Triangulasi Penelitian METODE PENELITIAN

63 Octaviani Lukman, 2014 Peran Pamong Satuan Karya Pramuka Wanabakti Dalam Membina Kemandirian Anggota Melalui Penerapan Sistem Among Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian, yaitu dengan jalan membaca, menelaah, mengkaji berbagai dokumen yang sekiranya berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Suharsimi Arikunto 2002:206 mengemukakan bahwa “metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agendan dan sebagainya”. 3. Studi Pustaka Untuk menunjang penelitian dan melengkapi penulisan peneliti mengadakan studi kepustakaan dengan mengkaji berbagai literature dan buku- buku yang berkaitan dengan penulisan ini serta sebagai bahan perbandingan dan pendukung teori masalah ini. 4. Angket atau Kuisioner Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.arikunto,2010:194 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup untuk memperoleh gambaran mengenai kemandirian anggota satuan karya Pramuka wanabakti.

H. Triangulasi Penelitian

Sugiyono 2013:83 mengungkapkan, pada teknik pengumpulan data, triangulasi data diartikan sebagai “teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada“. Triangulasi yaitu mengecek kebenaran data dengan membandingkan data dari sumber data. Informasi yang diperoleh dari satu sumber di cek silang dengan menggunakan triangulasi, bertujuan untuk membandingkan tingkat kesahihan data dengan kenyataan sebenarnya. Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari satu objek penelitian dibandingkan dengan subjek penelitian lainnya.

I. Analisis Data

Bogdan dalam Sugiyono 2013:88 menyatakan bahwa analisis data 64 Octaviani Lukman, 2014 Peran Pamong Satuan Karya Pramuka Wanabakti Dalam Membina Kemandirian Anggota Melalui Penerapan Sistem Among Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kualitatif adalah “proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.” Data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif, banyak sekali yang biasanya meliputi ratusan bahkan ribuan halaman. Data yang terkumpul secepatnya dianalisis dan ditafsirkan oleh peneliti sehingga data yang menjadi dingin ata kadaluarsa tidak akan terjadi. jadi dalam penelitian kualitatif analisis data harus dimulai sejak awal. Data yang diperoleh dari lapangan harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis. Prosedur analisis data dalam penelitian ini adalah mengikuti apa yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2013:91 yaitu: “1 reduksi, 2 display, dan 3 mengambil kesimpulan dan verifikasi data.” Secara rinci prosedur kegiatan analisis data adalah sebagai berikut: 1. Tahap Reduksi Tahap ini dilakukan untuk menelaah data secara keseluruhan yang dihimpun sehingga dapat ditemukan hal-hal penting yang berhubungan dengan fokus penelitian. Laporan-laporan terperinci tentang data yang diperoleh di lapangan sebagai bahan mentah disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Reduksi data dapat pula membantu dalam memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Data-data yang direduksi terdiri dari hasil wawancara, dokumentasi. 2. Data yang diperoleh melalui angket menggunakan skala sikap, diolah sebagai berikut : a. Membuat tabel dengan jalur kolom nomor nama aspek skor, menentukan skala dan diberi keterangan. b. Kriteria perhitungan jawaban 65 Octaviani Lukman, 2014 Peran Pamong Satuan Karya Pramuka Wanabakti Dalam Membina Kemandirian Anggota Melalui Penerapan Sistem Among Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Kriteria Perhitungan Pilihan Jawaban Skor SS= Sangat Setuju S= Setuju RR= Ragu-Ragu TS=Tidak Setuju STS =Sangat Tidak Setuju 5 4 3 2 1 Sumber :Sugiyono 2012 c. Data yang telah diperoleh dari skala sikap Likert, untuk mengetahui kemandirian anggota satuan karya pramuka wanabakti. Untuk mengetahui prosentasi digunakan rumus sebagai berikut: Jumlah skor anggota X Jumlah keseluruhan indikator d. Kriteria Rentang Sikap Tabel 3.2 Rentang Sikap No. Rentang Sikap 1. 30-60 Rendah 2. 70-100 Sedang 3. 110-150 Tinggi hasil analisis data 2014 3. Setelah Kriteria diatas telah ditetapkan oleh penulis, setiap hasil jawaban yang telah diperoleh skornya sehingga memudahkan dalam penapsiran pada peneliti 4. Tahap DisplayPenyajian Data Sugiyono 2011:341 menjelaskan dalam bukunya bahwa setelah data direduksi langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data dengan menyajikannya data dalam bentuk teks yang bersifat naratif . dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami hasil data yang telah diperoleh untuk kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi data. 66 Octaviani Lukman, 2014 Peran Pamong Satuan Karya Pramuka Wanabakti Dalam Membina Kemandirian Anggota Melalui Penerapan Sistem Among Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Tahap Kesimpulan dan Verifikasi Data Langkah selanjutmya dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono 2013:99 adalah “penarikan kesimpulan dan verifikasi.” Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan beruba bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. 117 Octaviani Lukman, 2014 Peran Pamong Satuan Karya Pramuka Wanabakti Dalam Membina Kemandirian Anggota Melalui Penerapan Sistem Among Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab sebelumnya telah dibahas dan dipaparkan mengenai analisis sebagai hasil dari penelitian ini yaitu peran pamong satuan karya dalam membina kemandirian anggota melalui penerapan sistem among , maka pada bab ini peneliti mencoba membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Pada bagian ini dibahas mengenai kesimpulan dari bagaimana peran Pamong satuan karya pramuka, penerapan sistem among, kemandirian anggota satuan karya pramuka wanabakti, dan mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam membina kemandirian anggota melalui penerapan sistem among sebagai berikut :

1. Peran Pamong Satuan Karya Pramuka Wanabakti

Peran Pamong satuan karya Pramuka Wanabakti dalam melaksanakan tugannya terbagi kedalam tiga aspek yaitu, membina, mengoorganisir, dan melakukan pengawasan. Peran pamong dalam membina anggota satuan karya pramuka wanabakti lebih kepada membina aspek kognitif afektif dan psikomotornya yang terbagi kedalam pembinaan nilai-nilai kehidupan, memberikan motivasi dan bimbingan, membina sikap, mental,moral dan spiritualnya, membina intelektual, emosional dan sikap sosialnya, pamong berperan baik dalam hal membina dengan sikap keteladan yang ditunjukan oleh pamong serta dengan mengaplikasikan dasa darma dan trisatya pramuka. Pamong berperan juga dalam hal menggorganisir satuan karya pramuka wanabakti baik dalam kegiatan, pembelajaran maupun evaluasi dalam hal ini pada proses pelaksanaan mengoorganisir pamong merumuskan kegiatan, tujuan tugas dan tanggung jawab dewan saka dengan melaksanakan musyawarah satuan karya pramuka wanabakti dengan seluruh aspek wanabakti, selain hal itu Pamong juga melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang telah disepakati