Latar Belakang Perancangan Media Visual Kampanye Cantika Indonesia Sebagai Upaya Memperkenalkan Cara-Cara Kecantikan Khas Indonesia.

Universitas Kristen Maranatha |1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah “Cantik” sering dipakai untuk memberikan pujian kepada wanita. Cantik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti elok dan molek tentang wajah dan indah mengenai bentuk, rupa, dan lainnya. Cantik memiliki macam- macam kriteria. Beberapa hal yang bisa dinilai cantik di antaranya adalah wajah, kulit, badan, rambut, kepribadian, dan penampilan. Hal itulah yang berpengaruh terhadap kecantikan wanita. Menurut Dewi Mulyati, Head of Consumer Marketing Insight Unilever Indonesia, cantik itu dikaitkan dengan muda, alam, penampilan, behaviour, tren, tubuh, peranan pria, dan juga dikaitkan dengan sosial-ekonomi. Jadi cantik itu dilihat bukan hanya dari wajah saja, melainkan dari keseluruhan diri seorang wanita seutuhnya. http:wolipop.detik.comread201309190818552363014234definisi-cantik- menurut-pandangan-orang-dari-berbagai-negara,diakses pada tanggal 25 Agustus 2014 pkl21.30 WIB. Wanita-wanita di Indonesia mempunyai kecantikannya tersendiri. Namun banyak wanita di Indonesia yang belum tahu bagaimana cara-cara perawatan cantik secara tradisi Indonesia. Sebagian besar wanita tidak menjaga kecantikannya dan cenderung kurang peduli akan hal tersebut karena minimnya informasi yang didapat. Padahal wanita Indonesia adalah cerminan kecantikan bangsa Indonesia. Dalam kaitannya dengan nasionalisme, kecantikan perempuan Indonesia ikut berperan sebagai identitas bangsa Indonesia. Perempuan Indonesia mempunyai cantik yang khas dan berbeda dari negara-negara lain. Oleh sebab itu kecantikan khas Indonesia harus dijaga dan dilestarikan ke generasi muda Indonesia. Universitas Kristen Maranatha |2 Dapat dimungkinkan wawasan dan informasi tentang cantik khas Indonesia dibagikan melalui kampanye sosial. Kampanye ini bertujuan agar wanita Inonesia dapat menyadari pentingny menjadi cantik alami khas Indonesia dan mempelajari cara-cara merawat diri yang aman untuk kulit wanita Indonesia. Dari kampanye sosial tersebut dapat membuat sekelompok wanita muda Indonesia dengan ketertarikan yang sama untuk secara lebih jauh mempelajari cara-cara perawatan kecantikan khas Indonesia di dalam sebuat naungan badan seperti komunitas. Komunitas ini nantinya akan ditujukan untuk mengumpulkan wanita muda Indonesia saling berbagi informasi dan tips-tips mengenai apa saja yang berhubungan dengan kecantikan. Mulai dari pengetahuan akan produk kosmetik lokal Indonesia yang informasinya masih sulit untuk di dapat, informasi obat-obatan alami untuk menjaga kesehatan, cara-cara tatakrama dan kesopanan di Indonesia, sampai tips-tips makan makanan alami dan baik bagi kecantikan. Kampanye ini bertujuan agar wanita muda di Indonesia selain cantik wajah dan badan, juga cantik karena sehat dan punya kepribadian yang baik. Dengan begitu wanita Indonesia dapat menjadi simbol kecantikan Indonesia dan dapat dibanggakan di mata dunia. Bidang keilmuan DKV yang penulis tempuh, penulis kaji dan rancang sebuah komunitas berikut kampanye yang unik dan menarik serta tepat pada sasaran dan dapat menarik perhatian target dan masyarakat untuk komunitas ini. Masalah ini diambil oleh penulis sebagai topik Tugas Akhir penulis karena penulis tertarik untuk membahas dan mengetahui lebih dalam kecantikan sesungguhnya wanita Indonesia. Penulis ingin agar wanita di Indonesia khususnya generasi muda dapat mempertahankan kecantikan itu dan bisa bangga menjadi wanita cantik Indonesia dan juga meningkatkan rasa nasionalisme pada bangsa Indonesia. Sebagai wanita, penulis tertarik untuk merancang kampanye Cantika Indonesia. Karena kurangnya informasi yang ada serta terbatasnya pengetahuan masing-masing wanita di Indonesia, jika semua bergabung di dalam sebuah wadah dan bisa saling sharing informasi dan pengalaman, tentu saja hal tersebut akan berguna dan Universitas Kristen Maranatha |3 menjadikan wanita di Indonesia mempunyai pengetahuan yang luas dan tetap mempertahankan kecantikannya.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup