
perusahaan besar. 5
Lembaga keuangan, dunia perbankan khususnya idealnya memperhatikan
sektor ekonomi mikro kecil dan menengah, yaitu dengan menyalurkan dana
masyarakat dalam bentuk kredit kepada sektor mikro dengan pembebanan bunga
yang ringan.
Pemerintah

Kabinet

Indonesia

Bersatu

telah

menyusun

agenda

pembangunan nasional 2005-2009. Di bidang ekonomi ditetapkan tujuh agenda
perbaikan yang meliputi: I) perbaikan penciptaan kesempatan ke1ja; 2) peningkatan
kine1ja dan stabilitas ekonomi makro; 3) penghapusan kemiskinan; 4) peningkatan
akses rakyat terhadap pendidikan yang berkualitas; 5) peningkatan rakyat terhadap

5

Sri Adiningsih, "Regulasi dalarn Revitalisasi UKM di Indonesia," artikel diakses pada 17
Oktober 2008 dari www.lfip.org.

4

pelayanan kesehatan; 7) penghapusan ketimpangan dalam berbagai bentuk; 7)
perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan peletarian mutu lingkungan hidup. 6
Kaitannya dengan program diatas, maka salah satu program pemerintah
dalam rangka penghapusan kemiskinan yaitu mengeluarkan program Kredit Usaha
Rakyat sebagai upaya meningkatkan sektor usaha milao kecil dan menengah. Pada
akhir tahun ( 5 November ) 2007 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah
meresmikan secara nasional program Kredit Usaha Rakyat ini, program kredit yang
ditujukan untuk sektor usaha mikro kecil menengah dan koperasi ini diberikan
dengan po la penjaminan pemerintah.
Adapun dasar pelaksanaan KUR adalah Nota Kesepahaman Bersama (MoU)
antara tiga pihak yaitu Pemerintah (Departemen Keuangan, Pertanian, Kehutanan,
Kelautan dan Perikanan, Perindustrian, Kementrian Negara Koperasi & UKM RI),
Perusahaan Penjaminan (Perum Sarana Pengembangan Usaha dan PT. Aslaindo) dan
Perbankan (Bank BRI, Mandiri, BNI, BTN, Bukopin & Bank Syariah Mandiri)
tanggal 9 Oktober 2007 Tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada UMKM &
Koperasi dan Addendum I Nota Kesepahaman Bersama (MoU) tanggal 14 Mei
2008. 7

6

Euis Amalia Keadi/an Distributif dalam Islam; Pengua/an Peran LKM dan UKM di
Indonesia. (Jakarta: PT. RajaGrafindo. 2009). h.6
.' Totok Hermiyanto,." KUR untuk Pemberdayaan Sektor Riil & UMKM "artikel diakses
pada 12 Oktober 2008 dari http://bakti.org/pipermail/news bakti.01:g/.

5

Kota Bekasi sebagai salah satu kawasan penyeimbang Propinsi DKI Jakarta
memiliki

pos1s1

strategis

sebagai

kawasan

pemukiman,

dengan

demikian

pengembangan potensi jasa dan perdagangan harus memperhatikan potensi pasar
lokal. Hal ini penting karena dalam memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa,
warga Kota Bekasi masih banyak yang harus keluar Kota Bekasi, utamanya Jakarta.
Ini menandakan bahwa kemampuan pelaku bisnis jasa dan perdagangan yang berada
di Kota Bekasi belum mampu memenuhi kebutuhan lokal.
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam Pembangunan Ekonomi adalah
pengembangan potensi ekonomi. Kaitarmya dengan pembangunan daerah bahwa
potensi ekonomi daerah adalah kemampuan ekonomi yang ada didaerah yang
mungkin dan layak dikembangkan sehingga terns berkembang menjadi sumber
pendapatan rakyat setempat bahkan mendorong perekonomian daerah secara
keseluruhan untuk berkembang mandiri dan berkesinambungan. 8
Untuk mengembangkan UKM dan Koperasi Pemerintah Daerah perlu
meningkatkan kemitraan usaha dalam memajukan Perekonomian Daerah. UKM yang
ada di Kota Bekasi hingga saat ini belum terkelola dengan baik, ha! ini secara umum
diakibatkan oleh masih rendahnya kemampuan permodalan dan manajerial sehingga
menyebabkan rendalmya produktifitas UKM. Melalui analisis terhadap permasalahan
yang dihadapi dalam peningkatan UKM dan Koperasi di Kota Bekasi saat 1m,

8

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Bekasi tahun 2006, artikel diakses pada 15
September 2008 dari www.google.co.id.

6

didapatkan program prioritas; Peningkatan kemampuan usaha kecil untuk memasok
input industri /jasa/ dan perdagangan berskala besar dan pendataan profil. 9
Dengan dilaksanakannya program Kredit Usaha Rakyat maka diharapkan
dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh UMKM dan Koperasi di wilayah
Kota Bekasi yang sejatinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun
pembangunan daerah.
Bank Bukopin yang sejak berdirinya tanggal I 0 Juli 1970 menfokuskan diri
pada segmen UMKM & Koperasi, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi
bank yang masuk ke kelompok bank menengah di Indonesia dari sisi aset. Seiring
dengan terbukanya kesempatan dan peningkatan kemampuan melayani kebutuhan
masyarakat yang lebih luas, Bank Bukopin telah mengembangkan usahanya ke
segmen komersial dan konsumer.

10

Ketiga segmen ini merupakan pilar bisnis Bank Bukopin, dengan pelayanan
secara konvensional maupun syariah, yang didukung oleh sistem pengelolaan dana
yang optimal, kehandalan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia dan
praktek tata kelola perusahaan yang baik. Landasan ini memungkinkan Bank Bukopin
melangkah maju dan menempatkannya sebagai suatu bank yang kredibel.
Operasional Bank Bukopin kini didukung oleh lebih dari 280 kantor yang tersebar di
22 provinsi di seluruh Indonesia yang terlmbung secara real time on-line. Sesuai
9

!bid.
"Profil Bank Bukopin", A1tikel diakses pada tanggal 17 april 2009 dari website resmi PT.
Bank Bukopin http://www.bukopin.eo.id// profil_perusahaan//sekilas_perusahaan.html.
'

0

7

dengan misinya yaitu "Memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabab, turut
berperan dalam pengembangan usaba menengah, kecil, rnikro dan koperasi, serta
meningkatkan nilai tarnbah investasi pernegang saham dan kesejahteraan km-yawan ",
Maka Bank Bukopin juga telah membangun jaringan micro-banking yang diberi
nama "Swamitra", yang kini berjumlah 543 outlet, sebagai wujud program kemitraan
dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro.

11

Kaitannya dengan Program Pemerintah Kredit Usaha Rakyat, Bank Bukopin
sebagai bank Pemerintah sekaligus rekanan dalam penyaluran program ini, hingga
akhir tahun 2008 tercatat telah menyalurkan kredit hingga > 600 Milyar bagi 2.994
debitur. 12
Sehingga atas dasar itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap
"Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kccil dan Mcnengah Mclalui Program
Pemcrintah Kredit Usaha Rakyat di Bank Bukopin Kantor Cabang Kota Bekasi

"
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dikarenakan luasnya pembahasan mengenai pelaksanaan progran1 Kredit
Usaha Rakyat ini, maka agm- lebih terarah pembahasan dalam penelitian ini berusaha
untuk menjawab permasalahan mengenai :

II

12

Ibid
Artikel diakses pada tanggal 17 april 2009 dari http://www.smecda.com// files /KUR

8

l .Bagaimana Mekanisme dan Realisasi Program KUR di PT. Bank Bukopin?
2. Bagaimana Strategi yang digunakan oleh PT. Bank Bukopin Cabang Kota
Bekasi dalam rangka mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah &
Koperasi melalui Program Kredit Usaha Rakyat ?
3. Analisis SOWT terhadap strategi pengembangan UMKMK di Bank
Bukopin dan Aplikasi KUR yang sesuai dengan pola syari'ah?
C. Tujuan & Manfaat Penelitian

I. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk :
a.

Mengetahui mekanisme dan realisasi Program Kredit Usaha Rakyat
Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi

b.

Mengetahui Strategi yang digunakan oleh PT. Bartle Bukopin Cabang
Kota Bekasi dalam rangka mengembangkan UMKM & Koperasi
melalui Progran1 Kredit Usaha Rakyat

c.

Mengetahui tinjauan analisis SWOT terhadap Strategi yang digtmakan
oleh PT. Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi dalam mengembangkan
sektor UMKM & Koperasi serta Pola Pembiayaan KUR dengan Pola
Syariah.

9

2. Manfaat Penelitian
a. Secara akademis adalah untuk menambah khazanah keilmuan dalam
strategi pengembangan UKM melalui program KUR dan keilmuan
mengenai tinjauan kesyari'ahan terhadap strategi tersebut
b. Secara praktis agar dapat digunakan sebagai informasi dan rujukan
dalam mengetahui mekanisme KUR dan strategi pengembangan UKM
di Bank Bukopin
D. Kajian Pustaka

Kajian tentang strategi Perbankan terhadap UMKM & Koperasi sebenarnya
sudah cukup banyak dikaji dalam penelitian sebelumnya baik berupa skripsi, artikel,
maupun buku bacaan, karena Kredit Usaha Rakyat merupakan skim pembiayaan
terhadap UMKM dan Koperasi, maka peneliti menghimpun tulisan mapun basil
penelitan yang membahas mengenai kegiatan pembiayaan !credit terhadap usaha
mikro, beberapa diantaranya skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Tabel. 1
Review Kajian Terdahulu teutang Strategi Pengembangan

1.

Andi lrmansyah
Skripsi SJ Muamalat
Perbankan Syari 'ah,
UIN Jkt, 2008

Strategi Koperasi Industri
Kayu & Meubel (KIKM)
Jakarta Timur dim.
Pemberdayaan UKM

Melakukan pembinaan
terhadap
anggota
Koperasi yg. Terdiri
UKM
dengan
dari
berpegang
pada

10

(RAPBK) Rancangan
Anggaran Pendapatan
dan Belanja Koperasi
2.

Ferliatim Julianto
Sla·ipsi SJ Muamalat
Perbankan Syari 'ah,
UIN Jkt, 2006

3.

Nafisah
Sla-ipsi SI Muamalat
Perbankan Syari 'ah,
UJN Jkt, 2007

4.

Euis Amalia
Buku. PT. Raja
Grafindo, Jkt, 2009

5.

Sri Adiningsih

Peran PT. Permodalan
Nasional Madani dalam
pembiayaan UKM melalui
Lembaga Keuangan
Syari'ah

Keberhasilan PT. PNM
dim.
Menyalurkan
pembiayaan
thd.
UMKM melalui LKS,
BPR/S,
KSP/USP,
BMT yg.
Berbasis
kemitraan, selain tiu
juga dim. Menetapkan
kebijakan mengacu pd.
Indicator makro &
mikro ekonomi

Potensi & Strategi BMT
dim. Pengembangan
UMKM (Studi Kasus pd.
BMT Ta'awun Cipulir)

Keberhasilan
BMT
Ta'awun
dim.
Memanfaatkan potensi
yg. Dimiliki UKM
diwilayah Cipulir dng.
Strateginya
yg.
menerapkan
etika
syari' ah
dim.
pembinaannya

Keadilan Distributif;
Penguatan Peran UKM &
LKM

mengena1
Analisis
kebijakan pemerintah
yg. berhubungan dng.
LKM/S, potensi, clan
permasalah
yang
dihadapi
oleh
LKM/S,konsep
keadilan
distributive
dim. islam dll.

Regulasi dalam
Revitalisasi Usaha Kecil &
Menengah

Analisis
mengenm
permasalahan
yg.
Dihadapi oleh UKM di
Indonesia
dai1
di
beberapa negara lain

11

Adapun topik kajian yang penulis teliti adalah sebagai berikut :
Tabel. 2
Objek Kajian Penelitian Skripsi yang Dilaksanakan

· Namii·Ifl!nemr
Strategi Pengembangan
UMKM & Koperasi
Melalui Program Kredit
Usaha Rakyat 'di Bank
Bukopin Cabang Kota
Bekasi

Usman Fauzi

Aplikasi Program KUR dan
Strategi
Pengembangan
UMKM & Koperasi yg.
dilakukan
oleh
Bank
Bukopin
Cabang
Kota
Bekasi, KUR dng. Pola
syari 'ah, serta Penerapan
analisis SWOT terhadap
strategi
pengembangan
tersebut

K Metode Penelitian
L Jenis Penelitian

Jenis peneltian ini yaitu penelitian deskriptif yang bertujuan mancari atau
merumuskan masalah-masalah dari suatu fenomena, serta berusaha memberikan
.

.

mterpretas1 yang tepat.

13

Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta
tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk
tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta

13

Ety Rohaety. Dkk.. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007). h. 13

12

proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu
fenomena. 14
Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan
pelaksanaan program pemerintah Kredit Usaha Rakyat di Bank Bukopin serta
strateginya dalam rangka mengembangkan usaha kecil dan menengah melalui
program kredit usaha rakyat tersebut. Hasil dari penelitian ini lebih menekankan
kepada proses daripada makna generalisasi.
2. Jenis dan Sumber Data

a. Data Sekunder
Pada penelitian ini digunakan metode kepustakaan (library Research) untuk
menjawab permasalahan penelitian, yaitu dengan mencari bahan-bahan yang perlu
dipersiapkan dalam penelitian, diantaranya dokumen-dokumen, buku-buku sumber,
internet, majalah, surat kabar dan media-media laim1ya termasuk data yang telah
dihimpun oleh lembaga atau instansi resmi yang berkaitan dengan tema diatas.
Sumber tersebut harus relevan dengan pokok masalah yang akan dibahas.
b. Data Primer
Disamping itu penelitian ini, juga menggunakan metode lapangan (field
research), dengan mengadakan wawancara secara langsung kepada narasumber (data

14

Moh. Nazir. Metode Pene/itian. (Jakarta: Ghalia Indonesia 2003). h. 55

13

kualitatif ) dalam ha! ini adalah Bpk. Muhammad Nuzuar, Marketing /Senior
Acco1111t Officer PT. Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi serta melakukan

observasi ke tempat penelitian untuk mendapatkan basil yang lebih akurat.
Adapun tempat yang dijadikan penelitian lapangan adalah Bank Bukopin
Kantor Cabang Kota Bekasi yang beralamat di Ruko Niaga Kalimas Blok C-17 JI.
Inspeksi Kalimaiang teip. (021) 88357688 I 99. Bekasi Timur.

Dalam analisisnya, penelitian ini juga menggunakan record/ realisasi
pelaksanaan progran1 selama tahun 2008 (data kuantitatif) yang diperoleh selain dari
Bank Bukopin, yaitu melalui situs resmi Kementrian Koperasi dan UMKM di
http://www.depkop.go.iq/ serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Bekasi yang beraiamat di JI. Rawa Tembaga I No. 1 teip. 8842009/884282
3. Teknik Pengumpuian Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh

data

yang

diperlukan.

Selalu acla

hubungan

antara

metode

mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin clipecahkan. Masalah
memberi arah dan mempengaruhi metocle pengumpulan clata. 15
Maka peneliti menggunakan wawancara sebagai metocle pengumpulan data
dengan narasumber yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.Jenis wawancara

15

Ibid. h. 358

14

yang dignnakan oleh peneliti ialah jenis wawancara terstruktur/sistemik yaitn
wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu pewawancara mempersiapkan
pedoman (guide) tertulis tentang apa yang hendak dipertanyakan kepada responden.
Pedoman wawacara tersebut digunakan oleh pewawancara sebagai alur yang harus
diikuti, mulai dari awal sampai akhir wawancara, karena biasanya pedoman tersebut
telah disusun sedemikian rupa sehingga merupakan sederetan daftar pertanyaan ,
dimulai dari hal-hal yang mudah dijawab oleh responden sampai dengan hal-hal yang
lebih kompleks.
Pada kondisi tertentu, pedoman wawancara terasa an1at penting bagi
pewawancara. Hal ini disebabkan beberapa fungsi sebagai berikut :
I. Membimbing alur wawancara terutama mengarah tentang hal-hal yang
harus dipertanyakan;
2. Menghindari melupakan beberapa persoalan yang relevan dengan
permasalahan penelitian;
3. Mampu meningkatkan kredibilitas penelitian, karena secara ilmiah
wawancara jenis ini dapat meyakinkan orang lain tentang apa yang
dilakukannya, karena dapat dipertanggungjawabkan secara tertulis. 16

16

Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama. (Jakai1a : Prenada
Media. 2005). h.127

15

4. Teknik Analisis Data
Analisis data ialah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi,
serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. 17
Data akan sajikan dalam bentuk ura1an singkat, bagan, hubungan antar
kategori,flow chart, diagram/turns dan sejenisnya yang dikumpulkan dengan metode

deskrirtifyaitu memaparkan seiia membandingkan aspek-aspek yang menjadi fokus
penelitian yang telah dirumuskan baik itu data kualitatif ( prosedur pelaksanaan
!credit), maupun kuantitatif ( data realisasi k:redit, tingkat kredit macet, jumlah pese1ia
I debitur program KUR, pangsa pasar yang berhasil dijangkau dll. ) selama tahun

2008.
5. Pedoman Penulisan Laporan
Adapun telmik penulisan ini merujnk pada" Buku Pedoman Penulisan Skripsi
Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007 yang
diterbitkan oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah.
6. Waktu Penelitian
Proses penelitian dilaksanakan sejak awal Februari sampai dengan Juli 2009 .

17

Op. Cit.. h. 358

16

F. Telrnik Penulisan

Penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman Penulisan Skripsi yang
diterbitkan oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2007.
G. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, yaitu berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian. Metodologi Penelitian,
mencakup tentang instrument pengumpulan data, pengolahan data dan
analisis data. Tiajauan Pustaka dan Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II Merupakan kumpulan tinjauan teoritis mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian yang terdiri dari Konsep Program Kredit
Usaha Rakyat, Makanisme Perkreditan di perbankan, Permasalahan yang
dihadapi oleh UMKM & Koperasi di Indonesia, serta Konsep Analisis
SWOT.
BAB III Deskripsi/gambaran umum UMKM di Kota Bekasi serta mengenai bank

peserta penyalur program Kredit Usaha Rakyat dalam ha! ini Bank
Bukopin Cabang Kota Bekasi.
BAB IV Pembahasan mengenai Mekanisme penyaluran kredit serta realisasi

pelaksanaan KUR, analisis SWOT terhadap strategi yang dilakukan oleh

17

Bank Bukopin dalam mengembangkan Usaha Mik:ro Kecil dan Menengah
serta pembahasau Makanisme KUR dengan pola syari'ah.
BAB V Penutup yaug berisi tentang Kesimpulan dan Saran-Saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMP IRAN

BAB II
PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT, PERMASALAHAN UMKM &
KOPERASI DI INDONESIA, DAN KONSEP ANALISIS SWOT

A. Konsep Program Kredit Usaha Rakyat

Dalam tulisannya, Djoko Retnadi mengatakan bahwa sampai dengan akhir
tahun 2008, jumlah unit UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia
mencapai angka 52,3 juta unit usaha. Namun demikian, dari jumlah tersebut, yang
telah memperoleh kredit dari perbankan hanya sekitar 39,06% atau 19,1 juta,
sehingga sisanya sejumlah 29,7 juta sama sekali belum tersentuh perbankan. Dari
sejumlah 48,8 juta UMKM tersebut ternyata 90 persennya adalah Usaha Mikro yang
berbentuk usaha rumah tangga, pedagang kaki lima, dan berbagai jenis usaha mikro
lain yang bersifat informal, di mana pada skala inilah paling banyak menyerap tenaga
kerja (pro job) dan mampu menopang peningkatan taraf hidup masyarakat (pro
poor). 1
Adapun yang dimaksud dengan usaha mikro menurut Keputusan Menteri
Keuangan No. 40/KMK.06/2003 sebagaimana juga dikutip oleh Sri Adiningsih
adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan \VNI dan memiliki basil

1

Statistik Usaha Mikro, Kecil, Menengah 2007-2008, m1ikel diakses dari website
www.depkop.go.id pada tanggal 30 November 2009

19

penjualan paling banyak Rp. 100 juta pe1tahun serta dapat menerima kredit maksimal
dari bank Rp. 5 juta. 2
Karakteristik usaha mikro adalah :

1. Jenis barang I komoditi usaha tidak tetap ( sewaktu-waktu dapat
berganti)
2. Tempat usaha tidak tetap ( sewaktu-waktu dapat berpindah )
3. Belum melakukan administrasi keuangan ( tidak memisahkan antara
keuangan keluarga dengan keuangan usaha ).
4. Sumber Daya Manusia ( pengusaha ) belum mempunyai J!Wa
wirausaha yang memadai.
5. Tingkat pendidikan rata-rata sangat rendah
6. Umumnya belum berhubungan dengan lembaga keuangan bank
namun sebagian sudah berhubungan dengan lembaga keuangan bukan
bank.
7. Umunmya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan usaha kecil menurut Undang-Undang No.
9 tahun 1995 Pasal 5 tentang usaha kecil ialah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala

kecil dan memenuhi kriteria sebagai berikut:

2

3

Sri Adiningsih, "Regulasi dalam Revitalisasi UKM di Indonesia," artikel diakses pada 17
Oktober 2008 dari www.lfip.org.

20

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta

rupiah), tidal< termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki
basil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah);
2. Milik Warga Negara Indonesia;
3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anal< perusalman atau cabang perusalman
yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Menengal1 atau Usaha Besar;
4. Berbentuk usalm orang perseorangan, badan usalm yang tidal< berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Sementara menurut Inpres No. 10/1999, yang dimal R . 100 juta : minimal SJUP atau sesuai ketentuan an berlaku
Individu
: KTP & KK

9

Thomas Suyatno dkk., h. 29
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135 /PMK.05/ 2008 Tentang Fasilitas Penjaminan
Kredit Usaha Rakyat Menteri Keuangan. Pasal 5
'

0

11

Djoko Retnadi," Kredit Usaha Rakyat, antara Harapan dan Tantangan",

25

Kelompok : Surat pengukuhan dari instansi terkait atau surat keterangan
dari Kepala Desai Kelurahan
Koperasi/ Badan Usaha lain : sesuai ketentuan yang berlaku
Pokok : baik untuk KUR Modal Kerja maupun KUR lnvestasi adalah
usaha atau tempat usaha yang dibiayai
Agunan

Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban
kepada bank (layak)
Tambahan : tidak wajib dipenuhi

Dalam menilai 30% risiko sisanya bank tidak wajib meminta agunan
tambahan. Hal itu didasarkan pada penilaian kelayakan usaha UMKM, jika
dipandang masih ada risiko yang mampu mengakibatkan kemacetan maka bank dapat
meminta agunan tambahan sepe1ti se1tifikat, BPKB kendaraan atau usaha yang
dibiayai. Namun jika usalm yang dinilai layak oleh bank maka bisa saja bank tidak
meminta agunan tambahan. Meskipun tanpa agunan tambahan bank tetap harus
menerapkan prinsip kehati-kehatian dalam menyalurkan KUR ini karena setidaknya
masih ada 30% risiko yang ditanggungnya setidaknya dengan dokumen tertentu
sepe1ti surat keterangan usaha dari desa/negeri. Karena kredit ini dipemntukan bagi
usaha mikro kecil dan koperasi maka disepakati dalam MoU dan addendumnya
tersebut bahwa pinjaman yang dapat disalurkan setinggi-tingginya sebesar
Rp500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) dengan suku bunga kredit/margin
pembiayaan yang dikenalrnn setinggi-tingginya setara 16% (enam belas persen)
efektif per tahun untuk KUR di atas RpS.000.000 (Lima Juta Rupiah), sedangkan
KUR di bawah RpS.000.000 (Lima Juta Rupiah) dikenakan bunga malcsimal setara
24% (dua puluh empat persen) efektif per tahun.

26

Tabet 5 : Persyaratan KUR Mikro s/d 5 juta

Lama Usaha
Besar Kredit
Bentuk Kredit
Suku Bun a
Prov & adm
Le •alitas

Agunan

12

KMK atau Kl menurun maksimal 3 tahun
Efektif maksimal 1, 125% flate rate per bulan
Tidak di un ut
KTP&KK
Pokok
baik untuk KUR Modal Ke1ja maupun KUR lnvestasi adalah
usaha atau tempat usaha yang dibiayai
Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban
kepada bank (layak)
Tambahan: tidak waib di enuhi

Tabet 6 : KUR Linkage Program

Calon Debitur
Lama Usaha
Besar Kredit
Jenis Kredit
Suku Bunga
Prov & adm
Legalitas

13

Minimal 6 bulan
- maksimal Rp 500 juta - Pinjaman BKD, KSP/USP, BMT, LKM ke end user
maksimal R 5 juta
KMK menurun maksimal 3 tahun

- Memiliki ijin usaha dari yang berwenang
- Pen urns akti f
Pokok : baik untuk KUR Modal Ke1ja maupun KUR lnvestasi adalah
usaha atau tempat usaha yang dibiayai

Agunan

Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh
kewajiban kepada bank (layak)
Tambahan : tidak wajib di enuhi

Dengan berbagai

kesepakatan tersebut maka masing-masing

bank

menindaklanjutinya dengan pe1janjian ke1jasama khususnya dengan Lembaga
12

13

Ibid
Ibid

27

Penjaminan dalam menyusun skim Kredit Usaha Rakyat. Sesuai dengan segmentasi
nasabahnya tentu masing-masing bank mempunyai skim yang agak berbeda namun
tidak melanggar MoU yang sudah disusun. Bagi berbagai pihak khususnya yang ingin
mendapatkan kesempatan itu tentunya dapat menanyakan kepada bank penyalur skim
Kredit Usaha Rakyat yang mungkin saja namanya dapat berbeda-beda setiap bank
tergantung strategi pemasarannya.
Untuk terns meningkatkan penyaluran KUR tentunya tidak hanya
dibebankan kepada perbankan untuk melakukan sosialisasi se1ia identifikasi UMKM
dan Koperasi yang layak untuk diberikan pembiayaan. Sesuai dengan isi MoU
Penjaminan Kredit dimaksud, pemerintah juga mempunyai kewajiban untuk
mempersiapkan Usaha Mikro, Keeii, dan Koperasi yang melakukan usaha produktif
baik bersifat individu, kelompok, kemitraan dan atau klaster untuk dapat dibiayai
dengan kredit. Selain perbankan, pemerintah juga dapat melakukan pembinaan dan
pendampingan selama masa kredit/pembiayaan juga memfasilitasi hubungan antara
UMKM dan koperasi dengan pihak lainnya seperti perusahaan inti yang memberikan
kontribusi dan dukungan kelancaran usaha. 14
Tabel 7. Penyerapan KUR Per Sektoir Ekonomi

Pertanian
2

Pertambangan

3

Jndustri Pengolahan

14
15

24.181
56

0.808

15

156,558
13,139

2.487

Hermiyanto Totok, "KUR untuk Pemberdayaan Sektor Riil & UMKM,"
Ibid.

1,304

23.29
1.95
0.19

28

umセ@

PERPUSTAKAAN
UIN SYAl·HD JAl