Siapakah yang berhak mendapat Border Pass di wilayah yang bapak pimpin? Sejauh manakah partisipasipasi masyarakat tentang kebijakan Border Pass ini? Sebagai kepala daerah wilayah perbatasan apa yang diharapkan dari formulasi Kendala-kendala apakah yang

DIMENSI TAHAP PENETAPAN KEBIJAKAN 1. Setelah disepakati oleh kedua negara tentang kebijakan border pass ini, langkah apa saja untuk membuat kebijakan border pass ini dapat diimplementasikan? a. Bpk. Pedro Laranjeira Direktur teknik untuk Direksi Perbatasan pada Kementerian Luar Negeri RDTL: Setelah disepakati bersama tentang kebijakan border pass ini, pihak Kementerian Hukum merancang draft perjanjian untuk diserahkan kepada pihak Indonesia. Tetapi sebelumnya draft tersebut dikonsultasikan kepada Presiden. Baru setelah disetujui Presiden kita berunding kembali dengan pihak Indonesia. Barulah diadakam MoU antara Pemerintah Timor Leste dan Indonesia. b. Bpk. Fidelis Magalhaes Staf Ahli Presiden Timor Leste yang membawahi bidang kerja sama dan Bilateral: Yang jelas untuk dapat diimplementasikan oleh kedua belah pihak dilaksanakan lah MoU tentang masalah ini oleh kedua negara. MoU tentang border pass ini kemudian ditandatangani oleh kedua pemerintahan pada tanggal 28 juli 2010 di Batugade Distrik Bobonaro. c. Bapak Duarte Nunes Komisi B Parlemen Nasional Timor Leste yang Menangani Urusan Keamanan dan Kerja sama: Untuk dapat diimplementasikan tentangnya harus ada kesepakan antara kedua belah pihak yaitu Timor Leste dan Indonesia. Saat ini kebijakan border pass antara Timor Leste dan Indonesia masih berupa MoU, tetapi ke depan ada rencana dibuat dalam bentuk perjanjian internasional. Kedua negara masih menjajaki kekurangan-kekurangan dengan berlakunya kebijakan border pass ini untuk perbaikan di masa yang akan datang. HASIL WAWANCARA CAMAT BALIBO 1. Siapakah yang berhak mendapat Border Pass di wilayah yang bapak pimpin? Yang berhak mendapatkan kartu border pass adalah masyarakat yang berada di lima desa Balibo Villa, Cova, Leolima, Leohitu, Sanirin, Batugade Sub-Distrik Balibo Distrik Bobonaro jadi masyarakat yang pada dasarnya asli berasal dari Balibo akan tetapi domisilinya di lain tempat dan tidak terdaftar di Sub-Distrik Balibo tidak punya hak untuk mendapatkan border pass. 2. Sejauh manakah partisipasipasi masyarakat tentang kebijakan Border Pass ini? Dengan antusias sejaka ada porject pilot proyek percobaan tentang border pass ini karena bisa menfasilitasi masyarakat sekitar daerah perbatasan untuk saling mengunjungi dalam hal pasar dan ikatan kultural yang kuat sampai sekarang semua warga masyarakat yang ada di daerah saya 90 persen sudah mendapatkan kartu border pass.

3. Sebagai kepala daerah wilayah perbatasan apa yang diharapkan dari formulasi

kebijakan tentang Border Pass ini? Dengan kehadirannya border pass ini sampai sekarang masyarakat mengunakannya dengan senang hati. Harapan kami pemerintah kedua negara bisa menciptakan sarana dan prasaran serta infrastruktur seperti, Market regulated yang diinginkan oleh kedua negara ini agar dapat menfasilitasi serta pelayanan yang prima kepada masyarakat perbatasan karena sampai sekarang masyarakat hanya mengunakan border pas ini sebagai fasilitas untuk kultural saja, belum ada pasar tradisonal yang ada di sekitar perbatasan kedua negara ini karena masih dalam tahap pembangunan.

4. Kendala-kendala apakah yang dirasakan ketika proses dialog tentang batasan

wilayah yang ditetapkan dalam kebijakan border pass ini? Kendala yang dirasakan oleh kami dalam dialog dengan masyarakat dan pejabat struktural negara Indonesia itu adalah belum jelasnya jarak yang ditentukan dalam perlintasan batas ini karena didalam perturan border pass itu sendiri mengatakan bahwa setiap masyarakat yang mengunakan kartu border pass ini hanya 10 km akan tetapi tujuan perlintasan ini kadang melebih dari batas yang ditentukan, dulu pada waktu belum adanya kesepakatan yang jelas tentang batas darat itu yang sering muncul masalah karena batas tersebut masing-masing memperthankan sesuai dengan pembagian kolonial Belanda dan Portugal akan tetapi setelah ada kesepakatan tentang batas darat ini semuanya sudah berjalan dengan lancar. HASIL WAWANCARA MASYARAKAT PENGUNA BORDER PASS 1. Bagaimanakah persepsi atau pandangan Saudarai terhadap adanya kebijakan border pass yang dikeluarkan pemerintah? a. Inacio Alex Gama Fatululic masyarakat pengguna kartu border pass: Kebijakan border pass sangat perlu karena penting bagi masyarakat. Kebijakan border pass ini selain mempermudah masyarakat untuk melintas ke negara Indonesia, tetapi juga penting untuk menjalin hubungan yang baik dengan negara Indonesia. b. Tereza Ribeiro Fatululic masyarakat pengguna kartu border pass: Kebijakan border pass merupakan kebijakan yang sangat pro rakyat. Kebijakan yang menurut saya sangat jarang terjadi di sini. Perlu pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti ini di masa yang akan datang. c. Manuel Sances dos Reis masyarakat pengguna kartu border pass: Kebijakan border pass merupakan kebijakan yang cocok untuk kondisi di daerah perbatasan ini, sehingga pelintasan batas negara dapat dilakukan dengan proses yang sangat sederhana. Penting kiranya untuk pemerintah mempertahankan kebijakan border pass ini.

2. Menurut BapakIbu, apakah prosedur administrasi Border Pass yang ditetapkan ini

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK PERBATASAN INDONSIA – TIMOR LESTE (di perbatasan Atambua)

1 16 2

KEBIJAKAN PEMERINTAH TIMOR LESTE DALAM MENGATASI MASALAH PERBATASAN DI MOTAIN TIMOR LESTE DENGAN INDONESIA

0 8 1

STATUS KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT YANG BERDOMISILI DI KAWASAN PERBATASAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE KHUSUSNYA YANG BERDOMISILI DI WILAYAH KABUPATEN BELU ( Studi Kasus Eks Pengungsi Timor Timur).

0 4 11

SKRIPSI STATUS KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT YANG BERDOMISILI DI KAWASAN PERBATASAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE KHUSUSNYA YANG BERDOMISILI DI WILAYAH KABUPATEN BELU ( Studi Kasus Eks Pengungsi Timor Timur).

0 4 14

PENDAHULUAN STATUS KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT YANG BERDOMISILI DI KAWASAN PERBATASAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE KHUSUSNYA YANG BERDOMISILI DI WILAYAH KABUPATEN BELU ( Studi Kasus Eks Pengungsi Timor Timur).

2 8 15

PENUTUP STATUS KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT YANG BERDOMISILI DI KAWASAN PERBATASAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE KHUSUSNYA YANG BERDOMISILI DI WILAYAH KABUPATEN BELU ( Studi Kasus Eks Pengungsi Timor Timur).

1 6 6

TESIS PENGARUH PERJANJIAN LAUT TIMOR TERHADAP PEMBAGIAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BAGI REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE.

1 13 11

Implementasi Kebijakan Pembangunan Bidang Pertahanan Di Kawasan Perbatasan Indonesia - Timor Leste (Studi Kasus Di Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur) The Implementation Of Defense Development Policy In Indonesia - Timor Leste Territorial Border

1 24 21

DUKUNGAN KAMPANYE MILITER TERHADAP DIPLOMASI INDONESIA DI PERBATASAN DARAT INDONESIA – TIMOR LESTE MILITARY CAMPAIGN SUPPORT TOWARDS INDONESIA’S DIPLOMACY IN INDONESIA - TIMOR LESTE BORDER AREA

0 0 10

PERAN BORDER LIASION COMMITTEE (BLC) DALAM PENGELOLAAN PERBATASAN ANTARA INDONESIA DAN TIMOR LESTE

0 0 16