Standard Header Elemen root
Elemen child
Berikut ini adalah tampilan dokumen XML di atas apabila dijalankan pada sebuah browser :
Gambar 2.7 Tampilan Dokumen XML pada Browser Sumber : Utama, 2010
a. Struktur Penulisan Dokumen XML
Berikut ini adalah contoh sebuah struktur dokumen XML :
?xml version=1.0 encoding=ISO-8859-1? email
toAndi to fromYadi Utamafrom
subjectHallosubject messageSelamat Pagi…message
email
Sumber : Utama, 2010
Baris pertama pada dokumen XML di atas adalah deklarasi standar header yang mendefinisikan versi XML dan karakter encoding yang digunakan dalam
dokumen XML. Dalam dokumen ini, XML mengacu pada versi 1.0 dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menggunakan standar encoding karakter set ISO-8859-1 Latin-1West European.
Baris selanjutnya menggambarkan elemen induk root dokumen “email..email”, sebagaimana disebutkan bahwa “Dokumen ini adalah
sebuah Email”. Kemudian baris ke 3-6 menggambarkan elemen anak child dari elemen induk dokumen.
Tag pada dokumen XML bersifat case sensitif di mana tag pembuka dan tag penutup harus ekivalen. Seperti contoh tag pembuka “email” harus ditutup
dengan tag “email”. Berikut ini adalah contoh penulisan dokumen XML yang tidak benar :
“email….Email” “email….EMAIL”
“Email….email” Berikut ini adalah contoh penulisan dokumen XML yang benar :
“email….email” “EMAIL….EMAIL”
“Email….Email” Sumber Utama, 2010
Karena XML bersifat mudah untuk dibaca dan ditulis baik oleh manusia maupun komputer, maka XML merupakan sebuah format yang dapat digunakan
untuk pertukaran data interchange antar aplikasi dan platform yang berbeda platform independent. Metode deskripsi data XML self-describing
membuatnya menjadi pilihan efektif untuk bisnis ke bisnis, solusi antar jaringan, e-business, dan aplikasi terdistribusi. XML juga bersifat dapat diperluas
extensible, dapat digunakan pada semua bahasa pemrograman, dan datanya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dapat ditransfer dengan mudah melalui protokol standar internet seperti HTTP tanpa dibatasi oleh firewall.
Tidak seperti HTML, data-data dalam dokumen XML tidak dapat ditampilkan dalam format tampilan tertentu yang diinginkan dalam web browser.
Namun XML dapat dimanipulasi sebagai “pulau data” untuk ditampilkan pada browser web melalui HTML sesuai dengan format tampilan yang diinginkan:
xml id=contact-person contact
nameYadi Utamaname companyPT. Gamatechno Indonesiacompany
addressJl. Cik Di Tiro No.34address cityYogyakartacity
stateIndonesiastate zip55284zip
phone081328462499phone emailyadigamatechno.comemail
contact xml
Sumber : Utama, 2010
Dokumen XML ini dapat digabungkan dengan HTML untuk ditampilkan dalam sebuah web browser dengan membangun sebuah tabel dalam kode HTML
dan mengasosiasikan nilai pada kolom-kolomnya dengan data dari elemen-elemen XML tersebut:
html body
xml id=contact-person contact
nameYadi Utamaname companyPT. Gamatechno Indonesiacompany
addressJl. Cik Di Tiro No.34address cityYogyakartacity
stateIndonesiastate zip55284zip
phone081328462499phone emailyadigamatechno.comemail
contact xml
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
table border=1 datasrc=contact-person trthNameth tdspan datafld=namespantdtr
trthCompanyth tdspan datafld=companyspantdtr trthAddressth tdspan datafld=addressspantdtr
trthCityth tdspan datafld=cityspantdtr trthStateth tdspan datafld=statespantdtr
trthZIPth tdspan datafld=zipspantdtr trthPhoneth tdspan datafld=phonespantdtr
trthEmailth tdspan datafld=emailspantdtr table
body html
Sumber : Utama, 2010
Ketika ditampilkan melalui browser web, akan terlihat tampilannya sepeti ini:
Gambar 2.8 Dokumen XML yang Digabung Dalam HTML Sumber : Utama, 2010
Dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C pada bulan Februari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya
bukan teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML yang telah dikembangkan pada awal 80-an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi
teknis proyek-proyek berskala besar. Ketika HTML dikembangkan pada tahun
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan markup language
yang tidak kalah hebatnya dengan SGML. Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai
dengan tag pembuka diawali dengan ‘’ dan diakhiri dengan ‘’, tag penutup diawali dengan ‘ ‘diakhiri ‘’ dan atribut elemen parameter yang dinyatakan
dalam tag pembuka misal form name=”isidata”. Hanya bedanya, HTML medefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai di dalamnya, sedangkan
pada XML bisa menggunakan tag dan atribut sesuai kebutuhan. Untuk lebih jelasnya lihat contoh di bawah :
pesan dariMIS Managerdari
buatHRD Managerbuat buatBagian rekrutbuat
buatComputer Suport teambuat subyekPermohonan Tenaga kerja barusubyek
isiMohon diberikan tenaga kerja baru untuk mengisi lowongan di Departemen MISisi
pesan
Sumber : Utama, 2010
Pada contoh di atas pesan, dari buat,dan isi bukanlah tag standard yang telah ditetapkan dalam XML. Tag itu dibuat sesuai kebutuhan.
Sampai di sini XML tidak melakukan apapun. Yang ada hanyalah informasi yang dikemas dengan tag XML. Untuk mengirim, menerima atau menampilkan
informasi di dalamnya, harus dibuat software lagi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.9 Tampilan Dokumen XML pada Browser Sumber : Utama, 2010
XML untuk saat ini bukan merupakan pengganti HTML. Masing-masing dikembangkan untuk tujuan yang berbeda. Kalau HTML digunakan untuk
menampilkan informasi dan berfokus pada bagaimana informasi terlihat, XML mendeskripsikan susunan informasi dan berfokus pada informasi itu sendiri. XML
terutama dibutuhkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format yang tidak mengandung format standard layaknya heading, paragraph, table dan
lain sebagainya. Sama dengan HTML, File XML berbentuk teks sehingga bila diperlukan
agar dapat membacanya tanpa memerlukan bantuan software khusus. Hal ini memudahkan pengembang aplikasi yang menggunakan XML untuk mendebug
programnya. XML lebih fleksible dibanding HTML dalam hal kemampuannya menyimpan informasi dan data. Pada XML bisa menyimpan data baik dalam
atribut maupun sebagai isi elemen yang diletakkan di antara tag pembuka dan tag penutup.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kelebihan lain yang dimiliki XML adalah bahwa informasi bisa di pertukarkan dari satu sistem ke sistem lain yang berbeda platform. Misalnya dari
Windows ke Unix, atau dari PC ke Machintosh bahkan dari internet ke handphone dengan teknologi WAP.
b. Bagian-Bagian dari Dokumen XML