DIAGRAM ALIR DESAIN PENGUJIAN TOPOLOGI JARINGAN

3.1.2 Software yang digunakan

Server : - Sistem operasi Windows Seven Ultimate, merupakan sistem operasi Windows terbaru dan sudah mendukung banyak aplikasi. - Xlight FTP Server, aplikasi ini akan bertindak sebagai FTP server. - Iperf, aplikasi ini digunakan untuk membuat paket TCP dan UDP. - VLC server, aplikasi ini digunakan untuk untuk menstream kan video ke client. Client : - Sistem operasi Windows Seven Ultimate, merupakan sistem operasi Windows terbaru dan sudah mendukung banyak aplikasi. - Wireshark, aplikasi ini ditempatkan pada sisi client untuk mengetahui keberhasilan dari kinerja jaringan yang dibuat dan menganalisa trafik pada jaringan. - Mozilla Firefox, merupakan browser yang digunakan client untuk mengakses FTP server. - Iperf, - VLC client, aplikasi ini digunakan untuk menerima video yang distreamkan oleh server. - Fping, tool ini salah satu jenis aplikasi pingflood yang digunakan untuk melakukan perintah ping dalam waktu yang cepat.

3.2 DIAGRAM ALIR DESAIN PENGUJIAN

Pada pengujian unjuk kerja protokol IPv4 dan IPv6 ini dibutuhkan suatu perencanaan yang tepat agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini adalah flowchart atau diagram alir pengujian : Mulai Penentuan desain jaringan Konfigurasi sistem menggunakan IPv4 Kirim paket TCP UDP, transfer file FTP, streaming video kirim paket ICMP pada jaringan IPv4 Pencatatan throughput, jitter, packet loss, transfer time, RTT dari client IPv4 Berhasil? Konfigurasi sistem menggunakan IPv6 Kirim paket TCP UDP, transfer file FTP, streaming video kirim paket ICMP pada jaringan IPv6 Pencatatan throughput, jitter, packet loss, transfer time, RTT dari client IPv6 Analisa data IPv4 dan IPv6 Berhasil? Selesai Ya Tidak Ya Tidak Gambar 3.2 Flowchart Pengujian Protokol IPv4 dan IPv6 Pengujian nantinya akan dilakukan sebanyak sepuluh kali untuk masing- masing konfigurasi. Kemudian dari sepuluh data yang sudah diperoleh akan dicari nilai rata – ratanya.

3.3 TOPOLOGI JARINGAN

Pada pengujian akan digunakan beberapa topologi berdasarkan jumlah hop yang digunakan dengan variasi nilai MTU pada router untuk mendapatkan proses fragmentasi paket. Adapun topologi untuk jaringan IPv4 dan jaringan IPv6 terbagi menjadi empat, yaitu : 1. Topologi 1 R1 1500 1500 Gambar 3.3 Jaringan dengan 1 Client, 1 Router dan 1 Server 2. Topologi 2 R1 1280 R2 1500 1500 Gambar 3.4 Jaringan dengan 1 Client, 2 Router dan 1 Server 3. Topologi 3 R1 1400 R4 R3 R2 1300 1280 1500 1500 Gambar 3.5 Jaringan dengan 1 Client, 4 Router dan 1 Server 4. Topologi 4 R1 1280 R4 R3 R2 1300 1320 1500 1340 R5 1360 R8 R7 R6 1380 1400 1500 Gambar 3.6 Jaringan dengan 1 Client, 8 Router dan 1 Server Penentuan topologi jaringan ditentukan berdasarkan banyaknya router yang akan digunakan. Terdapat 4 variasi jumlah router untuk topologi jaringan yaitu menggunakan 1, 2, 4 dan 8 router yang dibuat sejajar. Penentuan jumlah router dilakukan dengan metode pengujian secara kuadran yaitu dengan pola bilangan basis 2, sebagai contoh 2 = 1, 2 1 =2, 2 2 =4 dst. Alasan penentuan dengan metode ini adalah untuk melihat apakah hasil pengujian berbanding lurus dengan jumlah router yang digunakan dan juga karena prinsip kerja komputer yang menggunakan bilangan basis 2. Dalam konfigurasi ini jenis routing yang digunakan adalah static routing, karena pada penelitian ini hanya akan dilihat pengaruh dari adanya proses fragmentasi di setiap hopnya bukan dari proses routingnya. Untuk koneksi antar router digunakan kabel UTP bertipe cross-over untuk menghubungkan antar fastEthernet antar router. Alasan penggunaan kabel UTP karena penelitian ini dilakukan untuk jaringan Local Area Network LAN. Untuk setiap topologi jaringan digunakan nilai MTU yang berbeda tergantung dari jumlah router yang digunakan. Adapun nilai MTU yang digunakan yaitu antara 1280 – 1500. Penentuan nilai ini berdasarkan nilai standart ukuran minimum yang digunakan protocol IPv6 yaitu 1280 dan 1500 merupakan nilai standart maximum MTU untuk jaringan Ethernet.

3.4 SKENARIO PENGUJIAN