Indonesia ini. Pertama, pengelolaan bersama berupa kebijakan pembangunan bersama terutama pengaturan kelembagaan dan kewenangan
pengelolaan bersama. Kedua, upaya penegakan hukum bersama di wilayah perbatasan. Ketiga, memperkuat kerjasama keamanan di wilayah
perbatasan.
b. Bpk. Fidelis Magalhaes Staf Ahli Presiden Timor Leste yang membawahi bidang
kerja sama dan Bilateral: Kalau tidak salah ada tiga persoalan yang dihasilkan dalam forum ini, yaitu
kelembagaan dan pengelolaan bersama di wilayah perbatasan, kerjasama di bidang hukum dan kerjasama keamanan.
c. Bapak Duarte Nunes Komisi B Parlemen Nasional Timor Leste yang Menangani
Urusan Keamanan dan Kerjasama: Ada 3 tiga bentuk kerjasama yang akan dibahas lebih lanjut pada saat itu
yaitu menciptakan kebijakan bersama mengenai masalah pengelolaan wilayah perbatasan kedua negara. Kemudian kerjasama di bidang
penegakan hukum secara bersama-sama bagi pelintas batas ilegal. Terakhir kebijakan kerjasama keamanan di wilayah perbatasan.
2. Apa yang menjadi landasan bahwa kedua negara sepakat memilih alternative
kebijakan berupa membangun instrument bersama yang mengatur lintas batas negara berupa kebijakan border pass ini?
a. Bpk. Pedro Laranjeira Direktur teknik untuk Direksi Perbatasan pada Kementerian
Luar Negeri RDTL: Pendekatan kemanusiaan lebih efektif daripada pendekatan hukum dan
militer. Inti pokok permasalahan yang ada sebenarnya adalah kurangnya pemerintah negara memperhatikan masyarakat sekitar wilayah perbatasan
kedua negara. Selama ini pemerintah kedua negara hanya memikirkan aspek keamanan dan kedaulatan negara saja. Sekarang kita bersepakat
untuk mengadakan pendekatan lain, seperti pendekatan kemanusiaan.
b. Bpk. Fidelis Magalhaes Staf Ahli Presiden Timor Leste yang membawahi bidang
kerja sama dan Bilateral: Hal yang paling penting yang dihasilkan dalam forum ini adalah pemenuhan
kewajiban kedua pemerintahan dalam pembinaan kawasan perbatasan, dengan kebijakan khusus, antara lain penguatan dan kerjasama
kelembagaan nasional dan integrasi antarsektor. Oleh karena itu dihasilkanlah kebijakan border pass di mana masyarakat sekitar wilayah
perbatasan dapat melintasi batas negara tanpa diperlukan dokumen keimigrasian.
c. Bapak Duarte Nunes Komisi B Parlemen Nasional Timor Leste yang Menangani
Urusan Keamanan dan Kerja sama: Berdasarkan pengalaman sejarah pendekatan kebijakan militerisme untuk
mengelola wilayah perbatasan terbukti kurang efektif, bahkan cenderung menimbulkan konflik. Oleh karena itu, dilakukan pendekatan lain yaitu
pendekatan berbasis kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kedua negara sepakat untuk melahirkan suatu kebijakan bersama dalam
pengelolaan wilayah perbatasan yang mampu mensejahterakan rakyat wilayah perbatasan melalui kebijakan border pass.
DIMENSI TAHAP PENETAPAN KEBIJAKAN 1.
Setelah disepakati oleh kedua negara tentang kebijakan border pass ini, langkah apa saja untuk membuat kebijakan border pass ini dapat diimplementasikan?
a. Bpk. Pedro Laranjeira Direktur teknik untuk Direksi Perbatasan pada Kementerian
Luar Negeri RDTL: Setelah disepakati bersama tentang kebijakan border pass ini, pihak
Kementerian Hukum merancang draft perjanjian untuk diserahkan kepada pihak Indonesia. Tetapi sebelumnya draft tersebut dikonsultasikan kepada
Presiden. Baru setelah disetujui Presiden kita berunding kembali dengan pihak Indonesia. Barulah diadakam MoU antara Pemerintah Timor Leste dan
Indonesia.
b. Bpk. Fidelis Magalhaes Staf Ahli Presiden Timor Leste yang membawahi bidang
kerja sama dan Bilateral: Yang jelas untuk dapat diimplementasikan oleh kedua belah pihak
dilaksanakan lah MoU tentang masalah ini oleh kedua negara. MoU tentang border pass ini kemudian ditandatangani oleh kedua pemerintahan pada
tanggal 28 juli 2010 di Batugade Distrik Bobonaro.
c. Bapak Duarte Nunes Komisi B Parlemen Nasional Timor Leste yang Menangani
Urusan Keamanan dan Kerja sama: Untuk dapat diimplementasikan tentangnya harus ada kesepakan antara
kedua belah pihak yaitu Timor Leste dan Indonesia. Saat ini kebijakan border pass antara Timor Leste dan Indonesia masih berupa MoU, tetapi ke depan
ada rencana dibuat dalam bentuk perjanjian internasional. Kedua negara masih menjajaki kekurangan-kekurangan dengan berlakunya kebijakan
border pass ini untuk perbaikan di masa yang akan datang.
HASIL WAWANCARA CAMAT BALIBO
1. Siapakah yang berhak mendapat Border Pass di wilayah yang bapak pimpin?