Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan kelas PTK dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri. Sekolah ini beralamatkan di Jl. Solo-Sragen Km.10
Dukuh Dawung, Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilaksanakan di sekolah ini didasarkan dengan
pertimbangan sebagai berikut: a.
Rendahnya aktivitas siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri pada saat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn sehingga hasil
belajar siswa rendah. b.
Guru kelas IV SD Negeri 04 Kemiri belum pernah menerapkan strategi pembelajaran
Role Playing dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn.
c. Lokasi sekolah SD Negeri 04 Kemiri tersebut dekat dengan rumah
peneliti, sehingga mudah dijangkau. 2.
Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada awal semester I tahun ajaran
20122013 yaitu dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai dengan bulan Desember 2012. Adapun tahap–tahap penelitian dapat dilihat dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel Kegiatan Penelitian di SD Negeri 04 Kemiri
Kegiatan Bulan September Oktober
November Desember 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Penyusunan proposal Permohonan ijin penelitian
Penyusunan instrument Pelaksanaan
penelitian Analisis
data Penyusunan
laporan
Permasalahan
Perencanaan
Refleksi Siklus 1
Pelaksanaan
Pengamatan Permasalahan baru
Hasil Refleksi
Perencanaan Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan Dilanjutkan ke
Siklus Berikutnya
Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar pada tahun ajaran
2012 2013 berjumlah 46 anak sebagai subyek penelitian yang memperoleh tindakan serta guru kelas IV SD Negeri 04 Kemiri sebagai subyek yang
memberi tindakan.
Prosedur Penelitian
Bagan Siklus PTK Model Kurt Lewin dengan Modifikasi
Rubino Rubiyanto, 2009: 120
D. HASIL PENELITIAN
Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil penelitian. Hal-hal yang dibahas dalam pembahasan adalah sesuatu yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian dan hipotesis tindakan. Pembahasan terhadap permasalahan penelitian maupun hipotesis tindakan berdasarkan
analisis data hasil penelitian yang diperoleh dari kerja sama antara peneliti dan guru kelas IV.
Aktifitas siswa dalam pembelajaran PKn pada tiap siklus mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari :
a. Bertanya
Aktifitas siswa dalam bertanya itu sangat penting peranannya. Selain melatih kepercayaan diri siswa, bertanya merupakan wujud
perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Keberanian siswa dalam bertanya mengalami peningkatan. Hal tersebut tidak terlepas dari
usaha guru yang selalu memotivasi siswa untuk berani bertanya. Sebelum ada tindakan penelitian siswa yang bertanya ada 10 siswa 21,7 , pada
siklus I siswa yang bertanya sebanyak 24 siswa 52,1 dan pada siklus II sebanyak 37 siswa 80,4 .
b. Menjawab pertanyaan
Untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan dapat dilihat dari berapa banyak siswa yang mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, kemungkinan mereka sudah paham
akan materi yang disampaikan. Aktifitas siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru mengalami peningkatan. Sebelum ada tindakan
penelitian siswa yang menjawab pertanyaan ada 17 siswa 36,9 . Pada siklus I siswa yang menjawab pertanyaan ada 30 siswa 65,2 dan pada
siklus II siswa yang menjawab pertanyaan ada 41 siswa 89,1 . c.
Kerjasama dengan kelompok Kerjasama siswa dengan kelompok dalam mengikuti pelajaran
dapat dilihat sejauh mana kerjasama siswa dalam memerankan scenario
dan dalam mengerjakan tugas secara kelompok. Dari aktivitas siswa bekerjasama dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Sebelum ada
tindakan penelitian kerjasama siswa ada 15 siswa 32,6 . Pada siklus I sikap siswa ada 17 siswa 36,9 dan pada siklus II ada 35 siswa 76 .
d. Mengerjakan soal secara mandiri
Penguasaan siswa terhadap materi sangat mendukung aktifitas siswa untuk mengerjakan soal secara mandiri. Siswa yang belum
maksimal menguasai materi akan menggantungkan siswa yang lain pada saat mengerjakan soal. Jadi, siswa yang mengerjakan soal secara mandiri
berarti siswa tersebut sudah yakin atas kemampuan yang dimilikinya tanpa menggantungkan siswa yang lain. Semakin banyak siswa yang tidak
mandiri dalam mengerjakan soal dapat menjadi tolok ukur bagi guru bahwa masih banyak siswa yang tidak menguasai materi. Hal tersebut
sebagai bahan refleksi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Aktifitas siswa mengerjakan soal secara mandiri mengalami peningkatan.
Sebelum ada tindakan, siswa yang mengerjakan soal secara mandiri ada 24 siswa 52,1 , pada siklus I siswa yang mengerjakan soal secara mandiri
ada 32 siswa 69,5 , dan pada siklus II ada 41 orang 89,1 . Aktifitas siswa dalam pembelajaran PKn setelah dilaksanakan
tindakan selama 2 siklus dilaporkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel
Aktifitas belajar dan prosentase siswa No Tindakan Bertanya Menjawab
Pertanyaan Kerjasama dengan
kelompok Mengerjakan Soal
secara Mandiri 1. Sebelum
tindakan 10 siswa
21,7 17 siswa
36,9 15 siswa
37,5 24 siswa
52,1 2.
Siklus I 24 siswa
52,1 30 siswa
65,2 17 siswa
36,9 32 siswa
69,5 3.
Siklus II 37 siswa
80,4 41 siswa
89,1 35 siswa
76 41 siswa
89,1
Aktifitas siswa yang dibuat sebelum dan sesudah tindakan penelitian di atas mendukung hipotesis tindakan. Strategi Pembelajaran