4.4.2 Grafik Hubungan Antara Daya dan Torsi untuk Kincir Angin Berlapis Seng
Pada perhitungan yang diperoleh sebelumnya, didapat grafik hubungan antara daya yang dihasilkan kincir dengan torsi. Dan pada Gambar 4.2 berikut diketahui
bahwa kincir dengan variasi lapisan sudu dengan seng menghasilkan daya P
out
maksimal 14,11 watt pada torsi 0,212 N.m.
Gambar 4.2 Grafik antara daya output kincir dan torsi untuk kincir angin dengan variasi lapisan seng
4.4.3 Grafik Hubungan Antara Daya dan Torsi untuk Kincir Angin Berlapis Anyaman Bambu
Pada hasil perhitungan yang diperoleh sebelumnya, dapat dibuat grafik antara daya kincir P
out
dengan torsi yang dihasilkan. Pada grafik dalam Gambar 4.3 berikut didapat nilai daya kincir yang dihasilkan pada kincir angin dengan
variasi lapisan sudu dengan anyaman bambu sekitar 10,97 watt pada torsi 0,165 N.m.
Gambar 4.3 Grafik antara daya output kincir dan torsi untuk kincir angin dengan variasi lapisan anyaman bambu
4.4.4 Grafik Hubungan Antara Torsi dan Putaran untuk Kincir Angin Polos Tanpa Lapisan
Pada perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, didapat pula nilai torsi dan putaran kincir yang dihasilkan dan pada Gambar 4.4 berikut merupakan grafik
Gambar 4.4 Grafik antara putaran kincir dan torsi pada kincir angin tanpa variasi lapisan
antara torsi dengan putaran yang dihasilkan kincir angin tanpa variasi lapisan sudu. Kincir ini menghasilkan putaran maksimal 827 rpm pada saat belum diberi
beban, dan dapat menerima beban torsi maksimal 0,178 N.m pada putaran 511 rpm.
4.4.5 Grafik Hubungan Antara Torsi dan Putaran untuk Kincir Angin Berlapis Seng
Pada perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, didapat nilai torsi dan putaran kincir yang dihasilkan. Pada Gambar 4.5 berikut merupakan grafik antara
torsi dengan putaran yang dihasilkan kincir angin dengan variasi lapisan seng pada sudunya. Kincir dengan variasi ini menghasilkan putaran maksimal 949 rpm
pada saat belum diberi beban dan dapat menerima beban torsi maksimal 0,234 N.m pada putaran 553 rpm.
Gambar 4.5 Grafik hubungan antara torsi dan putaran kincir dengan variasi lapisan seng pada sudunya
4.4.6 Grafik Hubungan Antara Torsi dan Putaran untuk Kincir Angin Berlapis Anyaman Bambu
Pada Gambar 4.6 berikut merupakan grafik antara torsi dengan putaran yang dihasilkan kincir angin dengan variasi lapisan sudu berlapis anyaman bambu.
Kincir dengan variasi ini menghasilkan putaran maksimal 858 rpm dan dapat menerima beban torsi maksimal 0,198 N.m pada putaran 483 rpm.
Gambar 4.6 Grafik antara torsi dan putaran kincir dengan variasi lapisan anyaman bambu pada sudunya
4.4.7 Grafik Hubungan Antara Koefisien Daya dan Tip Speed Ratio untuk Kincir Angin Polos Tanpa Lapisan
Di bawah ini merupakan Gambar 4.7 yang merupakan grafik antara koefisien daya dengan tip speed ratio yang dihasilkan dari kincir angin tanpa
variasi lapisan pada sudunya. Diperoleh koefisien daya maksimal sebesar 4,32 pada tip speed ratio optimal 2,683.