1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
208
beban akan meningkat menjadi 4 kali. Jadi, beban tekuk kolom sangat peka terhadap perubahan panjang kolom.
2. Tegangan Tekuk Kritis
Beban tekuk kritis kolom dapat dinyatakan dalam tegangan tekuk kritis fcr, yaitu dengan membagi rumus Euler dengan luas
penampang A. Jadi persamaan tersebut adalah :
2 2
AL EI
A P
f
cr
π
= =
atau
2 2
r L
E A
P f
cr
π =
=
dimana bila dimensi penampang I dan A mempunyai hubungan sebagaimana rumus berikut :
2
.r A
I =
sehingga
A I
r =
dimana r disebut jari-jari girasi Unsur Lr disebut sebagai rasio kelangsingan kolom. Tekuk kritis
berbanding terbalik dengan kuadrat rasio kelangsingan. Semakin besar rasio, akan semakin kecil tegangan kritis yang menyebabkan
tekuk. Rasio kelangsingan Lr ini merupakan parameter yang sangat penting dalam peninjauan kolom karena pada parameter
inilah tekuk kolom tergantung. Jari-jari girasi suatu luas terhadap suatu sumbu adalah jarak suatu
titik yang apabila luasnya dipandang terpusat pada titik tersebut, momen inersia terhadap sumbu akan sama dengan momen inersia
luas terhadap sumbu tersebut. Semakin besar jari-jari girasi penampang, akan semakin besar pula tahanan penampang terhadap
tekuk, walaupun ukuran sebenarnya dari ketahanan terhadap tekuk adalah rasio Lr.
3. Kondisi Ujung
Pada kolom yang ujung-ujungnya sendi, titik ujungnya mudah berotasi namun tidak bertranslasi. Hal ini akan memungkinkan kolom
tersebut mengalami deformasi.
4. Bracing
Untuk mengurangi panjang kolom dan meningkatkan kapasitas pikul- bebannya, kolom sering dikekang pada satu atau lebih titik pada
panjangnya. Pengekang bracing ini merupakan bagian dari rangka struktur suatu bangunan gedung.
Pada kolom yang diberi pengekang bracing di tengah tingginya, maka panjang efektif kolom menjadi setengah panjangnya, dan
kapasitas pikul-beban menjadi empat kali lipat dibandingkan dengan kolom tanpa pengekang. Mengekang kolom di titik yang jaraknya 23
dari tinggi tidak efektif dalam memperbesar kapasitas pikul-beban kolom bila dibandingkan dengan mengekang tepat di tengah tinggi
kolom.
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
209 5. Kekuatan Kolom Aktual vs Ideal
Apabila suatu kolom diuji secara eksperimental, maka akan diperoleh hasil yang berbeda antara beban tekuk aktual dengan yang diperoleh
secara teoritis. Hal ini khususnya terjadi pada pada kolom yang panjangnya di sekitar transisi antara kolom pendek dan kolom
panjang. Hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor seperti eksentrisitas tak terduga pada beban kolom, ketidak-lurusan awal
pada kolom, adanya tegangan awal pada kolom sebagai akibat dari proses pembuatannya, ketidakseragaman material, dan sebagainya.
Untuk memeperhitungkan fenomena ini, maka ada prediksi perilaku kolom pada selang menengah intermediate range.
6. Momen dan Beban Eksentris
Banyaknya kolom yang mengalami momen dan beban eksentris, dan bukan hanya gaya aksial. Untuk kolom pendek, cara
memperhitungkannya adalah dinyatakan dengan
Pe M
=
, dan dapat diperhitungkan tegangan kombinasi antara tegangan aksial dan
tegangan lentur. Untuk kolom panjang, ekspresi Euler belum memperhitungkan adanya momen.
4.3.3. Desain Kolom a. Prinsip-prinsip Desain Umum
Tujuan desain kolom secara umum adalah untuk memikul beban rencana dengan menggunakan material seminimum mungkin, atau dengan
mencari alternatif desain yang memberikan kapasitas pikul-beban sebesar mungkin untuk sejumlah material yang ditentukan. Ada beberapa faktor
yang menjadi pertimbangan dasar atau prinsip-prinsip dalam desain elemen struktur tekan secara umum, yaitu sebagai berikut :
1. Penampang