1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
175 Gambar 3.45. Pemotongan untuk mencari gaya batang S
5,
S
6
dan S
7
.
Sumber: Hasil analisis
Menentukan Gaya Batang S
7
Tinjaulah di titik simpul F. Ȉ MF = 0
RA4-P14-P22-S12.8-S7 Sin 35
o
2-S7 Cos 35
o
1.40 = 0 10004-2504-5002-10712.8-S70.572-S70.821.4=0
2000-3000-2.288S7=0 S7 = 1000-2.288 = -437 kg
Menentukan Gaya Batang S
9
Dengan diperolehnya gaya batang S
5
= S
4
= -874 kg, gaya batang S
9
dapat ditentukan dengan melakukan pemotongan sebagaimana Gambar 3.46:
Gambar 3.46. Potongan untuk mencari gaya S
9
Sumber: Hasil analisis
3.7. Dasar-Dasar Tegangan
3.7.1. Tegangan Normal
Pengetahuan dan pengertian tentang bahan dan perilakunya jika mendapat gaya atau beban sangat dibutuhkan di bidang teknik bangunan.
Jika suatu batang prismatik, dengan luas tampang seragam di sepanjang batang, menerima beban atau gaya searah dengan panjang batang, maka
gaya tersebut akan menimbukan tegangan atau tekanan pada tampang
R R
Į
= 35°
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
176
batang. Tegangan atau tekanan merupakan besaran gaya per satuan luas tampang. Sehingga besar tegangan yang dialami batang prismatik tersebut
masing-masing sebesar TA dan PA. Pada gambar 3.47, A merupakan luas tampang melintang batang yang dikena T atau P pada .
Gambar 3.47. Tegangan normal tarik pada batang prismatik
Sumber: Hasil penggambaran
Gambar 3.48. Tegangan normal tekan pada batang prismatik
Sumber: Hasil penggambaran
Jika batang tersebut menerima gaya tarikan Gambar 3.47, maka akan timbul tegangan tarik. Sedang jika batang menerima gaya tekan,
Gambar 3.48 akan menyebabkan tegangan tekan pada tampang melintang batang. Tegangan dinyatakan dengan simbol
ı. Secara umum besaran tegangan dapat ditulis dengan formula sebagai berikut.
ı = P A
3.5 Dimana:
ı = Tegangan P = Besarnya gaya
A = Luas tampang Menurut Hukum Hooke, setiap batang bahan akan berubah
mengalami perubahan bentuk deformasi, baik perpanjangan atau perpendekan saat menerima gaya. Bertambah panjang jika menerima
tegangan tarik, bertambah pendek jika menerima gaya tekan. Perubahan panjang – pendek batang, diberi symbol
į, dipengaruhi oleh pajang batang, tegangan yang terjadi, dan modulus elastisitas dari bahan E. Besaran
perubahan akibat gaya tersebut dapat ditulis dengan formula sebagai berikut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
177 į = İ L
3.6 Dimana :
į = Perubahan panjang : perpanjangan perpendekan İ = Regangan bahan = ıE
L = Panjang Batang E = Modulus elatisitas bahan
3.7.2. Tegangan Geser Shear
Jika gaya normaltangensial merupakan gaya sejajar arah memanjang batang, gaya geser merupakan gaya yang berarah tegak lurus
dengan panjang batang. Ilustrasi geseran ditunjukkan pada Gambar 3.49. Batang vertikal pada gambar tersebut menerima geseran di dua bagian
potongan m dan potongan n. Besaran tegangan geser dinyatakan dengan simbol
ττττ dalam satuan.
Jika besaran gaya geser S dikerjakan pada batang akan menimbulkan tegangan geser
τ dengan formula sebagai berikut.
ττττ
= S A 3.7
Dimana :
τ
= Tegangan geser kgmm
2
, kgcm
2
, tonm
2
S = Gaya geser kg, ton A = luas tampang tergeser mm
2
, cm
2
, m
2
Gambar 3.49. Geser pada sambungan baut
Sumber: Hasil penggambaran
3.7.3. Tegangan Torsi Puntir