8. Destination Address
Menunjukkan alamat penerima paket.
Pengurangan dan perubahan pilihan IP header ini bertujuan untuk mengurangi beban kerja router. Option Fragment Offset dan header checksum
dihilangkan karena proses fragmentasi paket dan perhitungan checksum tidak perlu dilakukan di router tetapi antara node pengirim dan bpenerima. Sehingga
delay akibat fragmentasi paket dapat dikurangi. Penambahan flow label dan modifikasi Traffic Class bertujuan untuk mengatur aliran data sehingga
diperoleh QoS tertentu. Sedangkan modifikasi TTL adalah untuk mentukan hop limit. Nilai pada kolom hop limit akan dikurangi satu jika paket melewati node
yang berfungsi mem-forward paket. Jika nilai hop limit sudah mencapai batas nilai nol maka paket akan dibuang.
2.2.3 Pengalamatan Pada IPv6
Berdasarkan RFC 4291, protokol IPv6 menyediakan ruang alamat sebesar 128-bit yaitu empat kali lipat ruang alamat yang disediakan IPv4.
Format alamat yang ada juga berbeda dengan format alamat pada IPv4 [13]. Berbeda dengan IPv4, IPv6 yang disediakan sebagai pengenal pada satu atau
lebih interface dibedakan atas empat tipe yaitu: 1.
Unicast Address One-to-One 2.
Multicast Address One-to-Many 3.
Anycast Address 4.
Reserved
2.2.4 Format Alamat IPv6
Berdasarkan RFC 4291, dalam alamat IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam delapan blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam
bilangan heksadesimal berukuran empat digit [13]. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua :. Karenanya
format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon- hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal
format. Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner: 0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011
000000101010101000000000 Untuk menterjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format,
angka-angka biner diatas harus dibagi kedalam delapan buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111
1111111000101000 1001110001011010 Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam
bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua :. Hasil konversinya adalah sebagai
berikut: 21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
2.2.4.1 Penyederhanaan Format Alamat IPv6
Format alamat IPv6 juga dapat disederhanakan lagi dengan menghilangkan angka nol pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit dengan
menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka nol, alamat diatas dapat disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A Konversi pengalamatan IPv6 juga mempunyai penyederhanaan alamat
yang lebih jauh lagi, yakni dengan membuang karakter nol pada sebuah alamat
yang mempunyai banyak angka nol nya. Jika sebuah alamat IPv6 direpresentasikan dengan notasi colon-hexadecimal format dan mengandung
beberapa blok 16-bit dengan angka nol, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua ::. Untuk
menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja dalam satu alamat, karena
memungkinkan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit nol yang direprensentasikan oleh setiap tanda dua titik dua :: yang terdapat
dalam alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini: Tabel 2.2 Penyederhanaan Alamat IPv6 [7]
2.2.4.2 Ipv6 Prefix Netmask
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka prefix yang merujuk kepada
subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefix, tapi tidak digunakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet
mask. Prefix adalah sebuah bagian dari alamat IP, dimana bit-bit memiliki
nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefix dalam IPv6 direpresentasikan dengan cara yang
sama seperti halnya prefix alamat IPv4, yaitu [alamat][angka panjang prefix]. Panjang prefix menentukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefix
subnet, sebagai contoh, prefix sebuah alamat IPv6 direpresentasikan sebagai
Alamat Asli Alamat Asli yang
Disederhanakan Alamat Setelah
Dikompres
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2 FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2
FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2 FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002
FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2
3FFE:2900:D005:F28B::64. 64-bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefix alamat, semetara 64-bit sisanya dianggap sebagai interface ID.
Jika pada IPv4 mengenal pembagian kelas IP menjadi kelas A, B, dan C, maka pada IPv6 juga dilakukan pembagian kelas berdasarkan format prefix
FP, yaitu format bit awal alamat. Sebagai contoh pada alamat 3FFE:10:0:0:0:FE56:0:060, jika diperhatikan empat bit awal pada angka heksa
“3” format prefix-nya untuk empat bit awal adalah 0011 yaitu nilai heksa “3” dalam biner.
2.3
MTU Maximum Transfer Unit
Setiap lapisan protokol data link memiliki format frame-nya sendiri. Salah satu field frame tersebut didefinisikan dalam bentuk atau format ukuran
maksimum untuk field data. Ketika datagram dibungkus encapsulated dalam sebuah frame, total ukuran datagram harus kurang dari ukuran
maksimumnya. Hal ini disebabkan oleh persyaratan perangkat keras dan lunak yang digunakan di dalam jaringan. Pembatasan itu diatur oleh MTU
Maximum Transfer Unit. IP datagram yang membawa paket melebihi MTU akan difragmentasidipecah menjadi beberapa bagian, sehingga dapat
memenuhi MTU.
Gambar 2.5 Paket MTU [14] Tabel di bawah ini menunjukkan ukuran MTU yang berbeda-beda pada setiap
jenis protokol lapisan fisik.
Tabel 2.3 MTU untuk bermacam jenis jaringan [14]
Setiap sebuah datagramyang difragmentasi akan memiliki header sendiri. Semakin banyak fragmentasi yang dilakukan terhadap datagram maka akan
berpengaruh terhadap kinerja jaringan atau perfoma jaringan khususnya throughput. Throughput akan kecil karena banyak paket-paket yang
ditransmisikan yang menyebabkan delay bertambah lama. Namun disisi lain hal ini memiliki keunggulan bila terjadi packet loss maka tidak seluruhnya data
hilang karena masih ada data-data yang lain. Dalam beberapa aplikasi, packet loss yang kecil masih bisa ditolerir, tetapi ada juga aplikasi yang tidak
mentolerir adanya packet loss. Sebuah datagram dapat difragmentasi beberapa kali sebelum mencapai tujuan akhirnya jika melewati banyak jenis jaringan
fisik. Fragmen-fragmen ini dapat saja menempuh perjalanan atau rute yang berbeda-beda, jadi perakitanreassembly terjadi di alamat tujuan akhir.
2.4 PARAMETER PERFORMA JARINGAN
Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan dari asal ke tujuan, yang mengakibatkan masalah-masalah dari sudut pandang
pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameter - parameter perfoma jaringan [14].
1. Throughput
Yaitu kecepatan rate transfer data efektif, yang diukur dengan satuan bps bit per second. Throughput merupakan jumlah total kedatangan