ARTIKEL PENGARUH PENGGUNAAN TOTAL PHYSICAL RESPONSES TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS (SP

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENGARUH PENGGUNAAN T OT AL PHYSICAL RESPONSES
TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS (SPEAKING
SKILL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA
Desta Janu Kuncoro, Sunardi, Budiyono
Teknologi Pendidikan, FKIP, Universitas Sebelas Maret
Email : dhesztajk@yahoo.com

Abstrack
Speaking is verbal language to communicate, express idea and opinion which conceive and
develop base on needs of listeners. Learning speaking in schools practically by various
methods. The purpose of this study to find: (1). The effect of total physical responses on
learning achievement, (2) The effect or Prior Knowledge on learning achievement, (3). The
interaction between Total physical response and prior knowledge on learning achievement.
This study is experimental method with 2x2 factorial designs. Data of learning
achievement obtained by test performance. Assessment instrument used speaking
assessment rubric. Research finding shows that: (1). No influence of total physical
responses on learning achievement, (2). Learning achievement can affected by prior

knowledge, (3). There is no interaction between total physical responses and prior
knowledge on learning achievement. Prior knowledge should be attention in determining
learning method that will use.
Keyword: TPR, learning achievement, speaking, prior knowledge

pengetahuan yang sudah didapatkan oleh

PENDAHULUAN

pembelajar

Dalam pembelajaran bahasa inggris,

sebelum

mempelajari

merupakan

pengetahuan yang baru. Jika pengetahuan


prasyarat untuk mengikuti pembelajaran

baru yang baru didapat sesuai dengan

sehingga

dapat

konsep yang telah dimilikinya maka akan

melaksanakan proses belajar dengan baik.

terjadi proses penguatan dan jika tidak,

Guru perlu mengetahui kemampuan awal

maka akan terjadi adalah siswa dapat

siswa supaya dapat menentukan strategi


memperbaiki konsep memorinya. Hasil

pembelajaran

tujuan

belajar dapat meningkatkan kemampuan

berarti

dapat

dan hasil belajar yang sekarang dapat

yang

tepat.

menjadi dasar kemampuan awal bagi


Kemampuan awal yang sering disebut

pembelajaran berikutnya. Kemampuan awal

kemampuan

awal

siswa

memudahkan

sesui

dengan

instuksional,

hal


menentukan

langkah

sabagi

untuk

ini

pengetahuan

awal

commit adalah
to usersyarat agar proses belajar mengajar
adalah

1


digilib.uns.ac.id2

perpustakaan.uns.ac.id

dapat berlangsung dengan lancar. Masing

TINJAUAN PUSTAKA
Pembelajaran adalah suatu proses

masing dari perserta pembelajaran belum
tentu mimiliki

kemampuan awal yang

mentransfer pengetahuan pada pebelajar
atau

sama.
Pada tahun 1960 Dr James J. Asher,


siswa.

Richards

(1996:79)

mendefinisikan, “Teaching is guided by

seorang profesor psikologi di San Jose State

impulse,

University,

subsequently kept within the realm of tacit

California,

mengembangkan


intuition,

or

ruotine,

metode pembelajaran bahasa. Ini adalah

knowledge”.

teknik pengajaran yang digunakan guru

pembelajaran

untuk mengajar siswa yang sedang dalam

bertahap

proses belajar bahasa kedua atau asing.


mentansferkan pengetahuan dengan cara

Pendekatan inilah yang disebut Total

membimbing siswa atau pebelajar secara

Physical Response atau TPR. Teknik ini

rutin

memperkenalkan

Nasution dalam Suryosubroto (1997:18)

bahasa

melalui

Dengan

adalah

dan

dan

mendefinisikan,

dan

suatu

meminta

pemahaman
tindakan.

siswa

mereka


Asher

menunjukkan
melalui

seperti

dikutip

aktivitas

berkelanjutan

berkelanjutan.

penggunaan perintah (kalimat imperatif)

“Mengajar

aktivitas

kata

and

lain
yang
dalam

Sedangkan

merupakan

mengoganisasi

atau

respon

mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

oleh

menghubungkanya dengan anak, sehingga

Richards (2001: 73) menyatakan bahwa

terjadi belajar mengajar”.

Total Physical Response (TPR) adalah “A

Berdasarkan teori di atas maka

language teaching method built around the

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

coordination of speech and action; it

adalah mengorganisir lingkungan dengan

attempts

cara memberikan petunjuk dan bimbingan

to

teach

language

through

pada

physical (motor) activity”.
Penulis

melakukan

penelitian

siswa

dalam

memberikan

dan

mentransfer pengetahuan.

ekperimen untuk membandingkan Prestasi

Teaching speaking merupakan salah

belajar bahasa inggris dengan menggunakan

satu cara untuk membuat pebelajar dapat

total

metode

menggunakan bahasa dalam komunikasi

konvesional ditinjau dari kemampuan awal

secara oral. Teaching speaking adalah

siswa.

memberikan rasa tanggung jawab terhadap

phycal

respons

dan

semua permasalahan dalam praktek sehari-

commit hari.
to user Nunan

(2003:48)

berpendapat,

digilib.uns.ac.id3

perpustakaan.uns.ac.id

sometimes

teacher in the classroom. Methods are also

considered a simple process Commercials

usually based on a set of beliefs about the

language schools around the world hire

nature

people

teach

Maksudnya metode adalah suatu prosedur

teaching

yang dijalankan oleh guru di dalam kelas.

“teaching

speaking

with

no

conversation”.
speaking

is

training

to

Maksudnya

adalah

proses

pembelajaran

of

Metode

language

biasanya

and

juga

kepercayaan

learning”.

berdasarkan

bahasa di sekolah secara komersil disekitar

serangkaian

tentang

arti

lingkungan hidup manusia.

bahasa dan pembelajarannya. Berdasarkan

Berdasarkan teori-teori di atas maka

teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan

dapat disimpulkan bahwa teaching speaking

bahwa metode merupakan serangkaian

adalah proses pembelajaran bahasa yang

prosedur yang digunakan oleh guru dalam

didasarkan

proses pembelajaran agar berjalan dengan

berdasarkan

pada

komunikasi

kebutuuhan

verbal
disekitar

lancar.
Total Physical Response adalah

lingkungan dan kehidupan.
Pengertian

metode

menuurut

salah satu metode pengajaran bahasa yang

is

dikembangkan oleh James Asher. Dia

theoretically related to an approach and is

adalah seorang profesor yang berasal dari

organizationally determined by a design”.

San Jose State University, California,

Hal ini juga didukung oleh pendapat

Amerika Serikat. Metode ini mencoba

Richards and Renandya (2002:9) yang

untuk mencari pusat perhatian peserta didik

mengatakan bahwa, “A method is a set of

dan mendorongnya untuk mendengarkan

theoretically unified classroom technique

dan

thought to be generalizable across wide

diucapkan oleh guru mereka. Dengan kata

variety of contexts and audiences”. Maka

lain, TPR adalah metode pembelajaran

dapat ditarik kesimpulan bahwa metode

bahasa yang didasarkan pada koordinasi

adalah serangkaian teknik pembelajaran

ucapan dan tindakan, pembelajaran bahasa

yang digunakan untuk memperjelas dan

melalui aktivitas fisik (motorik), Richards

menunjukkan

dan Rodgers (2001: 73). Jadi di kelas TPR,

Fauziati

(2002:5)

adalah

berbagai

“Method

konteks

menanggapi

target

pembelajaran bagi pebelajar atau siswa.

siswa

Selain itu Nunan (2003:5) mendefinisikan

membutuhkan gerakan fisik.

bahwa, “Method is a single set of

merespon

bahasa

perintah

yang

yang

Konsep awal dari metode ini adalah

procedure which should be followed bycommit
the mengenalkan
to user

bahasa

asing

dengan

digilib.uns.ac.id4

perpustakaan.uns.ac.id

memberikan respon dalam bentuk tindakan.

Aktivitas utama dari TPR adalah ketika

Hal ini di pengaruhi oleh cara manusia

guru memberikan instruksi lalu sang siswa

mempelajari bahasa ibu mereka. Sebagai

memberikan responnya terhadap instruksi

contoh, seorang balita tidak akan mengingat

tersebut. Dan jika siswa memberikan respon

semua daftar kata-kata ataupun berusaha

yang tepat, maka sang siswa memahami arti

untuk secepatnya berbicara. Pertama-tama

dari instruksi sang guru.

mereka

hanya

mendengarkan

Kemampuan

anggota

awal

menurut

kemudian

Suparman (2001:120) adalah pengetahuan

mereka melakukan sesuatu untuk merespon

dan ketrampilan yang telah dimiliki siswa

ucapannya.

berikutnya

sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran

mereka akan mulai berbicara ketika mereka

dengan baik. Sedangkan menurut Soekamto

siap.

dan Winaputra (1997:144) menyatakan

keluarganya

Hal

berbicara

Pada

ini

dan

tahapan

berhubungan

dengan

kemampuan awal adalah kemampuan awal

pembagian kinerja otak.
Menurut

Richard

dan

Rodgers

yang telah dimiliki oleh siswa sebelum

(2001: 75) TPR adalah metode yang

melaksanakan

digunakan

dalam

yang

kemampuan awal adalah pondasi awal

diarahkan

ke

ini

sebuah pengetahuan yang dimiliki oleh

dikaranakan

pembelajaran

otak

kanan.

Hal

karena

bahasa

diajarkan

perserta

pembelajaran.

didik

sebagian besar melalui sebuah tindakan.

proses

Dengan kata lain sebuah perintah berperan

terlaksananya

sebagai inti dari pembelajaran dengan

sendiri.

sebelum

pembelajaran
proses

Jadi

melaksanakan

yang

mendukung

pembelajaran

itu

metode ini. Jadi didalam TPR siswa

Pandangan lain tentang Kemampuan

mendengankan lalu merespon perintah dari

awal menurut Gagne yang dikutip oleh

guru, tentu saja perintah guru tersebut di

Sudjana (1991: 158) ”Kemampuan awal

ucapkan dalam bahasa target. Jika mereka

atau

merespon seperti apa yang di perintahkan

seseorang sebelum mendapat kemampuan

ataupun yang di instruksikan oleh guru,

atau pengetahuan baru yang lebih tinggi”.

maka

Sejalan dengan gagne, menurut Ghafur

mereka

mengetahui

ataupun

pengetahuan

dimiliki

(1982:

instruksi tersebut.

karakteristik siswa adalah pengetahuan dan
ketrampilan

”Kemampuan

yang

relevan

awal

oleh

memahami makna dari arti kata dan

Jadi dapat disimpulkan bahwa TPR

57)

yang

dan

termasuk

antara lain latar belakang
adalah hubungan antara kata dan Tindakan.
commit didalamnya
to user

digilib.uns.ac.id5

perpustakaan.uns.ac.id

informasi karakteristik siswa yang telah

Kemampuan awal siswa juga menentukan

dimiliki pada saat akan mengikuti suatu

kesiapan siswa dalam menerima materi

pengajaran”. Dari kedua gagasan diatas

pelajaran yang akan diterima.

dapat

ditarik

benang

Prestasi

merahnya,

belajar

mnurut

Muray

kemampuan awal adalah pengetahuan dan

dalam Beck (2000:290) “To overcome

keterampilan yang sudah dimiliki oleh

obstacle, to exercise power, to strive to do

siswa sebelum siswa tersebut mendapatkan

something difficult as well and as quickly as

pengetahuan baru yang lebih tinggi.

possible.” Dengan kata lain kebutuhan

Menurut Dick dan Carey (1990:85)

untuk prestasi adalah mengatasi hambatan,

adalah

melatih kekuatan, berusaha melakukan

kemampuan – kemampuan yang sudah di

sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat

kuasai sebelum proses pembelajaran pokok

mungkin”.

berpendapat

bahasan

kemapuan

tertentu

awal

dimulai.

Nasution

Driscoll

(2003:17)

berpendapat

(1994:144) mengutip pendaat Ausuble yang

prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan

menyatakan bahwa dengan mengaktifkan

yang dicapai seseorang dalam berfikir,

kemampuan awal yang relevan merupakan

merasa

hal

dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga

yang

sangat

menghasilkan
karena

penting

untuk

belajar yang bermakna,

kemampuan

awal

adalah

landasandalam belajar pengetahuan baru.

aspek

dan

yakni:

berbuat.

kognitif,

Prestasi

belajar

affektif

dan

psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi
kurang memuaskan jika seseorang belum

Dari beberapa pendapat diatas dapat

mampu memenuhi target dalam ketiga

disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa

kriteria tersebut.” Berdasarkan pengertian

adalah landasan pengetahuan yang dimiliki

di atas, maka dapat dijelaskan bahwa

oleh

prestasi

siswa

yang

berupa

ketrampilan

belajar

merupakan

tingkat

sebelum

kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

melaksanakan proses pembelajaran dengan

menerima, menolak dan menilai informasi-

pokok

tinggi.

informasi yang diperoleh dalam proses

merupakan

belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang

kemampuan siswa dalam menguasai materi

sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu

yang sudah dipelajari untuk selanjutnya

dalam mempelajari materi pelajaran yang

mempersiapkan diri dengan penguasaai itu

dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport

maupun

sebuah

bahasan

Kemampuan

untuk

pengetahuan

awal

mempelajari

yang

lebih

siswa

materi

selanjutnya.
commit setiap
to user bidang studi setelah mengalami

digilib.uns.ac.id6

perpustakaan.uns.ac.id

proses belajar mengajar. Prestasi belajar

untuk menentukan jawaban atas masalah

siswa dapat diketahui setelah diadakan

yang diajukan.

evaluasi.

Hasil

memperlihatkan

dari

evaluasi

tentang

dapat

tinggi

atau
HASIL DAN PEMBAHASAN

rendahnya prestasi belajar siswa.

Dengan

Penelitian ini merupakan penelitian
menggunakan

rancangan

faktorial 2 x 2, yang bertujuan

untuk

mengetahui pengaruh dua variable bebas
terhadap variable terikat. Eksperimen ini
berupa pembelajaran dengan menggunakan
model

Total

table

output

analisis variansi dari SPSS diatas maka

METODE PENELITIAN

eksperimen

bantuan

physical

responses

dibandingkan dengan pembelajaran dengan

disimpulkan hasil uji hipotesis penelitian ini
adalah sebagi berikut:
1. Pengaruh

TPR

Terhadap

Prestasi

rangkuman

analisis

Belajar.
Dari

hasil

variansi dua jalan yang ditunjukkan
pada tabel ANAVA di atas diperoleh
signifikansi = 0,359 > 0,05 . Hal ini

model Konvesional. Jadi sample akan

berarti hipotesis statistik ( H 0 ) diterima.

dibagi

yaitu

Dengan demikian dapat disimpulkan

kelompok

bahwa tidak ada perbedaan pengaruh

peneliti

antara penggunaan metode TPR dengan

menggunakan dua kelas, kelas VI SD N

metode Konvesional terhadap Prestasi

pesu 2 sebagai kelas eksperimen, kelas VI

belajar siswa.

menjadi

kelompok
kontrol.

dua

ekperimen
Pada

kelompok
dan

penelitian

ini,

SD N pesu 1 sebagai kelas kontrol. Kedua

Keberhasilan suatu proses kegiatan

kelopok tersebut pada awalnya di uji

belajar mengajar dalam mencapai tujuan

terlebih

awalnya

pengajaran salah satunya dapat dilihat

sebelum nantinya diberikan perlakuan yang

dari prestasi belajar siswa. Banayak

berbeda. Pada akhir eksperimen kedua kelas

faktor

tersebut diukur prestasi belajarnya yaitu

pengajaran.

ketrampilan speaking dengan menggunakan

menggunakan medote yang dianggap

alat ukur yang sama, yaitu lembar observasi

lebih inovatif tidak selamanya akan

ketrampilan speaking. Dari prestasi belajar

menghasilkan prestasi

tersebut digunakan sebagai data penelitian

lebih baik dibandingkan dengan metode

dahulu

kemampuan

lainnya.
dan kemudian diolah serta di analis hasilnya
commit to user

yang mempengaruhi metode

Hal

Ketika

ini

seorang

belajar

disebabkan

guru

yang

oleh

digilib.uns.ac.id7

perpustakaan.uns.ac.id

efektifitas

dan

ketepatan

siswa dengan kemampuan awal rendah

dalam

terhadap prestasi belajar.

pengaplikasian metode tersebut.

Dari hasil di atas dapat disimpulkan

Hasil penelitian ini berbeda dengan
hasil

penelitian

Er

(2013)

bahwa

yang

kemampuan

awal

siswa

Physycal

mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Responses sangat efektif digunakan

Siswa dengan kempuan awal tinggi

untuk kelas rendah dalam mempelajari

cenderung mendapatkan prestasi belajar

bahasa asing. Tidak terbuktinya TPR

yang lebih baik dari pada siswa dengan

lebih baik dari Metode konvesional

kemampuan awal rendah. Hal tersebut

dikarenakan selama masa perlakuan

dikarenakan siswa dengan kemampuan

pada kelas ekperimen sekolah tempat

awal tinggi mempunyai pondasi yang

berlangungnya uji coba sedang dalam

kuat sehingga lebih mudah dalam

perbaikan berkala, sehingga siswa yang

memproses pengetahuan baru yang

diharapkan lebih focus menjadi kurang

siswa dapat. Begitu pula sebaliknya,

fokus. Hal sebaliknya terjadi pada kelas

siswa dengan kemampuan awal rendah

kontrol. Siswa dapat lebih optimal

akan

dalam menerima materi pembelajaran

memproses pengetahuan baru yang dia

dikarenaka tidak terganggu dengan

dapatkan dari proses pembelajaran. Hal

aktifitas

ini

menyatakan

bahwa

Total

perbaikan

pada

gedung

mengalami

disebabkan

awal

diasaat

tidak optimal.

variansi dua jalan dengan dua sel sama
diperoleh signifikansi = 0.000 < 0,05.
Maka hipotesis statistik ( H 0 ) pertama

dapat

memproses

penyerapan pengetahuan baru menjadi

Dari hasil output SPSS uji analisis

H1

hasus

baru secara bersamaan, sehingga proses

Prestasi Belajar.

ditolak dan

rendah

pengetahuan terdahulu dan pengetahuan

2. Pengaruh Kemampuana awal Terhadap

perbedaan

karena

dalam

bersamaan siswa dengan kemampuan

sekolah.

demikian

kesulitan

diterima.

Dengan

disimpulkan

pengaruh

antara

3.

Interaksi Metode dan Kemampuan
Awal Terhadap Prestasi Belajar.
Dari

hasil

rangkuman

analisis

Ada

variansi dua jalan yang ditunjukkan

siswa

pada tabel ANAVA di atas diperoleh

dengan kemampuan awal tinggi dan
signifikansi = 0,758 > 0,05. Hal ini
commit to user
berarti H 0 diterima. Dengan demikian

digilib.uns.ac.id8

perpustakaan.uns.ac.id

dapat disimpulkan, bahwa tidak terdapat

hendaknya dilakukan dengan persiapan

interaksi

yang matang sehingga pembelajaran dapat

antara

metode

metode

TPR

Konvesional

kemampuan
kemampuan

awal
awal

dengan

tinggi
rendah

dan

berjalan lancar sesuai rencana.

dan

terhadap

prestasi belajar siswa.
Dari hasil penelitian menujukan
bahwa prestasi belajar siswa dengan
kemampuan awal tinggi pada metode
TPR dan prestasi belajar siswa dengan
kemampuan awal tinngi pada metode

DAFTAR PUSTAKA
Dick, W. & Carey, L. 1990. The Systematic
Design of Instruction. Illinois: Scott
Foresman and company.

konvesional adalah sama baik. Begitu
juga dengan prestasi belajar siswa
dengan kemampuan awal rendah pada

Driscoll, Marcy P. 1994. Psychology of
Learning for Instruction. Boston:
Allyn and Bacon

metode TPR dan prestasi belajar siswa
dengan kemampuan awal rendah pada
metode konvesional. Prestasi belajar
siswa dengan kemampuan awal rendah
pada kelompok TPR dan konvesional
adalah sama baiknya.

PENUTUP
Dalam

Memulai

suatu

proses

Er, Suhendan. 2013. Using Total Physical
Response Method in Early Chilhood
Foreign
Language
Teaching
Environments. Procedia – Social and
Behavioral Sciences, 93(2013), 17661768.

Fauziati, Endang. 2002. Teaching of
English as Foreign Language.
Surakarta:
Muhammadiyah
University Press

pebelajaran Sebaiknya guru di SD N Pesu 1
dan

SD

N

Pesu

2

memperhatikan

kemampuan awal perserta didik sebelum

Ghafur, Abdul. 1982. Desain Instruksional.
Surakarta: Tiga Serangkai.

menentukan metode pembelajaran yang
akan diterapkan. Disamping memperhatikan
kemampuan awal perserta didik, guru

Nasution. 2003. Pembaruan Pendidikan
Dalam UU Sisdiknas. Bandung: CV.
Cipta Cekas Grafika.

hendaknya menentukan metode yang sesuai
dengan kondisi lingkungan belajar. Dalam
commit to user
menentukan
metode
pembelajaran,

digilib.uns.ac.id9

perpustakaan.uns.ac.id

Nunan, David. 2003. Practical English
Language Teaching. New York:
McGraw-Hill.

Richards, Jack C and Rodgers, Theodore S.
2001. Approaches and Methods in
Language. Cambridge: Cambridge
University Press.

Richards, Jack. C & Willy A. Renandya.
2002. Methodology in Language
Teaching. Cambridge: Cambridge
University Press.

Soekamto, T. & Winaputra, U, S. 1997.
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
UT
Universit Pres

Sudjana, Nana. 1998. Penilaian Hasil
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Suparman,
Atwi.
2001.
Desain
Intruksional. Jakarta: Depdiknas

Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

Ur, P. 1996. A course in Langauge
Teaching. Practice and Theory.
Cambridge: Cambridge

commit to user