commit to user
40 Untuk mengetahui tingkat kesukaran masing-masing butir soal digunakan
rumus : P =
s
J B
dengan : P : indeks kesukaran.
B : banyaknya siswa yang menjawab benar. J
s
: banyaknya peseta tes. Selanjutnya menurut Sumarna Surapranata 2004:21 Kriteria untuk
menentukan nilai tingkat kesukaran digunakan tolok ukur sebagai berikut : P 0,30
: Soal sukar. 0,30
≤ P ≤ 0,70 : Soal sedang.
P 0,70 : Soal mudah.
Dalam penelitian ini soal yang digunakan adalah soal-soal yang mempunyai tingkat kesukaran sedang yaitu mempunyai tingkat kesukaran 0,30
≤ P ≤ 0,70.
E. Uji Keseimbangan Kemampuan Awal
Sebelum eksperimen berlangsung, kedua kelompok, eksperimen dan kontrol, diuji keseimbangan rataannya. Namun sebelum uji keseimbangan dilakukan harus
dilakukan uji normalitas dan homogenitasnya. Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan uji
homogenitas untuk mengetahui bahwa dua kelompok tersebut dipilih dari populasi yang mempunyai variansi yang sama.
commit to user
41
1. Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah sampel- sampel yang diambil berasal dari populasi-populasi yang berdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Lilliefors, dengan prosedur sebagai berikut:
a. Hipotesis H
: Sampel random berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H
1
: Sampel random tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Tingkat signifikasi
α = 0,05 c. Statistik uji :
L = maks |Fz
i
- Sz
i
| dengan :
z
i
: skor standar, z
i
= s
X X
i
- , s = standar deviasi.
Fz
i
= PZ ≤ z
i
; Z ~ N0,1. Sz
i
= proporsi cacah Z ≤ z
i
terhadap seluruh cacah z
i
d. Daerah kritik : DK = { L | L L
α,n
} dengan n adalah ukuran sampel. e. Keputusan uji
H ditolak jika L
obs
Î DK. Budiyono, 2004:170
commit to user
42
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah sampel-sampel berasal dari populasi yang mempunyai variansi yang sama. Prosedur uji homogenitas ini
menggunakan metode Bartlett dengan uji Chi Kuadrat sebagai berikut: a. Hipotesis
H : s
1 2
= s
2 2
= ... = s
i 2
. H
1
: Paling tidak terdapat dua varian yang berbeda. b. Tingkat sig
nifikasi α = 0,05. c Statistik uji :
c
2
=
å
- log
log 303
, 2
2 i
i
s f
RKG f
c dengan :
c
2
~ c
2
k – 1 k = banyaknya populasi = banyaknya sampel.
N = banyaknya seluruh nilai ukuran. n
j
= banyaknya nilai ukuran sampel ke-j = ukuran sampel ke-j. f
j
= n
j
– 1 = derajat kebebasan untuk s
j 2
; j = 1, 2, ..., k. f = N – k =
å
= k
j j
f
1
= derajat kebebasan untuk RKG.
c = 1 + ÷
÷ ø
ö ç
ç è
æ -
-
å
f f
k
j
1 1
1 3
1
RKG = rataan kuadrat galat =
å å
j j
f SS
.
commit to user
43 SS
j
=
å
2 j
X -
j j
n X
å
2
= n
j
– 1s
j 2
. d. Daerah kritik :
DK = { c
2
| c
2
c
2 α,k-1
} e. Keputusan uji
H ditolak jika c
2 obs
Î DK. Budiyono,2004:176
3. Uji Keseimbangan
Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji keseimbangan. Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rataan yang sama atau tidak sebelum dilakukannya eksperimen.
Adapun statistik uji yang digunakan adalah uji-t, sebagai berikut: a. Hipotesis
H : m
1
= m
2
H
1
: m
1
≠ m
2
b. Tingkat signifikasi α = 0,05.
c. Statistik uji yang digunakan : t =
2 1
2 1
1 1
n n
s d
X X
p
+ -
-
~ t
1
n
+
2
n
- 2
2 p
s
=
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
- +
- +
- n
n s
n s
n
commit to user
44 dengan :
i
X
: rataan hitung sampel ke-i, i = 1,2.
d
: selisih rataan pada penelitian ini dinyatakan
d
= 0, sebab tidak dibicarakan selisih rataanya.
i
n
: banyaknya nilai sampel ke-i, i = 1,2.
2 i
s : variansi sampel ke-i, i = 1,2.
2 p
s
: variansi gabungan pooled variance. d. Darah Kritik :
DK = { t | t –
2 025
2 1
- +n
n
t
, ,
atau t
2 025
2 1
- +n
n
t
, ,
} e. Keputusan uji
H ditolak jika t Î DK.
Budiyono, 2004:151
F. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan