Gambar 2.4 Kincir angin Savonius www.cleangreenenergyzone.com
2. Kincir angin Darrieus
Kincir angin Darrieus adalah kincir angin sumbu vertikal berbentuk aerofoil dan memanfaatkan gaya lift dari angin. Kincir angin ini dapat menerima angin
dari segala arah.
Gambar 2.5 Kincir angin Darrieus http:img.bhs4.com
Kelebihan dari kincir angin poros vertikal diantaranya adalah: a.
Kincir angin sumbu vertikal  menerima  angin  dari  segala  arah  sehingga tidak perlu diubah posisinya jika arah angin  berubah, tidak  seperti kincir
angin sumbu horizontal yang memerlukan mekanisme tambahan untuk menyesuaikan rotor turbin dengan arah angin.
b. Tidak membutuhkan struktur menara yang besar dan tinggi.
c. Konstruksi kincir lebih sederhana.
d. Kincir angin sumbu vertikal dapat didirikan dekat dengan permukaan tanah,
sehingga memungkinkan menempatkan komponen mekanik dan  komponen elektronik yang mendukung beroperasinya turbin.
e. Perawatan  lebih  mudah  karena  sebagian  besar  komponennya  terletak  dekat
dengan permukaan tanah. Selain memiliki kelebihan, kincir angin sumbu vertikal juga memiliki kelemahan,
yakni: a.
Tinggi  dan swept  area lebih  terbatas  dibanding  dengan turbin angin sumbu horisontal.
b. Memerlukan  permukaan  tanah  yang  relatif  datar  sehingga  tidak  cocok
didirikan ditempat-tempat yang terlalu curam. c.
Kebanyakan kincir angin sumbu vertikal hanya menghasilkan energi dengan efisiensi  sekitar  50  dari  efisiensi  yang  dapat  dihasilkan  oleh kincir angin
sumbu horisontal.
2.4 Grafik Hubungan Antara C
p
Terhadap TSR
Menurut Albert Betz seorang ilmuan Jerman bahwa koefisien daya maksimal dari kincir angin adalah sebesar 59 seperti yang terlihat pada Gambar 2.5
d a n nama untuk batas maksimal tersebut dengan Betz limit.
Gambar 2.6 Grafik hubungan antara koefisien daya C
p
dengan tip speed ratio TSR dari beberapa jenis kincir
Sumber: www.intechopen.com
2.5 Rumus Perhitungan
Berikut  ini  adalah  rumus-rumus  yang  digunakan untuk  perhitungan  dan analisis kincir angin yang akan diteliti.
2.5.1  Rumus Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Energi kinetik  pada  angin  adalah  energi  yang  dimiliki  angin  ketika  angin  itu  bergerak,
dimana dapat dirumuskan:
= 1
2 .
1
dengan : E
k
= Energi kinetik m = masa udara
v = kecepatan angin Daya  adalah  energi  persatuan  waktu,  sehingga  dapat  dituliskan  dengan
rumus sebagai berikut: =
1 2
̇ .
2
dengan: P
in
= daya angin watt ṁ
= masa udara yang mengalir persatuan waktu kgs v = kecepatan angin
sedangkan untuk ṁ dapat dicari dengan rumus sebagi berikut: ̇ =
. .
3
dengan : ρ =
masa jenis udara kgm
3
A = luas penampang sudu m
2
Dengan menggunakan persamaan 3 maka daya angin P
in
dapat dirumuskan menjadi
= 1
2 . .
yang dapat disederhanakan menjadi :
= 1
2 . .
4
2.5.2  Rumus Torsi
Torsi adalah gaya yang bekerja pada poros yang dihasilkan oleh gaya dorong pada sumbu kincir. Torsi dapat dihitung dengan  mengkalikan gaya pembebanan
F  dengan  jarak  lengan  torsi  ke  poros r.  Perhitungan  torsi  dapat  dituliskan sebagai berikut :
= .
5
dengan: F = gaya pembebanan N
r = jarak lengan torsi ke poros m
2.5.3  Rumus Daya Kincir
Daya yang dihasilkan kincir P
out
adalah daya yang dihasilkan kincir akibat adanya angin  yang melintasi sudu kincir. Pada umumnya persamaan daya gerak
melingkar dapat dituliskan sebagai berikut: = .
6
dengan : T = torsi N.m
ω = kecepatan sudut, dapat diperoleh dari:
= 2
60