ARTIKEL PENGARUH PENGGUNAAN TOTAL PHYSICAL RESPONSES TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS (SP
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENGGUNAAN T OT AL PHYSICAL RESPONSES
TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS (SPEAKING
SKILL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA
Desta Janu Kuncoro, Sunardi, Budiyono
Teknologi Pendidikan, FKIP, Universitas Sebelas Maret
Email : dhesztajk@yahoo.com
Abstrack
Speaking is verbal language to communicate, express idea and opinion which conceive and
develop base on needs of listeners. Learning speaking in schools practically by various
methods. The purpose of this study to find: (1). The effect of total physical responses on
learning achievement, (2) The effect or Prior Knowledge on learning achievement, (3). The
interaction between Total physical response and prior knowledge on learning achievement.
This study is experimental method with 2x2 factorial designs. Data of learning
achievement obtained by test performance. Assessment instrument used speaking
assessment rubric. Research finding shows that: (1). No influence of total physical
responses on learning achievement, (2). Learning achievement can affected by prior
knowledge, (3). There is no interaction between total physical responses and prior
knowledge on learning achievement. Prior knowledge should be attention in determining
learning method that will use.
Keyword: TPR, learning achievement, speaking, prior knowledge
pengetahuan yang sudah didapatkan oleh
PENDAHULUAN
pembelajar
Dalam pembelajaran bahasa inggris,
sebelum
mempelajari
merupakan
pengetahuan yang baru. Jika pengetahuan
prasyarat untuk mengikuti pembelajaran
baru yang baru didapat sesuai dengan
sehingga
dapat
konsep yang telah dimilikinya maka akan
melaksanakan proses belajar dengan baik.
terjadi proses penguatan dan jika tidak,
Guru perlu mengetahui kemampuan awal
maka akan terjadi adalah siswa dapat
siswa supaya dapat menentukan strategi
memperbaiki konsep memorinya. Hasil
pembelajaran
tujuan
belajar dapat meningkatkan kemampuan
berarti
dapat
dan hasil belajar yang sekarang dapat
yang
tepat.
menjadi dasar kemampuan awal bagi
Kemampuan awal yang sering disebut
pembelajaran berikutnya. Kemampuan awal
kemampuan
awal
siswa
memudahkan
sesui
dengan
instuksional,
hal
menentukan
langkah
sabagi
untuk
ini
pengetahuan
awal
commit adalah
to usersyarat agar proses belajar mengajar
adalah
1
digilib.uns.ac.id2
perpustakaan.uns.ac.id
dapat berlangsung dengan lancar. Masing
TINJAUAN PUSTAKA
Pembelajaran adalah suatu proses
masing dari perserta pembelajaran belum
tentu mimiliki
kemampuan awal yang
mentransfer pengetahuan pada pebelajar
atau
sama.
Pada tahun 1960 Dr James J. Asher,
siswa.
Richards
(1996:79)
mendefinisikan, “Teaching is guided by
seorang profesor psikologi di San Jose State
impulse,
University,
subsequently kept within the realm of tacit
California,
mengembangkan
intuition,
or
ruotine,
metode pembelajaran bahasa. Ini adalah
knowledge”.
teknik pengajaran yang digunakan guru
pembelajaran
untuk mengajar siswa yang sedang dalam
bertahap
proses belajar bahasa kedua atau asing.
mentansferkan pengetahuan dengan cara
Pendekatan inilah yang disebut Total
membimbing siswa atau pebelajar secara
Physical Response atau TPR. Teknik ini
rutin
memperkenalkan
Nasution dalam Suryosubroto (1997:18)
bahasa
melalui
Dengan
adalah
dan
dan
mendefinisikan,
dan
suatu
meminta
pemahaman
tindakan.
siswa
mereka
Asher
menunjukkan
melalui
seperti
dikutip
aktivitas
berkelanjutan
berkelanjutan.
penggunaan perintah (kalimat imperatif)
“Mengajar
aktivitas
kata
and
lain
yang
dalam
Sedangkan
merupakan
mengoganisasi
atau
respon
mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
oleh
menghubungkanya dengan anak, sehingga
Richards (2001: 73) menyatakan bahwa
terjadi belajar mengajar”.
Total Physical Response (TPR) adalah “A
Berdasarkan teori di atas maka
language teaching method built around the
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
coordination of speech and action; it
adalah mengorganisir lingkungan dengan
attempts
cara memberikan petunjuk dan bimbingan
to
teach
language
through
pada
physical (motor) activity”.
Penulis
melakukan
penelitian
siswa
dalam
memberikan
dan
mentransfer pengetahuan.
ekperimen untuk membandingkan Prestasi
Teaching speaking merupakan salah
belajar bahasa inggris dengan menggunakan
satu cara untuk membuat pebelajar dapat
total
metode
menggunakan bahasa dalam komunikasi
konvesional ditinjau dari kemampuan awal
secara oral. Teaching speaking adalah
siswa.
memberikan rasa tanggung jawab terhadap
phycal
respons
dan
semua permasalahan dalam praktek sehari-
commit hari.
to user Nunan
(2003:48)
berpendapat,
digilib.uns.ac.id3
perpustakaan.uns.ac.id
sometimes
teacher in the classroom. Methods are also
considered a simple process Commercials
usually based on a set of beliefs about the
language schools around the world hire
nature
people
teach
Maksudnya metode adalah suatu prosedur
teaching
yang dijalankan oleh guru di dalam kelas.
“teaching
speaking
with
no
conversation”.
speaking
is
training
to
Maksudnya
adalah
proses
pembelajaran
of
Metode
language
biasanya
and
juga
kepercayaan
learning”.
berdasarkan
bahasa di sekolah secara komersil disekitar
serangkaian
tentang
arti
lingkungan hidup manusia.
bahasa dan pembelajarannya. Berdasarkan
Berdasarkan teori-teori di atas maka
teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan
dapat disimpulkan bahwa teaching speaking
bahwa metode merupakan serangkaian
adalah proses pembelajaran bahasa yang
prosedur yang digunakan oleh guru dalam
didasarkan
proses pembelajaran agar berjalan dengan
berdasarkan
pada
komunikasi
kebutuuhan
verbal
disekitar
lancar.
Total Physical Response adalah
lingkungan dan kehidupan.
Pengertian
metode
menuurut
salah satu metode pengajaran bahasa yang
is
dikembangkan oleh James Asher. Dia
theoretically related to an approach and is
adalah seorang profesor yang berasal dari
organizationally determined by a design”.
San Jose State University, California,
Hal ini juga didukung oleh pendapat
Amerika Serikat. Metode ini mencoba
Richards and Renandya (2002:9) yang
untuk mencari pusat perhatian peserta didik
mengatakan bahwa, “A method is a set of
dan mendorongnya untuk mendengarkan
theoretically unified classroom technique
dan
thought to be generalizable across wide
diucapkan oleh guru mereka. Dengan kata
variety of contexts and audiences”. Maka
lain, TPR adalah metode pembelajaran
dapat ditarik kesimpulan bahwa metode
bahasa yang didasarkan pada koordinasi
adalah serangkaian teknik pembelajaran
ucapan dan tindakan, pembelajaran bahasa
yang digunakan untuk memperjelas dan
melalui aktivitas fisik (motorik), Richards
menunjukkan
dan Rodgers (2001: 73). Jadi di kelas TPR,
Fauziati
(2002:5)
adalah
berbagai
“Method
konteks
menanggapi
target
pembelajaran bagi pebelajar atau siswa.
siswa
Selain itu Nunan (2003:5) mendefinisikan
membutuhkan gerakan fisik.
bahwa, “Method is a single set of
merespon
bahasa
perintah
yang
yang
Konsep awal dari metode ini adalah
procedure which should be followed bycommit
the mengenalkan
to user
bahasa
asing
dengan
digilib.uns.ac.id4
perpustakaan.uns.ac.id
memberikan respon dalam bentuk tindakan.
Aktivitas utama dari TPR adalah ketika
Hal ini di pengaruhi oleh cara manusia
guru memberikan instruksi lalu sang siswa
mempelajari bahasa ibu mereka. Sebagai
memberikan responnya terhadap instruksi
contoh, seorang balita tidak akan mengingat
tersebut. Dan jika siswa memberikan respon
semua daftar kata-kata ataupun berusaha
yang tepat, maka sang siswa memahami arti
untuk secepatnya berbicara. Pertama-tama
dari instruksi sang guru.
mereka
hanya
mendengarkan
Kemampuan
anggota
awal
menurut
kemudian
Suparman (2001:120) adalah pengetahuan
mereka melakukan sesuatu untuk merespon
dan ketrampilan yang telah dimiliki siswa
ucapannya.
berikutnya
sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran
mereka akan mulai berbicara ketika mereka
dengan baik. Sedangkan menurut Soekamto
siap.
dan Winaputra (1997:144) menyatakan
keluarganya
Hal
berbicara
Pada
ini
dan
tahapan
berhubungan
dengan
kemampuan awal adalah kemampuan awal
pembagian kinerja otak.
Menurut
Richard
dan
Rodgers
yang telah dimiliki oleh siswa sebelum
(2001: 75) TPR adalah metode yang
melaksanakan
digunakan
dalam
yang
kemampuan awal adalah pondasi awal
diarahkan
ke
ini
sebuah pengetahuan yang dimiliki oleh
dikaranakan
pembelajaran
otak
kanan.
Hal
karena
bahasa
diajarkan
perserta
pembelajaran.
didik
sebagian besar melalui sebuah tindakan.
proses
Dengan kata lain sebuah perintah berperan
terlaksananya
sebagai inti dari pembelajaran dengan
sendiri.
sebelum
pembelajaran
proses
Jadi
melaksanakan
yang
mendukung
pembelajaran
itu
metode ini. Jadi didalam TPR siswa
Pandangan lain tentang Kemampuan
mendengankan lalu merespon perintah dari
awal menurut Gagne yang dikutip oleh
guru, tentu saja perintah guru tersebut di
Sudjana (1991: 158) ”Kemampuan awal
ucapkan dalam bahasa target. Jika mereka
atau
merespon seperti apa yang di perintahkan
seseorang sebelum mendapat kemampuan
ataupun yang di instruksikan oleh guru,
atau pengetahuan baru yang lebih tinggi”.
maka
Sejalan dengan gagne, menurut Ghafur
mereka
mengetahui
ataupun
pengetahuan
dimiliki
(1982:
instruksi tersebut.
karakteristik siswa adalah pengetahuan dan
ketrampilan
”Kemampuan
yang
relevan
awal
oleh
memahami makna dari arti kata dan
Jadi dapat disimpulkan bahwa TPR
57)
yang
dan
termasuk
antara lain latar belakang
adalah hubungan antara kata dan Tindakan.
commit didalamnya
to user
digilib.uns.ac.id5
perpustakaan.uns.ac.id
informasi karakteristik siswa yang telah
Kemampuan awal siswa juga menentukan
dimiliki pada saat akan mengikuti suatu
kesiapan siswa dalam menerima materi
pengajaran”. Dari kedua gagasan diatas
pelajaran yang akan diterima.
dapat
ditarik
benang
Prestasi
merahnya,
belajar
mnurut
Muray
kemampuan awal adalah pengetahuan dan
dalam Beck (2000:290) “To overcome
keterampilan yang sudah dimiliki oleh
obstacle, to exercise power, to strive to do
siswa sebelum siswa tersebut mendapatkan
something difficult as well and as quickly as
pengetahuan baru yang lebih tinggi.
possible.” Dengan kata lain kebutuhan
Menurut Dick dan Carey (1990:85)
untuk prestasi adalah mengatasi hambatan,
adalah
melatih kekuatan, berusaha melakukan
kemampuan – kemampuan yang sudah di
sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat
kuasai sebelum proses pembelajaran pokok
mungkin”.
berpendapat
bahasan
kemapuan
tertentu
awal
dimulai.
Nasution
Driscoll
(2003:17)
berpendapat
(1994:144) mengutip pendaat Ausuble yang
prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan
menyatakan bahwa dengan mengaktifkan
yang dicapai seseorang dalam berfikir,
kemampuan awal yang relevan merupakan
merasa
hal
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga
yang
sangat
menghasilkan
karena
penting
untuk
belajar yang bermakna,
kemampuan
awal
adalah
landasandalam belajar pengetahuan baru.
aspek
dan
yakni:
berbuat.
kognitif,
Prestasi
belajar
affektif
dan
psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi
kurang memuaskan jika seseorang belum
Dari beberapa pendapat diatas dapat
mampu memenuhi target dalam ketiga
disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa
kriteria tersebut.” Berdasarkan pengertian
adalah landasan pengetahuan yang dimiliki
di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
oleh
prestasi
siswa
yang
berupa
ketrampilan
belajar
merupakan
tingkat
sebelum
kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
melaksanakan proses pembelajaran dengan
menerima, menolak dan menilai informasi-
pokok
tinggi.
informasi yang diperoleh dalam proses
merupakan
belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang
kemampuan siswa dalam menguasai materi
sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu
yang sudah dipelajari untuk selanjutnya
dalam mempelajari materi pelajaran yang
mempersiapkan diri dengan penguasaai itu
dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport
maupun
sebuah
bahasan
Kemampuan
untuk
pengetahuan
awal
mempelajari
yang
lebih
siswa
materi
selanjutnya.
commit setiap
to user bidang studi setelah mengalami
digilib.uns.ac.id6
perpustakaan.uns.ac.id
proses belajar mengajar. Prestasi belajar
untuk menentukan jawaban atas masalah
siswa dapat diketahui setelah diadakan
yang diajukan.
evaluasi.
Hasil
memperlihatkan
dari
evaluasi
tentang
dapat
tinggi
atau
HASIL DAN PEMBAHASAN
rendahnya prestasi belajar siswa.
Dengan
Penelitian ini merupakan penelitian
menggunakan
rancangan
faktorial 2 x 2, yang bertujuan
untuk
mengetahui pengaruh dua variable bebas
terhadap variable terikat. Eksperimen ini
berupa pembelajaran dengan menggunakan
model
Total
table
output
analisis variansi dari SPSS diatas maka
METODE PENELITIAN
eksperimen
bantuan
physical
responses
dibandingkan dengan pembelajaran dengan
disimpulkan hasil uji hipotesis penelitian ini
adalah sebagi berikut:
1. Pengaruh
TPR
Terhadap
Prestasi
rangkuman
analisis
Belajar.
Dari
hasil
variansi dua jalan yang ditunjukkan
pada tabel ANAVA di atas diperoleh
signifikansi = 0,359 > 0,05 . Hal ini
model Konvesional. Jadi sample akan
berarti hipotesis statistik ( H 0 ) diterima.
dibagi
yaitu
Dengan demikian dapat disimpulkan
kelompok
bahwa tidak ada perbedaan pengaruh
peneliti
antara penggunaan metode TPR dengan
menggunakan dua kelas, kelas VI SD N
metode Konvesional terhadap Prestasi
pesu 2 sebagai kelas eksperimen, kelas VI
belajar siswa.
menjadi
kelompok
kontrol.
dua
ekperimen
Pada
kelompok
dan
penelitian
ini,
SD N pesu 1 sebagai kelas kontrol. Kedua
Keberhasilan suatu proses kegiatan
kelopok tersebut pada awalnya di uji
belajar mengajar dalam mencapai tujuan
terlebih
awalnya
pengajaran salah satunya dapat dilihat
sebelum nantinya diberikan perlakuan yang
dari prestasi belajar siswa. Banayak
berbeda. Pada akhir eksperimen kedua kelas
faktor
tersebut diukur prestasi belajarnya yaitu
pengajaran.
ketrampilan speaking dengan menggunakan
menggunakan medote yang dianggap
alat ukur yang sama, yaitu lembar observasi
lebih inovatif tidak selamanya akan
ketrampilan speaking. Dari prestasi belajar
menghasilkan prestasi
tersebut digunakan sebagai data penelitian
lebih baik dibandingkan dengan metode
dahulu
kemampuan
lainnya.
dan kemudian diolah serta di analis hasilnya
commit to user
yang mempengaruhi metode
Hal
Ketika
ini
seorang
belajar
disebabkan
guru
yang
oleh
digilib.uns.ac.id7
perpustakaan.uns.ac.id
efektifitas
dan
ketepatan
siswa dengan kemampuan awal rendah
dalam
terhadap prestasi belajar.
pengaplikasian metode tersebut.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan
Hasil penelitian ini berbeda dengan
hasil
penelitian
Er
(2013)
bahwa
yang
kemampuan
awal
siswa
Physycal
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Responses sangat efektif digunakan
Siswa dengan kempuan awal tinggi
untuk kelas rendah dalam mempelajari
cenderung mendapatkan prestasi belajar
bahasa asing. Tidak terbuktinya TPR
yang lebih baik dari pada siswa dengan
lebih baik dari Metode konvesional
kemampuan awal rendah. Hal tersebut
dikarenakan selama masa perlakuan
dikarenakan siswa dengan kemampuan
pada kelas ekperimen sekolah tempat
awal tinggi mempunyai pondasi yang
berlangungnya uji coba sedang dalam
kuat sehingga lebih mudah dalam
perbaikan berkala, sehingga siswa yang
memproses pengetahuan baru yang
diharapkan lebih focus menjadi kurang
siswa dapat. Begitu pula sebaliknya,
fokus. Hal sebaliknya terjadi pada kelas
siswa dengan kemampuan awal rendah
kontrol. Siswa dapat lebih optimal
akan
dalam menerima materi pembelajaran
memproses pengetahuan baru yang dia
dikarenaka tidak terganggu dengan
dapatkan dari proses pembelajaran. Hal
aktifitas
ini
menyatakan
bahwa
Total
perbaikan
pada
gedung
mengalami
disebabkan
awal
diasaat
tidak optimal.
variansi dua jalan dengan dua sel sama
diperoleh signifikansi = 0.000 < 0,05.
Maka hipotesis statistik ( H 0 ) pertama
dapat
memproses
penyerapan pengetahuan baru menjadi
Dari hasil output SPSS uji analisis
H1
hasus
baru secara bersamaan, sehingga proses
Prestasi Belajar.
ditolak dan
rendah
pengetahuan terdahulu dan pengetahuan
2. Pengaruh Kemampuana awal Terhadap
perbedaan
karena
dalam
bersamaan siswa dengan kemampuan
sekolah.
demikian
kesulitan
diterima.
Dengan
disimpulkan
pengaruh
antara
3.
Interaksi Metode dan Kemampuan
Awal Terhadap Prestasi Belajar.
Dari
hasil
rangkuman
analisis
Ada
variansi dua jalan yang ditunjukkan
siswa
pada tabel ANAVA di atas diperoleh
dengan kemampuan awal tinggi dan
signifikansi = 0,758 > 0,05. Hal ini
commit to user
berarti H 0 diterima. Dengan demikian
digilib.uns.ac.id8
perpustakaan.uns.ac.id
dapat disimpulkan, bahwa tidak terdapat
hendaknya dilakukan dengan persiapan
interaksi
yang matang sehingga pembelajaran dapat
antara
metode
metode
TPR
Konvesional
kemampuan
kemampuan
awal
awal
dengan
tinggi
rendah
dan
berjalan lancar sesuai rencana.
dan
terhadap
prestasi belajar siswa.
Dari hasil penelitian menujukan
bahwa prestasi belajar siswa dengan
kemampuan awal tinggi pada metode
TPR dan prestasi belajar siswa dengan
kemampuan awal tinngi pada metode
DAFTAR PUSTAKA
Dick, W. & Carey, L. 1990. The Systematic
Design of Instruction. Illinois: Scott
Foresman and company.
konvesional adalah sama baik. Begitu
juga dengan prestasi belajar siswa
dengan kemampuan awal rendah pada
Driscoll, Marcy P. 1994. Psychology of
Learning for Instruction. Boston:
Allyn and Bacon
metode TPR dan prestasi belajar siswa
dengan kemampuan awal rendah pada
metode konvesional. Prestasi belajar
siswa dengan kemampuan awal rendah
pada kelompok TPR dan konvesional
adalah sama baiknya.
PENUTUP
Dalam
Memulai
suatu
proses
Er, Suhendan. 2013. Using Total Physical
Response Method in Early Chilhood
Foreign
Language
Teaching
Environments. Procedia – Social and
Behavioral Sciences, 93(2013), 17661768.
Fauziati, Endang. 2002. Teaching of
English as Foreign Language.
Surakarta:
Muhammadiyah
University Press
pebelajaran Sebaiknya guru di SD N Pesu 1
dan
SD
N
Pesu
2
memperhatikan
kemampuan awal perserta didik sebelum
Ghafur, Abdul. 1982. Desain Instruksional.
Surakarta: Tiga Serangkai.
menentukan metode pembelajaran yang
akan diterapkan. Disamping memperhatikan
kemampuan awal perserta didik, guru
Nasution. 2003. Pembaruan Pendidikan
Dalam UU Sisdiknas. Bandung: CV.
Cipta Cekas Grafika.
hendaknya menentukan metode yang sesuai
dengan kondisi lingkungan belajar. Dalam
commit to user
menentukan
metode
pembelajaran,
digilib.uns.ac.id9
perpustakaan.uns.ac.id
Nunan, David. 2003. Practical English
Language Teaching. New York:
McGraw-Hill.
Richards, Jack C and Rodgers, Theodore S.
2001. Approaches and Methods in
Language. Cambridge: Cambridge
University Press.
Richards, Jack. C & Willy A. Renandya.
2002. Methodology in Language
Teaching. Cambridge: Cambridge
University Press.
Soekamto, T. & Winaputra, U, S. 1997.
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
UT
Universit Pres
Sudjana, Nana. 1998. Penilaian Hasil
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suparman,
Atwi.
2001.
Desain
Intruksional. Jakarta: Depdiknas
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Ur, P. 1996. A course in Langauge
Teaching. Practice and Theory.
Cambridge: Cambridge
commit to user
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENGGUNAAN T OT AL PHYSICAL RESPONSES
TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS (SPEAKING
SKILL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA
Desta Janu Kuncoro, Sunardi, Budiyono
Teknologi Pendidikan, FKIP, Universitas Sebelas Maret
Email : dhesztajk@yahoo.com
Abstrack
Speaking is verbal language to communicate, express idea and opinion which conceive and
develop base on needs of listeners. Learning speaking in schools practically by various
methods. The purpose of this study to find: (1). The effect of total physical responses on
learning achievement, (2) The effect or Prior Knowledge on learning achievement, (3). The
interaction between Total physical response and prior knowledge on learning achievement.
This study is experimental method with 2x2 factorial designs. Data of learning
achievement obtained by test performance. Assessment instrument used speaking
assessment rubric. Research finding shows that: (1). No influence of total physical
responses on learning achievement, (2). Learning achievement can affected by prior
knowledge, (3). There is no interaction between total physical responses and prior
knowledge on learning achievement. Prior knowledge should be attention in determining
learning method that will use.
Keyword: TPR, learning achievement, speaking, prior knowledge
pengetahuan yang sudah didapatkan oleh
PENDAHULUAN
pembelajar
Dalam pembelajaran bahasa inggris,
sebelum
mempelajari
merupakan
pengetahuan yang baru. Jika pengetahuan
prasyarat untuk mengikuti pembelajaran
baru yang baru didapat sesuai dengan
sehingga
dapat
konsep yang telah dimilikinya maka akan
melaksanakan proses belajar dengan baik.
terjadi proses penguatan dan jika tidak,
Guru perlu mengetahui kemampuan awal
maka akan terjadi adalah siswa dapat
siswa supaya dapat menentukan strategi
memperbaiki konsep memorinya. Hasil
pembelajaran
tujuan
belajar dapat meningkatkan kemampuan
berarti
dapat
dan hasil belajar yang sekarang dapat
yang
tepat.
menjadi dasar kemampuan awal bagi
Kemampuan awal yang sering disebut
pembelajaran berikutnya. Kemampuan awal
kemampuan
awal
siswa
memudahkan
sesui
dengan
instuksional,
hal
menentukan
langkah
sabagi
untuk
ini
pengetahuan
awal
commit adalah
to usersyarat agar proses belajar mengajar
adalah
1
digilib.uns.ac.id2
perpustakaan.uns.ac.id
dapat berlangsung dengan lancar. Masing
TINJAUAN PUSTAKA
Pembelajaran adalah suatu proses
masing dari perserta pembelajaran belum
tentu mimiliki
kemampuan awal yang
mentransfer pengetahuan pada pebelajar
atau
sama.
Pada tahun 1960 Dr James J. Asher,
siswa.
Richards
(1996:79)
mendefinisikan, “Teaching is guided by
seorang profesor psikologi di San Jose State
impulse,
University,
subsequently kept within the realm of tacit
California,
mengembangkan
intuition,
or
ruotine,
metode pembelajaran bahasa. Ini adalah
knowledge”.
teknik pengajaran yang digunakan guru
pembelajaran
untuk mengajar siswa yang sedang dalam
bertahap
proses belajar bahasa kedua atau asing.
mentansferkan pengetahuan dengan cara
Pendekatan inilah yang disebut Total
membimbing siswa atau pebelajar secara
Physical Response atau TPR. Teknik ini
rutin
memperkenalkan
Nasution dalam Suryosubroto (1997:18)
bahasa
melalui
Dengan
adalah
dan
dan
mendefinisikan,
dan
suatu
meminta
pemahaman
tindakan.
siswa
mereka
Asher
menunjukkan
melalui
seperti
dikutip
aktivitas
berkelanjutan
berkelanjutan.
penggunaan perintah (kalimat imperatif)
“Mengajar
aktivitas
kata
and
lain
yang
dalam
Sedangkan
merupakan
mengoganisasi
atau
respon
mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
oleh
menghubungkanya dengan anak, sehingga
Richards (2001: 73) menyatakan bahwa
terjadi belajar mengajar”.
Total Physical Response (TPR) adalah “A
Berdasarkan teori di atas maka
language teaching method built around the
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
coordination of speech and action; it
adalah mengorganisir lingkungan dengan
attempts
cara memberikan petunjuk dan bimbingan
to
teach
language
through
pada
physical (motor) activity”.
Penulis
melakukan
penelitian
siswa
dalam
memberikan
dan
mentransfer pengetahuan.
ekperimen untuk membandingkan Prestasi
Teaching speaking merupakan salah
belajar bahasa inggris dengan menggunakan
satu cara untuk membuat pebelajar dapat
total
metode
menggunakan bahasa dalam komunikasi
konvesional ditinjau dari kemampuan awal
secara oral. Teaching speaking adalah
siswa.
memberikan rasa tanggung jawab terhadap
phycal
respons
dan
semua permasalahan dalam praktek sehari-
commit hari.
to user Nunan
(2003:48)
berpendapat,
digilib.uns.ac.id3
perpustakaan.uns.ac.id
sometimes
teacher in the classroom. Methods are also
considered a simple process Commercials
usually based on a set of beliefs about the
language schools around the world hire
nature
people
teach
Maksudnya metode adalah suatu prosedur
teaching
yang dijalankan oleh guru di dalam kelas.
“teaching
speaking
with
no
conversation”.
speaking
is
training
to
Maksudnya
adalah
proses
pembelajaran
of
Metode
language
biasanya
and
juga
kepercayaan
learning”.
berdasarkan
bahasa di sekolah secara komersil disekitar
serangkaian
tentang
arti
lingkungan hidup manusia.
bahasa dan pembelajarannya. Berdasarkan
Berdasarkan teori-teori di atas maka
teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan
dapat disimpulkan bahwa teaching speaking
bahwa metode merupakan serangkaian
adalah proses pembelajaran bahasa yang
prosedur yang digunakan oleh guru dalam
didasarkan
proses pembelajaran agar berjalan dengan
berdasarkan
pada
komunikasi
kebutuuhan
verbal
disekitar
lancar.
Total Physical Response adalah
lingkungan dan kehidupan.
Pengertian
metode
menuurut
salah satu metode pengajaran bahasa yang
is
dikembangkan oleh James Asher. Dia
theoretically related to an approach and is
adalah seorang profesor yang berasal dari
organizationally determined by a design”.
San Jose State University, California,
Hal ini juga didukung oleh pendapat
Amerika Serikat. Metode ini mencoba
Richards and Renandya (2002:9) yang
untuk mencari pusat perhatian peserta didik
mengatakan bahwa, “A method is a set of
dan mendorongnya untuk mendengarkan
theoretically unified classroom technique
dan
thought to be generalizable across wide
diucapkan oleh guru mereka. Dengan kata
variety of contexts and audiences”. Maka
lain, TPR adalah metode pembelajaran
dapat ditarik kesimpulan bahwa metode
bahasa yang didasarkan pada koordinasi
adalah serangkaian teknik pembelajaran
ucapan dan tindakan, pembelajaran bahasa
yang digunakan untuk memperjelas dan
melalui aktivitas fisik (motorik), Richards
menunjukkan
dan Rodgers (2001: 73). Jadi di kelas TPR,
Fauziati
(2002:5)
adalah
berbagai
“Method
konteks
menanggapi
target
pembelajaran bagi pebelajar atau siswa.
siswa
Selain itu Nunan (2003:5) mendefinisikan
membutuhkan gerakan fisik.
bahwa, “Method is a single set of
merespon
bahasa
perintah
yang
yang
Konsep awal dari metode ini adalah
procedure which should be followed bycommit
the mengenalkan
to user
bahasa
asing
dengan
digilib.uns.ac.id4
perpustakaan.uns.ac.id
memberikan respon dalam bentuk tindakan.
Aktivitas utama dari TPR adalah ketika
Hal ini di pengaruhi oleh cara manusia
guru memberikan instruksi lalu sang siswa
mempelajari bahasa ibu mereka. Sebagai
memberikan responnya terhadap instruksi
contoh, seorang balita tidak akan mengingat
tersebut. Dan jika siswa memberikan respon
semua daftar kata-kata ataupun berusaha
yang tepat, maka sang siswa memahami arti
untuk secepatnya berbicara. Pertama-tama
dari instruksi sang guru.
mereka
hanya
mendengarkan
Kemampuan
anggota
awal
menurut
kemudian
Suparman (2001:120) adalah pengetahuan
mereka melakukan sesuatu untuk merespon
dan ketrampilan yang telah dimiliki siswa
ucapannya.
berikutnya
sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran
mereka akan mulai berbicara ketika mereka
dengan baik. Sedangkan menurut Soekamto
siap.
dan Winaputra (1997:144) menyatakan
keluarganya
Hal
berbicara
Pada
ini
dan
tahapan
berhubungan
dengan
kemampuan awal adalah kemampuan awal
pembagian kinerja otak.
Menurut
Richard
dan
Rodgers
yang telah dimiliki oleh siswa sebelum
(2001: 75) TPR adalah metode yang
melaksanakan
digunakan
dalam
yang
kemampuan awal adalah pondasi awal
diarahkan
ke
ini
sebuah pengetahuan yang dimiliki oleh
dikaranakan
pembelajaran
otak
kanan.
Hal
karena
bahasa
diajarkan
perserta
pembelajaran.
didik
sebagian besar melalui sebuah tindakan.
proses
Dengan kata lain sebuah perintah berperan
terlaksananya
sebagai inti dari pembelajaran dengan
sendiri.
sebelum
pembelajaran
proses
Jadi
melaksanakan
yang
mendukung
pembelajaran
itu
metode ini. Jadi didalam TPR siswa
Pandangan lain tentang Kemampuan
mendengankan lalu merespon perintah dari
awal menurut Gagne yang dikutip oleh
guru, tentu saja perintah guru tersebut di
Sudjana (1991: 158) ”Kemampuan awal
ucapkan dalam bahasa target. Jika mereka
atau
merespon seperti apa yang di perintahkan
seseorang sebelum mendapat kemampuan
ataupun yang di instruksikan oleh guru,
atau pengetahuan baru yang lebih tinggi”.
maka
Sejalan dengan gagne, menurut Ghafur
mereka
mengetahui
ataupun
pengetahuan
dimiliki
(1982:
instruksi tersebut.
karakteristik siswa adalah pengetahuan dan
ketrampilan
”Kemampuan
yang
relevan
awal
oleh
memahami makna dari arti kata dan
Jadi dapat disimpulkan bahwa TPR
57)
yang
dan
termasuk
antara lain latar belakang
adalah hubungan antara kata dan Tindakan.
commit didalamnya
to user
digilib.uns.ac.id5
perpustakaan.uns.ac.id
informasi karakteristik siswa yang telah
Kemampuan awal siswa juga menentukan
dimiliki pada saat akan mengikuti suatu
kesiapan siswa dalam menerima materi
pengajaran”. Dari kedua gagasan diatas
pelajaran yang akan diterima.
dapat
ditarik
benang
Prestasi
merahnya,
belajar
mnurut
Muray
kemampuan awal adalah pengetahuan dan
dalam Beck (2000:290) “To overcome
keterampilan yang sudah dimiliki oleh
obstacle, to exercise power, to strive to do
siswa sebelum siswa tersebut mendapatkan
something difficult as well and as quickly as
pengetahuan baru yang lebih tinggi.
possible.” Dengan kata lain kebutuhan
Menurut Dick dan Carey (1990:85)
untuk prestasi adalah mengatasi hambatan,
adalah
melatih kekuatan, berusaha melakukan
kemampuan – kemampuan yang sudah di
sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat
kuasai sebelum proses pembelajaran pokok
mungkin”.
berpendapat
bahasan
kemapuan
tertentu
awal
dimulai.
Nasution
Driscoll
(2003:17)
berpendapat
(1994:144) mengutip pendaat Ausuble yang
prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan
menyatakan bahwa dengan mengaktifkan
yang dicapai seseorang dalam berfikir,
kemampuan awal yang relevan merupakan
merasa
hal
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga
yang
sangat
menghasilkan
karena
penting
untuk
belajar yang bermakna,
kemampuan
awal
adalah
landasandalam belajar pengetahuan baru.
aspek
dan
yakni:
berbuat.
kognitif,
Prestasi
belajar
affektif
dan
psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi
kurang memuaskan jika seseorang belum
Dari beberapa pendapat diatas dapat
mampu memenuhi target dalam ketiga
disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa
kriteria tersebut.” Berdasarkan pengertian
adalah landasan pengetahuan yang dimiliki
di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
oleh
prestasi
siswa
yang
berupa
ketrampilan
belajar
merupakan
tingkat
sebelum
kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
melaksanakan proses pembelajaran dengan
menerima, menolak dan menilai informasi-
pokok
tinggi.
informasi yang diperoleh dalam proses
merupakan
belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang
kemampuan siswa dalam menguasai materi
sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu
yang sudah dipelajari untuk selanjutnya
dalam mempelajari materi pelajaran yang
mempersiapkan diri dengan penguasaai itu
dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport
maupun
sebuah
bahasan
Kemampuan
untuk
pengetahuan
awal
mempelajari
yang
lebih
siswa
materi
selanjutnya.
commit setiap
to user bidang studi setelah mengalami
digilib.uns.ac.id6
perpustakaan.uns.ac.id
proses belajar mengajar. Prestasi belajar
untuk menentukan jawaban atas masalah
siswa dapat diketahui setelah diadakan
yang diajukan.
evaluasi.
Hasil
memperlihatkan
dari
evaluasi
tentang
dapat
tinggi
atau
HASIL DAN PEMBAHASAN
rendahnya prestasi belajar siswa.
Dengan
Penelitian ini merupakan penelitian
menggunakan
rancangan
faktorial 2 x 2, yang bertujuan
untuk
mengetahui pengaruh dua variable bebas
terhadap variable terikat. Eksperimen ini
berupa pembelajaran dengan menggunakan
model
Total
table
output
analisis variansi dari SPSS diatas maka
METODE PENELITIAN
eksperimen
bantuan
physical
responses
dibandingkan dengan pembelajaran dengan
disimpulkan hasil uji hipotesis penelitian ini
adalah sebagi berikut:
1. Pengaruh
TPR
Terhadap
Prestasi
rangkuman
analisis
Belajar.
Dari
hasil
variansi dua jalan yang ditunjukkan
pada tabel ANAVA di atas diperoleh
signifikansi = 0,359 > 0,05 . Hal ini
model Konvesional. Jadi sample akan
berarti hipotesis statistik ( H 0 ) diterima.
dibagi
yaitu
Dengan demikian dapat disimpulkan
kelompok
bahwa tidak ada perbedaan pengaruh
peneliti
antara penggunaan metode TPR dengan
menggunakan dua kelas, kelas VI SD N
metode Konvesional terhadap Prestasi
pesu 2 sebagai kelas eksperimen, kelas VI
belajar siswa.
menjadi
kelompok
kontrol.
dua
ekperimen
Pada
kelompok
dan
penelitian
ini,
SD N pesu 1 sebagai kelas kontrol. Kedua
Keberhasilan suatu proses kegiatan
kelopok tersebut pada awalnya di uji
belajar mengajar dalam mencapai tujuan
terlebih
awalnya
pengajaran salah satunya dapat dilihat
sebelum nantinya diberikan perlakuan yang
dari prestasi belajar siswa. Banayak
berbeda. Pada akhir eksperimen kedua kelas
faktor
tersebut diukur prestasi belajarnya yaitu
pengajaran.
ketrampilan speaking dengan menggunakan
menggunakan medote yang dianggap
alat ukur yang sama, yaitu lembar observasi
lebih inovatif tidak selamanya akan
ketrampilan speaking. Dari prestasi belajar
menghasilkan prestasi
tersebut digunakan sebagai data penelitian
lebih baik dibandingkan dengan metode
dahulu
kemampuan
lainnya.
dan kemudian diolah serta di analis hasilnya
commit to user
yang mempengaruhi metode
Hal
Ketika
ini
seorang
belajar
disebabkan
guru
yang
oleh
digilib.uns.ac.id7
perpustakaan.uns.ac.id
efektifitas
dan
ketepatan
siswa dengan kemampuan awal rendah
dalam
terhadap prestasi belajar.
pengaplikasian metode tersebut.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan
Hasil penelitian ini berbeda dengan
hasil
penelitian
Er
(2013)
bahwa
yang
kemampuan
awal
siswa
Physycal
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Responses sangat efektif digunakan
Siswa dengan kempuan awal tinggi
untuk kelas rendah dalam mempelajari
cenderung mendapatkan prestasi belajar
bahasa asing. Tidak terbuktinya TPR
yang lebih baik dari pada siswa dengan
lebih baik dari Metode konvesional
kemampuan awal rendah. Hal tersebut
dikarenakan selama masa perlakuan
dikarenakan siswa dengan kemampuan
pada kelas ekperimen sekolah tempat
awal tinggi mempunyai pondasi yang
berlangungnya uji coba sedang dalam
kuat sehingga lebih mudah dalam
perbaikan berkala, sehingga siswa yang
memproses pengetahuan baru yang
diharapkan lebih focus menjadi kurang
siswa dapat. Begitu pula sebaliknya,
fokus. Hal sebaliknya terjadi pada kelas
siswa dengan kemampuan awal rendah
kontrol. Siswa dapat lebih optimal
akan
dalam menerima materi pembelajaran
memproses pengetahuan baru yang dia
dikarenaka tidak terganggu dengan
dapatkan dari proses pembelajaran. Hal
aktifitas
ini
menyatakan
bahwa
Total
perbaikan
pada
gedung
mengalami
disebabkan
awal
diasaat
tidak optimal.
variansi dua jalan dengan dua sel sama
diperoleh signifikansi = 0.000 < 0,05.
Maka hipotesis statistik ( H 0 ) pertama
dapat
memproses
penyerapan pengetahuan baru menjadi
Dari hasil output SPSS uji analisis
H1
hasus
baru secara bersamaan, sehingga proses
Prestasi Belajar.
ditolak dan
rendah
pengetahuan terdahulu dan pengetahuan
2. Pengaruh Kemampuana awal Terhadap
perbedaan
karena
dalam
bersamaan siswa dengan kemampuan
sekolah.
demikian
kesulitan
diterima.
Dengan
disimpulkan
pengaruh
antara
3.
Interaksi Metode dan Kemampuan
Awal Terhadap Prestasi Belajar.
Dari
hasil
rangkuman
analisis
Ada
variansi dua jalan yang ditunjukkan
siswa
pada tabel ANAVA di atas diperoleh
dengan kemampuan awal tinggi dan
signifikansi = 0,758 > 0,05. Hal ini
commit to user
berarti H 0 diterima. Dengan demikian
digilib.uns.ac.id8
perpustakaan.uns.ac.id
dapat disimpulkan, bahwa tidak terdapat
hendaknya dilakukan dengan persiapan
interaksi
yang matang sehingga pembelajaran dapat
antara
metode
metode
TPR
Konvesional
kemampuan
kemampuan
awal
awal
dengan
tinggi
rendah
dan
berjalan lancar sesuai rencana.
dan
terhadap
prestasi belajar siswa.
Dari hasil penelitian menujukan
bahwa prestasi belajar siswa dengan
kemampuan awal tinggi pada metode
TPR dan prestasi belajar siswa dengan
kemampuan awal tinngi pada metode
DAFTAR PUSTAKA
Dick, W. & Carey, L. 1990. The Systematic
Design of Instruction. Illinois: Scott
Foresman and company.
konvesional adalah sama baik. Begitu
juga dengan prestasi belajar siswa
dengan kemampuan awal rendah pada
Driscoll, Marcy P. 1994. Psychology of
Learning for Instruction. Boston:
Allyn and Bacon
metode TPR dan prestasi belajar siswa
dengan kemampuan awal rendah pada
metode konvesional. Prestasi belajar
siswa dengan kemampuan awal rendah
pada kelompok TPR dan konvesional
adalah sama baiknya.
PENUTUP
Dalam
Memulai
suatu
proses
Er, Suhendan. 2013. Using Total Physical
Response Method in Early Chilhood
Foreign
Language
Teaching
Environments. Procedia – Social and
Behavioral Sciences, 93(2013), 17661768.
Fauziati, Endang. 2002. Teaching of
English as Foreign Language.
Surakarta:
Muhammadiyah
University Press
pebelajaran Sebaiknya guru di SD N Pesu 1
dan
SD
N
Pesu
2
memperhatikan
kemampuan awal perserta didik sebelum
Ghafur, Abdul. 1982. Desain Instruksional.
Surakarta: Tiga Serangkai.
menentukan metode pembelajaran yang
akan diterapkan. Disamping memperhatikan
kemampuan awal perserta didik, guru
Nasution. 2003. Pembaruan Pendidikan
Dalam UU Sisdiknas. Bandung: CV.
Cipta Cekas Grafika.
hendaknya menentukan metode yang sesuai
dengan kondisi lingkungan belajar. Dalam
commit to user
menentukan
metode
pembelajaran,
digilib.uns.ac.id9
perpustakaan.uns.ac.id
Nunan, David. 2003. Practical English
Language Teaching. New York:
McGraw-Hill.
Richards, Jack C and Rodgers, Theodore S.
2001. Approaches and Methods in
Language. Cambridge: Cambridge
University Press.
Richards, Jack. C & Willy A. Renandya.
2002. Methodology in Language
Teaching. Cambridge: Cambridge
University Press.
Soekamto, T. & Winaputra, U, S. 1997.
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
UT
Universit Pres
Sudjana, Nana. 1998. Penilaian Hasil
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suparman,
Atwi.
2001.
Desain
Intruksional. Jakarta: Depdiknas
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Ur, P. 1996. A course in Langauge
Teaching. Practice and Theory.
Cambridge: Cambridge
commit to user