Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Universitas Kristen Maranatha

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Kegunaan akademis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang keefektivan VCO terhadap penurunan kadar gula darah. Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai pendahuluan bagi pengembangan pengobatan alternatif Diabetes Mellitus.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Diabetes Mellitus adalah kelainan metabolik kronis yang mempunyai dampak terhadap kesehatan, kualitas hidup, dan harapan hidup pasien. Olahraga, diet, dan pengontrolan berat badan merupakan tindak lanjut terhadap penyakit ini untuk menjaga keseimbangan glukosa darah. Diabetes Mellitus di Indonesia dikenal dengan nama kencing manis. Kencing manis adalah glikosuria glukosa dalam urin yang diakibatkan karena menumpuknya glukosa dalam darah sehingga dikeluarkan bersama urin. Dalam kondisi ini, produksi insulin atau enzim menurun sehingga metabolisme terganggu. Hal ini menyebabkan glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel-sel sehingga konsentrasi glukosa darah meningkat. Timbunan glukosa tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi dan akhirnya dibuang bersama urin. Insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi energi untuk sel dengan cara mentransfer glukosa darah ke sel-sel yang membutuhkan. Glukosa dalam darah tidak dapat langsung digunakan sebagai energi, harus ditransfer terlebih dahulu ke dalam sel-sel melalui proses oksidasi dalam sel. Selain itu, insulin juga mengubah glukosa menjadi energi cadangan glikogen dan lemak. Jika glukosa darah berlimpah, akan diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati dan otot. Sementara lemak disimpan dalam jaringan adipose untuk menormalkan kadar glukosa darah. Universitas Kristen Maranatha Lemak sendiri terdiri dari individu-individu molekul lemak yang disebut asam lemak. Peneliti mengelompokkan asam lemak dalam tiga kategori yaitu asam lemak jenuh saturated, asam lemak tak jenuh tunggal monounsaturated dan asam lemak tak jenuh jamak polyunsaturated. VCO dapat digolongkan asam lemak jenuh saturated. Masing-masing asam lemak digolongkan lagi menjadi tiga golongan berdasarkan panjang rantai karbon atomnya, yaitu asam lemak rantai pendek Short Chain Fatty Acid=SCFA, asam lemak rantai sedang Medium Chain Fatty Acid =MCFA dan asam lemak rantai panjang Long Chain Fatty Acid=LCFA. Proses metabolisme asam lemak rantai panjang LCFA, memerlukan waktu lama di dalam tubuh. Ini karena LCFA harus diproses dulu di pencernaan, lalu diserap oleh dinding usus, dan kemudian tersimpan dalam sel-sel lemak dalam tubuh, sebelum akhirnya sampai ke hati dan terkonversi menjadi energi. Sebagian besar minyak yang dikenal adalah tergolong LCFA. Berbeda dengan LCFA, asam lemak rantai sedang MCFA langsung dapat diabsorbsi oleh hati dan terpakai habis sebagai energi. www.javatraditions.com Kandungan asam lemak Virgin Coconut Oil adalah Lauric Acid, Miristic Acid, Caprilic Acid, Capric Acid, Palmitic Acid, Stearic Acid. Lauric Acid yang merupakan bagian terbesar asam lemak yang dikandung VCO tergolong asam lemak berantai sedang MCFA. Kandungan MCFA dalam VCO ini mampu merangsang produksi insulin, yaitu hormon pengangkut zat gula ke dalam sel-sel tubuh yang pada akhirnya mampu menurunkan kadar glukosa darah. Selain itu, VCO juga dapat menembus dinding usus tanpa bantuan enzim sehingga sel mampu menghasilkan energi lebih cepat.

1.5.2. Hipotesis