Pengaruh Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Jantan Galur Swiss-Webster.
iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
PENGARUH VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WISTAR Ronny Rahadi, 2008 ; Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt.
Pembimbing II : Jo Suherman, dr., MS., AIF.
Diabetes adalah suatu penyakit metabolik kronis yang memiliki dampak serius terhadap kesehatan, kualitas dan harapan hidup pasien. Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan salah satu tanaman obat yang dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah yang tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi VCO dalam menurunkan kadar gula darah pada mencit yang telah dibebani glukosa.
Penelitian ini merupakan uji praklinis pada mencit galur Swiss-wistar dengan metode TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral). Sebelum dosis uji diberikan, dilakukan pengukuran kadar glukosa darah awal dengan glukometer GlukoDr. Pengukuran kadar glukosa darah diulangi pada waktu-waktu tertentu. Sebagai kontrol adalah larutan CMC 1% dan glibenklamid. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dan uji beda Tukey HSD dengan = 0.05.
Hasil percobaan diperoleh persentase rata-rata penurunan kadar glukosa darah setelah 60 menit pemberian glukosa pada pemberian larutan CMC 1%, glibenklamid dan VCO dosis I,II,III berturut-turut sebesar 12,42 %; 5,87 % dan 2,01 %; 11,88 %; 9,79 %. Setelah 120 menit 48,24 %; 48,34 % dan 24,52 %; 41,94 %; 30,22 %. Penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan VCO 0.6 ml dibandingkan dengan glibenklamid menunjukkan hasil yang signifikan (p = 0.05). Begitupun dengan kontrol positif dibandingkan dengan kontrol negatif menunjukkan hasil yang signifikan (p < 0.05).
Kesimpulan yang diperoleh adalah Virgin Coconut Oil dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit yang telah dibebani glukosa dan dosis yang paling efektif adalah VCO 0,6 ml.
(2)
v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
THE EFFECT OF VIRGIN COCONUT OIL (VCO) LEAVES TO MALE MICE’S BLOOD GLUCOSE CONCENTRATION STRAIN SWISS-WISTAR
Ronny Rahadi, 2008 ; Tutor I : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt. Tutor II : Jo Suherman, dr., MS., AIF.
Diabetic is a chronic metabolic disease that has a significant impact on health, quality and life expectancy of patients. Virgin Coconut Oil (VCO) is one of herbal medicine believed can reduce elevated blood sugar.
The objective of this study is to know the potency of VCO in reducing blood glucose on mice that have been increased its blood glucose.
This experiment used mices Swiss-Wistar strain with OGTT method (Oral Glucose Tolerance Test). Before VCO was given, blood glucose concentration was measured by glucometer GlukoDr. Then blood glucose concentration measured at certain times. The controls used CMC 1 % solution and glibenclamide. The data were analyzed with oneway ANAVA and Tukey HSD differences test with = 0.05.
The mean decreasing of blood glucose concentration after 60 minutes giving glucose on controls CMC 1 %, glibenclamide, and VCO dose I,II,III were 12,42 %; 5,87 %; 2,01 %; 11,88 %; 9,79 % respectively. After 120 minutes were 48,24 %; 48,34 %; 24,52 %; 41,94 %; 30,22 %. Decreasing blood glucose concentration on the group VCO 0.6 ml compare with positive control showing the significant result (p = 0.05) and positive control compare with negative control showing the significant result too (p < 0.05).
The conclusion is VCO can reduce blood glucose on mice that have been increased its blood glucose and the most effective dose is 0.6 ml.
(3)
vi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
JUDUL ... .i
LEMBAR PERSETUJUAN ...ii
SURAT PERNYATAAN ... ...iii
ABSTRAK ... …...iv
ABSTRACT... ...v
KATA PENGANTAR ... ...vi
DAFTAR ISI... ...viii
DAFTAR TABEL... ...xi
DAFTAR GAMBAR ... ...xii
DAFTAR GRAFIK... ...xiii
DAFTAR DIAGRAM... ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN... ...xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... ...1
1.2.Identifikasi Masalah ... ...2
1.3.Maksud dan Tujuan... ...2
1.4.Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... ...3
1.5.Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... ...3
1.5.1. Kerangka Pemikiran... ...3
1.5.2. Hipotesis... ...4
1.6. Metodologi Penelitian... ...5
1.7. Lokasi dan Waktu ... ...5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karbohidrat ... ...6
2.1.1. Pencernaan Karbohidrat di Dalam Mulut dan Lambung ... ...7
2.1.2. Pencernaan Karbohidrat di Dalam Usus Halus... ...7
(4)
vii Universitas Kristen Maranatha
2.3. Fosforilasi Glukosa ... ...9
2.4. Penyimpanan Glikogen di Dalam Hati dan Otot ... ...10
2.5. Glikogenesis... ...10
2.6. Pemindahan Glikogen yang Disimpan-Glikogenolisis ... ...10
2.7. Pelepasan Energi dari Molekul Glukosa Melalui Jalur Glikolisis ... ...11
2.8. Anatomi dan Fisiologi Pankreas ... ...11
2.9. Insulin... ...13
2.9.1. Sifat-sifat Kimia Insulin... ...13
2.9.2. Sensitivitas dan Resistensi Insulin ... ...13
2.9.3. Efek Metabolik Insulin... ...14
2.10. Glukosa Darah... ...15
2.11. Diabetes Mellitus ... ...16
2.11.1. Definisi dan Klasifikasi DM ... ...16
2.11.2. Diagnosis DM ... ...18
2.12. Kelapa (Cocos nucifera) ... ...19
2.12.1. Nama Daerah... ...19
2.12.2. Kelapa, Tanaman Industri ... ...19
2.12.3. Manfaat Kelapa ... ...20
2.13. Virgin Coconut Oil (VCO)... ...20
2.13.1. Kandungan VCO... ...21
2.13.2. Manfaat VCO ... ...22
2.13.3. VCO dan Glukosa Darah ... ...22
2.13.4. Prinsip Pembuatan VCO ... ...23
2.13.5. Cara Pembuatan VCO ... ...24
2.13.6. Pengemasan dan Penyimpanan VCO... ...24
2.14. Glibenclamide ... ...26
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian... ...27
(5)
viii Universitas Kristen Maranatha
3.2.1. Desain Penelitian... ...28
3.2.2. Variabel Penelitian ... ...28
3.2.3. Metode Penarikan Sampel... ...29
3.3. Prosedur Kerja... ...29
3.3.1. Perolehan Bahan ... ...29
3.3.2. Persiapan Penelitian ... ...30
3.3.2.1. Persiapan Hewan Percobaan ... ...30
3.3.3. Pengujian Efek Toleransi Glukosa... ...30
3.4. Metode Analisis ... ...31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... ...32
4.1.1. Pengaruh Perlakuan Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Mencit Jantan Galur Swiss-Wistar ... ...40
4.2. Pembahasan... ...42
4.3. Uji Hipotesis ... ...43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... ...45
5.2. Saran... ...45
DAFTAR PUSTAKA ... ...46
LAMPIRAN... ...48
RIWAYAT HIDUP... ...64
(6)
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kandungan Nutrisi dan Asam Lemak VCO per 100 gram ...21
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Kelompok Kontrol Negatif (Larutan CMC 1 %) ...32
Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Kelompok Kontrol Positif (Glibenklamid) ...33
Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Kelompok Dosis I (VCO 0,1 ml) ...34
Tabel 4.4. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Kelompok Dosis II (VCO 0,3 ml) ...35
Tabel 4.5. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Kelompok Dosis III (VCO 0,6 ml) ...36
Tabel 4.6. Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah dari T1 ke T2 (T1-T2)...38
Tabel 4.7. Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah dari T1 ke T3 (T1-T3)...39
Tabel 4.8. Rerata Kadar Glukosa Darah Mencit Sesudah Pengamatan 2 Jam...40
Tabel 4.9. Uji Beda Kadar Glukosa Rerata Tukey HSD Antar Kelompok Perlakuan...40
Tabel 4.10. Hasil ANAVA Perbedaan Kadar Glukosa Selama Pengamatan 2 Jam ...41
(7)
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
(8)
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Rerata Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit ...37 Grafik 4.2. Kadar Glukosa Rerata Selama 2 Jam ...41
(9)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1. Proses Pencernaan Karbohidrat...8
Diagram 2.2. Proses Pembuatan VCO ...23
Diagram 4.1. Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah dari T1 ke T2 (T1-T2)...38
(10)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan Dosis...48 Lampiran 2 Hasil Pengamatan Mencit Selama 2 Jam...49 Lampiran 3 Hasil ANAVA Satu Arah Kadar Glukosa Darah Selama 2 Jam ...50 Lampiran 4 Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah Dengan Interval 30 dan 60 Menit.52 Lampiran 5 Hasil T-Test Perbedaan Kadar Glukosa Menit 30 ke 60 dan 30 ke 120..58 Lampiran 6 Dokumentasi...63
(11)
Universitas Kristen Maranatha
48
Lampiran 1
Perhitungan Dosis
I. Dosis CMC
Larutan CMC 1% = 1 gram CMC/100cc
Dosis yang digunakan dalam percobaan adalah larutan CMC 1% 0,5 cc/ekor
II. Dosis Glibenklamid
Dosis glibenklamid untuk manusia = 10 mg Konversi dosis untuk mencit = 0,0026
Dosis glibenklamid untuk mencit = 10 mg x 0,0026 = 0,026 mg/0,5 cc
III. Dosis Glukosa
Dosis glukosa untuk manusia = 75 gram
Dosis glukosa untuk mencit = 75 gram x 0,0026 = 0,195 gram/0,5 cc
IV. Dosis VCO
Dosis VCO untuk manusia (pendeita diabetes mellitus) = 3 x 30 ml/hari = 90 ml/hari Dosis VCO untuk mencit = 90 cc x 0,0026 = 0,234 cc (I)
II = 2 x 0,234 cc = 0,468 cc III = 3 x 0,234 cc = 0,702 cc Dosis yang digunakan untuk percobaan adalah: Dosis 1 = 0,1 cc
Dosis 2 = 0,3 cc Dosis 3 = 0,6 cc
(12)
Universitas Kristen Maranatha
49
Lampiran 2
Hasil Pengamatan Mencit Selama 2 Jam
0 menit 30 menit 60 menit 120 menit
M1 65 280 232 134
M2 61 258 164 104
M3 70 398 374 182
M4 79 289 248 175
kontrol negatif (CMC 1%)
M5 64 171 191 110
Rata-rata 67.8 279.2 241.8 141
M1 50 241 182 91
M2 64 161 172 77
M3 75 199 156 68
M4 61 126 132 55
kontrol positif (Glikenklamid)
M5 70 117 123 111
Rata-rata 64 168.8 153 80.4
M1 61 139 202 145
M2 63 131 127 125
M3 87 142 146 132
M4 75 237 226 116
Dosis 1 (VCO 0,1 ml)
M5 72 291 144 104
Rata-rata 71.6 188 169 124.4
M1 70 145 136 78
M2 65 202 252 130
M3 66 218 157 94
M4 60 230 148 134
Dosis 2 (VCO 0,3 ml)
M5 82 154 132 109
Rata-rata 68.6 189.8 165 109
M1 74 129 125 97
M2 86 179 142 116
M3 76 145 121 121
M4 60 292 273 99
Dosis 3 (VCO 0,6 ml)
M5 61 95 93 87
(13)
Universitas Kristen Maranatha
50
Lampiran 3
Hasil ANAVA Satu Arah Kadar Glukosa Darah selama 2 jam
Oneway
Descriptives Rata-Rata
5 182.4500 48.18629 21.54956 122.6188 242.2812 134.00 256.00 5 116.5500 18.19203 8.13572 93.9616 139.1384 93.50 141.00 5 138.2500 20.60264 9.21378 112.6684 163.8316 111.50 163.50 5 133.1000 21.26147 9.50842 106.7004 159.4996 107.25 162.25 5 123.5500 36.32036 16.24296 78.4523 168.6477 84.00 181.00 25 138.7800 36.92499 7.38500 123.5381 154.0219 84.00 256.00 Kontrol Negatif
Kontrol Positif VCO 0,1 ml VCO 0,3 ml VCO 0,6 ml Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances Rata-Rata
1.353 4 20 .285
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
ANOVA
Rata-Rata
13328.690 4 3332.173 3.436 .027
19394.225 20 969.711
32722.915 24
Between Groups Within Groups Total
Sum of
(14)
Universitas Kristen Maranatha
51
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Rata-Rata Tukey HSD
65.90000* 19.69478 .024 6.9658 124.8342 44.20000 19.69478 .204 -14.7342 103.1342 49.35000 19.69478 .129 -9.5842 108.2842 58.90000 19.69478 .050 -.0342 117.8342 -65.90000* 19.69478 .024 -124.8342 -6.9658 -21.70000 19.69478 .804 -80.6342 37.2342 -16.55000 19.69478 .915 -75.4842 42.3842 -7.00000 19.69478 .996 -65.9342 51.9342 -44.20000 19.69478 .204 -103.1342 14.7342 21.70000 19.69478 .804 -37.2342 80.6342 5.15000 19.69478 .999 -53.7842 64.0842 14.70000 19.69478 .943 -44.2342 73.6342 -49.35000 19.69478 .129 -108.2842 9.5842 16.55000 19.69478 .915 -42.3842 75.4842 -5.15000 19.69478 .999 -64.0842 53.7842 9.55000 19.69478 .988 -49.3842 68.4842 -58.90000 19.69478 .050 -117.8342 .0342 7.00000 19.69478 .996 -51.9342 65.9342 -14.70000 19.69478 .943 -73.6342 44.2342 -9.55000 19.69478 .988 -68.4842 49.3842 (J) Perlakuan
Kontrol Positif VCO 0,1 ml VCO 0,3 ml VCO 0,6 ml Kontrol Negatif VCO 0,1 ml VCO 0,3 ml VCO 0,6 ml Kontrol Negatif Kontrol Positif VCO 0,3 ml VCO 0,6 ml Kontrol Negatif Kontrol Positif VCO 0,1 ml VCO 0,6 ml Kontrol Negatif Kontrol Positif VCO 0,1 ml VCO 0,3 ml (I) Perlakuan
Kontrol Negatif
Kontrol Positif
VCO 0,1 ml
VCO 0,3 ml
VCO 0,6 ml
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Rata-Rata
Tukey HSDa
5 116.5500
5 123.5500 123.5500 5 133.1000 133.1000 5 138.2500 138.2500
5 182.4500
.804 .050 Perlakuan
Kontrol Positif VCO 0,6 ml VCO 0,3 ml VCO 0,1 ml Kontrol Negatif Sig.
N 1 2
Subset for alpha = .05
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000. a.
(15)
Universitas Kristen Maranatha
52
Lampiran 4
Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah dengan Interval 30 dan 60 menit Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah Mencit pada Menit ke - 0
Oneway
Descriptives
T0
5 67.8000 7.04982 3.15278 59.0465 76.5535 61.00 79.00 5 64.0000 9.51315 4.25441 52.1879 75.8121 50.00 75.00 5 71.6000 10.43072 4.66476 58.6485 84.5515 61.00 87.00 5 68.6000 8.29458 3.70945 58.3009 78.8991 60.00 82.00 5 71.4000 10.94532 4.89490 57.8096 84.9904 60.00 86.00 25 68.6800 8.99870 1.79974 64.9655 72.3945 50.00 87.00 Kontrol Negatif
Kontrol Positif VCO 0,1 ml VCO 0,3 ml VCO 0,6 ml Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
T0
.346 4 20 .844
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
ANOVA
T0
193.040 4 48.260 .551 .700
1750.400 20 87.520
1943.440 24
Between Groups Within Groups Total
Sum of
(16)
Universitas Kristen Maranatha
53
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets T0
Tukey HSDa
5 64.0000 5 67.8000 5 68.6000 5 71.4000 5 71.6000 .703 Perlakuan Kontrol Positif Kontrol Negatif VCO 0,3 ml VCO 0,6 ml VCO 0,1 ml Sig.
N 1
Subset for alpha
= .05
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
a.
Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah Mencit pada Menit ke - 30
Oneway
Descriptives T1
5 279.2000 81.18929 36.30895 178.3902 380.0098 171.00 398.00 5 168.8000 51.72234 23.13093 104.5782 233.0218 117.00 241.00 5 188.0000 72.06941 32.23042 98.5140 277.4860 131.00 291.00 5 189.8000 38.23872 17.10088 142.3204 237.2796 145.00 230.00 5 168.0000 75.62407 33.82011 74.1003 261.8997 95.00 292.00 25 198.7600 73.34864 14.66973 168.4832 229.0368 95.00 398.00 Kontrol Negatif
Kontrol Positif VCO 0,1 ml VCO 0,3 ml VCO 0,6 ml Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
T1
.482 4 20 .748
Levene
(17)
Universitas Kristen Maranatha
54
ANOVA T1
42552.160 4 10638.040 2.458 .079 86568.400 20 4328.420
129120.6 24 Between Groups
Within Groups Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
T1Tukey HSDa
5 168.0000 5 168.8000 5 188.0000 5 189.8000 5 279.2000 .094 Perlakuan
VCO 0,6 ml Kontrol Positif VCO 0,1 ml VCO 0,3 ml Kontrol Negatif Sig.
N 1
Subset for alpha
= .05
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
(18)
Universitas Kristen Maranatha
55
Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah Mencit pada Menit ke - 60
Oneway
Descriptives
T2
5 241.8000 81.00123 36.22485 141.2237 342.3763 164.00 374.00 5 153.0000 25.25866 11.29602 121.6372 184.3628 123.00 182.00 5 169.0000 42.59108 19.04731 116.1162 221.8838 127.00 226.00 5 165.0000 49.62862 22.19459 103.3779 226.6221 132.00 252.00 5 150.8000 70.54219 31.54742 63.2103 238.3897 93.00 273.00 25 175.9200 62.62582 12.52516 150.0693 201.7707 93.00 374.00 Kontrol Negatif
Kontrol Positif VCO 0,1 ml VCO 0,3 ml VCO 0,6 ml Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
T2
.771 4 20 .557
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
ANOVA T2
28318.240 4 7079.560 2.152 .112 65809.600 20 3290.480
94127.840 24 Between Groups
Within Groups Total
Sum of
(19)
Universitas Kristen Maranatha
56
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
T2Tukey HSDa
5 150.8000 5 153.0000 5 165.0000 5 169.0000 5 241.8000 .128 Perlakuan
VCO 0,6 ml Kontrol Positif VCO 0,3 ml VCO 0,1 ml Kontrol Negatif Sig. N 1 Subset for alpha = .05
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
a.
Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah Mencit pada Menit ke - 120
Oneway
Descriptives T3
5 141.0000 36.11094 16.14930 96.1623 185.8377 104.00 182.00 5 80.4000 21.55922 9.64158 53.6307 107.1693 55.00 111.00 5 124.4000 15.56599 6.96132 105.0723 143.7277 104.00 145.00 5 109.0000 23.72762 10.61131 79.5383 138.4617 78.00 134.00 5 104.0000 14.10674 6.30872 86.4842 121.5158 87.00 121.00 25 111.7600 29.87652 5.97530 99.4276 124.0924 55.00 182.00 Kontrol Negatif
Kontrol Positif VCO 0,1 ml VCO 0,3 ml VCO 0,6 ml Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
T3
2.592 4 20 .068
Levene
(20)
Universitas Kristen Maranatha
57
ANOVA
T3
10330.160 4 2582.540 4.656 .008
11092.400 20 554.620
21422.560 24
Between Groups Within Groups Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
T3Tukey HSDa
5 80.4000
5 104.0000 104.0000 5 109.0000 109.0000 5 124.4000 124.4000
5 141.0000
.054 .134
Perlakuan Kontrol Positif VCO 0,6 ml VCO 0,3 ml VCO 0,1 ml Kontrol Negatif Sig.
N 1 2
Subset for alpha = .05
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
(21)
Universitas Kristen Maranatha
58
Lampiran 5
Hasil T-Test Perbedaan Kadar Glukosa Menit 30 ke 60 dan 30 ke 120 Kontrol (+)
T-Test
Paired Samples Statistics
279.2000 5 81.18929 36.30895 241.8000 5 81.00123 36.22485 279.2000 5 81.18929 36.30895 141.0000 5 36.11094 16.14930 menit ke 30
menit ke 60 Pair
1
menit ke 30 menit ke 120 Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Paired Samples Correlations
5 .871 .055
5 .796 .107
menit ke 30 & menit ke 60 Pair 1
menit ke 30 & menit ke 120
Pair 2
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
37.40000 41.24076 18.44343 -13.80716 88.60716 2.028 4 .112
138.20000 56.80845 25.40551 67.66299 208.73701 5.440 4 .006
menit ke 30 - menit ke 60 Pair 1
menit ke 30 - menit ke 120
Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference Paired Differences
(22)
Universitas Kristen Maranatha
59
Kontrol (-)
T-Test
Paired Samples Statistics
168.8000 5 51.72234 23.13093 153.0000 5 25.25866 11.29602 168.8000 5 51.72234 23.13093 80.4000 5 21.55922 9.64158 menit ke 30
menit ke 60 Pair
1
menit ke 30 menit ke 120 Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Paired Samples Correlations
5 .859 .062
5 -.018 .977
menit ke 30 & menit ke 60 Pair 1
menit ke 30 & menit ke 120
Pair 2
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
15.80000 32.69098 14.61985 -24.79121 56.39121 1.081 4 .341
88.40000 56.39415 25.22023 18.37742 158.42258 3.505 4 .025
menit ke 30 - menit ke 60 Pair 1
menit ke 30 - menit ke 120
Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference Paired Differences
(23)
Universitas Kristen Maranatha
60
Dosis 1
T-Test
Paired Samples Statistics
188.0000 5 72.06941 32.23042 169.0000 5 42.59108 19.04731 188.0000 5 72.06941 32.23042 124.4000 5 15.56599 6.96132 menit ke 30
menit ke 60 Pair
1
menit ke 30 menit ke 120 Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Paired Samples Correlations
5 .167 .788
5 -.870 .055
menit ke 30 & menit ke 60 Pair 1
menit ke 30 & menit ke 120
Pair 2
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
19.00000 77.34016 34.58757 -77.03049 115.03049 .549 4 .612
63.60000 85.96104 38.44294 -43.13473 170.33473 1.654 4 .173
menit ke 30 - menit ke 60 Pair 1
menit ke 30 - menit ke 120
Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference Paired Differences
(24)
Universitas Kristen Maranatha
61
Dosis 2
T-Test
Paired Samples Statistics
189.8000 5 38.23872 17.10088 165.0000 5 49.62862 22.19459 189.8000 5 38.23872 17.10088 109.0000 5 23.72762 10.61131 menit ke 30
menit ke 60 Pair
1
menit ke 30 menit ke 120 Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Paired Samples Correlations
5 .347 .567
5 .614 .271
menit ke 30 & menit ke 60 Pair 1
menit ke 30 & menit ke 120
Pair 2
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
24.80000 51.07543 22.84163 -38.61853 88.21853 1.086 4 .339
80.80000 30.19437 13.50333 43.30874 118.29126 5.984 4 .004
menit ke 30 - menit ke 60 Pair 1
menit ke 30 - menit ke 120
Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference Paired Differences
(25)
Universitas Kristen Maranatha
62
Dosis 3
T-Test
Paired Samples Statistics
168.0000 5 75.62407 33.82011 150.8000 5 70.54219 31.54742 168.0000 5 75.62407 33.82011 104.0000 5 14.10674 6.30872 menit ke 30
menit ke 60 Pair
1
menit ke 30 menit ke 120 Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Paired Samples Correlations
5 .983 .003
5 .149 .811
menit ke 30 & menit ke 60 Pair 1
menit ke 30 & menit ke 120
Pair 2
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
17.20000 14.54991 6.50692 -.86610 35.26610 2.643 4 .057 64.00000 74.83649 33.46790 -28.92177 156.92177 1.912 4 .128 menit ke 30 - menit ke 60
Pair 1
menit ke 30 - menit ke 120
Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper 95% Confidence
Interval of the Difference Paired Differences
(26)
Universitas Kristen Maranatha
63
Lampiran 6
Dokumentasi
(27)
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan peningkatan pendapatan dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar, bertambah pula prevalensi penyakit-penyakit degeneratif. Di antaranya adalah Diabetes Mellitus (DM).
Diabetes Mellitus ialah suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin relatif maupun absolut dan merupakan penyakit kronis yang hampir menyerang seluruh organ tubuh penderitanya sehingga menimbulkan banyak komplikasi akibat penyakit ini. Penyakit ini merupakan penyakit ’seumur hidup’. Oleh karena itu, penderita penyakit tersebut memerlukan perawatan yang baik dan perubahan gaya hidup termasuk perubahan pola makan yang cukup drastis.
Dalam Diabetes Atlas 2000 (International Diabetes Federation) tercantum perkiraan penduduk Indonesia berumur di atas 20 tahun sebesar 125 juta jiwa dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4,6 % atau sebesar 5,6 juta jiwa. Berdasarkan pola pertambahan penduduk seperti sekarang ini, diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada 178 juta penduduk berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4,6 % akan didapatkan 8,2 juta penderita diabetes. Suatu jumlah yang sangat besar dan beban yang sangat berat untuk dapat ditangani sendiri oleh tenaga kesehatan di Indonesia yang sangat terbatas jumlahnya (Perkeni, 2002).
Akhir-akhir ini berkembang fenomena untuk kembali ke alam atau ’Back to Nature’. Banyak orang meneliti dan mengembangkan obat-obatan tradisional untuk mengetahui manfaat serta khasiatnya dalam mengatasi keluhan penyakitnya. Selain obat-obatan tradisional tersebut efek sampingnya lebih sedikit juga harganya relatif lebih murah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman obat, namun penelitian di bidang tersebut masih sangat terbatas. Akan tetapi, para ilmuwan sekarang sudah menuju ke arah ini. Hal tersebut merupakan suatu kemajuan di bidang
(28)
Universitas Kristen Maranatha 2
kedokteran. Bahkan sekarang sedang dikembangkan ilmu pengobatan campuran yang menggabungkan antara metode Barat dan Timur. Hal tersebut penting untuk diteliti karena masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Mendengar namanya yang berawal dengan kata ’virgin’ yang berarti perawan, orang mudah terdorong membayangkan bahwa minyak ini ada kaitannya dengan perawan. Padahal, walaupun Virgin Coconut Oil (VCO) memang dikenal sebagai minyak yang mampu melangsingkan tubuh sehingga cenderung digemari oleh para gadis yang memahami manfaatnya, manfaat minyak yang asalnya dari buah kelapa (Cocos nucifera) ini lebih luas daripada sekadar pelangsing tubuh. Hasil-hasil penelitian membuka tabir kerahasiaan alam yang terkandung dalam buah kelapa, menyajikan data tentang manfaat yang beraroma gurih dan lembut itu untuk meningkatkan metabolisme tubuh, serta menanggulangi beraneka penyakit (Suhirman,2004). VCO adalah salah satu obat tradisional yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti mengurangi risiko arteriosklerosis, mengurangi risiko penyakit jantung, mencegah dan mengobati stroke, mengontrol diabetes, mengurangi risiko kanker, mencegah hipertensi, dan penyakit-penyakit lainnya (www.lipi.go.id).
1.2. Identifikasi Masalah
Apakah VCO menurunkan kadar glukosa darah pada mencit yang telah dibebani glukosa?
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini untuk mengetahui pengaruh VCO terhadap penurunan kadar gula darah pada mencit.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas VCO dengan melakukan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) pada mencit.
(29)
Universitas Kristen Maranatha 3
1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Kegunaan akademis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang keefektivan VCO terhadap penurunan kadar gula darah.
Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai pendahuluan bagi pengembangan pengobatan alternatif Diabetes Mellitus.
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Diabetes Mellitus adalah kelainan metabolik kronis yang mempunyai dampak terhadap kesehatan, kualitas hidup, dan harapan hidup pasien. Olahraga, diet, dan pengontrolan berat badan merupakan tindak lanjut terhadap penyakit ini untuk menjaga keseimbangan glukosa darah.
Diabetes Mellitus di Indonesia dikenal dengan nama kencing manis. Kencing manis adalah glikosuria (glukosa dalam urin) yang diakibatkan karena menumpuknya glukosa dalam darah sehingga dikeluarkan bersama urin. Dalam kondisi ini, produksi insulin atau enzim menurun sehingga metabolisme terganggu. Hal ini menyebabkan glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel-sel sehingga konsentrasi glukosa darah meningkat. Timbunan glukosa tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi dan akhirnya dibuang bersama urin.
Insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi energi untuk sel dengan cara mentransfer glukosa darah ke sel-sel yang membutuhkan. Glukosa dalam darah tidak dapat langsung digunakan sebagai energi, harus ditransfer terlebih dahulu ke dalam sel-sel melalui proses oksidasi dalam sel. Selain itu, insulin juga mengubah glukosa menjadi energi cadangan (glikogen dan lemak). Jika glukosa darah berlimpah, akan diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati dan otot. Sementara lemak disimpan dalam jaringan adipose untuk menormalkan kadar glukosa darah.
(30)
Universitas Kristen Maranatha 4
Lemak sendiri terdiri dari individu-individu molekul lemak yang disebut asam lemak. Peneliti mengelompokkan asam lemak dalam tiga kategori yaitu asam lemak jenuh (saturated), asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) dan asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). VCO dapat digolongkan asam lemak jenuh (saturated). Masing-masing asam lemak digolongkan lagi menjadi tiga golongan berdasarkan panjang rantai karbon atomnya, yaitu asam lemak rantai pendek (Short Chain Fatty Acid=SCFA), asam lemak rantai sedang (Medium Chain Fatty Acid=MCFA) dan asam lemak rantai panjang (Long Chain Fatty Acid=LCFA). Proses metabolisme asam lemak rantai panjang (LCFA), memerlukan waktu lama di dalam tubuh. Ini karena LCFA harus diproses dulu di pencernaan, lalu diserap oleh dinding usus, dan kemudian tersimpan dalam sel-sel lemak dalam tubuh, sebelum akhirnya sampai ke hati dan terkonversi menjadi energi. Sebagian besar minyak yang dikenal adalah tergolong LCFA. Berbeda dengan LCFA, asam lemak rantai sedang (MCFA) langsung dapat diabsorbsi oleh hati dan terpakai habis sebagai energi. (www.javatraditions.com)
Kandungan asam lemak Virgin Coconut Oil adalah Lauric Acid, Miristic Acid, Caprilic Acid, Capric Acid, Palmitic Acid, Stearic Acid. Lauric Acid yang merupakan bagian terbesar asam lemak yang dikandung VCO tergolong asam lemak berantai sedang (MCFA). Kandungan MCFA dalam VCO ini mampu merangsang produksi insulin, yaitu hormon pengangkut zat gula ke dalam sel-sel tubuh yang pada akhirnya mampu menurunkan kadar glukosa darah. Selain itu, VCO juga dapat menembus dinding usus tanpa bantuan enzim sehingga sel mampu menghasilkan energi lebih cepat.
1.5.2. Hipotesis
VCO dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit jantan galur Swiss-Wistar
(31)
Universitas Kristen Maranatha 5
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental laboratoris (uji praklinis) dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dilakukan pada hewan coba mencit jantan galur Swiss-Wistar. Pengukuran kadar glukosa darah puasa mencit dilakukan dengan menggunakan Glukometer GukoDr. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan uji beda Tukey HSD dengan = 0.05.
1.7. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Waktu penelitian berlangsung mulai bulan April 2007 sampai dengan bulan Desember 2007.
(32)
Universitas Kristen Maranatha 45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan kesimpulan Virgin Coconut Oil
(VCO) pada dosis 0,1 ml, 0,3 ml dan 0,6 ml dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit yang telah dibebani glukosa.
5.2. Saran
Pengamatan kadar glukosa darah dilakukan setiap 30 menit. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penelitian efektivitas VCO pada mencit yang telah dirusak sel-sel pankreasnya dengan menggunakan aloksan sehingga keadaan mencit dapat menyamai keadaan penderita Diabetes Mellitus (DM). Penelitian dengan melakukan pengukuran kadar C-peptide juga perlu dilakukan.
Penelitian lain mengenai pengujian zat aktif yang terkandung di dalamnya dan khasiat lain dari VCO perlu dilakukan.
(33)
Universitas Kristen Maranatha
46
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suhendar. 2007. “Virgin Coconut Oil”, Penyembuh Ajaib Dari Buah Kelapa. http://alatkesehatan.com. 3 Juni 2007
Anonim. 2007. Empat Mujarab Penakluk Si Manis. www.agromania.com. 26 April 2007
---. 2007. Larisnya Jualan Minyak Perawan. http://mail.kimia.lipi.go.id. 21 April 2007
---. 2007. Manfaat VCO. http://www.lipi.go.id. 7 Mei 2007
---. 2006. Teknik Pembuatan Virgin Coconut Oil.
http://primatani.litbang.deptan.go.id. 5 Mei 2007
---. 2007. Tidak Semua VCO Mudah Diserap Tubuh. http://portal.cbn.net.id. 15 April 2007
Askandar Tjokroprawiro. 1991. Klasifikasi, Diagnosis dan Dasar-dasar Terapi
Diabetes Mellitus. Edisi 2. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. hal 1-2, 8-10, 54-55
Bambang Setiaji, Surip Prayugo. 2006. Membuat VCO Berkualitas Tinggi. Jakarta:
Penebar Swadaya. hal 5-22
Drake R.L., Vogl W., Mithell A.W.M. 2005. Gray’s Anatomy For Student. 39th ed.
Philadelphia: Elsevier Inc. p 288-289
Guyton, Arthur C. Hall, John E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Editor Irawati Setiawan. Jakarta: EGC. p 1037-1040, 1066-1068, 1221-1238
Haznam. 1991. Endokrinologi. Bandung: PT. Gramedia Pustaka Utama. hal 15-23
Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W. 2003. Biokimia Harper.
Edisi 25. Jakarta: EGC. p 533-536
Snell R.S. 1997. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 3. Alih Bahasa:
Adji Dharma. Jakarta: EGC. p 266-267
Subagio Sukandar. 2006. Virgin Coconut Oil: Apa Manfaatnya?. Http://www.info-sehat.com. 23 Mei 2007
(34)
Universitas Kristen Maranatha
47
Suhirman. 2004. Manfaat Virgin Coconut Oil Bagi Kesehatan Masyarakat. http://www.kompas.com. 6 Juni 2007
Tony Handoko. 2001. Insulin, Glukagon dan Antidiabetik Oral. Dalam : Farmakologi
danTerapi. Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru. Hal 477-478
Yudi Purnomo. 2006. Virgin Coconut Oil Versus Papain Si Getah Pepaya. www.kimi@net.lipi.go.id. 25 April 2007
Yunus Arifin. 2007. Virgin Coconut Oil. http://www.javatraditions.com. 20 Mei 2007
Zainal Gani, Yuni Harlinawati, Dede. 2005. Bebas Segala Penyakit Dengan VCO.
(1)
Universitas Kristen Maranatha 3
1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Kegunaan akademis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang keefektivan VCO terhadap penurunan kadar gula darah.
Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai pendahuluan bagi pengembangan pengobatan alternatif Diabetes Mellitus.
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Diabetes Mellitus adalah kelainan metabolik kronis yang mempunyai dampak terhadap kesehatan, kualitas hidup, dan harapan hidup pasien. Olahraga, diet, dan pengontrolan berat badan merupakan tindak lanjut terhadap penyakit ini untuk menjaga keseimbangan glukosa darah.
Diabetes Mellitus di Indonesia dikenal dengan nama kencing manis. Kencing manis adalah glikosuria (glukosa dalam urin) yang diakibatkan karena menumpuknya glukosa dalam darah sehingga dikeluarkan bersama urin. Dalam kondisi ini, produksi insulin atau enzim menurun sehingga metabolisme terganggu. Hal ini menyebabkan glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel-sel sehingga konsentrasi glukosa darah meningkat. Timbunan glukosa tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi dan akhirnya dibuang bersama urin.
Insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi energi untuk sel dengan cara mentransfer glukosa darah ke sel-sel yang membutuhkan. Glukosa dalam darah tidak dapat langsung digunakan sebagai energi, harus ditransfer terlebih dahulu ke dalam sel-sel melalui proses oksidasi dalam sel. Selain itu, insulin juga mengubah glukosa menjadi energi cadangan (glikogen dan lemak). Jika glukosa darah berlimpah, akan diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati dan otot. Sementara lemak disimpan dalam jaringan adipose untuk menormalkan kadar glukosa darah.
(2)
Lemak sendiri terdiri dari individu-individu molekul lemak yang disebut asam lemak. Peneliti mengelompokkan asam lemak dalam tiga kategori yaitu asam lemak jenuh (saturated), asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) dan asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). VCO dapat digolongkan asam lemak jenuh (saturated). Masing-masing asam lemak digolongkan lagi menjadi tiga golongan berdasarkan panjang rantai karbon atomnya, yaitu asam lemak rantai pendek (Short Chain Fatty Acid=SCFA), asam lemak rantai sedang (Medium Chain Fatty Acid=MCFA) dan asam lemak rantai panjang (Long Chain Fatty Acid=LCFA). Proses metabolisme asam lemak rantai panjang (LCFA), memerlukan waktu lama di dalam tubuh. Ini karena LCFA harus diproses dulu di pencernaan, lalu diserap oleh dinding usus, dan kemudian tersimpan dalam sel-sel lemak dalam tubuh, sebelum akhirnya sampai ke hati dan terkonversi menjadi energi. Sebagian besar minyak yang dikenal adalah tergolong LCFA. Berbeda dengan LCFA, asam lemak rantai sedang (MCFA) langsung dapat diabsorbsi oleh hati dan terpakai habis sebagai energi. (www.javatraditions.com)
Kandungan asam lemak Virgin Coconut Oil adalah Lauric Acid, Miristic Acid, Caprilic Acid, Capric Acid, Palmitic Acid, Stearic Acid. Lauric Acid yang merupakan bagian terbesar asam lemak yang dikandung VCO tergolong asam lemak berantai sedang (MCFA). Kandungan MCFA dalam VCO ini mampu merangsang produksi insulin, yaitu hormon pengangkut zat gula ke dalam sel-sel tubuh yang pada akhirnya mampu menurunkan kadar glukosa darah. Selain itu, VCO juga dapat menembus dinding usus tanpa bantuan enzim sehingga sel mampu menghasilkan energi lebih cepat.
1.5.2. Hipotesis
VCO dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit jantan galur Swiss-Wistar yang telah dibebani glukosa.
(3)
Universitas Kristen Maranatha 5
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental laboratoris (uji praklinis) dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dilakukan pada hewan coba mencit jantan galur Swiss-Wistar. Pengukuran kadar glukosa darah puasa mencit dilakukan dengan menggunakan Glukometer GukoDr. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan uji beda Tukey HSD dengan = 0.05.
1.7. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Waktu penelitian berlangsung mulai bulan April 2007 sampai dengan bulan Desember 2007.
(4)
Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan kesimpulan Virgin Coconut Oil (VCO) pada dosis 0,1 ml, 0,3 ml dan 0,6 ml dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit yang telah dibebani glukosa.
5.2. Saran
Pengamatan kadar glukosa darah dilakukan setiap 30 menit. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penelitian efektivitas VCO pada mencit yang telah dirusak sel-sel pankreasnya dengan menggunakan aloksan sehingga keadaan mencit dapat menyamai keadaan penderita Diabetes Mellitus (DM). Penelitian dengan melakukan pengukuran kadar C-peptide juga perlu dilakukan.
Penelitian lain mengenai pengujian zat aktif yang terkandung di dalamnya dan khasiat lain dari VCO perlu dilakukan.
(5)
Universitas Kristen Maranatha
46
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suhendar. 2007. “Virgin Coconut Oil”, Penyembuh Ajaib Dari Buah Kelapa. http://alatkesehatan.com. 3 Juni 2007
Anonim. 2007. Empat Mujarab Penakluk Si Manis. www.agromania.com. 26 April 2007
---. 2007. Larisnya Jualan Minyak Perawan. http://mail.kimia.lipi.go.id. 21 April 2007
---. 2007. Manfaat VCO. http://www.lipi.go.id. 7 Mei 2007
---. 2006. Teknik Pembuatan Virgin Coconut Oil.
http://primatani.litbang.deptan.go.id. 5 Mei 2007
---. 2007. Tidak Semua VCO Mudah Diserap Tubuh. http://portal.cbn.net.id. 15 April 2007
Askandar Tjokroprawiro. 1991. Klasifikasi, Diagnosis dan Dasar-dasar Terapi
Diabetes Mellitus. Edisi 2. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. hal 1-2, 8-10, 54-55
Bambang Setiaji, Surip Prayugo. 2006. Membuat VCO Berkualitas Tinggi. Jakarta:
Penebar Swadaya. hal 5-22
Drake R.L., Vogl W., Mithell A.W.M. 2005. Gray’s Anatomy For Student. 39th ed. Philadelphia: Elsevier Inc. p 288-289
Guyton, Arthur C. Hall, John E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Editor Irawati Setiawan. Jakarta: EGC. p 1037-1040, 1066-1068, 1221-1238
Haznam. 1991. Endokrinologi. Bandung: PT. Gramedia Pustaka Utama. hal 15-23
Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W. 2003. Biokimia Harper.
Edisi 25. Jakarta: EGC. p 533-536
Snell R.S. 1997. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 3. Alih Bahasa:
Adji Dharma. Jakarta: EGC. p 266-267
Subagio Sukandar. 2006. Virgin Coconut Oil: Apa Manfaatnya?. Http://www.info-sehat.com. 23 Mei 2007
(6)
Suhirman. 2004. Manfaat Virgin Coconut Oil Bagi Kesehatan Masyarakat. http://www.kompas.com. 6 Juni 2007
Tony Handoko. 2001. Insulin, Glukagon dan Antidiabetik Oral. Dalam : Farmakologi
danTerapi. Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru. Hal 477-478
Yudi Purnomo. 2006. Virgin Coconut Oil Versus Papain Si Getah Pepaya. www.kimi@net.lipi.go.id. 25 April 2007
Yunus Arifin. 2007. Virgin Coconut Oil. http://www.javatraditions.com. 20 Mei 2007
Zainal Gani, Yuni Harlinawati, Dede. 2005. Bebas Segala Penyakit Dengan VCO.