Pembangunan Sistem Perencanaan Dan Penjadwalan Aktivitas Distribusi Barang Dengan Pendekatan Distribution Requirement Planning (DRP) (Studi Kasus Di CV. Roda Wina)

(1)

ii ABSTRACT

SYSTEM DEVELOPMENT PLANNING AND SCHEDULLING ACTIVITIES DISTRIBUTION OF GOODS APPROACH USING

DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP)

(Case Study in CV. Roda Wina)

by:

ARIEF RAHMAN HAKIM 10109522

CV. Roda Wina have such problems in determining the needs of rail doors and door accessories supplier to the rail is not optimal, because it is still common entrance door rail and rail accesories ordered by branches and customers who buy directly are not available in the warehouse, which led to the implementation of the delivery door rail and accessories door rails to each branch requires a much longer time and customer demand is not met. This study intends to establish a system of planning and schedulling approach the activity distribution of goods using distribution requirement planning method expected activity is not hampered distribution of goods when there is order and facilitate the planning needs of the goods that should be provided to meet the needs of the branch.

This study was conducted by analyzing the data demand of goods made by each branch to the center for the year and then used single moving average method for forecasting future demand planning items upon prior request and distribution requirement planning method to determine the number of items to be ordered to the supplier.

Information system are built to help the needs of goods that must be ordered to the supplier to meet the needs of goods each branch. However, information systems are built has not been found goods distribution schedule for the realization of the short time required for receipt of the goods ordered by each branch.

Keywords: forecasting, single moving average (SMA), schedulling, distribution requirement planning (DRP).


(2)

i

(Studi Kasus Di CV. Roda Wina)

Oleh:

ARIEF RAHMAN HAKIM 10109522

CV. Roda Wina memiliki masalah seperti dalam menentukan kebutuhan pintu rel dan aksesoris pintu rel ke supplier belum optimal, karena masih sering terjadi pintu rel dan aksesoris pintu rel yang dipesan oleh cabang maupun pelanggan yang membeli secara langsung tidak tersedia di gudang, yang menyebabkan pelaksanaan pengiriman pintu rel dan aksesoris pintu rel ke setiap cabang memerlukan waktu yang lebih lama lagi dan permintaan pelanggan tidak terpenuhi. Penelitian ini bermaksud untuk membangun sistem perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi barang dengan pendekatan distribution requirement planning (DRP) yang diharapkan aktivitas distribusi barang tidak terhambat ketika ada pesanan dan memudahkan dalam merencanakan kebutuhan barang yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan cabang.

Penelitian dilakukan dengan melakukan analisis data permintaan barang yang dilakukan oleh setiap cabang ke pusat selama satu tahun kemudian digunakan metode single moving average untuk peramalan perencanaan kebutuhan barang mendatang berdasarkan permintaan sebelumnya dan metode distribution requirement planning untuk mengetahui jumlah barang yang akan dipesan ke supplier.

Sistem Informasi yang dibangun dapat membantu merencanakan kebutuhan barang yang harus dipesan ke supplier untuk memenuhi kebutuhan barang setiap cabang. Namun sistem informasi yang dibangun belum terdapat jadwal distribusi barang demi terwujudnya waktu singkat yang diperlukan untuk diterimanya barang yang dipesan oleh setiap cabang.

Kata Kunci: peramalan, single moving average, penjadwalan, distribution requirement planning (DRP).


(3)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

CV. Roda Wina adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang berperan sebagai distributor tunggal barang. Barang-barang yang didistribusikan adalah produk-produk dari PT. Mandiri Sepakat sebagai produsen pintu rel dan aksesoris pintu rel dengan merk Wina. Salah satu tugas CV. Roda Wina adalah mengelola barang, diantaranya melakukan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan, pemantauan dan evaluasi barang yang diperlukan untuk layanan pemenuhan barang di setiap cabang yang dimiliki. CV. Roda Wina melayani pengiriman pintu rel dan aksesoris pintu rel ke dua pulau di Indonesia yaitu jawa dan kalimantan. CV. Roda Wina membutuhkan waktu normal tujuh hari untuk menerima pintu rel dan aksesoris pintu rel yang dipesan dari supplier, dua sampai tiga hari untuk melakukan pengiriman pintu rel dan aksesoris pintu rel ke pulau jawa dan waktu yang tidak bisa ditentukan untuk pengiriman ke pulau kalimantan. Hal ini dikarenakan pengiriman pintu rel dan aksesoris pintu rel menggunakan jasa ekspedisi laut yang sangat bergantung jadwal keberangkatannya dengan kondisi cuaca ditambah lagi pengiriman pintu rel dan aksesoris pintu rel baru akan dilakukan bertepatan dengan waktu pengambilan pintu rel dan aksesoris pintu rel yang telah dipesan sebelumnya ke supplier untuk menghindari mobil angkutan pulang ke Bandung dalam keadaan kosong. Perencanaan dan pendistribusian pintu rel dan aksesoris pintu rel dilakukan sentralisasi yaitu oleh CV. Roda Wina yang berada di Bandung. Unit pengelola di setiap cabang hanya menerima, menyimpan dan mendistribusikan pintu rel dan aksesoris pintu rel ke pelanggan. Sementara itu efisiensi dan efektivitas sistem distribusi perlu terus ditingkatkan untuk menunjang ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan pintu rel dan aksesoris pintu rel yang berkelanjutan.


(4)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dwie selaku bagian sumber daya pintu rel dan aksesoris pintu rel, CV. Roda Wina memiliki masalah seperti dalam menentukan kebutuhan pintu rel dan aksesoris pintu rel ke supplier belum optimal, karena masih sering terjadi pintu rel dan aksesoris pintu rel yang dipesan oleh cabang maupun pelanggan yang membeli secara langsung tidak tersedia di gudang, yang menyebabkan pelaksanaan pengiriman pintu rel dan aksesoris pintu rel ke setiap cabang memerlukan waktu yang lebih lama lagi dan permintaan pelanggan tidak terpenuhi.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan, maka CV. Roda Wina membutuhkan sebuah sistem perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi barang yang diharapkan dapat membantu mengatasi kendala dalam pelaksanaan kegiatan distribusi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, maka perumusan masalahnya yaitu membangun sistem perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi barang.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun Sistem Perencanaan dan Penjadwalan Aktivitas Ditribusi Barang dengan Pendekatan Distribution requirement planning (DRP) di CV. Roda Wina.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan Sistem Perencanaan dan Penjadwalan Aktivitas Ditribusi Barang dengan Pendekatan Distribution requirement planning (DRP) di CV. Roda Wina antara lain :

1. Diharapkan aktivitas pengiriman pintu rel dan aksesoris pintu rel tidak terhambat ketika ada pesanan dari cabang maupun pelanggan secara langsung.

2. Diharapkan dapat memudahkan CV. Roda Wina dalam merencanakan kebutuhan pintu rel dan aksesoris pintu rel ke supplier.


(5)

1.4 Batasan Masalah

Dalam hal ini penulis membatasi masalah agar pembahasan tidak terlalu luas dan fokus pada permasalahan yang ada. Batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sample, barang yang akan diimplementasikan sebagai ujicoba hanya mencakup 3 barang yang paling tinggi kebutuhannya berdasarkan tahun 2014, yaitu :

a. Rel Atas UK : 2,3 M b. Rel Atas UK : 2,9 M c. Roda Atas Pinggir

2. Data yang diolah adalah data barang yang diambil dari history data pemesanan barang dari bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2014. 3. Penelitian yang dilaksanakan menangani permasalahan pengelolaan,

pendistribusian dan perencanaan kebutuhan pintu rel dan aksesoris pintu rel. 4. Metode yang akan digunakan adalah Distribution Requirement Planning

(DRP) yang berfungsi untuk menentukan jumlah kebutuhan untuk mengisi kembali inventory pada branch warehouse (distribution centre).

5. Proses yang terdapat di dalam sistem : a. Peramalan Permintaan; b. Penetapan Lead Time; c. Penentuan Lot Size; d. Perhitungan Safety Stock;

6. Keluaran dari sistem yang dibangun adalah membuat penjadwalan dan perencanaan kebutuhan distribusi pintu rel dan aksesoris pintu rel.

7. Model analisis sistem yang digunakan adalah terstruktur, dengan tools yang digunakan yaitu Entity Relationship Diagram (ERD), Diagram Konteks dan Data Flow Diagram (DFD).


(6)

1.5 Metodologi Penelitian

Tahap-tahap yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur (Library Research)

Studi literatur dilakukan dengan pengumpulan data kajian dari sistem informasi peramalan berdasarkan buku dan jurnal.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara yang dilakukan kepada pemilik dan beberapa staf yang berperan dalam pengujian di CV. Roda Wina Bandung.

c. Observasi (Observation Research)

Observasi yang dilakukan adalah pengumpulan data yang diperoleh secara langsung di CV. Roda Wina Bandung.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode dalam pembangunan perangkat lunak menggunakan paradigmamodel waterfall, karena menghasilkan sistem yang terstruktur dengan baik di tiap prosesnya. waterfall merupakan salah satu model pengembangan software, dimana kemajuan suatu proses dipandang sebagai aliran yang mengalir ke bawah seperti air terjun. Maka tahapan dalam model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan. Selain itu dari satu tahap kita dapat kembali ke tahap sebelumnya jika terjadi kesalahan atau kekurangan dalam tahapan sebelumnya.[1]

Terdapat beberapa tahapan dalam pembangunan perangkat lunak pada model waterfall menurut Ian Sommerville, yaitu:[1]


(7)

a. Requirements definition

Requirements definition merupakan tahap mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

b. System and software design

System and software design merupakan tahap desain yang dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.

c. Implementation and unit testing

Implementation and unit testing merupakan tahap desain program yang diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

d. Integration and system testing

Integration and system testing merupakan tahap penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).

e. Operation and maintenace

Operation and maintenace merupakan tahap mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.

Tahapan proses dalam pembangunan perangkat lunak pada model waterfall bisa digambarkan seperti dibawah ini.


(8)

Requirements analysis and

definition

System and software design

Integration and system testing Implementation

and unit testing

Operation and maintenance

Gambar 1.1 Paradigma Model Waterfall[1]

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 menguraikan tentang dasar-dasar pemikiran yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang ada dalam penelitian di CV. Roda Wina.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan di CV. Roda Wina serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.


(9)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab 3 menganalisis masalah dari model penelitian untuk sistem perencanaan dan penjadwalan distribusi dan memperlihatkan keterkaitan antar variabel yang diteliti serta model matematis untuk analisis fungsional dan non fungsional pada system perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi barang yang akan dibangun dan merancang sistem dari perhitungan hingga gambaran.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab 4 merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar sejak dari tahap persiapan sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang diterapkan dalam penelitian. Termasuk menentukan variabel penelitian, identifikasi data yang diperlukan dan cara pengumpulannya, penentuan sampel penelitian dan teknik pengambilannya, serta metode/teknik analisis yang akan dipergunakan dan perangkat lunak yang akan dibangun pada perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi barang di CV. Roda Wina dan pengujiannya. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir mengenai sistem perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi barang di CV. Roda Wina.


(10)

(11)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Penelitian 2.1.1 Profil Perusahaan

CV. Roda Wina adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang berperan sebagai distributor barang yang berlokasi di IBCC Blok. A5 No. 7-12 Jl. A. Yani No 296 Bandung Telp (022) 7238486 sebagai kantor pusat dan tiga cabang lainnya yang masing-masing berada di pulau jawa dan kalimantan. Barang-barang yang didistribusikan adalah produk-produk dari PT. Karya Mandiri Sepakat sebagai produsen pintu rel dan aksesoris pintu rel dengan merk Wina.

2.1.2 Logo Perusahaan


(12)

2.1.3 Struktur Organisasi

Berikut ini adalah gambar Struktur Organisasi di CV. Roda Wina

Gambar 2.2 Struktur Organisasi CV. Roda Wina 2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Adapun tugas pokok dan fungsi di CV. Roda Wina adalah sebagai berikut : 1. Pemilik

Pemilik perusahaan mempunyai tugas pokok untuk memimpin, mengkoordinasikan, memantau dan menilai keseluruhan dari kemajuan perusahaan serta bertanggung jawab untuk mengambil keputusan bagi perusahaan.

2. Asisten Pemilik

Asisten pemilik adalah wakil pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab atas keuangan perusahaan, membantu pimpinan dalam menjalankan fungsi pimpinan dibidang pengawasan untuk kekayaan perusahaan.


(13)

3. Administrasi Pengadaan

Administrasi pengadaan memiliki tugas untuk menangani pesanan dari setiap cabang dan melakukan perhitungan data biaya pendistribusian barang.

4. Kepala Gudang

Kepala gudang memiliki tugas yang bertanggung jawab atas semua transaksi maupun kegiatan yang terjadi di gudang perusahaan, seperti membuat laporan sisa stok barang dan pengaturan barang yang akan didistribusikan.

5. Supir

Melakukan pengambilan dan pengiriman barang dari produsen dan ke pelanggan serta melakukan menjaga kebersihan dan perawatan mobil. 6. Karyawan Gudang

Tugas karyawan gudang adalah memilih, mencatat, mengecek, membereskan dan mengangkut barang dari mobil angkutan ketempat penyimpanan ataupun sebaliknya.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan, serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang digunakan tersebut, bukan sekedar pendapat dari pengajar saja, melainkan teori yang sudah teruji kebenarannya.

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem ini meliputi pengertian dasar dari sistem, bentuk umum sistem, karakteristik sistem dan analisis sistem.


(14)

2.2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekan pada prosedurnya dan komponennya. Sistem yang menekan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sustu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.[2]

2.2.1.2 Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem adalah terdiri dari Masukan (Input),Proses dan Keluaran (Output). Dalam bentuk umum sistem ini dapatmemasukkan satu atau lebih masukan yang selanjutnya akan diproses dan menghasilkan suatu keluaran. Bentuk umum sistem dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini

Gambar 2.3 Model Sistem Sederhana [2] 2.2.1.3 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3), pada hakekatnya suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyaikomponen-komponen (component), batasan sistem (boundary), lingkunganluar sistem (environment), penghubung sistem (interface), masukan sistem(input), pengolahan sistem (process), keluaran sistem (output), dan sasaran sistem (object ives) atau tujuan sistem (goal).[2]

1) Komponen-komponen (component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksidan bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem dapatInput Proses Ouput11berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap


(15)

subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsitertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2) Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasansistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3) Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yangmempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4) Penghubung (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung atau subsistemdengan subsistem lainnya. Dengan subsistem dapat berintegrasi dengansubsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5) Masukan (input)

Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input)dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input berupa sebuahprogram komputer, pada komputer data merupakan signal input untuk diolah menjadi informasi.

6) Keluaran (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan sistem dan mengklasifikasikan masukan menjadi keluaran.

7) Pengolahan (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah input menjadi output.


(16)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yangakan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan yang jelas, maka semua operasi sistem tidak ada gunanya.

2.2.2 Sistem Informasi

2.2.2.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem (gabungan) manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Definisi lain menyatakan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian.[2]

2.2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Sistem informasi adalah Suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan.[3]


(17)

2.2.2.3 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:

a. Perangkat keras (hardware) adalah : mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program adalah : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur adalah : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang adalah : semua pihak yang betanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basis data (database) adalah : sekumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data adalah : sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.2.3 Pengertian Distribusi

Yang dimaksud dengan distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia. Pihak yang melakukan kegiatan distribusi disebut sebagai distributor. Adapun beberapa kegiatan yang termasuk dalam distribusi adalah sebagai berikut:[4]

1. Penerimaan dan Pemeriksaan

Penerimaan barang merupakan proses pemeriksaan barang yang datang sesuai dengan pesan kemudian barang tersebut diperiksa kelengkapan surat maupun jumlah barang tersebut apakah barang yang datang sesuai dan masih dalam keadaan bagus.


(18)

2. Penyimpanan

Penyimpanan barang merupakan proses lanjutan dari penerimaan dan pemeriksaan barang. Barang yang sudah diperiksa kemudian di simpan ke dalamg udang.

3. Penyerahan dan Pengiriman

Penyerahan barang merupakan proses permintaan bagian penjualan kepada bagian gudang untuk mengirim/melakukan proses pengiriman barang sesuai permintaan pelanggan.

4. Pengendalian Persediaan

Persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Dalam perusahaan perdagangan pada dasarnya hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat

perputaran yang sama yaitu yang disebut “Merchandise Inventory”

(persediaan barang dagangan). Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan.

5. Pencatatan dan laporan

Pencatatan merupakan proses akhir dimana bagian penjualan melaporkan kepada bagian ADM tentang laporan penjualan yang dilakukan sesuai pengiriman barang.

2.2.4 Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan barang-barang yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali dengan tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang, Persediaan merupakan barang-barang yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali dengan tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang,[5]


(19)

2.2.5 Peramalan

Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien [6], teknik peramalan terbagi menjadi dua bagian, yang pertama metode peramalan subjektif dan metode peramalan objektif. Metode peramalan subjektif mempunyai model kualitatif dan metode peramalan objektif mempunyai dua model, yaitu model time series dan model kausal. Model kualitatif berupaya memasukkan faktor-faktor subyektif dalam model peramalan, model ini akan sangat bermanfaat jika data kuantitatif yang akurat sulit diperoleh. Contoh dari metode ini ialah metode delphi, opini juri eksekutif, komposit kekuatan dan survey pasar konsumen. Model kausal memasukkan dan menguji variabel-variabel yang diduga akan mempengaruhi variabel-variabel dependen, model ini biasanya menggunakan analisis regresi untuk menentukan mana variabel yang signifikan mempengaruhi variable dependen.

Selain menggunakan analisis regresi, model kausal juga dapat menggunakan metode ARIMA atau Box-Jenkins untuk mencari model terbaik yang dapat digunakan dalam peramalan. Model time series merupakan model yang digunakan untuk memprediksi masa depan dengan menggunakan data historis. Dengan kata lain, model time series mencoba melihat apa yang terjadi pada suatu kurun waktu tertentu dan menggunakan data masa lalu untuk memprediksi. Contoh dari model time series ini antara lain Single Moving average.

2.2.5.1 Single Moving Average (SMA)

Rata – rata bergerak tunggal (single moving average) adalah suatu metode peramalan yang dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari nilai rata – rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang. Single Moving Average (SMA) dihitung dengan cara menambahkan harga yang akan dihitung kemudian dibagi dengan periode lama waktunya. Metode single moving average mempunyai karakter khusus yaitu :

1. Untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data historis selama jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan 3 bulan moving


(20)

average, maka ramalan bulan ke 5 baru dibuat setelah bulan ke 4 berakhir/selesai. Jika bulan moving average bulan ke 7 baru bisa dibuat setelah bulan ke 6 berakhir.

2. Semakin panjang jangka waktu moving average, efek pelicinan semakin terlihat dalam ramalan atau menghasilkan moving average yang semakin halus. [6]

Persamaan matematis single moving average adalah sebagai berikut:

………..(i)

Keterangan :

Mt = Moving Average untuk periode t

Ft+1 = Ramalan untuk periode t+1

Yt = Nilai rill periode ke t

n = Jumlah batas dalam moving average

2.2.6 Ditribution Requirement Planning (DRP) 2.2.6.1 Pengertian DRP

Distribution Requirement Planning adalah suatu metode untuk menangani pengadaan persediaan dalam suatu jaringan distribusi multi eselon. Distribution requirement planning lebih menekankan pada aktifitas pemesanan dan aktifitas pendistribusian daripada aktifitas penjadwalan. DRP mengantisipasi kebutuhan mendatang dengan perencanaan pada setiap level pada jaringan distribusi. Metode ini dapat memprediksi masalah sebelum masalah-masalah tersebut terjadi memberikan titik pandang terhadap jaringan distribusi.

Distribusi adalah bagian yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian material dari produsen kepada konsumen dengan suatu keuntungan. Aliran pergerakan ini terdidi dari pasokan fisik yang merupakan pergerakan dan penyimpanan bahan mentah dari pemasok ke pabrikan dan distribusi fisik yang mempunyai pergerakan barang jadi dari pabrik ke


(21)

pelanggan. DRP berfungsi untuk menentukan jumlah kebutuhan untuk mengisi kembali inventory pada branch warehouse (distribution centre) [7].

Distribution Requirements Planning (DRP) adalah suatu metode untuk menangani pengadaan persediaan dalam suatu jaringan distribusi multieselon. Metode ini menggunakan demand independent, dimana dilakukan peramalan untuk memenuhi struktur pengadaannya. Berapapun banyaknya level yang ada dalam jaringan distribusi, maka variabel dependent level yang langsung memenuhi kebutuhan customer. DRP lebih menekankan pada aktivitas penjadwalan dari pada aktivitas pemesanan (Abdillah, 2009). DRP mengantisipasi kebutuhan mendatang dengan perencanaan pada setiap level pada jaringan distribusi. Metode ini dapat memprediksi jadwal pengiriman dan persediaan barang yang ada pada gudang.

Berbeda dengan metode pengadaan persediaan barang yang menggunakan perhitungan statistik untuk menentukan kapan waktu pemesanan dan berapa jumlah barang yang akan dipesan, DRP menentukan pemesanan pasaokan barang berdasarkan tahapan waktu permintaan dan pasokan untuk setiap item pada masing – masing gudang dalam sebuah saluran distribusi.

DRP mengantisipasi kebutuhan mendatang dengan perencanaan pada setiap level pada jaringan distribusi. Metode ini dapat memprediksi masalah sebelum masalah-masalah tersebut terjadi memberikan titik pandang terhadap jaringan distribusi. Distribusi Requirement Planning sangat berperan baik untuk sistem distribusi manufaktur yang integrasi maupun sistem, distribusi murni. Dengan kebutuhannya persediaan time phasing pada tiap level jaringan distribusi. DRP memiliki kemampuan untuk memprediksi suatu problem benar-benar terjadi.[7] 2.2.6.2 Komponen Utama Distribution Requirement Planning (DRP)

Logika dasar DRP adalah sebagai berikut (Richard J Tersine, Principles of Inventory and Material, Fourth Edition, 1998)

a. Dari hasil peramalan distribusi lokal, hitung Time Phased Net Requirement. Net Requirement tersebut mengidentifikasikan kapan level


(22)

persediaan (schedule Receipt + Projected on Hand periode sebelumnya) dipenuhi oleh Gross Requirement untuk sebuah periode : Net Requirement = (Gross Requirement + Safety Stock) – ( Schedule Receipts + Projected on hand sebelumnya). Nilai Net Requirement yang dicatat (recorded) adalah nilai yang bernilai positif.

b. Setelah itu dihasilkan sebuah planned order sejumlah Net Requirement tersebut (ukuran lot tertentu) pada periode tersebut.

c. Ditentukan hari dimana harus melakukan pemesanan tersebut (Planned Order Release) dengan mengurangkan hari terjadwalnya Planned Order Receipts dengan lead time.

d. Dihitung Projected On Hand pada periode tersebut. Projected On Hand (Projected On Hand periode sebelumnya + Schedule Receipt + Planned Order Receipts) – (Gross Requirement).

e. Besarnya Planned Order Release menjadi Gross Requirement pada periode yang sama untuk level berikutnya dari jaringan distribusi.[7]

2.2.6.3 Istilah-Istilah Dalam Ditribution Requirement Planning (DRP) 1. Time Periods

Periode yang digunakan bisa dalam jangka pendek seperti, harian, atau dalam jangka waktu yang panjang, misalnya seminggu sebulan atau lebih lama lagi.

2. Gross Requirements

Istilah ini didefinisikan sebagai jumlah item yang akan dikeluarkan dari bersediaan untuk memenuhi pemesanan.

3. On Hand Balance

DRP memberikan perencanaan dalam jumlah project on hand berdasarkan periode waktu setelah jumlah pasokan dikurangi dari permintaan.


(23)

4. Planned Order Receipt

Ketika permintaan melebihi pasokan dari jumlah persediaan sehingga pada waktu tertentu persediaan menjadi kurang, sistem menyimpan kekurangan tersebut sebagian jumlah kebutuhan bersih (net requirement). Pada DRP seluruh kebutuhan bersih (net requirement) tercakup dalam sistem pada rencana pemesanan (planned orders).

5. Planned Order Release

Proses dalam menentukan rencana pemesanan yaang tepat untuk memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan diperoleh dengan cara mengurangi saat awal tersedianya ukuran Lot size yang diinginkan dengan besarnya Lead Time.[7]

2.2.6.4 Tahapan-Tahapan Dalam Distribution Requirement Planning (DRP) DRP mempunyai beberapa tahapan diantaranya adalah :

1. Menentukan Gross Requirements.

Gross Requirements (kebutuhan kotor) diperoleh dari proses peramalan permintaan menggunakan metode kuantitatif.

2. Menentukan Lead Time.

Lead Time adalah menentukan jarak waktu antara saat melakukan pemesanan (order) hingga pemesanan (order) datang.

3. Menentukan Order Quantity (Lot Size).

Order Quantity (Lot Size) adalah jumlah dalam satu kali pemesanan. 4. Menentukan Safety Stock.

Safety Stock adalah jumlah stok barang dalam mencegah permintaan yang tidak terduga.

5. Planning Horizon (DRP). 2.2.7 Perangkat Lunak 2.2.7.1 PHP


(24)

PHP adalah singkatan dari PHP (Hypertext Preprocessor), yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C dan Java ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik.PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C.Semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam webnya. Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis.

Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya telah dapat mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi 3.0yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang softwarenya. Versi terbaru, yaitu PHP 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan dari PHP scripting engine. Yang lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi menggunakan library tambahan seperti pada PHP.

Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang we bmenulis halaman web dinamik dengan cepat. Hubungan PHP dengan HTML Halaman web biasanya disusun dari kode-kode html yang disimpan dalam sebuah file berekstensi .html. File html ini dikirimkan oleh server (atau file) kebrowser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program php, program ini harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan kode html yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Program ini dapat berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode html sehingga dapat langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode html tersebut. Program php dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara tanda . Tanda-tanda tersebut biasanya disebut


(25)

tanda untuk escaping (kabur) dari kode html. File html yang telah dibubuhi program php harus diganti ekstensi-nya menjadi .php3 atau .php.

PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side HTML= embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan beradasi server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebagai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP (Active ServerPages) dan JSP (Java Server Pages).Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini,aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnyasecara keseluruhan dijalankan web server. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah :[4]

2.2.7.2 MySQL

MySQL merupakan salah satu sistem basis data yang sangat handal karena menggunakan sistem SQL. Pada awalnya SQL berfungsi sebagai bahasa penghubung antara bahasa program database dengan bahasa pemrogra mana yang digunakan. Dengan adanya SQL maka para pemrogram jaringan dan aplikasi tidak mengalami kesulitan sama sekali dalam menghubungkan aplikasi yang mereka buat. Setelah itu SQL dikembangkan lagi menjadi sistem database dengan munculnya MySQL. MySQL merupakan database yang sangat cepat, beberapa pengguna bisa menjalankan secara bersamaan, dan lebih lengkap dari SQL. [4] 2.2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang mendukung pembangunan sistem perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi barang ini adalah sebagai berikut :

2.2.8.1 XAMPP

XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server, Apache, PHP, Perl dan MySQL


(26)

secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi. [4]

2.2.8.2 Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang menyediakan editor WYSIWYG visual (bahasa sehari-hari yang disebut sebagai Design view) dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode. Tata letak tampilan Design memfasilitasi desain cepat dan pembuatan kode seperti memungkinkan pengguna dengan cepat membuat tata letak dan manipulasi elemen HTML. Dreamweaver memiliki fitur browser yang terintegrasi untuk melihat halaman web yang dikembangkan di jendela pratinjau program sendiri agar konten memungkinkan untuk terbuka di web browser yang telah terinstall. Aplikasi ini menyediakan transfer dan fitur sinkronisasi, kemampuan untuk mencari dan mengganti baris teks atau kode untuk mencari kata atau kalimat biasa di seluruh situs, dan templating feature yang memungkinkan untuk berbagi satu sumber kode atau memperbarui tata letak di seluruh situs tanpa server side includes atau scripting. Behavior Panel juga memungkinkan penggunaan JavaScript dasar tanpa pengetahuan coding, dan integrasi dengan Adobe Spry Ajax framework menawarkan akses mudah ke konten yang dibuat secara dinamis dan interface.

Dreamweaver dapat menggunakan ekstensi dari pihak ketiga untuk memperpanjang fungsionalitas inti dari aplikasi, yang setiap pengembang web bisa menulis (sebagian besar dalam HTML dan JavaScript). Dreamweaver didukung oleh komunitas besar pengembang ekstensi yang membuat ekstensi yang tersedia (baik komersial maupun yang gratis) untuk pengembangan web dari efek rollover sederhana sampai full-featured shopping cart.

Dreamweaver, seperti editor HTML lainnya, edit file secara lokal kemudian diupload ke web server remote menggunakan FTP, SFTP, atau WebDAV.


(27)

Dreamweaver CS4 sekarang mendukung sistem kontrol versi Subversion (SVN).( https://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Dreamweaver)

2.2.8.3 Web Browser

Penjelajah web atau Peramban web (Inggris: web browser) adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima dan menyajikan sumber informasi di Internet. Sebuah sumber informasi diidentifikasi dengan pengidentifikasi sumber seragam yang dapat berupa halaman web, gambar, video, atau jenis konten lainnya.

Meskipun penjelajah web terutama ditujukan untuk mengakses Internet, sebuah penjelajah juga dapat digunakan untuk mengakses informasi yang disediakan oleh server web dalam jaringan pribadi atau berkas pada sistem berkas. Beberapa penjelajah web yang populer adalah Google Chrome, Firefox, Internet Explorer,Opera, dan Safari.( https://id.wikipedia.org/wiki/Penjelajah_web)

2.9 Kebutuhan Fungsional 2.9.1 Flow map

Flow Map adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flow Map dapat digunakan untuk menunjukkan gerakan hampir segala sesuatu, termasuk hal-hal nyata seperti orang, produk, sumber daya alam, cuaca, dll, serta hal-hal tak berwujud seperti know-how, bakat, kredit sebesar niat baik.

Flowmap adalah paket perangkat lunak yang didedikasikan untuk menganalisis dan menampilkan interaksi atau aliran data. Jenis data dalam arti khusus ada dua lokasi geografis yang berbeda terhubung ke masing-masing item data: Sebuah lokasi tempat asal aliran dimulai dan lokasi tujuan di mana aliran berakhir. Aliran data itu sendiri dapat orang (misalnya komuter, berbelanja, pengunjung rumah sakit), barang, penggunaan layanan pertanian atau telekomunikasi dan sebagainya.[2]


(28)

2.9.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan model yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan dalam DFD. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Terdapat tiga simbol yang digunakan yaitu :[2]

a. Entitas

Entitas merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c. Hubungan / Relasi

Entitas dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini dinamakan relationship. Sebagaimana halnya entity maka dalam hubungan juga harus dibedakan antara hubungan dan isi hubungan.

Pada suatu hubungan antar entitas terdapat tiga jenis hubungan yaitu: 1). Hubungan satu ke satu (One to one relationship)

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan kedua, begitu juga sebaliknya.


(29)

2). Hubungan satu ke banyak (One to many relationship)

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua, tetapi setiap entitas pada himpunan entitas kedua hanya dapat berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas pertama.

Gambar 2.5 ERD dengan relasi satu ke banyak 3). Hubungan banyak ke banyak (many to many relationship)

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua, dan demikian juga sebaliknya.

Gambar 2.6 ERD dengan relasi banyak ke banyak 2.9.3 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Diagram konteks memberikan batasan yang jelas mengenai besaran-besaran entitas yang berada diluar sistem yang sedang dibuat, artinya diagram ini mengggambarkan secara jelas batasan-batasan dari sebuah sistem yang sedang dibuat.

Diagram konteks bisa disebut dengan “Model sistem pokok (fundamental sistem model) mewakili keseluruhan elemen software dengan masukan (input) dan keluaran (output) yang diidentifikasi dengan anak panah masuk dan keluar memperlihatkan sumber data”.[2]


(30)

2.9.4 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram (DFD) adalah representasi grafis yang "mengalir" data melalui sistem informasi. DFD juga dapat digunakan untuk pengolahan data visualisasi (desain terstruktur). Pada DFD, item data mengalir dari sumber data eksternal atau menyimpan data internal untuk menyimpan data internal atau data eksternal wastafel, melalui proses internal. Sebuah DFD tidak memberikan informasi tentang waktu atau urutan proses, atau tentang proses apakah akan beroperasi secara berurutan atau secara paralel. Oleh karena itu, sangat berbeda dari sebuah diagram, yang menunjukkan aliran kontrol melalui algoritma, yang memungkinkan pembaca untuk menentukan operasi apa yang akan dilakukan, dalam rangka apa, dan dalam keadaan apa, tapi tidak apa jenis data akan input dan output dari sistem, atau di mana data akan datang dari dan pergi ke, atau di mana data akan disimpan (semua yang ditunjukkan pada DFD).

Di bawah ini terdapat simbol-simbol untuk DFD, diantaranya :[2]

1. Proses, yaitu kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses atau untuk mengubah input menjadi output. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran. 2. Data Flow (Aliran Data), data mengalir melalui sistem, dimulai dengan

sebagian input dan diubah atau diproses menjadi output. Arus data (Data Flow) diberi simbol dengan suatu garis panah.

3. Data Store (Penyimpanan Data), digunakan untuk menyimpan dan mengambil data oleh proses. Data yang disimpan dapat berupa data yang terkomputerisasi maupun tidak terkomputerisasi.

4. External Entity, External Entity, berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada diluar batas sistem yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dikembangkan.


(31)

2.9.5 Kamus Data

Kamus data (data dictionary) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dibuat pada tahap analisis maupun pada tahap perencanaan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

Kamus data harus memuat hal-hal berikut ini: [1] 1. Nama arus data

2. Panjang karakter 3. Tipe data


(32)

(33)

31 3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui dan mengamati apa saja yang terlibat dalam suatu sistem yang berhubungan antara satu proses dengan proses lainnya. Dari proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada atau sistem yang sedang berjalan untuk dikembangkan lebih lanjut agar kinerja sistem tersebut lebih baik dari sistem yang sebelumnya.

3.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah merupakan suatu proses kerja dari rentetan tahapan pekerjaan sebelum didokumentasikan melalui tahapan penulisan laporan. Masalah yang ada di CV. Roda Wina adalah pada perencanaan dan penjadwalan distribusi barang. Adapun poin – poin masalahnya adalah sebagai berikut :

a. CV. Roda Wina kesulitan berupa terhambatnya pengiriman pintu rel dan aksesoris pintu rel ketika datang pesanan.

b. CV. Roda Wina kesulitan dalam menentukan rencana kebutuhan pintu rel dan aksesoris pintu rel ke supplier.

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur merupakan kegiatan menganalisis sistem kerja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Adapun hasil dari kegiatan analisis ini berupa gambaran nyata dari urutan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit organisasi khususnya dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Ibu Dwie selaku administrasi penjualan, ditemukan prosedur pada sistem yang sedang berjalan, yaitu :


(34)

1. Prosedur Pemesanan Barang Oleh Cabang

Prosedur ini merupakan proses aliran dokumen untuk memperoleh data pemesanan CV. Roda Wina dan memenuhi pemesanan tersebut secara efisien dan perlu dilakukan pencatatan, pengecekan dan pengiriman. Informasi yang mengalir pada pendistribusian disebutkan dibawah ini: a. Cabang memberikan daftrar barang yang dipesan ke admin

b. Admin menerima daftar barang yang dipesan oleh cabang c. Admin memverifikasi pesanan barang cabang

d. Admin mengarsipkan daftar pesanan barang cabang.

Flowmap dari proses pesanan barang oleh cabang dapat dilihat pada gambar 3.1.


(35)

2. Prosedur Pengadaan barang

a. Kepala gudang menerima faktur pesanan barang cabang yang telah diverifikasi.

b. Kepala gudang menghitung jumlah barang yang keluar

c. Kepala gudang mengarsipkan faktur pesanan barang cabang yang telah diverifikasi dan membuat daftar pengadaan barang untuk kemudian diberikan ke pemilik untuk minta diverifikasi

d. Pemilik menerima daftar pengadaan barang

e. Pemilik memverifikasi rencana pengadaan persediaan

f. Pemilik memberikan daftar pengadaan barang ang telah di verifikasi ke kepala gudang.

g. Kepala gudang menerima daftar pengadaan yang telah diverifikasi untuk kemudian diarsipkan dan diberikan ke supplier untuk pembelian.

Flowmap dari proses pengadaan barang dapat dilihat pada gambar 3.2.


(36)

3. Prosedur Pengiriman Barang

a. Admin membuat faktur pesanan berdasarkan daftar barang yang telah diverifikasi.

b. Admin mengarsipkan daftar barang pesanan dan faktur pesanan c. Admin memberikan faktur pesanan ke kepala gudang

d. Kepala gudang melakukan pengecekan barang yang dipesan

e. Kepala gudang memberikan faktur pesanan yang telah di cek ke bagian pengiriman

f. Bagian pengiriman memberikan faktur pesanan yang telah di cek ke pengirim barang

g. Pengirim barang memverifikasi faktur pesanan kemudian memberikannya kembali ke bagian pengiriman

h. Bagian pengiriman menerima faktur pesanan yang telah di cek dan diverifikasi cabang untuk kemudian diberikan ke kepala gudang

i. Kepala gudang mengarsipkan faktur pesanan yang telah dicek dan diverifikasi cabang.

Flowmap dari proses pengiriman barang dapat dilihat pada gambar 3.3.


(37)

Aturan bisnis di CV. Roda Wina adalah sebagai berikut :

1. Pengadaan pintu rel dan aksesoris pintu rel dilakukan dalam satu bulan sekali.

2. Banyaknya pengadaan pintu rel dan aksesoris pintu rel berdasarkan laporan kebutuhan pintu rel dan aksesoris pintu rel dari setiap cabang yang dimiliki ke kepala gudang kemudian diberikan ke Administrasi Pengadaan.

3. Banyaknya pintu rel dan aksesoris pintu rel yang akan didistribusikan berdasarkan dari Rencana Kebutuhan Barang (RKB) setiap cabang.

4. Pengiriman pintu rel dan aksesoris pintu rel ke setiap cabang dilakukan setiap tiga bulan sekali.

5. Waktu normal pengiriman barang dalam satu bulan adalah 9 hari. 3.1.3 Analisis Metode Distribution Requirement Planning (DRP)

Metode DRP memiliki beberapa tahapan diantaranya adalah menentukan Gross Requirement (GR), menentukan Lead Time, menentukan Lot Size, menentukan Safety Stock, dan Planning Horizon/ pembuatan DRP.

Sedangkan dalam pembuatan DRP terdiri dari beberapa tahapan yaitu menghitung Project On Receipt (POR), menentukan Net Requirement (NR), menghitung Inventory On Hand (POH), dan menghitung biaya distribusi. Data uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penjualan bulan Januari dan Februari 2014.

3.1.3.1 Menentukan Gross Requirement (GR)

Gross Requirement (GR) adalah kebutuhan kotor atau jumlah barang yang akan dikeluarkan dari persediaan untuk memenuhi permintaan. Besarnya kemungkinan nilai permintaan di periode mendatang dapat diperoleh dari hasil peramalan (forecasting). Sedangkan nilai GR periode sekarang didapat dari jumlah penjualan pintu rel dan aksesoris pintu rel di setiap cabang.

Berikut adalah data penjualan pintu rel dan aksesoris pintu rel di setiap cabang pada bulan Januari dan Februari 2014.


(38)

Tabel 3.1 Penjualan pintu rel dan aksesoris pintu rel di Setiap Cabang Pada Bulan Januari 2014

No Nama Cabang

Jenis Rel Rel Atas UK : 2,3

M

Rel Atas UK : 2,9 M

Roda Atas Pinggir

1 Yogyakarta 64 52 36

2 Surabaya 28 32 16

3 Balikpapan 32 24 12

JUMLAH 212 184 108

Tabel 3.2 Penjualan pintu rel dan aksesoris pintu rel di Setiap Cabang Pada Bulan Februari 2014

No Nama Cabang

Jenis Rel Rel Atas UK

: 2,3 M

Rel Atas UK : 2,9 M

Roda Atas Pinggir

1 Yogyakarta 56 56 36

2 Surabaya 24 32 12

3 Balikpapan 32 20 16

JUMLAH 112 108 64

Untuk mengetahui nilai permintaan bulan Maret 2014 dapat diperoleh dari hasil peramalan. Metode yang digunakan untuk meramalkan permintaan mendatang adalah metode Single Moving Average (SMA). Perhitungan metode peramalan SMA adalah dengan cara menjumlahkan semua nilai permintaan lalu membagi nilai tersebut dengan jumlah periode sehingga menghasilkan nilai permintaan untuk periode selanjutnya.


(39)

Tabel 3.3 Jumlah Permintaan Seluruh Cabang Bulan Januari dan Februari 2014

Periode Rel Atas UK : 2,3 M

Rel Atas UK : 2,9 M

Roda Atas Pinggir

Januari 212 184 108

Februari 200 176 116

JUMLAH 412 360 224

Untuk menghitung peramalan permintaan dengan metode SMA menggunakan rumus sebagai berikut:

GR Maret 2014 = Penjualan Januari + Penjualan Februari

Jumlah Periode …………..(ii)

Perhitungan permalan permintaan bulan Maret 2014 dengan metode SMA untuk masing-masing jenis pintu rel dan aksesoris pintu rel adalah sebagai berikut: GR Rel Atas UK : 2,3 M = 212 + 200 = 206 unit

2

GR Maret Rel Atas UK : 2,9 M = 184 + 176 = 180 unit 2

GR Maret Roda Atas Pinggir = 108 + 116 = 112 unit 2

Berikut adalah hasil perhitungan peramalan permintaan untuk bulan Maret 2014 dengan metode SMA.


(40)

Tabel 3.4 Hasil Peramalan Permintaan Untuk Bulan Maret

Periode Rel Atas UK : 2,3 M

Rel Atas UK : 2,9 M

Roda Atas Pinggir

Maret 206 180 112

3.1.3.2 Menentukan Lead time

Lead Time adalah jarak waktu antara saat cabang melakukan pemesanan hingga pintu rel dan aksesoris pintu rel pesanan tersebut tiba di tempat tujuan. Lead time yang digunakan adalah lead time dari gudang pusat ke cabang. Penetapan lead time dilakukan berdasarkan kebijakan perusahaan. CV. Roda Wina menetapkan lead time untuk semua jenis pintu rel dan aksesoris pintu rel adalah 1 minggu.

3.1.3.3 Menentukan Lot Size

Lot Size adalah jumlah jenis pintu rel dan aksesoris pintu rel yang dipesan dalam satu kali pemesanan. Berdasarkan data Gross Requirement periode sebelumnya atau bulan Februari, maka dapat diketahui Lot Size yaitu Rel Atas UK : 2,3 M sebanyak 200 pcs, Rel Atas UK : 2,9 M sebanyak 176 pcs dan Roda Atas Pinggir sebanyak 116 pcs.

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Lot Size berdasarkan Gross Requirement periode bulan Februari

Jenis Rel Gross Requirement Rel Atas UK : 2,3 M 200

Rel Atas UK : 2,3 M 176 Roda Atas Pinggir 116


(41)

Jadi, jumlah jenis pintu rel dan aksesoris pintu rel yang dipesan dalam satu kali pemesanan bisa mencapai 492 unit.

3.1.3.4 Menghitung Safety Stock

Safety Stock dihitung berdasarkan pada kuantitas permintaan, lamanya lead time dan service level. Dari kebijakan CV. Roda Wina bahwa service level yang digunakan adalah 90%.

Berikut adalah perhitungan untuk safety stock masing-masing jenis pintu rel dan aksesoris pintu rel:

a. Rel Atas UK : 2,3 M D = (212 + 200) ÷ 2 = 206 L = 1 minggu

σ = √D = √206 = 14,35 Zα = 90% x 14,35 = 12,92

B = (206 x 1) + (12,92 x 14,35 √1) = 206 + 185,4 = 391,4

S = B – D.L

= 391,4 – (206 x 1) = 185,4 = 185 unit b. Rel Atas UK : 2,9 M

D = (184 + 176) ÷ 2 = 180 L = 1 minggu

σ = √D = √180 = 13,42 Zα = 90% x 13,42 = 12,08

B = (180 x 1) + (12,08 x 13,42 √1) = 180 + 162,11 = 342,11

S = B – D.L

= 342,11 – (180 x 1) = 162,11 = 162 unit c. Roda Atas Pinggir


(42)

L = 1 minggu

σ = √D = √112 = 10,58 Zα = 90% x 10,58 = 9,52

B = (112 x 1) + (9,52 x 10,52 √1) = 112 + 100,72 = 212,72 S = B – D.L

= 212,72 – (112 x 1) = 100,72 = 101 unit

Hasil perhitungan safety stock ditampilkan dalam tabel dibawah ini. Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Safety Stock Untuk Bulan Maret

Periode Rel Atas UK : 2,3 M

Rel Atas UK : 2,9 M

Roda Atas Pinggir

Maret 185 unit 162 unit 101 unit

3.1.3.5 Pembuatan Distribution Requirement Planning (DRP)

Pembuatan DRP ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu menghitung Project On Receipt (POR), menentukan Net Requirement (NR) dan menghitung Inventory On Hand (POH).

3.1.3.6 Menentukan Project On Receipt (POR)

Berikut ini nilai persediaan atau POH yang ada untuk masing – masing jenis pintu rel dan aksesoris pintu rel pada bulan Februari:

Tabel 3.7 Persediaan pada Bulan Februari (POH) Jenis Rel Persediaan

Rel Atas UK : 2,3 M 20 unit Rel Atas UK : 2,9 M 20 unit Roda Atas Pinggir 12 unit


(43)

Maka hasil perhitungan POR bulan Maret untuk seluruh jenis pintu rel dan aksesoris pintu rel adalah sebagai berikut:

Rel Atas UK : 2,3 M = 206 + 20 = 226 unit Rel Atas UK : 2,9 M = 180 + 20 = 200 unit Roda Atas Pinggir = 112 + 12 = 124 unit 3.1.3.7 Menentukan Net Requirement (NR)

Net Requirement merupakan jumlah jenis pintu rel dan aksesoris pintu rel yang dibutuhkan untuk dilakukan pemesanan ke pabrik pusat atau supplier untuk memenuhi permintaan cabang maupun pelanggan yang membeli secara langsung pada bulan Maret. Berikut adalah perhitungan untuk net requirement (NR) untuk masing-masing jenis pintu rel dan aksesoris pintu rel:

NR Rel Atas UK : 2,3 M = (206 + 185) – (226 + 20)

= 391 – 246

= 145

NR Rel Atas UK : 2,9 M = (180 + 162) – (200 + 20)

= 342 – 220

= 122

NR Roda Atas Pinggir = (112 + 101) – (124 + 12)

= 213 – 136

= 77


(44)

Tabel 3.8 Net Requirement untuk bulan Maret

Jenis Rel Gross

Requirement

POH

sebelumnya (Februari)

Net

Requirement

Rel Atas UK : 2,3 M 206 20 145

Rel Atas UK : 2,9 M 180 20 122

Roda Atas Pinggir 112 12 77

3.1.3.8 Menentukan Project On Hand (POH)

Setelah mendapatkan nilai pesanan yang direncanakan ke supplier / pabrik, maka setelah permintaan di lepaskan ke cabang, stok barang di gudang akan berubah. Berikut adalah perhitungan untuk project on hand (POH) untuk masing-masing jenis pintu rel dan aksesoris pintu rel:

POH Maret Rel Atas UK : 2,3 M = (POH sebelumnya + POR) – GR

= (20 + 226) – 206

= 246 – 206 = 40

POH Maret Rel Atas UK : 2,3 M = (POH sebelumnya + POR) – GR

= (20 + 200) – 180

= 220 – 180 = 40

POH Maret Roda Atas Pinggir = (POH sebelumnya + POR) – GR

= (12 + 124) – 112

= 136 – 112 = 24

Berikut adalah hasil perhitungan nilai POH bulan Maret untuk seluruh jenis pintu rel dan aksesoris pintu rel akan ditampilkan pada tabel di bawah ini.


(45)

Tabel 3.9 Project On Hand untuk bulan Maret

Jenis Rel Pass Due Maret

Rel Atas UK : 2,3 M

GR 206

POH 20 40

NR 145

POR 226

Rel Atas UK : 2,9 M

GR 180

POH 20 40

NR 122

POR 200

Roda Atas Pinggir

GR 112

POH 12 24

NR 77

POR 124

Melalui perhitungan diatas, maka didapat nilai persediaan pintu rel dan aksesoris pintu rel yang setidaknya harus disediakan oleh gudang sampai akhir periode Maret 2014 yaitu sebesar 40 unit Rel Atas UK : 2,3 M, 40 unit Rel Atas UK : 2,9 M, dan 24 pcs Roda Atas Pingir. Untuk menghitung nilai POH pada


(46)

periode selanjutnya yaitu periode April harus melihat pada persediaan akhir pada periode Maret 2014.

3.1.4 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Analisis spesifikasi kebutuhan perangkat lunak merupakan memberikan penjelasan mengenai perangkat lunak yang akan dibangun. Analisis spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang akan dijelaskan adalah analisis spesifikasi kebutuhan fungsional dan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak akan dibagi menjadi dua bagian yaitu user requirement dan sistem requirement. Spesifikasi perangkat lunak untuk user requirement yang dapat terlihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Analisis Spesifikasi Kebutuhan User Requirement

Kode Kebutuhan

SKPL-F1 Sistem Menyediakan layanan login untuk pengguna

SKPL-F2 Sistem menyediakan layanan lupa password untuk pengguna SKPL-F3 Sistem dapat mengolah data user

SKPL-F4 Sistem dapat mengolah data barang SKPL-F5 Sistem dapat mengolah data cabang SKPL-F6 Sistem dapat mengolah data pemesanan SKPL-F7 Sistem dapat mengelola drp

Spesifikasi perangkat lunak untuk sistem requirement yang dapat terlihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3Error! No text of specified style in document..11 Analisis Spesifikasi Kebutuhan SistemRequirement

Kode Kebutuhan

SKPL-F1 Data yang digunakan untuk login adalah username dan password SKPL-F2 Data yang digunakan untuk lupa password adalah username dan

email mendapatkan password baru

SKPL-F3 Sistem dapat menambah, mengubah dan menghapus data pengguna


(47)

Kode Kebutuhan

SKPL-F5 Sistem dapat menambah, mengubah dan menghapus data cabang SKPL-F6 Sistem dapat menambah, mengubah, menghapus data pemesanan SKPL-F7 Sistem dapat menghitung drp

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis non fungsional adalah sebuah langkah dimana seorang pembangun perangkat lunak menganalisis sumber daya yang dibutuhkan untuk menggunakan aplikasi yang akan dibangun. Analisis non fungsional yang dilakukan dibagi dalam 4 tahap, yaitu Analisis Pengguna, Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (hardware), analisis perangkat lunak (software), analisis pengkodean, dan analisis jaringan (network).

3.1.5.1 Analisis Pengguna

Pengguna yang akan mengelolah Sistem perencanaan dan penjadwalan Distribusi Barang adalah pegawai yang berada di lingkungan CV. Roda Wina. Tipe pengguna pada Sistem Perencanaan dan Penjadwalan Aktivitas Distribusi ini ada 4 yaitu Admin, Owner, Kepala Gudang dan cabang.

Tabel Error! No text of specified style in document..12 Kebutuhan Pengguna

Pengguna Hak Akses Tingkat Pendidikan Tingkat Keterampilan Jenis pelatihan Admin Dapat mengakses semua menu pengelolaan perencanaan dan

penjadwalan distribusi dan mengelola Minimal SMA/SMK/ Sederajat Dapat mengoperasikan Windows 7 dan mengenal Internet Pengopera sian Sistem Informasi


(48)

data user.

Pemilik

Memverifikas

i usulan

pengadaan pintu rel dan aksesoris pintu rel. Minimal SMA/SMK/ Sederajat Dapat mengoperasikan Windows 7 dan mengenal Internet Pengopera sian Sistem Informasi Kepala Gudang Mengelola data masuk

dan data

keluar pintu

rel dan

aksesoris pintu rel. Minimal SMA/SMK/ Sederajat Dapat mengoperasikan Windows 7 dan mengenal Internet Pengopera sian Sistem Informasi Cabang Melakukan pemesanan pintu rel dan aksesoris pintu rel ke pusat Minimal SMA/SMK/ Sederajat Dapat mengoperasikan Windows 7 dan mengenal Internet Pengopera sian Sistem Informasi

3.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Pada bagian ini dijelaskan kebutuhan minimum perangkat keras yang diperlukan untuk berjalannya aplikasi yang dibuat.


(49)

Tabel 3.13 Kebutuhan Perangkat Keras No Nama Perangkat Spesifikasi

1 Prosessor Intel Core 2.5 GHz

2 Monitor Monitor 17 inch

3 Memori RAM 1 GB DDR2

4 Harddisk 160 GB SATA 7200rpm

5 Keyboard Keyboard US 101 PS/2

6 Mouse USB Mouse Standar

7 Printer Deskjet Ink

Dengan spesifikasi perangkat keras komputer yang digunakan saat ini dapat membantu petugas gudang dalam mengolah data pintu rel dan aksesoris pintu rel. Sedangkan untuk sistem informasi yang akan dibangun dengan spesifikasi komputer yang ada saat ini sudah dapat digunakan dalam menjalankan aplikasi yang berbasis PHP dan MySQL dalam pengolahan data.

3.1.5.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Sistem operasi yang digunakan saat ini sistem operasi windows. Perangkat lunak yang sedang digunakan dalam mengelola data barang adalah Microsoft Excel. Seluruh data barang tersedia pada satu folder yang isinya ada beberapa macam yang berkaitan dengan data barang.

Disesuaikan dengan sistem operasi yang digunakan maka diusulkan untuk membuat aplikasi baru yang berbasis komputer yang dapat digunakan oleh intern perusahaan (intranet). Mengacu pada kebutuhan sistem diatas, maka aplikasi yang akan digunakan untuk membangun sistem, yaitu :


(50)

a. Sistem Operasi : Windows XP / Windows 7. b. Browser : Google Chrome / Mozila Firefox. c. Tools : Dreamweaver, Xamp.

3.1.5.4 Analisis Jaringan

cv. Roda Wina saat ini telah terhubung dengan koneksi Internet. Model hubungan jaringan di CV. Roda Wina menggunakan model hubungan LAN (Local Area Network). Sedangkan untuk provider internet yang digunakan adalah Telkom speedy dengan kecepatan up to 7.1 Mbps.

3.1.6 Analisis Basis Data

Setiap sistem membutuhkan data untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan cara membangun sebuah basis data dari aplikasi tersebut untuk memodelkan relasi data dalam model analisis perangkat lunak terstruktur digunakan sebuah alat bantu berupa sebuah diagram yang disebut diagram E-R (Entity –Relationship).


(51)

3.1.6.1 Entity Relationshinp Diagram (DFD) USER

MEMILIKI

BARANG 1

N

MENGOLAH

CABANG 1

N

FAKTUR MENGOLAH 1

N

MEMESAN N

N N MEMILIKI 1

PERAMALAN 1

MEMBUAT

N

MERAMALKAN

N N

TIPE BARANG N MENGOLAH 1

Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram

Kamus Data :

1. tipe_barang (id_tipe, nama_tipe, id_user)

2. barang (id_barang, nama_barang, qty_minimal, qty, harga, status, id_tipe, id_user)

3. cabang (id_cabang, nama, alamat, no_kontak, email, username, password, id_user)

4. rincian_pesanan (no_pesan, tanggal_pesan, jam_pesan, tanggal_akhir_kirim, id_barang, harga_perbarang, total_harga, jumlah, terpenuhi, verifikasi, id_cabang, no_faktur)


(52)

5. faktur (no_faktur, tanggal_buat, id_user)

6. peramalan_permintaan (id_peramalan, tanggal_awal, tanggal_akhir, verifikasi)

7. rencana_persediaan (no, id_barang, POH_seb, tanggal_awal, tanggal_akhir, GR, POH_akhir, SS, NR, POR, id_peramalan)

3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional adalah segala bentuk data yang dibutuhkan oleh sistem agar sistem dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang dibangun, dengan demikian perlu dilakukan analisis terhadap data yang dibutuhkan dari sistem yang sedang berjalan agar dapat diimplementasikan kedalam program aplikasi yang akan diajukan nantinya. Analisis kebutuhan fungsional meliputi Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Spesifikasi Proses, dan Kamus Data.

3.1.7.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan sampai mencapai hasil. Diagram konteks input data pada sistem pengendalian distribusi Barang di CV. Roda Wina mempunyai entitas berjumlah 4 yaitu Admin, Owner, Kepala Gudang dan cabang dapat dilihat pada gambar 3.11 Diagram Konteks.


(53)

Gambar 3.5 Diagram Konteks 3.1.7.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output).


(54)

3.1.7.2.1 DFD Level 1


(55)

3.1.7.2.2 DFD Level 2 Proses 3 Olah Pesanan

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 3 Olah Pesanan 3.1.7.2.3 DFD Level 2 Proses 5 pengolahan Data Master


(56)

3.1.7.2.4 DFD Level 3 Proses 5.1 Pengolahan Data Cabang

Gambar 3.9 DFD Level 3 Proses 5.1 Pengolahan Data Cabang 3.1.7.2.5 DFD Level 3 Proses 5.2 Pengolahan Data Pengguna


(57)

3.1.7.2.6 DFD Level 2 Proses 6 Pengolahan Data Barang

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 6 Pengolahan Data Barang 3.1.7.2.7 DFD Level 3 Proses 6.1 Pengolahan Data Tipe Barang


(58)

3.1.7.2.8 DFD Level 3 Proses 6.2 Pengolahan Data Barang

Gambar 3.13 DFD Level 3 Proses 6.2 Pengolahan Data Barang 3.1.7.2.9 DFD Level 3 Proses 6.3 Pengadaan Barang


(59)

3.1.7.2.10 DFD Level 2 Proses 7 Pengiriman

Gambar 3.15 DFD Level 2 Proses 7 Pengiriman 3.1.8 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses adalah tabel yang berisi keterangan atau deskripsi dari semua proses yang terdapat di DFD, logika proses dituliskan mengunakan bahasa deskriptif. Terdapat dua puluh proses yaitu login, data user, tambah user, ubah user, hapus user, data barang, tambah barang, ubah barang, hapus barang, data cabang, tambah cabang, ubah cabang, hapus cabang, data pemesanan, tambah pemesanan, ubah pemesanan, pengelolaan drp, data masuk, tambah data masuk, hapus data masuk.

Tabel 3.14 Spesifikasi Proses No Nama Proses Keterangan

1 No Proses 1


(60)

Sumber Admin

Kepala Gudang Pemilik

Cabang

Masukan Data Login Admin

Data Login Kepala Gudang Data Login Pemilik

Data Login Cabang Keluaran Info Login Admin

Info Login Kepala Gudang Info Login Pemilik

Info Login Cabang

Tujuan Admin

Kepala Gudang Pemilik

Cabang

Logika Proses a. Pengguna memasukan data login.

b. Sistem akan memproses data login yang dimasukan, kemudian mengakses ke storage user jika login dilakukan oleh admin, Pemilik, dan Kepala gudang.

c. Sistem akan memproses data login, dan akan mengakses ke storage cabang jika login dilakukan oleh cabang.


(61)

d. Setelah mengakses berdasarkan data login yang dimasukan maka sistem akan memberikan info login gagal , jika data yang diakses dari storage tidak ditemukan atau sistem akan memberikan info login berhasil

2 No Proses 2

Nama Proses Lupa password

Sumber Admin

Kepala Gudang Pemilik

Cabang

Masukan Data Lupa Password Admin

Data Lupa PasswordKepala gudang Data Lupa Password Pemilik Data Lupa Password Cabang Keluaran Info Lupa Password Admin

Info Lupa Password Kepala Gudang Info Lupa Password Pemilik

Info Lupa Password Cabang

Tujuan Admin

Kepala Gudang Pemilik


(62)

Logika Proses a. User memasukan data lupa password

b. Sistem akan memproses data lupa password yang dimasukan, dan kemudian akan mengakses ke storage user jika lupa passwod dilakukan oleh admin sales, admin, kepala gudang, dan Pemilik, atau akan mengakses ke tabel cabag jika upa password dilakukan oleh cabang.

c. Sisem akan mengirim ke masing masing email yang dimasukan oleh user.

3 No Proses 3

Nama Proses Oah data pesanan

Sumber Admin

Cabang

Masukan Data pesanan

Data pesanan diverifikasi Keluaran Info pesanan

Info pesanan terverifikasi

Tujuan Admin

Cabang

Logika Proses d. Sistem akan memproses penambahan data rincian pesanan dilakukan oleh cabang e. Sistem akan memprosees hapus data rincian

pesanan dilakukan oleh cabang


(63)

pesanan cabang dilakukan oleh admin

4 No Proses 3.1

Nama Proses Tambah data pesanan

Sumber Cabang

Masukan Data pesanan

Keluaran Info pesanan

Tujuan Admin

Logika Proses a. Cabang memasuka data rincian pesanan b. Sistem memproses data rincian pesanan dan

menyimpan data ke storage rincian pesanan c. Sistem memberikan info rincian pesanan

yang telah ditambahkan

5 No Proses 3.2

Nama Proses Hapus data pesanan

Sumber Cabang

Masukan Data pesanan

Keluaran Info pesanan

Tujuan Cabang

Logika Proses a. Cabang memilih data yang akan dihapus b. Sistem memberikan konfirmasi penghapusan

data


(64)

penghapusan , maka system akan menghapus data rincian pesanan yang telah dibuat dari storage rincian pesanan

d. Sistem akan memberikan info rincian pesanan setelah penghapusan

6 No Proses 3.3

Nama Proses Verifikasi pesanan

Sumber Admin

Masukan Data pesanan cabang diverifikasi Keluaran Info pesanan cabang terverifikasi

Tujuan Admin

Logika Proses a. Admin memilih data rincian pesanan yang akan diverifikasi

b. Sistem akan memberikan konfirmasi verifikasi

c. Jika memilih untuk diverifikasi maka system akan mengubah status verifikasi pada storage rincian pesanan

d. Sistem akan memberikan info rincian pesanan terverifikasi

7 No Proses 4

Nama Proses Ubah Profil

Sumber Admin


(65)

Kepala Gudang Cabang

Masukan Data profil admin Data profil Owner

Data profil kepala gudang Data profil Cabang

Keluaran Data profil admin Data profil Owner

Data profil kepala gudang Data profil Cabang

Tujuan Admin

Owner

Kepala Gudang Cabang

Logika Proses a. User mengubah data profil

b. Sistem membaca perubahan profil dan menyimpan hasil perubahan ke storage data (storage user, storage cabang)

c. Sistem akan memberikan info profil user

8 No Proses 4


(66)

Sumber Admin

Masukan Data Cabang

Data User

Keluaran Info Cabang

Info User

Tujuan Admin

Logika Proses a. Sistem akan memproses pengolahan data cabang

b. Sistem akan memproses pengolahan data user

9 No Proses 5.1

Nama Proses Olah Data Cabang

Sumber Admin

Masukan Data Cabang

Keluaran Info Cabang

Tujuan Admin

Logika Proses a. Sistem akan memproses penambahan data cabang

b. Sistem akan memproses edit data cabang c. Sistem akan memproses hapus data cabang

10 No Proses 5.1.1


(67)

Sumber Admin

Masukan Data cabang

Keluaran Info cabang

Tujuan Admin

Logika Proses a. Admin memasukan data cabang

b. Sistem memproses data cabang, dan menyimpan ke storage cabang

c. Sistem memberikan info cabang yang telah ditambahkan

11 No Proses 5.1.2

Nama Proses Edit Data Cabang

Sumber Admin

Masukan Data cabang

Keluaran Info cabang

Tujuan Admin

Logika Proses a. Admin memilih data cabang yang akan diedit b. Sistem memberikan info cabang yang diedit c. Admin melakukan perubahan data cabang

d. Sistem menyimpan perubahan data cabang ke storage caban

e. Sistem memberikan info cabang yang telah di edit


(68)

Nama Proses Hapus data cabang

Sumber Admin

Masukan Data Cabang

Keluaran Info Cabang

Tujuan Admin

Logika Proses a. Admin memilih data cabang yang dihapus b. Sistem akan memberikan konfirmasi

penghapusan data

c. Jika memilih dihapus, maka system akan menghapus data cabang dari storage cabang d. Sistem akan memberikan info cabang yang

telah dihapus

13 No Proses 5.2.1

Nama Proses Tambah Data User

Sumber Admin

Masukan Data User

Keluaran Info User

Tujuan Admin

Logika Proses a. Admin memasukan data user

b. Sistem akan memproses data user yang dimasukan, dan meyimpan ke storage user c. Sistem akan menampilkan info user yang


(69)

14 No Proses 5.2.2

Nama Proses Edit Data User

Sumber Admin

Masukan Data user

Keluaran Info user

Tujuan Admin

Logika Proses a. Admin memilih data user yang akan diedit b. Sistem akan memproses data user yang

dipilih dengan mengakses ke storage user untuk ditampilkan

c. Admin melakukan perubahan terhadap data user yang ditampilkan

d. Sistem akan memproses perubahan data ke storage user

e. Sistem akan menampilkan info user yang diedit.

15 No Proses 5.2.3

Nama Proses Hapus Data User

Sumber Admin

Masukan Data User

Keluaran Info User


(70)

Logika Proses a. Admin memilih data user yang akan dihapus

b. Sistem akan memberikan konfirmasi penghapusan data

c. Jika memilih dihapus maka sistem akan melakukan penghapusan dari storage user d. Sistem akan menampilkan info user yang

setelah penghapusan.

16 No Proses 6

Nama Proses Olah Data Barang

Sumber Kepala gudang

Owner

Masukan Data tipe barang Data Barang

Data Peramalan permintaan Data rencana persediaan Keluaran Info tipe barang

Info Barang

Info Peramalan permintaan Info rencana persediaan

Tujuan Kepala gudang

Owner

Logika Proses a. Sistem akan memproses pengolahan data tipe barang


(71)

b. Sistem akan memproses pengolahan data barang

c. Sistem akan memproses pengolahan pengadaan barang

17 No Proses 6.1

Nama Proses Olah data tipe barang

Sumber Kepala gudang

Masukan Data tipe barang Keluaran Info tipe barang

Tujuan Kepala gudang

Logika Proses a. Sistem akan memproses penambahan data tipe barang

b. Sistem akan memproses edit data tipe barnag c. Sistem akan memproses hapus data tipe

barang

18 No Proses 6.1.1

Nama Proses Tambah data tipe barang

Sumber Kepala Gudang

Masukan Data tipe barang Keluaran Info tipe barang


(72)

Logika Proses a. Admin memasukan data tipe barang

b. Sistem akan memproses data tipe barang dan menyimpan data tipe barang ke storage barang

c. Sistem akan memberikan info tipe barang yang telah ditambahkan

19 No Proses 6.1.2

Nama Proses Edit Data Tipe barang

Sumber Kepala gudang

Masukan Data tipe barang Keluaran Info tipe barang

Tujuan Kepala gudang

Logika Proses a. Kepala gudang memilih tipe barang yang diedit

b. Sistem akan mengkases ke storage tipe barang dan akan menampilkan data tipe barang yang diedit

c. Kepala Gudang melakukan perubahan data tipe barang

d. Sistem akan memproses perubahan data tipe barang ke storage tipe barang

20 No Proses 6.1.2

Nama Proses Hapus data tipe barang


(73)

Masukan Data tipe barang Keluaran Info tipe barang

Tujuan Kepala gudang

Logika Proses a. Kepala Gudang memilih data tipe barang yang akan dihapus

b. Sistem akan memberikan konfirmasi penghapusan data

c. Jika data tipe barang dihapus, maka sistem akan melakukan penghapusan ke storage tipe barang

21 No Proses 6.2

Nama Proses Olah data barang

Sumber Kepala gudang

Masukan Data barang

Keluaran Info barang

Tujuan Kepala gudang

Logika Proses a. Sistem akan memproses penambahan data barang

b. Sistem akan memproses edit data barnag c. Sistem akan memproses hapus data

barang

22 No Proses 6.2.1


(1)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kristanto, Andri. (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Yogyakarta : Gaya Media.

[2] Ladjamudin, Al-Bahra. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Graha Ilmu.

[3] Kadir, Abdul. (2001). Dasar Pemrograman Dinamis Berdasarkan PHP, Yogyakarta : Andi.

[4] Nugroho, Bunafit. (2008). Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver, Yogyakarta : Gaya Media.

[5] Sumarsan, & Thomas. (2013). Sistem Pengendalian Manajemen (edisi 2), Jakarta Barat : Indeks.

[6] Makrikadis. S. Wellwright. S. C., & McGee. V. E. (n.d). Metode dan Aplikasi Peramalan Jilid 1. Tanggerang: Binarupa Aksara.

[7] Ross, David F. (1996). Distribution : Planning and Control. London : Kluwer Academic Publishers.


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pembangunan Sistem Perencanaan dan Penjadwalan Aktivitas

Distiribusi Barang Dengan Pendekatan Distribution Requirement Planning (DRP) (Studi Kasus di CV. Roda Wina)” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer program studi Teknik Informatika pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Abdul Malik Kamil, Ibu Naswani, Abang Muhammad Zia Ulhaq, Teteh Khoirunnisa, Adik Muhammad Irvan Zidni dan seluruh keluarga besar yang selalu ada dengan tidak hanya sekedar ada.

2. Bapak Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan untuk kemajuan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku Penguji I yang telah memberikan arahan untuk kemajuan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Sufaatin, S.T., M.Kom selaku penguji II skripsi ini yang telah

memberikan arahan untuk kemajuan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak H. Ma’ruf selaku pemilik perusahaan yang telah memberikan

izin kepada saya untuk melakukan penelitian. 6. Ibu Dwie Selaku pembimbing di CV. Roda Wina.


(3)

iv

7. Dosen-dosen Teknik Informatika yang telah mengajari berbagai hal bukan hanya ilmu pengetahuan.

8. Teman-teman seperjuangan IF-12 angkatan 2009.

9. Gumilar Akbari S.Kom, Rauzal, Muhammad Zaelani, Muhammad Daros Pandris, Muhammad Robi Nugraha dan semua pihak yang ikut membantu dalam penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi maupun susunannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis juga bagi para pembaca.

Bandung, 14 Agustus 2015


(4)

(5)

(6)