METODOLOGI DAN DATA Analisis Faktor-faktor Antropogenik Dan Skenario Emisi Karbondioksida Di Indonesia Menggunakan Model Stirpat.

4

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di muka, masalah penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pengaruh dan kontribusi diantara faktor-faktor antropogenik terhadap emisi karbondioksida di Indonesia? 2. Berapakah proyeksi emisi karbondioksida di Indonesia pada tahun 2010- 2035 menggunakan beberapa skenario? 3. Apakah implikasi dan saran kebijakan nasional dari hasil analisis dan proyeksi menggunakan model STIRPAT pada tahun 2010-2035?

2. METODOLOGI DAN DATA

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan berlandaskan kepada diperolehnya data-data numerik yang diolah secara statistik menggunakan piranti lunak NCSS 10 Data Analysis dan Statistica 12 untuk keperluan analisis ketiga faktor antropogenik dan tren emisi karbondioksida rentang 30 tahun serta Microsoft Excel 2007 untuk keperluan proyeksi emisi karbondioksida menggunakan model STIRPAT terhadap beberapa skenario periode 26 tahun yang asumsinya berasal dari kebijakan pemerintah Indonesia atau sumber lain yang relevan. Skenario dan asumsinya diberikan Lampiran 1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya adalah data sekunder. Data yang diperoleh berupa data urut waktu time series periode tahun 1980-2009 yang berupa data tunggal satu negara Indonesia, pemilihan periode waktu tersebut didasarkan kepada ketersediaan data. Sumber data berasal dari World Economic Outlook WEO bulan April 2015 yang dikeluarkan International Monetary Fund IMF, Carbon Dioxide Information Analysis Center CDIAC dari Oak Ridge National Laboratory yang diadopsi oleh World Development Indicator WDI 2014 yang dikeluarkan Bank Dunia, dan British Petroleum BP Statistical Review of World Energy 2015. Adapun variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan pada Tabel 1 berikut. 5 Tabel 1. Deskripsi Variabel yang Digunakan dalam Analisis: 1980-2009 dan Proyeksi: 2010-2035 i No. Variabel Definisi Satuan Simbol Sumber 1 Emisi CO 2 ii Emisi CO 2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, produksi semen, dan flaring gas iii Metrik ton per tahun I WDI 2 Populasi Populasi tengah tahun Orang P WEO 3 PDB per kapita iv PDB dibagi populasi tengah tahun Rupiah menurut harga konstan 2010 A WEO 4 Perubahan Teknologi =intensitas energi primer v Konsumsi energi primer per satuan PDB tonnes of oil equivalent toe per satuan Rupiah menurut harga konstan 2010 T BP- WEO 5 PDB vi nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode 1 tahunan Rupiah menurut harga konstan 2010 - WEO 6 Konsumsi Energi Primer vi Konsumsi energi sebelum diubah ke bentuk bahan bakar akhir Million tonnes of oil equivalent Mtoe - BP Keterangan: i Tahun 2010 dipilih sebagai tahun dasar untuk keperluan proyeksi sesuai dengan panduan RAN-GRK yang digariskan pemerintah Indonesia melalui Bappenas. Begitu pun, untuk tahun akhir sampai 2035 yang disesuaikan dengan proyeksi populasi Indonesia yang disusun oleh Bappenas, BPS, dan UNFPA. ii Emisi GRK yang diperhitungkan hanya emisi CO 2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, produksi semen, dan flaring gas tidak termasuk faktor Land Use, Land-Use Change and Forestry LULUCF dalam satuan CO 2 -ekuivalen karena ketersediaan data. iii Flaring gas Gas suar bakar adalah gas yang dihasilkan oleh kegiatan eksplorasi dan produksi atau pengolahan minyak atau gas bumi yang dibakar karena tidak 6 dapat ditangani oleh fasilitas produksi atau pengolahan yang tersedia sehingga belum termanfaatkan Permen ESDM No. 312012 pasal 1 ayat 2. iv PDB perkapita yang dipilih dalam bentuk riil harga konstan, bukan harga berlaku dalam mata uang Rupiah untuk keperluan perhitungan laju pertumbuhan juga untuk menyesuaikan dengan satuan intensitas energi yang harus dalam satuan mata uang lokal atau dalam satuan purchasing power parity. v Intensitas energi dipilih untuk menggambarkan perubahan teknologi karena ia berhubungan dan memiliki relevansi yang tinggi dengan populasi ataupun tingkat ekonomi seperti telah diulas di subbab 2.1.3.3. Yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah intensitas energi primer yang disesuaikan dengan ketersediaan data konsumsi energi primer dan laju pertumbuhannya. vi PDB dan konsumsi energi primer digunakan untuk perhitungan PDB perkapita dan intensitas energi primer pada tahap proyeksi, dimana laju pertumbuhan pada bentuk itu yang menjadi dasar asumsi dalam skenario. Metode analisis yang digunakan adalah model STIRPAT yang dikembangkan oleh Dietz dan Rosa 1997 melalui persamaan linear dan polinomial berikut. ln I t = a + b ln P t + c ln P t 2 + d ln A t + e ln A t 2 + f ln T t + ε t 1 dan ln I t = a + b ln P t + c ln A t + d ln T t + ε t = a + b ln P .1+n t + c ln A .1+g t + d ln T .1-i t + ε t 2 dimana: I = emisi karbondioksida, P = populasi, A = PDB perkapita, dan T = Intensitas Energi =Konsumsi Energi Primer dibagi PDB, subskrip t menyatakan tahun analisis, a-b-c-d-e = koefisien regresi dalam bentuk persamaan logaritma dinamakan juga sebagai elastisitas, ε = error term, n = laju pertumbuhan populasi per tahun, g = laju pertumbuhan PDB perkapita per tahun, dan i = laju pengurangan intensitas energi per tahun. 7

3. HASIL DAN PEMBAHASAN