BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini memiliki dua jenis sub penelitian yaitu penelitian non eksperimental deskriptif dan non eksperimental analitik. Penelitian non eksperimental
deskriptif menggambarkan data demografi responden yang meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan skala tingkat pengenalan yang meliputi
pertanyaan pernah atau seringnya responden melihat iklan obat di media cetak dan jenis media cetak apa yang pernah sering dilihat responden. Metode deskriptif dapat
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian baik lembaga
masyarakat atau seseorang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya Nawawi, 2005. Ada hubungan antara tingkat
pengetahuan iklan di media cetak dengan minat beli obat bebas terbatas dan iklan obat di media cetak dengan minat beli obat bebas terbatas menggunakan penelitian
non eksperimental analitik. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional studi potong lintang.
Penelitian cross sectional merupakan penelitian untuk mempelajari hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dengan melakukan pengukuran
pada saat yang sama point time approach. Saat yang sama artinya tiap subyek
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hanya diobservasi satu kali dan pengukuran variabel subyek dilakukan pada saat observasi Pratiknya, 2007. Penelitian non eksperimental adalah penelitian yang
observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri variabel subyek menurut keadaan apa adanya in nature, tanpa ada manipulasi peneliti Pratiknya, 1993.
B. Variabel Penelitian
Variabel bebas : a. iklan obat di media cetak
b. tingkat pengetahuan terhadap iklan obat di media cetak Variabel tergantung : minat beli obat bebas terbatas
Variabel pengganggu : tingkat sosial, jenis iklan yang lain
ĻĻĻ
Jenis iklan variabel pengganggu
Iklan
Minat beli Minat beli
Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tingkat sosial variabel penggangu Gambar 3. Hubungan Antar Variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Definisi Operasional
1. Pengunjung adalah orang yang berkunjung ke apotek dan membeli obat tanpa resep di apotek tersebut.
2. Obat dalam penelitian ini dibatasi hanya untuk obat bebas terbatas dengan tanda dengan tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam pada masing-masing kemasannya.
3. Iklan di media cetak adalah suatu bentuk promosi yang digunakan oleh sponsor untuk membujuk atau menginformasikan suatu produk.
4. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2008. 4. Jenis produk adalah nama dagang produk yang diiklankan.
5. Pengetahuan iklan obat adalah pengetahuan tentang informasi peringatan, perhatian, indikasi, nama merek dagang, khasiat, kontraindikasi, nama dan
alamat industri yang memproduksi obat tersebut, mencantumkan tanda berupa lingkaran berwarna hijau atau biru dengan tepi bulatan hitam untuk obat
bebas dan obat bebas terbatas, peringatan “Baca aturan pakai”, komposisi zat aktif dari obat efek samping obat dan nomor pendaftaran khusus untuk media
cetak. 6. Minat beli obat adalah keinginan untuk membeli obat bebas terbatas karena
pengaruh iklan obat dan pengetahuan tentang iklan obat di media cetak. 7. Klasifikasi kelas terapi adalah penggolongan obat tanpa resep yang diiklankan
di media cetak berdasarkan IONI Informatorium Obat Nasional Indonesia dan indikasi secara umum dengan memperhatikan golongan obat berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
golongan obat bebas dan obat bebas terbatas, jenis obat berdasarkan nama dagang obat, sasaran konsumen obat berdasarkan kelompok dewasa dan
anak-anak, serta produsen yaitu berdasarkan nama produsen obat.
D. Subyek Penelitian
Pengambilan sampel apotek berdasarkan letak apotek yang berada di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di 13 apotek. Pengambilan apotek dilakukan
secara random dari 118 apotek di Kota Yogyakarta tahun 2008. Beberapa peneliti menyatakan bahwa besarnya sampel tidak boleh kurang dari 10 dan ada pula
peneliti lain yang menyatakan bahwa besarnya sampel minimum 5 dari jumlah satuan-satuan elementer dari populasi Singarimbun, 1985. Pengambilan sampel
apotek ini dikarenakan responden pengunjung apotek tidak mempunyai populasi. Seluruh responden yang diteliti berjumlah 96 orang. Namun untuk keseragaman
pengambilan data, responden yang diteliti berjumlah 128 orang. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah pengunjung apotek di Kota
Yogyakarta yang membeli obat tanpa resep dan telah berusia 17 tahun dan 17 tahun keatas serta pernah melihat iklan obat tanpa resep di media cetak. Pengambilan
subyek penelitian ditentukan dengan survei awal terlebih dahulu. Survei ini meliputi banyaknya pengunjung di masing-masing apotek, lamanya penelitian di masing-
masing apotek, dan waktu dalam penelitian. Setelah itu akan dilakukan metode pengambilan subyek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk menguji H : p = nilai tertentu = p vs H
1
: p ‡ p
2 2
2
1 d
p p
Z n
Ru −
=
α
2 2
2
1 d
p p
Z n
Rumus −
=
α
n = besar sampel yang dikehendaki, p = proporsi di populasi. Bila tidak diketahui,
bisa digunakan proporsi hasil penelitian yang sama sebelumnya atau kepustakaan. Bila ini tidak diketahui, bisa digunakan p = 0,5 dengan asumsi bahwa probabilitas
kejadian yang kita pelajari timbul adalah sama dengan probabilitas kejadian yang kita pelajari tidak timbul, yaitu p
Ē = pĒ = 0,5. Selanjutnya, α tingkat kemaknaan yang digunakan untuk menguji hipotesis null serta penting untuk menentukan besar Z pada
tabel kurva normal. Kemudian tentukan d = | p – P | yang dikehendaki. 1 - p = 1 – 0,5 = 0,5
Untuk α = 0,05 diuji dua arah maka Z
0,025
= 1,96 96
04 ,
96 1
, 5
, 5
, 96
, 1
2 2
= =
= n
Rumus Sarwanto dan Kuntara, 2003
adi sampel yang akan diteliti adalah 96 orang. 1
−
J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tempat Penelitian
Penelitan ini dilaksanakan di 13 apotek Kota Yogyakarta. Apotek-apotek tersebut yaitu Apotek Ardi Farma, Apotek Artha Farma, Apotek Christella, Apotek
Dantisa, Apotek Dian Farma, Apotek Kucala, Apotek Kusuma Nata, Apotek Medistra, Apotek Pendowo, Apotek
Poedji Rahajoe, Apotek Rafazthody Mulya, potek Ramadhan, Apotek Sentul.
ner yang diguna
karakteristik demografi dan skala tingkat pengenalan oleh responden. Bagian kedua A
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar kuisioner. Menurut Umar 2003, kuisioner merupakan suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan
daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Kuisioner dibedakan menjadi dua yaitu
kusisioner tertutup dan kuisioner terbuka. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan kebebasan kepada responden untuk
memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka. Kuisioner semi terbuka adalah kuisioner yang pertanyaan atau pernyataannya memberi
kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan-pilihan jawaban yang telah disediakan Hasan, 2002. Kuisio
kan pada penelitian ini adalah kuisioner tertutup dan semi terbuka. Kuisioner terdiri dari 2 bagian. Bagian yang pertama memuat tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan iklan terhadap minat beli obat bebas terbatas dan hubungan iklan obat terhadap minat beli obat bebas terbatas.
Pertanyaan pada bagian pertama adalah mengenai karakteristik responden dan skala tingkat pengenalan yang terdiri dari 6 pertanyaan. Pertanyaan bagian pertama
ini meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, frekuensi melihat iklan obat Woods
®
dan Ultraflu
®
dan media cetak yang dibaca responden dan jenis media cetak yang sering atau pernah dibaca responden. Pertanyaan pada bagian yang
kedua adalah pertanyaan tentang pengetahuan kelengkapan iklan obat dan pertanyaan yang meliputi iklan obat tersebut yang berkaitan dengan penelitian dan minat beli
terhadap obat bebas terbatas. Jumlah pertanyaan dalam kuisioner bagian kedua adalah 35 butir.
G. Tata Cara Penelitian
Tata cara dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap yaitu pembuatan kuisioner, penyebaran kuisioner dan pengolahan hasil.
1. Penelitian pendahuluan Peneliti melakukan penelitian pada 6 koran yang beredar di Yogyakarta
selama 3 bulan, hanya terdapat 5 iklan obat tanpa resep di koran surat kabar. Iklan obat yang terdapat pada koran-koran tersebut adalah Sangobion
®
1 iklan, Woods
®
4 iklan, Ultraflu
®
4 iklan , Decolsin
®
2 iklan dan Panadol
®
anak 1 iklan . Peneliti juga melakukan penelitian pendahuluan. Peneliti juga melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendahuluan tentang iklan obat muncul pada selebaran brosur dan poster iklan obat yang ditujukkan kepada 50 orang responden yang tersebar di Kota Yogyakarta.
Sejumlah 26 responden menjawab Ultraflu
®
, 12 menjawab Woods
®
, 10 menjawab OBH
®
dan 2 responden menjawab Sanaflu
®
. Dari dua hasil penelitian pendahuluan tersebut maka peneliti mengambil dua iklan yaitu Woods
®
dan Ultraflu
®
dengan jumlah frekuensi tayang yang sama. Data tersebut menurut penelitian pendahuluan di
koran. Pada penelitian pendahuluan selebaran dan poster Woods
®
dan Ultraflu
®
juga mendapat peringkat atas. Data ini ditunjukkan dengan frekuensi orang yang sering
melihat iklan tersebut. 2. Pembuatan kuisioner
Tiga tahap dalam pembuatan kuisioner yaitu merancang kuisioner, uji validitas dan uji realibilitas. Kuisioner yang diajukan terdiri pertanyaan tentang iklan
obat tanpa resep di media cetak dan tingkat pengetahuan iklan pengunjung apotek di Kota Yogyakarta dan minat beli pengunjung apotek di Kota Yogyakarta terhadap
obat tanpa resep obat bebas dan obat bebas terbatas. Kuisioner dikelompokkan berdasarkan atas variabel-variabel penelitian yang ingin diketahui. Kuisioner pada
bagian kedua disusun dengan modifikasi skala Likert dari 5 pilihan menjadi 4 pilihan yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Modifikasi skala
Likert dilakukan dengan menghilangkan pilihan jawaban di tengah yaitu ragu-ragu. Hal ini menurut Hadi 1991, dilakukan karena kategori jawaban di tengah
mempunyai arti ganda yang tidak diharapkan dalam suatu instrumen, bisa diartikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belum dapat memutuskan atau memberi jawaban, bisa juga diartikan netral. Jawaban di tengah juga menimbulkan kencenderungan menjawab ke tengah terutama bagi
mereka yang ragu atas arah kecenderungan jawabannya ke arah setuju atau tidak setuju. Pertanyaan yang disusun bersifat favourable dan unfavourable.
Tabel IX. Jenis Pertanyaan dalam Kuisioner
Jenis Pernyataan Variabel Nomor
Pernyataan Favourable Unfavourable
Pengaruh pengetahuan iklan
obat di media cetak 1-11 1,2,5,6,10 3,4,7,8,9,11
Pengaruh iklan obat di media cetak
12-23 17,14,15,20,16,23 12,19,18,22,21,13
Minat beli 24-35
31,25,30,34,32,24 26,28,33,29,35,27
Sistem penilaian dibagi menjadi 2 cara yaitu untuk pernyataan yang favourable
dan unfavourble. Penilaian untuk pernyataan yang favourable adalah sangat setuju = 4, setuju = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1, sedangkan
untuk pernyataan yang unfavourable adalah sangat setuju = 1, setuju = 2, tidak setuju = 3, sangat tidak setuju = 4.
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner dilakukan uji coba terlebih dahulu, supaya pertanyaan yang diajukan pada kuesioner dapat dipahami oleh subyek uji dan
untuk mendapatkan realibilitas dan validitas kuisioner. Uji coba pertama dan kedua dilakukan pada pengunjung 13 apotek yang akan menjadi tempat penelitian peneliti
sebanyak 15 orang karena memiliki karakteristik yang sama dengan responden. Kedua kuisioner tersebut valid dan realibel, tetapi kedua kuisioner ini tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan karena peneliti berganti judul. Kuisioner ketiga diuji kepada 30 pengunjung 13 apotek Kota Yogyakarta dan hasilnya valid dan reliabel.
3. Uji validitas Menurut Sevilla cit, Umar, 2003 validitas memiliki arti sejauh mana data
yang ditampung pada suatu kuisioner akan mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dari setiap butir pernyataan dalam penelitian ini diukur pada tingkat
kepercayaan 95. Hasil uji validitas pada kuisioner ini yaitu 33 pertanyaan valid dan dua pertanyaan tidak valid, tetapi karena pertanyaan tersebut dianggap penting maka
tetap disertakan dalam kuisioner. 4. Uji reliabilitas
Menurut Azwar 1999, reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r yang angkanya berada dalam rentang waktu dari 0 sampai dengan 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya.
Sebaliknya koefisien yang semakin mendekati nilai 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Koefisien reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan analisis
reliabilitas yang menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Data reliabilitas berturut turut variabel tingkat pengetahuan, variabel iklan dan variabel minat beli adalah
0,897; 0,837; 0,941. Data ini menunjukkan bahwa kuisioner reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Penyebaran kuisioner Peneliti secara langsung memberikan kuisioner kepada responden. Peneliti
mendampingi responden selama pengisian dengan tujuan jika responden mengalami kesulitan dapat bertanya langsung. Responden juga diberikan contoh iklan obat
Woods
®
dan Ultraflu
®
agar dapat menilai langsung iklan tersebut dan mengurangi variabel pengacau jenis iklan yang lain selain media cetak.
6. Uji normalitas Distribusi data dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk
mengetahui apakah sebaran data mempunyai sebaran normal atau tidak secara analitik, maka digunakan uji Kolmorgov–Smirnov atau Shapiro–Wilk. Uji
Kolmorgov–Smirnov digunakan untuk sampel yang lebih besar lebih dari 50,
sedangkan Shapiro–Wilk digunakan untuk sampel kurang atau sama dengan 50. Jika sebaran data normal, maka uji parametrik tetapi jika sebaran data tidak normal maka
menggunakan uji non parametrik Dahlan, 2006. Uji normalitas variabel pengetahuan, iklan dan minat beli nilai signifikasi yang didapat ialah 0,000. Menurut
Santoso 2003, distribusi data normal jika memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,1.
7. Pengolahan hasil Hasil yang diperoleh diolah untuk keperluan analisis statistik dengan metode
korelasi spearman dengan melakukan perhitungan jawaban kuisioner yang telah diisi oleh responden, kemudian mengelompokkan masing-masing jawaban tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berdasarkan variabel-variabel penelitian, dan membuat persentase untuk masing- masing jawaban. Setelah itu dilakukan interpretasi dan dilihat kecenderungan
responden dalam menjawab setiap pertanyaan, dengan cara menjumlahkan jawaban responden pada 4 skala Likert SS, S, TS, STS, serta penarikan kesimpulan
Santoso, 2003.
H. Tata Cara Analisis Hasil
Data yang diperoleh diolah secara kuantitatif dengan 2 metode yaitu statistik deskriptif dan analitik. Metode statistik deskriptif menggunakan teknik persentase.
Teknik persentase dilakukan dengan membagi jumlah responden yang memberikan jawaban sejenis dengan jumlah total responden dikalikan 100. Data persentase yang
didapat disajikan dalam bentuk visual diagram. Metode ini digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden dan skala tingkat pengenalan.
Hasil kuisioner di nilai dengan skala Likert, yang terdiri dari 4 penilaian: Sangat setuju dengan nilai 4, setuju dengan nilai 3, tidak setuju dengan nilai 2 dan
sangat tidak setuju dengan nilai 1. Analisis data dilakukan dengan metode statistik. Uji distribusi pada data penelitian tidak normal, maka digunakan metode statistik
korelasi spearman yang ditentukan setelah dilakukan uji normalitas distribusi. Data dikatakan normal jika memiliki nilai signifikasi lebih dari 0,1. Hipotesis null adalah
hipotesis yang tidak diharapkan benar dalam penelitian, sedangkan hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
alternatif Hi adalah yang diharapkan benar dalam penelitian atau sesuai keyataan yang ada Supangat, 2007.
Besar kecilnya korelasi selalu dinyatakan dengan angka. Angka korelasi ini disebut koefisien korelasi. Koefisien korelasi selalu bergerak di antara 0,000 dan ±
1,000. Koefisien korelasi dari 0,000 sampai + 1000 menunjukkan korelasi yang positif, sedang dari 0,000 sampai – 1,000 menunjukkan korelasi yang negatif.
Korelasi positif yang paling sempurna adalah + 1,000 dan korelasi negatif yang tertinggi adalah – 1,000 Hadi, 2004.
Supangat 2007 memberikan pedoman untuk menginterprestasikan koefisien korelasi r yang ditemukan tersebut mempunyai hubungan yang besar atau kecil.
Pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi spearman dapat dilihat pada tabel X.
Tabel X. Interpretasi terhadap Koefisien korelasi
Koefisiensi Korelasi Tingkat Hubungan
0,00 – 0,55 tidak kuat
0,56 – 0,65 cukup kuat
0,66 – 0,75 Kuat
0,76 – 0,99 Sangat kuat
1 hubungan sempurna
Supangat, 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN