2.1.3 Going Concern
Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan opini dalam pelaporan keuangan suatu entitas
. Laporan audit dengan menerbitkan opini going concern merupakan suatu indikasi bahwa
dalam penilaian auditor terdapat risiko auditee tidak dapat bertahan dalam usahanya. Menurut Belkaoui 2006 dalam Widyantari 2011, going concern
adalah dalil yang menyatakan bahwa suatu entitas akan menjalankan terus operasinya dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan
proyek, tanggung jawab, serta aktivitas-aktivitasnya yang tiada henti. Kajian atas going concern dapat dilakukan dengan melihat kondisi internal
perusahaan dan prospek perusahaan di masa mendatang. Dalam melaksanakan prosedur audit, auditor dapat mengidentifikasikan informasi
mengenai kondisi tertentu yang menunjukkan adanya kesangsian besar tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
dalam jangka waktu panjang. Dalam SA Seksi 341 paragraf 01 dinyatakan bahwa kelangsungan
hidup entitas dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal yang berlawanan.
Biasanya, informasi yang secara signifikan berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup entitas adalah berhubungan dengan ketidakmampuan
Universitas Sumatera Utara
entitas dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis
biasa, restrukturisasi utang, perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar, dan kegiatan serupa yang lain IAI, 2001.
2.1.4 Opini Going Concern
Opini audit going concern merupakan opini yang diterbitkan auditor untuk memastikan apakah sebuah perusahaan dapat melangsungkan kegiatan
usahanya dimasa yang akan datang . Auditor bertanggung jawab mengevaluasi
apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Pernyataan Standar Auditing PSA 29 paragraf 11 huruf d menyatakan bahwa keraguan yang besar tentang
kemampuan satuan usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya going concern merupakan keadaan yang mengharuskan auditor
menambahkan paragraf penjelasan atau bahasa penjelasan lain dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa
pengecualian unqualified opinion, yang dinyatakan oleh auditor. S
tandar Profesional Akuntan Publik SPAP seksi 341 IAI, 2007, memberikan pedoman kepada auditor tentang dampak kemampuan satuan
Universitas Sumatera Utara
usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya terhadap opini auditor sebagai berikut:
a. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian mengenai kemampuan satuan
usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, ia harus:
1 Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut.
2 Menetapkan kemungkinan bahwa rencana tersebut secara efektif dilaksanakan.
b. Jika manajemen tidak memiliki rencana untuk mengurangi dampak negatif kondisi dan peristiwa terhadap kemampuan satuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya, auditor mempertimbangkan untuk memberikan pernyataan tidak memberikan pendapat.
c. Jika manajemen memiliki rencana tersebut, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh auditor adalah menyimpulkan efektivitas rencana tersebut.
1 Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut tidak efektif, auditor menyatakan tidak memberikan pendapat.
2 Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif dan klien mengungkapkan secara memadai, maka auditor akan memberikan pendapat
wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas mengenai kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Universitas Sumatera Utara
3 Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif akan tetapi klien tidak mengungkapkan secara memadai, maka auditor memberikan pendapat wajar
dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar.
2.1.5 Profitabilitas