Beban Aksial Tekuk Euler Tegangan Tekuk Kritis

1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 206 ada apabila tekuk terjadi pada kolom panjang tegangan tekuk kritis selalu lebih kecil daripada tegangan leleh, yaitu dinyatakan sebagai berikut : f cr = P cr A f leleh . Kegagalan pada kolom panjang adalah yang disebabkan oleh tekuk, jadi tegangan yang terjadi pada saat gagal lebih kecil daripada tegangan leleh material kolom tersebut.

4.3.2. Analisa Kolom a. Kolom Pendek

Analisis pada kolom pendek dibagi atas analisa terhadap dua jenis beban yang terjadi pada elemen tekan tersebut, yaitu:

1. Beban Aksial

Elemen tekan yang mempunyai potensi kegagalan karena hancurnya material tegangan langsung dan mempunyai kapasitas pikul-beban tak tergantung pada panjang elemen, relatif lebih mudah untuk dianalisis. Apabila beban yang bekerja bertitik tangkap tepat pada pusat berat penampang elemen, maka yang timbul adalah tegangan tekan merata yang besarnya dinyatakan dalam persamaan: f = P A dimana kegagalan akan terjadi bila tegangan langsung aktual ini melebihi tegangan hancur material fa • Fy . Beban hancur dinyatakan dalam persamaan: Fy A Py ⋅ = dimana: A = luas penampang melintang kolom Fy = tegangan leleh hancur material

2. Beban Eksentris

Apabila beban bekerja eksentris tidak bekerja di pusat berat penampang melintang, maka distribusi tegangan yang timbul tidak akan merata. Efek beban eksentris adalah menimbulkan momen lentur pada elemen yang berinteraksi dengan tegangan tekan langsung. Bahkan apabila beban itu mempunyai eksentrisitas yang relatif besar, maka di seluruh bagian penampang yang bersangkutan dapat terjadi tegangan tarik Gambar 4.17 Aturan sepertiga-tengah, yaitu aturan yang mengusahakan agar beban mempunyai titik tangkap di dalam sepertiga tengah penampang daerah Kern agar tidak terjadi tegangan tarik. Di unduh dari : Bukupaket.com 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 207 Gambar 4.17. Beban eksentris pada Kolom Sumber: Schodek, 1999

b. Kolom Panjang

Analisis pada kolom panjang dibagi atas analisa terhadap dua faktor yang terjadi pada elemen tekan tersebut, yaitu:

1. Tekuk Euler

Beban tekuk kritis untuk kolom yang ujung-ujungnya sendi disebut sebagai beban tekuk Euler, yang dinyatakan dalam Rumus Euler : 2 2 L PI P cr π = 4.5 dimana: E = modulus elastisitas I = momen inersia L = panjang kolom di antara kedua ujung sendi π = konstanta = 3,1416 Dengan rumus ini, dapat diprediksi bahwa apabila suatu kolom menjadi sangat panjang, beban yang dapat menimbulkan tekuk pada kolom menjadi semakin kecil menuju nol, dan sebaliknya. Rumus Euler ini tidak berlaku untuk kolom pendek, karena pada kolom ini yang lebih menentukan adalah tegangan hancur material. Bila panjang kolom menjadi dua kali lipat, maka kapasitas pikul- beban akan berkurang menjadi seperempatnya. Dan bila panjang kolom menjadi setengah dari panjang semula, maka kapasitas pikul- Di unduh dari : Bukupaket.com 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 208 beban akan meningkat menjadi 4 kali. Jadi, beban tekuk kolom sangat peka terhadap perubahan panjang kolom.

2. Tegangan Tekuk Kritis

Beban tekuk kritis kolom dapat dinyatakan dalam tegangan tekuk kritis fcr, yaitu dengan membagi rumus Euler dengan luas penampang A. Jadi persamaan tersebut adalah : 2 2 AL EI A P f cr π = = atau 2 2 r L E A P f cr π = = dimana bila dimensi penampang I dan A mempunyai hubungan sebagaimana rumus berikut : 2 .r A I = sehingga A I r = dimana r disebut jari-jari girasi Unsur Lr disebut sebagai rasio kelangsingan kolom. Tekuk kritis berbanding terbalik dengan kuadrat rasio kelangsingan. Semakin besar rasio, akan semakin kecil tegangan kritis yang menyebabkan tekuk. Rasio kelangsingan Lr ini merupakan parameter yang sangat penting dalam peninjauan kolom karena pada parameter inilah tekuk kolom tergantung. Jari-jari girasi suatu luas terhadap suatu sumbu adalah jarak suatu titik yang apabila luasnya dipandang terpusat pada titik tersebut, momen inersia terhadap sumbu akan sama dengan momen inersia luas terhadap sumbu tersebut. Semakin besar jari-jari girasi penampang, akan semakin besar pula tahanan penampang terhadap tekuk, walaupun ukuran sebenarnya dari ketahanan terhadap tekuk adalah rasio Lr.

3. Kondisi Ujung