Pemberian skor pada skala perilaku pro-relasi pada korban kekerasan dalam pacaran mengindikasikan bahwa semakin tinggi skor
total pada skala menunjukkan bahwa perilaku pro-relasi yang dimiliki subjek semakin tinggi. Semakin rendah skor total pada skala menunjukkan
bahwa semakin rendah perilaku pro-relasi yang dimiliki subjek.
F. Kredibilitas Alat Ukur
1. Estimasi Validitas Alat Ukur
Validitas alat ukur adalah kualitas esensial yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat mengukur atribut psikologis
yang hendak diukurnya Supratiknya, 2014. Penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi digunakan untuk melihat kesesuaian isi tes
dengan konstruk yang sedang diukurnya. Peneliti menggunakan pendapat ahli
expert judgement
dalam hal ini dosen pembimbing untuk melakukan validitas isi.
Penelitian ini menggunakan validitas isi untuk melihat kesesuaian antara item yang terdapat dalam alat ukur dengan
blue print
dan melihat kesesuaian antara masing-masing item dengan indikator yang hendak
diukur. Setelah melakukan proses
review
item, peneliti melakukan proses uji coba item. Selanjutnya skala asertivitas dan perilaku pro-relasi yang
telah diuji-cobakan akan dilihat daya beda item untuk membedakan item yang baik dan item yang buruk. Sebuah item dikatakan baik apabila dapat
mengukur atribut yang diukur Azwar, 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Seleksi Item
Peneliti melakukan seleksi item dengan tujuan agar memperoleh item yang baik dan berkualitas. Berdasarkan 85 eksemplar skala yang
disebar, didapatkan 60 eksemplar skala yang dapat diolah, 14 eksemplar skala yang gugur dan 11 eksemplar skala yang tidak kembali. Skala yang
gugur merupakan skala yang tidak sesuai dengan karakteristik subjek, yaitu bukan merupakan korban kekerasan dalam pacaran.
Menurut Azwar 2009 terdapat beberapa tahapan dalam melakukan seleksi item. Tahap pertama adalah analisis dan seleksi item
berdasarkan evaluasi kualitatif. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah item yang sudah dibuat sesuai dengan
blue-print
dan indikator perilaku yang hendak diungkapkan. Selain itu, tahap ini juga digunakan untuk
melihat apakah item yang sudah ditulis sesuai dengan kaidah penulisan yang benar, dan apakah item yang ditulis mengandung
social desirability
yang tinggi. Tahap kedua adalah prosedur seleksi item berdasarkan data empiris
data uji-coba item pada kelompok subjek yang memiliki karakteristik setara dengan subjek yang hendak menjadi sasaran ukur. Item yang
mempunyai kualitas yang baik dapat digunakan sebagai item skala penelitian. Setelah data terumpul, data diolah dengan menggunakan
program SPSS versi 16.0. Azwar 2009 menetapkan kriteria pemilihan item yang baik
berdasarkan korelasi item total dengan batasan ≥ 0,30. Semua item
yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memuaskan sedangakan item dengan koefisien korelasi kurang dari 0,30 dianggap
sebagai item dengan daya beda rendah dan digugurkan. Berikut merupakan hasil seleksi item dari dua skala dalam penelitian ini :
a. Skala Asertivitas
Skala ini terdiri dari 80 item soal yang terdiri dari 40 item
favorable
dan 40 item soal
unfavorable
. Dari 80 item total, terdapat sebanyak 54 item yang memiliki
≥ 0,30, sedangkan sebanyak 26 Item memiliki
≤ 0,30 sehingga item tersebut dinyatakan gugur. berikut merupakan tabel sebaran item skala asertivitas :
57 Tabel 5. Sebaran
Item
Skala Asertivitas sebelum diuji coba
Aspek No. Item
Total
Favorable Unfavorable
Keterampilan Memberi
3, 5, 13, 16, 19, 22, 23, 27, 31, 39,
43, 47, 50, 52, 54, 59, 64, 67, 70, 74
7, 9, 10, 12, 17, 20, 25, 35, 38,
40, 42, 45, 49, 51, 56, 61, 65, 68, 72,
75 40
50
Keterampilan Menerima
1, 6, 8, 11, 14, 18, 29, 32, 34, 37, 41,
46, 53, 58, 62, 66, 71, 77, 78, 80
2, 4, 15, 21, 24, 26, 28, 30, 33, 36, 44,
48, 55, 57, 60, 63, 69, 73, 76, 79
40 50
Total
40 40
80 100
Keterangan : tanda menandai item yang gugur Besarnya koefisien korelasi berkisar dari 0,303 sampai 0,619
pada skala ini, proporsionalitas tiap aspek tidak seimbang. Hal ini dapat dipertanggung jawabkan karena masing-masing aspek tidak
memiliki tujuan ukur yang berbeda secara spesifik satu sama lain. Berikut merupakan skala asertivitas setelah diuji coba :
58 Tabel 6. Sebaran
Item
Skala Asertivitas setelah diuji coba
Aspek No. Item
Total
Favorable Unfavorable
Keterampilan Memberi
3, 5, 13, 16, 19, 27, 31, 47, 50,
54, 59, 64, 74 25, 35, 38, 40, 42,
49, 51, 61, 65, 68, 72,
24 44,44
Keterampilan Menerima
1, 8, 14, 18, 29, 37, 41, 46, 53, 58,
62, 77, 78, 80 2, 4, 21, 24, 26, 30,
33, 36, 44, 48, 57, 60, 63, 73, 76, 79
30 55,56
Total
27 27
54 100
b. Skala Perilaku Pro-Relasi Pada Korban Kekerasan dalam Pacaran
Skala ini terdiri dari 60 item soal yang terdiri dari 30 item
favorable
dan 30 item soal
unfavorable
. Dari 60 item total, terdapat sebanyak 40 item yang memiliki
≥ 0,30, sedangkan sebanyak 20 item memiliki
≤ 0,30 sehingga item tersebut dinyatakan gugur. Berikut merupakan tabel sebaran item skala perilaku pro-relasi :
59 Tabel 7. Sebaran
Item
Perilaku Pro-Relasi Pada Korban Kekerasan dalam Pacaran sebelum diuji coba
Keterangan : tanda menandai item yang gugur
Besarnya koefisien korelasi berkisar dari 0,304 sampai 0,637 pada skala ini, proporsionalitas tiap aspek tidak seimbang. Hal ini
dapat dipertanggung jawabkan karena masing-masing aspek tidak memiliki tujuan ukur yang berbeda secara spesifik satu sama lain.
Berikut merupakan skala prilaku pro-relasi setelah diuji coba :
Aspek No. Item
Total
Favorable Unfavorable
Forgiveness
3, 6, 14, 26, 30, 39, 42, 48, 55, 59
4, 9, 11, 17, 19, 21, 23, 25, 33,
52 20
33,33
Conciliation
2, 7, 13, 27, 29, 34, 44, 49, 51, 57
1, 5, 10, 12, 18, 31, 36, 40, 45, 53
20 33,33
Accommodation
8, 15, 20, 22, 32, 38, 41, 47, 50, 56
16, 24, 28, 35, 37, 43, 46, 54,
58, 60 20
33,33
Total 30
30 60
100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60 Tabel 8. Sebaran
Item
Perilaku Pro-Relasi Pada Korban Kekerasan dalam Pacaran setelah diuji coba
3. Estimasi Reliabilitas Alat Ukur