RANCANG BANGUN SISTEM PENILAIAN PRAKTIKUM BERBASIS JSON WEB SERVICE PADA LAB. BASIS DATA UPN “VETERAN” JATIM.

(1)

LAB. BASIS DATA UPN “VETERAN” JATIM

SKRIPSI

Oleh:

DWI ENGGAL PRAYOGA 0735010038

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

ii

RANCANG BANGUN SISTEM PENILAIAN PRAKTIKUM

BERBASIS JSON WEB SERVICE PADA LAB. BASIS DATA

UPN ”VETERAN” JATIM

Disusun Oleh :

DWI ENGGAL PRAYOGA NPM. 0735010038

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang III Tahun Akademik 2011/2012

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom Waldy Permana Agastya, S.Kom, MM.

NPT : 279 030 440 197 NIDN : 0713018502

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi UPN “Veteran” Jawa Timur

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom NPT : 279 030 440 197


(3)

RANCANG BANGUN SISTEM PENILAIAN PRAKTIKUM

BERBASIS JSON WEB SERVICE PADA LAB. BASIS DATA

UPN ”VETERAN” JATIM

Disusun Oleh :

DWI ENGGAL PRAYOGA NPM : 0735010038

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 14 Desember 2011

   

PEMBIMBING : 1.

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom NPT. 279 030 440 197

2.

Waldy Permana Agastya, S.Kom, M.M NIDN. 0713018502

TIM PENGUJI : 1.

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom NPT. 279 030 440 197

2.

Moh. Irwan Afandi, ST, MSc NPT. 276 070 740 220 3.

Achmad Junaedi, S.Kom NPT. 378 110 401 991 Mengetahui

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya


(4)

Alhamdulillahirobbil’alamin...

Dengan segala puja dan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT, yang maha pengasih lagi maha penyayang yang telah membuka pintu kemudahan,

sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul RANCANG

BANGUN SISTEM PENILAIAN PRAKTIKUM BERBASIS JSON WEB SERVICE PADA LAB. BASIS DATA UPN “VETERAN” JATIM. Melalui Penulisan Tugas Akhir ini, penulis merasa mendapat kesempatan besar untuk lebih memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di perkuliahan. Namun demikian, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya untuk pengembangan ke depannya. Tak lupa, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam mencari pencerahan materi dan spiritual.

1. Kepada orang-tua penulis, yang tidak pernah lelah untuk memberi penulis

dorongan semangat, do’a yang tidak pernah putus, untuk kelancaran belajar dan masa depan penulis.

2. Bpk. Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom selaku pembimbing I, penguji

II seminar, dan penguji I lisan yang memberikan banyak motivasi dan bimbingan selama penyelesaian program ini.

3. Bpk. Waldy Permana Agastya, S.Kom, MM. Selaku pembimbing II yang

juga memberikan banyak saran, serta dukungan untuk menyelesaikan program ini. Yang tidak pernah lelah untuk memberikan bimbingan kepada penulis, walau itu diluar jam kampus.

4. Ibu Syurfah Ayu Ithriah, S.Kom. yang tidak pernah lelah mendorong, serta

memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan program ini. Serta juga banyak memberi kritik dan saran yang membangun.


(5)

penyelesaian tugas akhir ini.

6. Bpk. Moh Irwan Afandi, ST, MSc selaku penguji II lisan yang

memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir.

7. Bpk. Achmad Junaedi, S.Kom selaku penguji III lisan yang memberikan

banyak saran yang membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Karya Yatsunori Mitsuda dan Linkin Park yang telah menjadi inspirator,

serta tempat beristirahat bagi hati dan pikiran penulis yang jenuh saat pembuatan sistem.

9. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan

mahasiswa karena dengan dorongan semangat, kritik dan saran serta dukungan merekalah yang membuat penulis untuk tetap bersemangat untuk menyelesaikan program ini.

Walaupun seringkali kami menemui persoalan yang menghalangi. Namun, dorongan serta dukungan dari orang-orang disekitar penulislah yang membuat penulis tetap berdiri dan terus berlari menuju keberhasilan. Terima kasih semuanya...

Surabaya, 09 Desember 2011


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………..iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah...3

1.3. Batasan Masalah ...3

1.4. Tujuan ...3

1.5. Manfaat ...4

1.6. Metodologi Penelitian...4

1.7. Sistematika Penulisan ...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...7

2.1. Rancang Bangun Sistem ...7

2.2. Sistem Penilaian Praktikum ...8

2.3. Web Service ...10

2.3.1. Arsitektur Web Service...11

2.3.2. JSON (JavaScript Object Notation)...12

2.3.3. XML (eXtensible Markup Language)...16

2.3.4. JSON dan XML Web Service...25

2.3.5. Profil Laboratorium Basis Data UPN “VETERAN” JATIM ..27

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...29

3.1. Analisa Sistem ...29

3.2. Perancangan Sistem ...37


(7)

3.2.2. Data Flow Diagram...39

3.2.3. Entity Relationship Diagram...43

3.2.4. Desain Interface ...48

3.2.5. Pseudo-code Program ...53

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM...56

4.1. Kebutuhan Sistem ...56

4.2. Penjelasan Pengguna Program ...57

4.3. Source Code Program ...62

BAB V UJI COBA SISTEM ...69

5.1. Hasil dan Pembahasan ...69

5.2. Penerapan JSON dan XML Web Service pada Sistem Penilaian Praktikum...73

5.3. Evaluasi Sistem...74

BAB VI PENUTUP...76

6.1. Simpulan ...76

6.2. Saran ...76

DAFTAR PUSTAKA ...78

LAMPIRAN 1 : Interview ...79


(8)

Tabel 3.1 Struktur Tabel Pengguna ...45

Tabel 3.2 Struktur Tabel Praktikan ...45

Tabel 3.3 Struktur Tabel Nilai...46

Tabel 3.4 Struktur Tabel Modul ...46

Tabel 3.5 Struktur Tabel Penjadwalan ...47

Tabel 3.6 Struktur Tabel Pengajar...47

Tabel 3.7 Struktur Tabel Sesi Praktikum ...47

Tabel 3.8 Struktur Tabel Praktikum ...48


(9)

Gambar 2.1 Arsitektur Web Service...11

Gambar 2.2 JSON (object) ...13

Gambar 2.3 JSON (array) ...14

Gambar 2.4 JSON (value) ...14

Gambar 2.5 JSON (string)...15

Gambar 2.6 JSON (number)...16

Gambar 2.7 Tampilan Dokumen XML pada Browser...18

Gambar 2.8 Dokumen XML yang Digabung Dalam HTML ...21

Gambar 2.9 Tampilan Dokumen XML pada Browser...23

Gambar 2.10 Contoh Dokumen XML...25

Gambar 3.1 Ilustrasi Arsitektur Sistem ...30

Gambar 3.2 System Flow Sistem Penilaian Praktikum...39

Gambar 3.3 Context Diagram...40

Gambar 3.4 DFD level 0 ...41

Gambar 3.5 DFD level 1 Olah Fungsi Web Service...42

Gambar 3.6 CDM (Conceptual Data Modelling)...43

Gambar 3.7 PDM (Physical Data Modelling) ...44

Gambar 3.8 Desain Interface Form Login...49

Gambar 3.9 Desain Interface Form Input Nilai Praktikum...49

Gambar 3.10 Desain Interface Form Log Nilai ...50

Gambar 3.11 Desain Interface Form Cek Laporan...50

Gambar 3.12 Desain Interface Form Modul ...51

Gambar 3.13 Desain Interface Form Menu Aktivasi...51

Gambar 3.14 Desain Interface Form Menu Utama...52

Gambar 3.15 Desain Interface Form Menu Laporan User...52


(10)

Gambar 4.3 Form Log Nilai ...59

Gambar 4.4 Form Cek Laporan ...59

Gambar 4.5 Form Modul...60

Gambar 4.6 Menu Utama. ...60

Gambar 4.7 Menu Laporan User...61

Gambar 4.8 Menu Laporan Admin ...61

Gambar 4.9 Menu Aktivasi ...62

Gambar 5.1 Proses Input Nilai ke Seluruh Praktikan...70

Gambar 5.2 Proses Input Nilai per Praktikan...71

Gambar 5.3 Pelaporan Internal Aplikasi Desktop (1) ...71

Gambar 5.4 Pelaporan Internal Aplikasi Desktop (2) ...72

Gambar 5.5 Pelaporan Internal Aplikasi Web...72


(11)

Pembimbing I : Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom

Pembimbing II : Waldy Permana Agastya, S.Kom, MM.

ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang luar biasa telah membawa banyak perubahan pada arus teknologi. Namun pertukaran data informasi masih seringkali terkendala dengan adanya perbedaan platform yang memakan waktu dan biaya dalam pengoperasiannya. Sistem penilaian praktikum yang sebelumnya masih mengandalkan media cetak untuk pengolahan datanya terasa sangat menghambat pertumbuhan informasi. Untuk itu perlu dibangun sistem penilaian praktikum secara komputerisasi yang dapat di akses oleh pihak laboratorium dimanapun dan kapanpun.

Tugas Akhir ini membahas tentang bagaimana melakukan pertukaran data informasi pada sistem penilaian praktikum melalui dua aplikasi yang berbeda platform. Teknologi web service adalah solusi dari permasalahan yang dapat menjembatani perbedaan platform dalam pertukaran data informasi. JSON web service digunakan karena mempunyai fungsi atau layanan yang dapat diakses oleh platform berbasis dekstop maupun web, sehingga pertukaran data informasi tidak lagi terhambat.

Hasil dari tugas akhir ini berupa JSON web service yang dapat diakses oleh dua aplikasi yang berbeda platform, serta fungsi-fungsi web service yang dapat digunakan oleh lebih dari satu client, dalam penerapannya fungsi yang dimaksud adalah fungsi untuk menampilkan data nilai praktikan.


(12)

1.1 Latar Belakang

Praktikum Pemrograman Sistem Informasi merupakan salah satu praktikum yang diselenggarakan pada program studi Sistem Informasi UPN “VETERAN” Jawa Timur. Praktikum ini ditujukan untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam pengembangan Sistem Informasi dan Sistem Basis Data. Karena ke depannya para mahasiswa Sistem Informasi secara tidak langsung akan menerapkan ilmu yang didapat di dunia kerja.

Dalam proses belajar-mengajar di Laboratorium Basis Data ini terdapat sistem penilaian yang mengatur tentang pencatatan data hasil praktikum-praktikum mahasiswa. Dari sistem tersebut seharusnya dapat menampilkan informasi yang teratur dan mudah diakses oleh instruktur praktikum dan kepala laboratorium. Serta pengolahan data nilai praktikum yang efisien dan efektif (mudah dalam revisi nilai) bagi instruktur praktikum.

Berdasarkan hasil survey yang diperoleh di lapangan, saat ini informasi yang ditampilkan dari sistem penilaian praktikum pada Laboratorium Basis Data Sistem Informasi UPN “VETERAN” JATIM masih secara manual (dokumentasi masih secara tertulis) dan kurang teratur (tidak adanya catatan tentang segala aktivitas pihak instruktur maupun asisten dalam proses input data). Hal ini sering menyusahkan kepala laboratorium dalam memantau data nilai mulai nilai awal praktikum hingga akhir praktikum.


(13)

Untuk membuat sistem penilaian yang terintegrasi dengan baik, maka informasi yang dihasilkan harus tepat dan akurat serta data-data yang diperlukan berada di satu tempat (terpusat), sehingga pada saat mengolah data menjadi informasi tidak terjadi kesalahan, misalnya : data yang dimasukkan tidak valid, data yang dimasukkan tidak lengkap (data nilai dari praktikan yang tidak hadir), dan lain-lain. Dalam pembuatan sistem penilaian praktikum, cara manual dirasakan sangat tidak efisien sehingga diperlukan cara lain dalam pembuatannya, yaitu menggunakan metode komputerisasi. Dan ditambah lagi sistem penilaian ini akan menggunakan web service untuk mengatasi pertukaran data informasi dengan platform yang berbeda.

Dalam penelitian ini, merancang dan membangun prototype aplikasi JSON web service akan diterapkan pada sistem penilaian praktikum Laboratorium Basis

Data UPN “VETERAN” JATIM. Selain JSON, format data yang akan digunakan adalah XML yang merupakan format data pertama dari web service. JSON muncul sebagai alternatif format data web service yang menawarkan kecepatan dalam transaksi data. Alasan mengapa penelitian ini menggunakan web service dan dua platform yang berbeda, yaitu aplikasi berbasis dekstop dan web adalah aplikasi desktop sangat efektif dan efisien dalam transaksi data dan aplikasi web ditujukan untuk penyampaian informasi (nilai praktikum) yang dapat diakses oleh pihak manapun, sedangkan web service menjadi jembatan untuk transaksi data beda platform tersebut.


(14)

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa permasalahan yang akan dihadapi, antara lain :

a. Bagaimana merancang dan membangun sistem penilaian praktikum

berbasis JSON web service.

b. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi penilaian praktikum

berbasis desktop dan web yang dapat berkomunikasi dengan JSON web

service.

1.3 Batasan Masalah

Batasan dari masalah yang dibahas adalah sebagai berikut :

a. Aplikasi yang akan dibangun hanya aplikasi web dan aplikasi desktop

yang terintegrasi dengan web service.

b. Response data web service yang digunakan dalam format JSON dan

XML.

c. Data mahasiswa yang digunakan untuk simulasi adalah data mahasiswa

SI angkatan 2007 sesi PSI – A1.

d. Untuk login kedua aplikasi tidak menggunakan fungsi web service.

e. Kedua aplikasi dan web service adalah sebuah prototype.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari studi kasus ini adalah sebagai berikut :

a. Merancang dan membangun sistem penilaian berbasis JSON web


(15)

b. Merancang dan membangun aplikasi desktop dan web yang dapat berkomunikasi dengan JSON web service.

1.5 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

a. Cepat dalam proses input nilai, pemantauan proses olah nilai, dan

keakuratan pengolahan nilai akhir bagi praktikan (meminimalisir kesalahan perhitungan nilai praktikum).

b. Sistem pada aplikasi yang dibangun dalam penelitian ini dapat

dikembangkan lagi.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam pengerjaan proyek akhir ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan studi literatur dari beberapa referensi baik itu dari buku atau internet.

b. Perancangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang akan dibangun, meliputi perancangan database, perancangan sistem dan pembuatan user interface.


(16)

c. Persiapan Data

Data-data penunjang yang didapatkan berupa suatu kesimpulan, fakta-fakta dan aturan yang mengatur proses pencarian data yang saling berhubungan satu sama lain disimpan ke dalam Basis Data.

d. Pengujian dan Analisa

Pengujian dan analisa dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana sistem yang dibuat pada proyek akhir ini dapat berfungsi sesuai dengan proses sistem yang diharapkan.

e. Kesimpulan

Dibuat kesimpulan dari pengujian sistem proyek akhir dengan membandingkan apakah hasilnya seperti yang diharapkan pada tujuan proyek akhir sebelumnya.

f. Pembuatan Laporan

Membuat dokumentasi dari semua tahapan proses diatas berupa laporan yang berisi tentang dasar teori, hasil proyek akhir dan hasil analisa.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam buku laporan proyek akhir ini terbagi dalam beberapa bab yang akan dibahas sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan sasaran, metodologi, serta sistematika pembahasan dari Proyek Akhir ini.


(17)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penyelesaian Proyek Akhir, yang didapatkan dari berbagai macam buku serta sumber-sumber terkait lainnya yang berhubungan dengan pembuatan Proyek Akhir ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas mengenai perancangan sistem, meliputi system flow, perancangan proses, dan perancangan user interface.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas mengenai implementasi sistem.

BAB VUJI COBA SISTEM

Bab ini menyajikan dan menjelaskan seluruh hasil dan analisa dalam pembuatan Proyek Akhir ini dan bagaimana penyelesaian dari setiap permasalahan error yang terjadi pada sistem operasi Windows

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari uji coba perangkat lunak, dan saran untuk pengembangan, perbaikan serta penyempurnaan terhadap aplikasi yang telah dibuat.


(18)

2.1 Rancang Bangun Sistem

Tahap rancang bangun sistem adalah tahap dimana harus dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang telah terpenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan user dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dan tentunya sistem yang dirancang harus bisa dikembangkan lagi untuk pengembang lain yang ingin mengembangankan sistem yang dibangun. Apabila ada salah satu persyaratan yang kurang dalam merancang bangun sistem, bisa dipastikan sistem tersebut gagal dan harus membangun lagi dari awal.

Perancangan sistem harus dapat memberikan gambaran-gambaran yang jelas, berguna, serta lengkap kepada progammer dan ahli-ahli teknik yang terlibat. Hal ini harus diperhatikan bahwa sistem yang disusun harus dapat berkembang lagi. Dalam perencanaan sistem secara umum, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

a. DocFlow (Document Flow)

b. SysFlow (System Flow)

c. DFD (Data Flow Diagram)

d. ERD (Entity Relationship Diagram)

Namun karena dalam rancang bangun sistem penilaian praktikum berbasis

JSON web service pada laboratorium basis data UPN “Veteran” Jatim bersifat


(19)

a. SysFlow (System Flow)

b. DFD (Data Flow Diagram)

c. ERD (Entity Relationship Diagram)

2.2 Sistem Penilaian Praktikum

Sistem adalah sekumpulan komponen yang dirangkai untuk suatu tujuan, sistem merupakan buatan manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang terkomputerisasi yang mempunyai tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses data dan menghasilkan informasi yang berguna untuk keputusan dan tindakan yang akan dilakukan.

Sistem informasi merupakan kumpulan data atau fakta yang terjadi dilingkup perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) maupun data yang diolah dan digunakan oleh sistem diatas untuk membentuk suatu model Sistem Informasi. Informasi sangat mutlak untuk dipergunakan dalam pembuatan Sistem Informasi, oleh karena itu data atau fakta harus

benar-benar valid dan terjamin akan kebenarannya sehingga dapat membantu

menentukan keputusan dan tindakan yang tepat. Sistem Informasi adalah satu set prosedur yang terdiri dari proses dan pengumpulan informasi yang mendukung pembuatan keputusan.

Keberadaan komputer disini dinilai sangat penting karena pemakaian komputer untuk mengolah data sangat cepat, akurat dan efektif, selain itu pentingnya pemakaian komputer sebagai alat bantu dalam sistem informasi adalah bahwa teknologi otomasi melalui komputerisasi sudah tersedia dimana-mana dan dapat diperoleh dengan sangat mudah dan murah.


(20)

Sistem Penilaian merupakan sistem yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan penilaian praktikan untuk membantu pembuatan laporan dibidang akademik, misalkan informasi tiap-tiap sesi praktikum, tiap-tiap modul, penghitungan nilai rata-rata praktikan, dan lain-lain. Sistem penilaian juga biasa digunakan dalam bidang pendidikan baik di lembaga-lembaga formal ataupun lembaga-lembaga non formal dimana aktifitas administrasinya tidak jauh dari kegiatan-kegiatan administrasi kantor-kantor lain sehingga jika diklasifikasikan, sistem penilaian juga dapat digolongkan sebagai sistem informasi manajemen tapi dalam lingkup yang kecil karena tidak seluruh kegiatan sistem informasi manajemen dilakukan disini namun lebih mengarah pada kegiatan pengolahan data.

Mengingat banyaknya pekerjaan yang dilakukan maka untuk satu permasalahan khususnya untuk menyelesaikan masalah nilai, lebih baik dikerjakan oleh lebih dari satu orang agar tidak membuat permasalahan menjadi semakin rumit, sebab informasi akan semakin tidak terintegrasi dan kadang memiliki resiko tidak dapat selesai tepat pada waktunya, dikarenakan salah satu penanggung jawab yang saling terkait tidak dapat mengerjakan dan memungkinkan terjadinya manipulasi nilai. Lain lagi saat menjelang pengumuman nilai akhir praktikum, pihak praktikan sering kesal jika ada instruktur praktikum yang terlambat memberikan nilai, sebab hal ini dapat menghambat perhitungan rata-rata untuk setiap nilai praktikan, total nilai, dan menentukan peringkat nilai (grade nilai).


(21)

2.3 Web Service

Web service adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk

mendukung interaksi interoperabilitas mesin ke mesin melalui jaringan. Web service memiliki interface yang dijelaskan dalam mesin format processable

(khususnya WSDL). Sistem lain berinteraksi dengan web service melalui cara yang ditentukan oleh deskripsi sistem itu sendiri menggunakan pesan SOAP, biasanya disampaikan menggunakan HTTP dengan serialisasi XML dalam konjungsi dengan web terkait lainnya (Sumber : W3C Working Group, 2004).

Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu

website untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain,

sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format XML maupun

JSON, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler.

Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram

dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam web service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detail pemrograman yang terdapat di dalamnya.

Beberapa alasan mengapa digunakannya web service adalah sebagai berikut:

a. Web service dapat digunakan untuk mentransformasikan satu atau


(22)

lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanan dapat ditangani dengan baik.

b. Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karena

tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web service cukup di-upload ke web server dan siap diakses oleh pihak-pihak

yang telah diberikan otorisasi.

c. Web service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP,

dengan demikian web service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall.

(Sumber : Utama, 2010)

2.3.1 Arsitektur Web Service

Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu:

a. Service Requester (peminta layanan)

b. Service Provider (penyedia layanan)

c. Service Broker/Registry (daftar layanan)

Gambar 2.1 Arsitektur Web Service


(23)

Service Provider: Berfungsi untuk menyediakan layanan/service dan

mengolah sebuah registry agar layanan-layanan tersebut dapat tersedia.  Service Broker/Registry: Berfungsi sebagai lokasi central yang

mendeskripsikan semua layanan/service yang telah di-register.

Service Requestor: Peminta layanan yang mencari dan menemukan

layanan yang dibutuhkan serta menggunakan layanan tersebut.

Dalam implementasi sistem penilaian praktikum sesuai gambar arsitektur sistem diatas, pihak instruktur praktikum, kepala laboratorium, dan praktikan

adalah pihak peminta layanan (Service Requester), web service sebagai daftar

layanan (Service Broker), dan pihak developer web service sebagai penyedia

layanan (Service Provider). Hanya pihak instruktur, kepala laboratorium, dan praktikan yang berhubungan dengan sistem, sedangkan developer web service berada di luar sistem karena hanya menyediakan layanan (service).

2.3.2 JSON (JavaScript Object Notation)

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemrograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi-3 – Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemrograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Phyton, dan lain-lain. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran data (Sumber : Crockford, 2006). Struktur JSON ada dua, antara lain :


(24)

a. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus (dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list), atau associative array.

b. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa,

hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau urutan (sequence).

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemrograman modern mendukung struktur data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemrograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini.

Bentuk-bentuk JSON antara lain :

a. Object, adalah sepasang nama/nilai yang tidak terurutkan. Objek dimulai

dengan “{” (kurung kurawal buka) dan diakhiri “}” (kurung kurawal tutup). Setiap nama diikuti dengan “:” (titik dua) dan setiap pasangan nama/nilai dipisahkan oleh “,” (koma).

Gambar 2.2 JSON (object) (Sumber : Crockford, 2006)


(25)

b. Array, adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Array dimulai dengan “[”

(kurung kotak buka) dan diakhiri dengan “]” (kurung kota tutup). Setiap nilai dipisahkan oleh “,” (koma).

Gambar 2.3 JSON (array) (Sumber : Crockford, 2006)

c. Value, dapat berupa string dalam kutip ganda, atau angka, atau true atau false

atau null, atau sebuah object atau sebuah array. Struktur-struktur tersebut

dapat disusun bertingkat.

Gambar 2.4 JSON (value) (Sumber : Crockford, 2006)


(26)

d. String, adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter Unicode, yang

dibungkus dengan tanda kutip ganda. Didalam string dapat digunakan backslash escape “\” untuk membentuk karakter khusus. Sebuah karakter

mewakili karakter tunggal pada string. String sangat mirip dengan string C

atau Java.

Gambar 2.5 JSON (string) (Sumber : Crockford, 2006)

e. Number, sangat mirip dengan number di C atau Java, kecuali format oktal dan


(27)

Gambar 2.6 JSON (number) (Sumber : Crockford, 2006)

Spasi kosong (whitespace) dapat disisipkan di antara pasangan tanda-tanda tersebut, kecuali beberapa detail encoding yang secara lengkap dipaparkan oleh bahasa pemrograman yang bersangkutan.

2.3.3 XML (eXtensible Markup Language)

XML adalah sebuah markup language untuk dokumen yang berisi informasi terstruktur (Walsh, 1998). XML terletak pada inti web service, yang digunakan untuk mendeskripsikan data. Fungsi utama dari XML adalah komunikasi antar aplikasi, integrasi data, dan komunikasi aplikasi eksternal dengan partner luaran. Dengan standarisasi XML, aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat dengan mudah berkomunikasi antar satu dengan yang lain.

XML adalah singkatan dari eXtensible Markup Language. Bahasa markup mengkombinasikan text dan informasi tambahan mengenai text tersebut. Bahasa markup lain yang populer seperti HTML, menggambarkan kepada web browser


(28)

ketika sedang mengunjungi sebuah situs web. XML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk mengolah meta data (informasi tentang data) yang menggambarkan struktur dan maksud/tujuan data yang terdapat dalam dokumen XML, namun bukan menggambarkan format tampilan data tersebut. XML adalah sebuah standar sederhana yang digunakan untuk medeskripsikan data teks dengan

cara self-describing (deskripsi diri). XML juga dapat digunakan untuk

mendefinisikan domain tertentu lainnya, seperti musik, matematika, keuangan dan lain-lain yang menggunakan bahasa markup terstruktur (Sumber : Utama, 2010).

Berikut ini adalah contoh sebuah dokumen XML untuk informasi contact person :

<?xml version="1.0" encoding="ISO-8859-1"?><contact> <contact>

<name>Yadi Utama</name>

<company>PT. Gamatechno Indonesia</company> <address>Jl. Cik Di Tiro No.34</address>

<city>Yogyakarta</city> <state>Indonesia</state> <zip>55284</zip>

<phone>081328462499</phone> <email>yadi@gamatechno.com</email> </contact>

(Sumber : Utama, 2010)

Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai

dengan tag pembuka (diawali dengan ‘<’ dan diakhiri dengan ‘>’), tag

penutup(diawali dengan ‘</ ‘diakhiri ‘>’) dan atribut elemen(parameter yang dinyatakan dalam tag pembuka misal <form name=”isidata”>). Hanya bedanya, HTML medefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya, sedangkan pada XML bisa menggunakan tag dan atribut sesuai kebutuhan.


(29)

Standard Header Elemen root

Elemen child

Berikut ini adalah tampilan dokumen XML di atas apabila dijalankan pada sebuah browser :

Gambar 2.7 Tampilan Dokumen XML pada Browser (Sumber : Utama, 2010)

a. Struktur Penulisan Dokumen XML

Berikut ini adalah contoh sebuah struktur dokumen XML :

<?xml version="1.0" encoding="ISO-8859-1"?> <email>

<to>Andi </to>

<from>Yadi Utama</from> <subject>Hallo</subject>

<message>Selamat Pagi…</message> </email>

(Sumber : Utama, 2010)

Baris pertama pada dokumen XML di atas adalah deklarasi standar header yang mendefinisikan versi XML dan karakter encoding yang digunakan dalam dokumen XML. Dalam dokumen ini, XML mengacu pada versi 1.0 dan


(30)

menggunakan standar encoding karakter set ISO-8859-1 (Latin-1/West European).

Baris selanjutnya menggambarkan elemen induk (root) dokumen “<email>..</email>”, sebagaimana disebutkan bahwa “Dokumen ini adalah sebuah Email”. Kemudian baris ke 3-6 menggambarkan elemen anak (child) dari elemen induk dokumen.

Tag pada dokumen XML bersifat case sensitif di mana tag pembuka dan

tag penutup harus ekivalen. Seperti contoh tag pembuka “<email>” harus ditutup

dengan tag “</email>”.

Berikut ini adalah contoh penulisan dokumen XML yang tidak benar : “<email>….</Email>”

“<email>….</EMAIL>” “<Email>….</email>”

Berikut ini adalah contoh penulisan dokumen XML yang benar : “<email>….</email>”

“<EMAIL>….</EMAIL>” “<Email>….</Email>” (Sumber Utama, 2010)

Karena XML bersifat mudah untuk dibaca dan ditulis baik oleh manusia maupun komputer, maka XML merupakan sebuah format yang dapat digunakan untuk pertukaran data (interchange) antar aplikasi dan platform yang berbeda

(platform independent). Metode deskripsi data XML (self-describing)

membuatnya menjadi pilihan efektif untuk bisnis ke bisnis, solusi antar jaringan, e-business, dan aplikasi terdistribusi. XML juga bersifat dapat diperluas


(31)

dapat ditransfer dengan mudah melalui protokol standar internet seperti HTTP tanpa dibatasi oleh firewall.

Tidak seperti HTML, data-data dalam dokumen XML tidak dapat ditampilkan dalam format tampilan tertentu yang diinginkan dalam web browser. Namun XML dapat dimanipulasi sebagai “pulau data” untuk ditampilkan pada browser web melalui HTML sesuai dengan format tampilan yang diinginkan:

<xml id="contact-person"> <contact>

<name>Yadi Utama</name>

<company>PT. Gamatechno Indonesia</company> <address>Jl. Cik Di Tiro No.34</address>

<city>Yogyakarta</city> <state>Indonesia</state> <zip>55284</zip> <phone>081328462499</phone> <email>yadi@gamatechno.com</email> </contact> </xml>

(Sumber : Utama, 2010)

Dokumen XML ini dapat digabungkan dengan HTML untuk ditampilkan dalam sebuah web browser dengan membangun sebuah tabel dalam kode HTML dan mengasosiasikan nilai pada kolom-kolomnya dengan data dari elemen-elemen XML tersebut: <html> <body> <xml id="contact-person"> <contact> <name>Yadi Utama</name>

<company>PT. Gamatechno Indonesia</company> <address>Jl. Cik Di Tiro No.34</address>

<city>Yogyakarta</city> <state>Indonesia</state> <zip>55284</zip> <phone>081328462499</phone> <email>yadi@gamatechno.com</email> </contact> </xml>


(32)

<table border="1" datasrc="#contact-person">

<tr><th>Name</th> <td><span datafld="name"></span></td></tr> <tr><th>Company</th> <td><span datafld="company"></span></td></tr> <tr><th>Address</th> <td><span datafld="address"></span></td></tr> <tr><th>City</th> <td><span datafld="city"></span></td></tr>

<tr><th>State</th> <td><span datafld="state"></span></td></tr> <tr><th>ZIP</th> <td><span datafld="zip"></span></td></tr> <tr><th>Phone</th> <td><span datafld="phone"></span></td></tr> <tr><th>Email</th> <td><span datafld="email"></span></td></tr> </table>

</body> </html>

(Sumber : Utama, 2010)

Ketika ditampilkan melalui browser web, akan terlihat tampilannya sepeti ini:

Gambar 2.8 Dokumen XML yang Digabung Dalam HTML (Sumber : Utama, 2010)

Dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C pada bulan Februari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya bukan teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML yang telah dikembangkan pada awal 80-an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi teknis proyek-proyek berskala besar. Ketika HTML dikembangkan pada tahun


(33)

1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML.

Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai

dengan tag pembuka (diawali dengan ‘<’ dan diakhiri dengan ‘>’), tag penutup (diawali dengan ‘</ ‘diakhiri ‘>’) dan atribut elemen (parameter yang dinyatakan

dalam tag pembuka misal <form name=”isidata”>). Hanya bedanya, HTML

medefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai di dalamnya, sedangkan pada XML bisa menggunakan tag dan atribut sesuai kebutuhan. Untuk lebih jelasnya lihat contoh di bawah :

<pesan>

<dari>MIS Manager</dari> <buat>HRD Manager</buat> <buat>Bagian rekrut</buat>

<buat>Computer Suport team</buat>

<subyek>Permohonan Tenaga kerja baru</subyek>

<isi>Mohon diberikan tenaga kerja baru untuk mengisi lowongan di Departemen MIS</isi>

</pesan>

(Sumber : Utama, 2010)

Pada contoh di atas <pesan>, <dari> <buat>,dan <isi> bukanlah tag standard yang telah ditetapkan dalam XML. Tag itu dibuat sesuai kebutuhan. Sampai di sini XML tidak melakukan apapun. Yang ada hanyalah informasi yang dikemas dengan tag XML. Untuk mengirim, menerima atau menampilkan informasi di dalamnya, harus dibuat software lagi.


(34)

Gambar 2.9 Tampilan Dokumen XML pada Browser (Sumber : Utama, 2010)

XML untuk saat ini bukan merupakan pengganti HTML. Masing-masing dikembangkan untuk tujuan yang berbeda. Kalau HTML digunakan untuk menampilkan informasi dan berfokus pada bagaimana informasi terlihat, XML mendeskripsikan susunan informasi dan berfokus pada informasi itu sendiri. XML terutama dibutuhkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format

yang tidak mengandung format standard layaknya heading, paragraph, table dan

lain sebagainya.

Sama dengan HTML, File XML berbentuk teks sehingga bila diperlukan agar dapat membacanya tanpa memerlukan bantuan software khusus. Hal ini memudahkan pengembang aplikasi yang menggunakan XML untuk mendebug programnya. XML lebih fleksible dibanding HTML dalam hal kemampuannya menyimpan informasi dan data. Pada XML bisa menyimpan data baik dalam atribut maupun sebagai isi elemen yang diletakkan di antara tag pembuka dan tag penutup.


(35)

Kelebihan lain yang dimiliki XML adalah bahwa informasi bisa di pertukarkan dari satu sistem ke sistem lain yang berbeda platform. Misalnya dari Windows ke Unix, atau dari PC ke Machintosh bahkan dari internet ke handphone dengan teknologi WAP.

b. Bagian-Bagian dari Dokumen XML

Sebuah dokumen XML terdiri dari bagian bagian yang disebut dengan node. Node tersebut adalah:

Root nodeyaitu node yang melingkupi keseluruhan dokumen. Dalam satu

dokumen XML hanya ada satu root node. Node yang lainnya berada di

dalam root node.

Element nodeyaitu bagian dari dokumen XML yang ditandai dengan tag pembuka dan tag penutup, atau bisa juga sebuah tag tunggal elemen kosong seperti <anggota nama=”budi”/> . Root node biasa juga disebut root element .

Attribute note termasuk nama dan nilai atribut ditulis pada tag awal

sebuah elemen atau pada tag tunggal.

Text node, adalah text yang merupakan isi dari sebuah elemen, ditulis

diantara tag pembuka dan tag penutup

Comment nodeadalah baris yang tidak dieksekusi oleh parser

Processing Instruction node, adalah perintah pengolahan dalam dokumen

XML. Node ini ditandai awali dengan karakter <? Dan diakhiri dengan ?>. Tapi perlu diingat bahwa header standard XML <?xml version=”1.0”


(36)

Standard Header

Attribute Root Node

Elemen kosong Comment

encoding=”iso-8859-1”?> bukanlah processing instruction node. Header

standard bukanlah bagian dari hirarki pohon dokumen XML. NameSpace Node, node ini mewakili deklarasi namespace.

<?xml version=”1.0” encoding=”iso-8859-1”?> <!--Dokumen ini menjelaskan tentang isi buku--> <Buku

Judul=”Teknik Membangun Web Service Dengan Menggunakan SOAP dan WSDL”

Penulis=”Yadi Utama”> <pengantar/>

<Bab No=”1”>Pengantar XML</Bab> <Bab No=”2”>Web Service</Bab> <Bab No=”3”>SOAP</Bab>

. . . </Buku>

Gambar 2.10 Contoh Dokumen XML (Sumber : Utama, 2010)

2.3.4 JSON dan XML Web Service

Dari kesimpulan di atas, JSON atau XML web service dapat didefinisikan sebagai aplikasi yang dapat diakses oleh aplikasi lain. Sesuai dengan namanya, JSON web service menyimpan datanya dalam format JSON dan XML web service dalam format XML. Berikut adalah salah satu contoh fungsi JSON web service dan XML web service.


(37)

<WebMethod()> _

<ScriptMethod(ResponseFormat:=ResponseFormat.Json)> _

Public Function updstatON(ByVal nmpilON As String) As String

strSql = "UPDATE praktikum SET status = 'ON' FROM praktikum WHERE nama_prak = '" & nmpilON & "'"

tabelname = "updtstatON"

If kon.State = Data.ConnectionState.Open Then

kon.Close() End If

kon.ConnectionString = "Data Source=4TH-PC\SQLEXPRESS;Initial Catalog=BasDat;Integrated Security=True"

kon.Open()

da = New SqlDataAdapter(strSql, kon) da.Fill(ds, tabelname)

da.MissingSchemaAction =

Data.MissingSchemaAction.AddWithKey Dim cb As SqlCommandBuilder cb = New SqlCommandBuilder(da) Dim MA()() As String = New

String(ds.Tables(tabelname).Rows.Count)() {} Dim j As Integer = 0

For Each dr As Data.DataRow In ds.Tables(tabelname).Rows MA(j) = New String() {dr("status").ToString()}

j += 1 Next

Dim js As New JavaScriptSerializer Dim myjson As String = js.Serialize(MA) Return myjson

End Function

Fungsi diatas adalah fungsi dengan format JSON untuk mengubah status praktikum yang aktif pada semester yang sedang berlangsung dengan parameter jenis praktikum yang dipilih user (contoh : ADBO, PSI, atau Basis Data).

b. XML Web Service

<WebMethod()> _

<ScriptMethod(ResponseFormat:=ResponseFormat.Xml)> _ Public Function webvwSesi() As Data.DataSet

If kon.State = Data.ConnectionState.Open Then

kon.Close() End If

kon.ConnectionString = "Data

Source=4TH-PC\SQLEXPRESS;Initial Catalog=PrakBasDat;Integrated Security=True"


(38)

DMLSql.CommandText = "SELECT DISTINCT

sesi_praktikum.nama_sesi FROM sesi_praktikum INNER JOIN

praktikum ON sesi_praktikum.id_prak = praktikum.id_prak WHERE praktikum.status = 'ON'"

da = New SqlDataAdapter(DMLSql.CommandText, kon) da.Fill(ds, "webvwsesi")

da.MissingSchemaAction =

Data.MissingSchemaAction.AddWithKey Dim cb As SqlCommandBuilder cb = New SqlCommandBuilder(da) Return ds

End Function

Fungsi diatas adalah fungsi dengan format XML untuk menampilkan sesi praktikum yang aktif pada semester yang sedang berlangsung.

2.3.5 Profil Laboratorium Basis Data UPN “Veteran” Jawa Timur

Laboratorium Basis Data ditujukan untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam pengembangan Sistem Informasi dan Sistem Basis Data. Sejumlah fasilitas dan pengajar yang disediakan oleh laboratorium ini untuk praktikum Basis Data antara lain :

a. Personal Computer (PC) : 14 unit

b. Instruktur praktikum :

1. Waldy Permana Agastya, S.Kom., MM

2. Syurfah Ayu Ithriah, S.Kom

c. Jumlah praktikan per sesi : 20 Mahasiswa

d. Praktikum yang diselenggarakan Lab. Basis Data :

1. Basis Data


(39)

3. ADBO (Analisa dan Desain Berorientasi Objek)

e. Modul praktikum pemrograman sistem informasi :

1. Modul I : Pengenalan PL/SQL

2. Modul II : Cursor

3. Modul III : Form Dasar

4. Modul IV : LOV & Trigger pada Form

5. Modul V : Form Master Detail

6. Modul VI : Program Unit

7. Modul VII : Laporan & Grafik

8. Modul VIII : Menu & Shortcut

Selain untuk melayani praktikum mata kuliah basis data, ADBO, pengembangan sistem informasi, dan lain-lain, mahasiswa tingkat akhir juga dapat menggunakan laboratorium ini untuk mengerjakan tugas akhir ataupun penelitian.


(40)

3.1 Analisa Sistem

Pencatatan nilai praktikan yang masih dicatat secara manual mengakibatkan

munculnya salah perhitungan hasil akhir nilai praktikan. Pihak instruktur atau

asisten juga merasa kesulitan apabila menghadapi pilihan untuk mengubah nilai

praktikum dalam jumlah yang banyak. Penelitian ini dibangun untuk menghadapi

masalah tersebut. Sehingga instruktur tidak akan kerepotan dalam mengganti

maupun menghitung nilai akhir praktikan. Langkah awal dalam membangun sebuah sistem adalah menganalisa sistem, mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh

user dan apa yang dipermasalahkan oleh user. Di dalam sistem penilaian

praktikum ini terdapat tiga user, antara lain instruktur praktikum, kepala

laboratorium, dan praktikan. Karena berhubungan dengan penilaian praktikum,

maka akan dibangun proses input nilai praktikum yang hanya akan bisa di akses

oleh para instruktur praktikum, sedangkan untuk kepala laboratorium dan

praktikan hanya mempunyai kepentingan untuk mengetahui nilai praktikum.

Untuk instruktur praktikum akan dibangun aplikasi penilaian berbasis desktop,

sedangkan untuk kepala laboratorium dan praktikan akan dibangun aplikasi

berbasis web. Aplikasi berbasis desktop dipilih untuk instruktur dikarenakan

aplikasi ini hanya boleh di akses oleh instruktur praktikum (bersifat rahasia). Dan

aplikasi berbasis web dipilih karena aplikasi ini akan dapat di akses baik oleh

kepala laboratorium, maupun oleh para praktikan (bersifat umum). Selain


(41)

dibangun sebuah web service yang menjadi pembahasan utama. Seperti yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya, sebuah web service adalah layanan web yang

menyediakan fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh proses-proses di dalam sistem

penilaian praktikum. Untuk membangun keseluruhan aplikasi dan web service,

dibutuhkan beberapa perangkat lunak pengembang (software development).

Perangkat lunak yang akan digunakan antara lain, Microsoft Visual Studio 2005,

Sybase Power Designer 6 32-bit, Microsoft Visio 2007, dan Microsoft SQL

Server 2005. Ilustrasi arsitektur sistem penilaian praktikum yang akan dibangun

dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.1.


(42)

Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa perangkat lunak yang akan

digunakan :

a. Microsoft Visual Studio 2005

Bahasa pemrograman yang akan digunakan dalam membangun

aplikasi keseluruhan adalah bahasa VB (Visual Basic). Sejarah Visual Basic

dimulai dari penemuan BASIC (Beginner’s All Purpose Symbolic

Instruction Code), sebuah bahasa yang mudah dipelajari dan digunakan bagi

progammer pemula, pada tahun 1964. Pada tahun 1975, ketika Microsoft

merupakan perusahaan baru, Microsoft BASIC dan produk sukses mereka

Quick BASIC (QBASIC) menjadi versi BASIC yang banyak digunakan. Quick BASIC bisa digunakan dalam Windows ketika diluncurkan, tetapi

masih diperlukan usaha lebih untuk pemrogaman Graphical User Interface

(GUI).

Microsoft mengeluarkan produk baru, yaitu Visual Basic 1.0 yang

merupakan bahasa pemrogaman berbasis GUI. Visual Basic merupakan

bahasa interpreter, yaitu bahasa yang menggunakan program khusus untuk

membaca dan menjalankan kode tanpa proses compile terlebih dahulu.

Proses compile adalah proses menterjemahkan kode dalam bahasa tingkat

tinggi menjadi bahasa mesin. Bahasa pemrogaman yang membutuhkan

proses compile disebut bahasa compiler. Visual Basic 1.0 bukanlah program

yang pertama kali muncul dengan model seperti itu, tapi program ini

menyediakan lingkungan yang cepat untuk membangun grafis antar muka


(43)

Basic adalah bahasa interpreter yang hasil tampilanya tidak terlalu bagus

apabila dibandingkan dengan Visual C++, Delphi, atau bahasa compiler lain.

Perubahan lain adalah kemampuan membuat komponen.

Membagi-bagi kode dalam suatu program adalah dengan menuliskanya sebagai

prosedur. Versi-versi baru Visual Basic dengan kemampuanya membuat

komponen-komponen menjadi semakin kompleks. Versi 4.0 yang

diluncurkan pada tahun 1996 merupakan versi pertama yang bisa membuat

komponen dan sekarang merupakan komponen penting dalam membuat

proyek pemrogaman.

Banyak tambahan fitur-fitur baru ke dalam Visual Basic, namun semuanya dibangun pada dasar-dasar yang sudah ada. Untuk menulis bahasa

baru yang terlepas dari bahasa sebelumnya membutuhkan banyak usaha.

Kelebihan dari bahasa baru adalah benar-benar terhindar dari kelemahan

bahasa progran yang lalu. Ini yang dilakukan oleh Microsoft pada waktu

berpindah dari Visual Basic 6.0 ke Visual Basic .NET. Bahasa ini ditulis

ulang untuk membuat versi yang benar-benar handal.

Visual Basic .NET dibangun diatas teknologi .NET, yaitu teknologi

dan konsep platform yang dapat digunakan mengembangkan aplikasi yang

terdistribusi melalui internet. Teknologi .NET ini tercermin dalam .NET

framework yang merupakan dasar untuk pengembangan aplikasi-aplikasi

berbasis .NET. .NET framework menyediakan dua hal penting. Yaitu

Common Language Runtime (CLR) dan Class Library. CLR merupakan

engine yang menjalankan aplikasi .NET dan menyediakan layanan-layanan


(44)

seperti sistem operasi yang menyediakan lapisan antara program dengan

kompleksitas sistem. Bahasa yang memenuhi Common Language

Specification (CLS) juga dapat menggunakan .NET framework. Class

Library menyediakan satu set besar fungsi wrapping dan abstraksi seperti

internet protokol, akses file system, manipulasi XML dan banyak lagi.

Karena dibangun berdasarkan teknologi .NET maka Visual Basic

.NET mampu untuk membuat aplikasi yang terdistribusi malalui internet

dimana client bukan lagi hanya PC, namun dapat berupa alat-alat yang lain

seperti mobile device dalam lingkungan yang terintegrasi. Visual Basic

.NET mampu membuat aplikasi server (ASP.NET, XML Web Service) dalam lingkungan yang terintegrasi.

Alasan mengapa menggunakan Visual Basic .NET 2005 ini karena

Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrogaman yang digunakan untuk

membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI - Graphical User

Interface). Untuk mendesain tampilan yang kita inginkan, kita perlu

meletakan objek-objek grafis ke lembar (form) yang sudah tersedia ada

Visual Basic dan selanjutnya kita hanya perlu memikirkan struktur dan

logika data dari program utama.

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrogaman yang

dikembangkan oleh Microsoft. Selain itu Visual Basic juga merupakan

sarana (tools) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan

Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic adalah bisa


(45)

objek- objek pembantu program seperti control ActiveX, file, help, aplikasi

internet dan sebagainya.

b. Microsoft SQL Server 2005

Microsoft SQL Server 2005 adalah perangkat lunak pengolahan

database yang sesuai untuk mengolah informasi dalam jumlah yang besar.

SQL Server adalah bagian dari Back Office Microsoft, yang juga

menyertakan Back Office Server, Exchange Server, Proxy Server, Site

Server, Small Bussiness Server, SNA Server, dan System Management Server.

Tahun 1993 SQL Server mulai dikembangkan oleh Microsoft. Pada SQL Server saat itu Microsoft merupakan porting partner bagi Sybase SQL

Server, karena itu tidak heran jika SQL Server yang dikembangkan ini

mempunyai arsitektur yang berbasis Sybase. Pada tahun 1995 dan 1996

secara berurutan, SQL Server versi 6.0 dan 6.4 akhirnya dirilis.

Setelah dirilisnya kedua versi tersebut, selanjutnya perbaikan SQL

Server direncanakan akan dirilis sebanyak tiga kali, yang pada setiap rilisnya

menitikberatkan pada hal yang berbeda. Rilis pertama fokus pada

pembangunan ulang arsitektur SQL Server agar sesuai untuk digunakan oleh

perusahaan, yaitu SQL Server 7.0. pembangunan arsitektur tidak dilakukan

dari awal, tapi dari arsitektur yang sudah ada dengan disertai penyesuaian

terhadap beberapa aplikasi yang telah berjalan pad SQL Server. Dengan rilis

pertama ini menjadikan SQL Server sebagai DBMS pertama yang dapat


(46)

2000. Pada versi ini ditambahkan fitur XML, data mining, upgrade OLAP

dari versi sebelumnya, dan fitur materialized views. Sedangkan rilis ketiga

yaitu SQL Server 2005.

Selain sejarah, rasanya perlu juga dikenalkan juga beberapa fitur yang

dimiliki oleh SQL Server 2005. Beberapa diantaranya adalah:

1. Upgrade menjadi SQL Server 2005, misalnya dari versi 2000, berbeda

dengan upgrading pada versi-versi sebelumnya, maka tidak perlu ada

migrasi database.

2. Perubahan tools sets dapat dikatakan dilakukan secara besar-besaran.

SQL Enterprise Manager dan Query Analyzer diganti dengan SQL Server Management Studio. Beberapa kemampuan Analysis Manager

juga telah tercakup pada SQL Server Management. The Client Network

Utility, server Network Utility, dan SQL Service Manager diganti

dengan SQL Server Configuration Manager MMC snap-in. selain itu

ada tambahan tool set baru, yaitu Business Intelligence Development

Studio, yang digunakan membangun aplikasi business intelligence.

Dengan adanya perubahan tool set secara besar-besaran ini dapat

mendukung fungsionalitas DBA secara keseluruhan yang tidak

didapatkan pada beberapa rilis sebelumnya.

3. SQL Server 2005 menggantikan Data Transformation Service (DTS)

pada SQL Server 7.0 dan 2000 dengan SQL Server Integration Services

(SSIS). Meski sangat mungkin untuk menjalankan package DTS di

SQL Server 2005, tidak ada lagi tools yang dapat mendukung


(47)

migrasi dari package DTS menjadi SSIS untuk melakukan

pengembangan baru, yaitu dengan Data Transformation Services

Migration Wizard.

4. Menambahkan dukungan untuk AMD dan Intel 64 bit pada arsitektur

x86, Itanium 64 bit, dan ekstensi untuk tuning system NUMA (

Non-Uniform Memory Access).

Berikut adalah alasan dan keunggulan menggunakan Microsoft SQL

Server 2005 sebagai manajemen pengolahan data, antara lain:

1. Menyediakan pengelolaan view secara dinamis, yaitu dengan adanya

catalog views, karena digantikanya sistem tabel menjadi sistem catalog.

Pengelolaan dalam DBMS dan memecahkan permasalahan dengan

adanya Dedicated Administrative Console dan melakukan tuning.

2. Mampu menyimpan dan memelihara mirror kopian database dari

server lain.

3. Mengurangi beban kerja DBA.

4. Upgrading dari versi sebelumnya tidak memerlukan migrasi database.

Selain perangkat lunak, perangkat keras (hardware) juga dibutuhkan

sebagai media untuk aplikasi yang dibangun. Berikut adalah penjelasan mengenai

standart minimum beberapa perangkat keras yang dibutuhkan :

a. Sistem Operasi : Standar minimum sistem operasi yang disarankan adalah

sistem operasi Microsoft Windows XP. Namun yang akan digunakan


(48)

Microsoft Windows dipilih karena aplikasi yang akan dibangun berbasis

Windows.

b. Media Output : Media untuk output program berupa monitor PC ataupun

monitor laptop.

c. Media Input : Media untuk input program berupa mouse, keyboard, keypad

laptop ataupun touchpad laptop.

3.2 Perancangan Sistem

Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, tahap selanjutnya dalam

siklus pembuatan sistem adalah desain sistem. Pada tahap ini terdapat aktifitas

pendefinisian kebutuhan fungsional-fungsional dan persiapan untuk rancang bangun hingga implementasi dari sistem informasi. Langkah-langkah yang

dilakukan dalam tahap perancangan sistem adalah.

3.2.1 System Flow Penilaian

Aliran sistem adalah bagian yang menunjukkan arus kerja secara

menyeluruh dari suatu sistem terkomputerisasi yang menjelaskan urutan

prosedur-prosedur yang terdapat di dalam sistem. Dalam rancangan kerja aplikasi dalam hal

pemrosesan data nilai praktikum, terdapat dua entitas yang berhubungan dengan

proses. Namun hanya satu entitas yang berhubungan langsung dengan sistem. Dua

entitas tersebut adalah praktikan dan pengguna (instruktur praktikum dan kepala

laboratorium). Pihak instruktur praktikum bertanggung jawab atas nilai tiap

praktikan yang diinputkan ke dalam sistem dan juga mengecek nilai akhir


(49)

apabila terdapat permintaan revisi nilai dari para praktikan yang telah disetujui

oleh kepala laboratorium. Sedangkan untuk praktikan dan kepala laboratorium

hanya dapat melihat nilai matang praktikum setelah sesi praktikum berakhir

melalui aplikasi berbasis web yang telah disediakan.

Dalam rancangan sysflow (System Flow) sistem penilaian praktikum

laboratorium Basis Data UPN “VETERAN” Jawa Timur. Proses dimulai pada

menampilkan data nilai praktikan berdasarkan sesi praktikum, jenis nilai, dan

modul. Setelah itu proses dilanjutkan input nilai yang berdasarkan penilaian

instruktur terhadap kinerja tiap praktikan. Dilanjut kemudian ke proses simpan

nilai praktikan yang membutuhkan detail data pada entitas praktikan, pengguna, dan sesi praktikum yang kemudian nilai-nilai tersebut akan meng-update nilai

yang telah ada pada entitas nilai. Setelah proses menyimpan nilai selesai,

instruktur dapat mengecek ulang nilai praktikan yang telah tersimpan. Selanjutnya

adalah tugas untuk kepala laboratorium untuk melihat laporan nilai secara

keseluruhan dan memutuskan untuk mencetak laporan atau tidak. Dalam sistem

ini diberikan menu untuk rekapitulasi nilai akhir, yang dapat memudahkan kerja

instruktur dalam hal rekapitulasi (meng-update nilai total praktikum per modul,

nilai rata-rata, dan grade nilai) dengan waktu yang singkat serta tingkat akurat

data yang tinggi, sehingga meminimalisir adanya kesalahan pada proses nilai

akhir. Proses selengkapnya dalam sysflow penilaian praktikum dapat dilihat dalam


(50)

Gambar 3.2 System Flow Sistem Penilaian Praktikum

3.2.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi di

dalam sistem yang dirancang, sehingga dengan dibuatnya DFD ini akan terlihat


(51)

a. Context diagram

Context diagram menggambarkan proses aliran data yang terjadi

dalam sistem secara garis besarnya. Selanjutnya Context diagram dapat di

dekomposisi menjadi data flow diagram level 0 yang menjelaskan proses

level yang lebih tinggi. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3.3. Dapat

dijelaskan bahwasanya jumlah entitas yang berhubungan dengan sistem

secara langsung adalah 3 entitas, yaitu : kepala laboratorium, instruktur, dan

praktikan. Dimana masing- masing entitas mempunyai hak dan kepentingan

masing-masing.

pencarian data laporan 3 laporan nilai praktikum 3 pencarian data laporan 2

pencarian data laporan 1 data input nilai lapres

data input nilai demo prak data input nilai disiplin

data input nilai tupen

laporan nilai praktikum 2

laporan nilai praktikum 1 0 Sistem Penilaian + Instruktur Praktikum Kepala Laboratorium Praktikan

Gambar 3.3 Context Diagram

b. DFD Level 0

Dalam penggambaran DFD level 0 ini, tidak meletakkan beberapa

simbol database karena harus melalui proses selanjutnya terlebih dahulu.

Ada beberapa proses dalam DFD level 0 yang dibutuhkan, yaitu: proses

olah nilai dan proses olah laporan. Kedua proses tersebut akan berlanjut ke proses olah fungsi web service. Proses selengkapnya dapat dilihat pada


(52)

pencarian data laporan 3

laporan nilai praktikum 3

response pencarian laporan

request fungsi cari laporan

request fungsi update nilai pencarian data laporan 2

data input nilai tupen

data input nilai disiplin data input nilai demo prak

data input nilai lapres laporan nilai praktikum 2 pencarian data laporan 1

laporan nilai praktikum 1 Kepala Laboratorium

Instruktur Praktikum 1

Proses Olah Nilai 2

Proses Olah Fungsi Web Service

+

3

Proses Olah Laporan

Praktikan

Gambar 3.4 DFD level 0

c. DFD Level 1 Olah Fungsi Web Service

Pada DFD level 1, terdapat dua proses yang menuju ke proses olah

fungsi web service, proses pertama adalah proses olah nilai dan proses


(53)

lanjutan yaitu proses fungsi update nilai. Dalam proses ini membutuhkan

detail data pada tabel praktikan, pengguna, dan sesi prak. Setelah itu

melakukan eksekusi data pada tabel nilai. Untuk proses kedua menuju ke

proses lanjutan yaitu proses fungsi tampil laporan. Dalam proses ini pertama

kali akan melakukan pencarian data berdasarkan sesi dan juga modul.

Selanjutnya data yang dicari akan diterima dan kemudian akan merespon

kembali ke proses olah laporan. Proses selengkapnya dapat dilihat pada

Gambar 3.5.

data pencarian modul data pencarian sesi praktikum

data pencarian praktikan

data pencarian penjadwalan

data pencarian pengajar data pencarian nilai

[response pencarian laporan][request fungsi cari laporan]

execute update nilai

[request fungsi update nilai]

Proses Olah Nilai

Proses Olah Laporan

2.1

Proses Fungsi Update Nilai

2.2

Proses Fungsi Tampil Laporan

1 nilai 2 pengajar

3 pengguna

4 praktikan 5 penjadwalan

6 praktikum 7 sesi_praktikum

8 modul


(54)

3.2.3 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) dari Sistem Informasi Penilaian dan

Absensi terdiri dari Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model

(PDM). Gambaran CDM dan PDM dapat dilihat pada Gambar 3.6 dan Gambar

3.7.

a. Conceptual Data Modelling (CDM)

Gambar 3.6 merupakan Conceptual Data Model (CDM) digunakan

dalam perancangan database sistem. Dalam CDM ini terdapat total 8 tabel

dengan rincian 6 tabel master dan 2 tabel relasi. Diagram dan relasi lebih

lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3.6.

menginput memiliki3 mempunyai2 mempunyai jadwal_sesi memiliki2 memiliki mendapatkan mengajar praktikan npm_praktikan nama_praktikan peng ajar id_peng ajar nama_pengajar praktikum id_prak nama_prak semester status penjadwalan hari tahun_ajaran nilai nilai_tupen nilai_disiplin nilai_demo_prak nilai_lapres status _nilai tgl_nilai sesi_praktikum id_s esi nama_s es i

peng guna id_peng g una kata_sandi jabatan modul id_mdl nama_mdl status _mdl


(55)

b. Physical Data Model (PDM)

Gambar 3.7 merupakan Physical Data Model pada Sistem Penilaian

Praktikum. PDM merepresentasikan table-tabel yang digunakan beserta

dengan tipe data dan panjang karakter dari masing field.

ID_PENGAJAR = ID_PENGAJAR

ID_MDL = ID_MDL ID_PENGGUNA = ID_PENGGUNA

ID_PENGGUNA = ID_PENGGUNA

ID_SESI = ID_SESI

ID_PRAK = ID_PRAK

NPM_PRAKTIKAN = NPM_PRAKTIKAN

NPM_PRAKTIKAN = NPM_PRAKTIKAN ID_PENGAJAR = ID_PENGAJAR

PRAKTIKAN NPM_PRAKTIKAN varchar(10) NAMA_PRAKTIKAN varchar(50) ID_PENGGUNA varchar(25) PENGAJAR ID_PENGAJAR varchar(20) NAMA_PENGAJAR varchar(50) ID_PENGGUNA varchar(25) PRAKTIKUM ID_PRAK varchar(10) NAMA_PRAK varchar(20) SEM ESTER int STATUS varchar(5) PENJADWALAN ID_SESI varchar(10) HARI varchar(10) TAHUN_AJARAN varchar(10) ID_PENGAJAR varchar(20)

NPM_PRAKTIKAN varchar(10) NILAI

NPM_PRAKTIKAN varchar(10) NILAI_TUPEN decimal NILAI_DISIPLIN decimal NILAI_DEM O_PRAK decimal NILAI_LAPRES decimal ID_MDL varchar(5) ID_PENGAJAR varchar(20) STATUS_NILAI int TGL_NILAI datetime SESI_PRAKTIKUM ID_PRAK varchar(10) NAMA_SESI varchar(10) ID_SESI varchar(10) PENGGUNA ID_PENGGUNA varchar(25) KATA_SANDI varchar(20) JABATAN varchar(10) MODUL ID_MDL varchar(5) NAMA_MDL varchar(5) STATUS_MDL varchar(10)

Gambar 3.7 PDM (Physical Data Modelling)

c. Struktur Database

Adapun perancangan tabel yang terdapat dalam pembuatan aplikasi


(56)

pada laboratorium basis data UPN “Veteran” JATIM adalah sebagai

berikut:

1. Nama Tabel : pengguna

Primary Key : id_pengguna

Foreign Key : -

Fungsi : menyimpan data pengguna

Tabel 3.1 Struktur Tabel Pengguna

KETERANGAN 

NO  NAMA  TIPE  PANJANG 

PK  FK  TABEL 

1  id_pengguna  VARCHAR  25  √       

2  kata_sandi  VARCHAR  20          

3  jabatan  VARCHAR  10          

2. Nama Tabel : praktikan

Primary Key : npm_praktikan

Foreign Key : id_pengguna

Fungsi : menyimpan data praktikan

Tabel 3.2 Struktur Tabel Praktikan

KETERANGAN 

NO  NAMA  TIPE  PANJANG 

PK  FK  TABEL 

1  npm_praktikan  VARCHAR  10  √       

2  nama_praktikan  VARCHAR  50          

3  id_pengguna  VARCHAR  25     √  pengguna 

3. Nama Tabel : nilai

Primary Key : -

Foreign Key : npm_praktikan, id_mdl, id_pengajar


(57)

Tabel 3.3 Struktur Tabel Nilai

KETERANGAN 

NO  NAMA  TIPE  PANJANG 

PK  FK  TABEL 

1  npm_praktikan  VARCHAR  10     √  praktikan 

2  nilai_tupen  DECIMAL             

3  nilai_disiplin  DECIMAL             

4  nilai_demo_prak  DECIMAL             

5  nilai_lapres  DECIMAL             

6  id_mdl  VARCHAR  5     √  modul 

7  id_pengajar  VARCHAR  20     √  pengajar 

8  status_nilai  INTEGER             

9  tgl_nilai  DATETIME             

4. Nama Tabel : modul

Primary Key : id_mdl

Foreign Key : -

Fungsi : menyimpan data detail modul

Tabel 3.4 Struktur Tabel Modul

KETERANGAN 

NO  NAMA  TIPE  PANJANG 

PK  FK  TABEL 

1  id_mdl  VARCHAR  5  √      

2  nama_mdl  VARCHAR  5          

3  status_mdl  VARCHAR  10          

5. Nama Tabel : penjadwalan

Primary Key : -

Foreign Key : id_sesi, id_pengajar, npm_praktikan


(58)

Tabel 3.5 Struktur Tabel Penjadwalan

KETERANGAN 

NO  NAMA  TIPE  PANJANG

PK FK TABEL 

1  id_sesi  VARCHAR  10     √  sesi_praktikum 

2  hari  VARCHAR  10          

3  tahun_ajaran  VARCHAR  10          

4  id_pengajar  VARCHAR  20     √  pengajar 

5  npm_praktikan  VARCHAR  10     √  praktikan 

6. Nama Tabel : pengajar

Primary Key : id_pengajar

Foreign Key : pengguna

Fungsi : menyimpan data detail pengajar

Tabel 3.6 Struktur Tabel Pengajar

KETERANGAN 

NO  NAMA  TIPE  PANJANG 

PK  FK  TABEL 

1  id_pengajar  VARCHAR  20  √       

2  nama_pengajar  VARCHAR  50          

3  id_pengguna  VARCHAR  25     √  pengguna 

7. Nama Tabel : sesi_praktikum Primary Key : id_sesi

Foreign Key : id_prak

Fungsi : menyimpan data detail sesi praktikum

Tabel 3.7 Struktur Tabel Sesi Praktikum

KETERANGAN 

NO  NAMA  TIPE  PANJANG 

PK  FK  TABEL 

1  id_prak  VARCHAR  10    √  praktikum 

2  nama_sesi  VARCHAR  10          


(59)

8. Nama Tabel : praktikum

Primary Key : id_prak

Foreign Key : -

Fungsi : menyimpan data detail praktikum

Tabel 3.8 Struktur Tabel Praktikum

KETERANGAN 

NO  NAMA  TIPE  PANJANG 

PK  FK  TABEL 

1  id_prak  VARCHAR  10  √       

2  nama_prak  VARCHAR  20          

3  semester  INTEGER  10         

4  status  VARCHAR  5          

3.2.4 Desain Interface

Sebelum menuju ke proses pemrograman, hal yang akan dilakukan pertama

adalah merancang desain interface. Desain interface yang akan dibuat ini

bukanlah desain matang yang sudah jadi, melainkan desain yang akan menjadi

patokan dasar form aplikasi. Dalam merancang desain interface akan bergantung kepada hasil akhir sysflow (aliran sistem) yang telah dibuat. Jika dalam mendesain

antarmuka aplikasi tanpa adanya desain sysflow, maka yang terjadi adalah

perulangan yang tidak perlu dalam mendesain karena akan muncul banyak

kebutuhan yang tak terduga. Berikut adalah desain interface untuk keseluruhan

form aplikasi baik yang berbasis desktop maupun web:

a. Form Aplikasi Berbasis Desktop

Untuk form aplikasi berbasis desktop akan dibangun empat form, antara


(60)

dan form modul. Form lengkap aplikasi berbasis desktop dapat dilihat pada

Gambar 3.8 hingga Gambar 3.12.

1. Form Login

Gambar 3.8 Desain InterfaceFormLogin

Desain form login diperuntukkan sebagai form awal untuk verifikasi user

yang berhak mengakses ke dalam form utama. Form login ini sangat

dibutuhkan untuk mencegah penyalahgunaan aplikasi dari pihak-pihak diluar

pihak internal (instruktur praktikum dan kepala laboratorium).

2. FormInput Nilai Praktikum


(61)

Desain form input nilai praktikum dirancang untuk kegiatan input nilai

praktikum. Dalam desain ini dimaksimalkan untuk kemudahan user dalam

memahami cara kerja input nilai praktikum.

3. FormLog Nilai (Khusus Kalab)

Gambar 3.10 Desain InterfaceFormLog Nilai

Desain log nilai dirancang untuk melihat update data nilai praktikum.

Dalam desain ini diberikan pilihan untuk melihat update data nilai

berdasarkan tanggal yang dipilih.

4. Form Cek Laporan

Gambar 3.11 Desain InterfaceForm Cek Laporan

Desain cek laporan dirancang untuk proses menampilkan data nilai


(62)

pilihan untuk menampilkan nilai total, rata-rata, serta grade (nilai huruf) dan

pilihan kedua untuk menampilkan nilai tupen, disiplin, demo praktikum, serta

lapres.

5. Form Modul (Khusus Kalab)

Gambar 3.12 Desain InterfaceForm Modul

Desain modul dirancang untuk melakukan proses update modul yang bisa

di akses oleh asisten maupun instruktur. Dalam desain ini diberikan pilihan

untuk melakukan proses update modul berdasarkan modul dan status modul

yang dipilih.

b. Form Aplikasi Berbasis Web

Untuk form aplikasi berbasis web juga akan dibangun empat form, antara

lain : form menu utama, form menu laporan user, form menu laporan admin,

dan form menu aktivasi. Form lengkap aplikasi berbasis web dapat dilihat

pada Gambar 3.13 hingga Gambar 3.16.

1. Form Menu Aktivasi


(63)

Desain menu aktivasi dirancang untuk proses mengubah status praktikum

yang akan aktif pada semester saat ini. Dalam desain ini hanya diberikan

pilihan praktikum yang akan dipilih kepala laboratorium sebagai praktikum

aktif.

2. Form Menu Utama

Gambar 3.14 Desain InterfaceForm Menu Utama

Desain menu utama dirancang untuk halaman pembuka aplikasi berbasis

web. Dalam desain ini terdapat pilihan untuk login (khusus kepala

laboratorium) dan juga pilihan untuk melihat nilai praktikum untuk praktikan.

3. Form Menu Laporan User


(64)

Desain menu laporan user dirancang untuk menampilkan data nilai

praktikum untuk user (praktikan). Dalam desain ini hanya diberikan pilihan

menampilkan data nilai praktikum berdasarkan sesi praktikum yang dipilih.

4. Form Menu Laporan Admin

Gambar 3.16 Desain InterfaceForm Menu Laporan Admin

Desain menu laporan admin dirancang untuk menampilkan data nilai

praktikum untuk kepala laboratorium. Dalam desain ini diberikan pilihan

menampilkan data nilai praktikum berdasarkan sesi praktikum dan modul

yang dipilih.

3.2.5 Pseudo-code Program

Pseudo-code adalah kode atau tanda yang menyerupai (pseudo) atau

merupakan penjelasan cara menyelesaikan suatu masalah. Pseudo-code sering

digunakan untuk menuliskan algoritma dari suatu permasalahan. Pseudo-code

berisikan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu permasalahan (hampir

sama dengan algoritma), hanya saja bentuknya sedikit berbeda dengan algoritma.


(65)

permrograman. Selain itu biasanya pseudo-code menggunakan bahasa yang

mudah dipahami secara universal dan juga lebih ringkas daripada algoritma.

Berikut adalah pseudo-code dari aplikasi berbasis desktop dan web :

a. Pseudo-code Aplikasi Berbasis Desktop

Prosedur Login

Input username. Input password.

Tekan tombol “submit”.

IF username dan password = Cocok THEN Form Input Nilai Praktikum muncul. ELSE

Input ulang username dan password. Prosedur Tampil Nilai Admin

Pilih Sesi.

Pilih Modul.

Tekan tombol “submit”. Prosedur Tampil Nilai User

Pilih Sesi.

Tekan tombol “submit”.

b. Pseudo-code Aplikasi Berbasis Desktop

Prosedur Login

Input username.

Input password.

Tekan tombol “submit”.

IF username dan password = Cocok THEN Form Input Nilai Praktikum muncul. ELSE

Input ulang username dan password.

Prosedur Utama Input Nilai Praktikum

Pilih Sesi

Pilih Jenis Nilai

Pilih Modul

Tekan tombol “tampilkan”.

IF pilih input nilai praktikan per orang = TRUE THEN

Pilih praktikan.

Input Nilai.

Tekan “enter”.

ELSE

Centang check box “semua nilai praktikan”.


(66)

Tekan “enter”. Prosedur Update Nilai

IF update nilai per modul = TRUE THEN

Pilih modul 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, FP ELSE IF update nilai total, rata2, dan grade nilai = TRUE THEN

Pilih Sesi.

Pilih NPM.

ELSE

Tutup Form Data Laporan. Prosedur Cek Laporan

IF radio button “nilai total, rata2, dan grade” = TRUE THEN

Pilih Sesi.

Tekan tombol “submit”.

ELSE

Pilih Sesi.

Pilih Modul.


(67)

Pada bab IV ini akan di bahas tentang implementasi sistem dari desain sistem yang telah dibangun. Isi dari bab IV ini antara lain kebutuhan sistem, penjelasan pengguna program, serta rancangan form secara keseluruhan.

4.1 Kebutuhan Sistem

Agar sistem berjalan sesuai yang diharapkan, maka dibutuhkan spesifikasi standar minimum kebutuhan piranti lunak dan piranti keras.

a. Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak minimum yang digunakan untuk menjalankan sistem ini adalah :

1. Microsoft Windows XP/Vista/7; sistem operasi program.

2. Microsoft SQL Server 2005; database untuk menyimpan data.

3. Microsoft Visual Studio 2005; aplikasi untuk membangun program.

4. Sybase Power Designer 6 32-bit dan Microsoft Visio 2007; aplikasi

untuk membuat desain.

b. Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras minimum yang digunakan untuk menjalankan sistem ini adalah :

1. CPU : Prosesor setara Intel Pentium IV atau yang lebih tinggi.

2. RAM : 256 MB (direkomendasikan 512 MB).


(68)

4. Keyboard dan mouse.

5. Hardisk minimum 10 GB

6. Monitor

4.2 Penjelasan Pengguna Program

Berikut ini akan dijelaskan implementasi program sistem penilaian praktikum laboratorium Basis Data UPN “VETERAN” JATIM.

Tabel 4.1 Hak Akses

Jabatan  Hak Akses  Jenis Aplikasi  Menu Utama  Web 

Menu Laporan (Admin)  Web  Menu Aktifasi  Web  Form Login  Desktop  Form Input Nilai  Desktop  Form Modul  Desktop  Kalab 

Form Log Nilai  Desktop  Menu Utama  Web  Menu Laporan (Admin)  Web  Form Login  Desktop  Asisten / Instruktur 

Form Input Nilai  Desktop  Menu Utama  Web  Praktikan 

Menu Laporan (User)  Web 

1. FormLogin (Desktop)

Form login digunakan untuk user yang dalam hal ini adalah asisten

praktikum. Untuk mendapat hak akses sesuai dengan porsi kebutuhan masing – masing jabatan dengan proses pengecekan terhadap jabatan


(69)

berdasar username pada tabel . Contoh akan digambarkan dalam gambar

berikut.

Gambar 4.1 Form Login

2. Form Input Nilai Praktikum (Desktop)

Form input nilai praktikum digunakan untuk mengisi nilai

praktikum tiap praktikan mulai dari nilai tupen (tugas pendahuluan), nilai disiplin, nilai demo praktikum, nilai lapres (laporan resmi), hingga nilai FP (final project). Contoh akan digambarkan dalam gambar berikut.


(70)

3. FormLog Nilai (Desktop)

Form log nilai digunakan untuk melihat proses update nilai yang

terjadi. Contoh akan digambarkan dalam gambar berikut.

Gambar 4.3 Form Log Nilai

4. Form Cek Laporan (Desktop)

Form cek laporan digunakan untuk melakukan pengecekan nilai

praktikum. Fungsi dalam form ini sama persis dengan fungsi menampilkan nilai praktikum pada aplikasi berbasis web yang telah dibuat, hanya saja menjadi satu paket. Contoh akan digambarkan dalam gambar berikut.


(71)

5. Form Modul (Desktop)

Form modul digunakan untuk melakukan proses update modul

yang bisa diakses oleh instrutktur maupun asisten. Contoh akan digambarkan dalam gambar berikut.

Gambar 4.5 Form Modul

6. Menu Utama (Web)

Menu utama adalah menu dimana user akan menentukan pilihan untuk melihat informasi nilai atau menuju ke menu yang lain.


(72)

Gambar 4.6 Menu Utama

7. Menu Laporan User (Web)

Menu laporan user adalah menu untuk user dalam hal ini praktikan agar dapat melihat nilai praktikum.

Gambar 4.7 Menu Laporan User

8. Menu Laporan Admin (Web)

Menu laporan admin adalah menu untuk user dalam hal ini kepala laboratorium agar dapat melihat hasil nilai praktikum tiap sesi dan modul.


(73)

Gambar 4.8 Menu Laporan Admin

9. Menu Aktivasi (Web)

Menu aktivasi adalah menu kepala laboratorium untuk mengubah status praktikum yang akan diaktifkan.

Gambar 4.9 Menu Aktivasi

4.3 Source Code Program

Berikut ini akan dijelaskan beberapa source code program sistem penilaian praktikum yang diterapkan pada laboratorium Basis Data UPN “VETERAN” JATIM.

a. Menampilkan nilai berdasarkan sesi, jenis nilai, dan modul pada form

input nilai praktikum. Berikut ini adalah kutipan kode menampilkan nilai dengan pilihan jenis nilai adalah tugas pendahuluan (tupen) :

Dim AXEcess As New localhost.Service

Dim du, dut As String

Sub viewtp()

du = "nilai_tupen" dut = "Nilai Tupen"


(1)

73

Gambar 5.6 Pelaporan Eksternal Aplikasi Web

5.2 Penerapan JSON dan XML Web Service pada Sistem Penilaian

Praktikum

Teknis penerapan web service sepenuhnya tergantung kebutuhan dan kreatifitas pihak pengembang, dengan mempertimbangkan sistem yang dibuat. Berikut beberapa contoh penerapan web service berbasis JSON dan XML :

a. Menampilkan Data Nilai Praktikum pada Proses Input Nilai

Pada proses menampilkan data nilai praktikum ini memanggil satu fungsi web service dengan nama “tampilnilai”. Fungsi dengan nama “tampilnilai” ini membutuhkan empat parameter untuk melengkapi string query yang ada di dalam fungsi. Dengan adanya parameter ini, fungsi “tampilnilai” dapat menampilkan data nilai praktikan berdasarkan pilihan jenis nilai, sesi, dan juga modul. Setelah nilai parameter didapatkan, selanjutnya web service mengambil data dari database yang kemudian mengubah format data menjadi XML. Selanjutnya format data


(2)

XML tersebut dikirim ke pihak request (aplikasi penilaian praktikum berbasis desktop) dan menampungnya ke dalam datagrid.

b. Menyimpan Data Nilai Praktikan pada Proses Input Nilai

Menyimpan data nilai praktikum merupakan proses lanjutan dari proses menampilkan data nilai praktikum. Pada proses ini, fungsi web service yang digunakan adalah “svdtapil”. Fungsi “svdtapil” membutuhkan empat parameter untuk melengkapi string query yang ada di dalam fungsi. Karena fungsi “svdtapil” ini adalah fungsi untuk meng-update nilai, maka format data yang akan digunakan adalah format data JSON. Dengan format data JSON yang kecil ini, proses update nilai menjadi lebih cepat daripada format data XML.

5.3 Evaluasi Sistem

Dari penelitian yang telah dilakukan, didapat beberapa keuntungan dan kerugian dalam mengimplementasi web service, antara lain :

a. Keuntungan Web Service :

1. Web Service menyediakan interoperabilitas antar berbagai aplikasi perangkat lunak yang berjalan pada platform yang berbeda.

2. Dengan pemanfaatan HTTP, Web Service dapat bekerja melalui banyak pengukuran keamanan firewall yang umum tanpa menuntut perubahan bagi aturan firewall filtering.

3. Web Service mengijinkan penggunaan kembali suatu service dan komponen didalam suatu infrastruktur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(3)

75

b. Kekurangan Web Service :

1. Standarisasi Web Service belum lengkap atau belum final, karena masih dalam tahap pengembangan.

2. Web Service dapat saja memiliki kinerja yang lemah dibandingkan dengan pendekatan komputasi terdistribusi lain seperti RMI, CORBA, atau DCOM. Ini merupakan suatu trade-off yang umum ketika memilih format yang text-based.


(4)

76

6.1 Simpulan

Berdasarkan evaluasi sistem yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Sistem penilaian praktikum berbasis JSON web service dibangun dengan menggunakan aplikasi Microsoft Visual Studio 2005 dan manajemen database dengan Microsoft SQL Server 2005.

b. Aplikasi penilaian praktikum berbasis desktop dan web yang dapat berkomunikasi dengan JSON web service melalui fungsi-fungsi yang terdapat dalam web service itu sendiri sehingga dapat saling bertukar data satu dengan yang lainnya.

6.2 Saran

Beberapa saran yang digunakan untuk pengembangan sistem penilaian praktikum berbasis JSON Web Service pada Lab. Basis Data UPN “Veteran” Jatim antara lain :

a. Sistem penilaian praktikum berbasis JSON web service ini dapat dikembangkan menjadi sistem penilaian yang lebih baik dengan mengimplementasikan JSON sepenuhnya apabila metode tersebut telah dikembangkan oleh pihak JSON itu sendiri.

b. Karena sistem penilaian praktikum ini tidak membahas tentang pendaftaran praktikum oleh praktikan, maka dalam pengembangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(5)

77

ke depan sistem penilaian ini dapat menambahkan proses input praktikan dari sesi praktikum yang berbeda-beda.

c. Karena interface proses input nilai praktikum masih dalam standart IMK (Interaksi Manusia Komputer), pihak yang ingin mengembangkan sistem ini dapat menambahkan fitur yang jauh memudahkan user dalam proses input nilai dengan ide-ide atau kreatifitas yang lebih cemerlang.


(6)

78

Crockford, D., 2006, Introducing JSON, (Online): http://www.json.org/, (diakses tanggal 04 Juli 2011)

Gottschalk, Karl, 2000, Web Services Architecture Overview, (Online): http://www.ibm.com/developerworks/webservices/library/w‐ovr/, (diakses tanggal 08 September 2011)

Martin, Joe; Tomson, Brett, 2004, Belajar Sendiri ASP .NET, Penerbit ANDI, Yogyakarta

Siswoutomo, Wiwit, 2009, The Secret Of VB .NET, Elex Media Komputindo, Yogyakarta

Utama, Yadi, 2010, Web Service PHP Dengan NuSOAP Toolkit, Penerbit ANDI, Yogyakarta

W3C Working Group, 2004, Web Services Architecture, (Online): http://www.w3.org/TR/ws‐arch/, (diakses tanggal 30 Juli 2011)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :