f. Pengaruh faktor emosional
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi individu. Kadang-kadang,
suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustrasi atau
pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu
frustrasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang
lebih persisten dan bertahan lama. B.
Bimbingan Klasikal di SMA Stella Duce II Yogyakarta
Menurut Rochman Natawidjaja Winkel Sri Hastuti, 2006: 29, bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat
bertindak wajar sesuai dengan tuntutan keadaan keluarga dan masyarakat. Sedangkan konseling menurut Andi Mappiare Winkel Sri Hastuti,
2006: 29 adalah serangkaian kegiatan paling pokok bimbingan dalam usaha membantu konseli secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat
mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau
masalah khusus.
Jenis layanan bimbingan dan konseling yang terdapat di SMA Stella Duce II Yogyakarta meliputi bimbingan klasikal atau bimbingan
kelompok dan bimbingan pribadi. Bimbingan klasikal diadakan pada jam
bimbingan dan konseling yang telah dijadwalkan. Bimbingan klasikal yang terdapat di SMA ini tidak selalu diadakan di dalam kelas, ada
kalanya bimbingan diadakan di luar kelas. Sedangkan bimbingan pribadi diadakan dalam bentuk konseling individual. Layanan konseling
diselenggarakan pada saat jam istirahat, jam kosong atau sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Salah satu layanan bimbingan di SMA Stella Duce II Yogyakarta yang diperuntukkan bagi siswa sesuai dengan kebutuhan siswa adalah
layanan bimbingan klasikal. Kegiatan layanan bimbingan klasikal bertujuan untuk mendampingi siswa dalam mengenal diri, lingkungan dan
mengembangkan karier Prayitno, 2002: 5. Dalam pencapaian tujuan tersebut, layanan bimbingan klasikal di Sekolah Menengah diarahkan pada
terpenuhinya setiap tugas perkembangan remaja pada bidang-bidang pribadi-sosial, belajar, dan karir. Tujuan tersebut dapat diterapkan melalui
penyusunan topik-topik bimbingan klasikal. Topik-topik bimbingan berisi pokok bahasan dari setiap aspek tugas perkembangan remaja. Sedangkan
menurut Winkel 1997: 519 tujuan pelayanan bimbingan klasikal, yaitu: supaya siswa yang dilayani mampu mengatur kehidupan sendiri, memiliki
pandangannya sendiri dan tidak sekedar mengikuti pendapat orang lain, mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri akibat atau
konsekuensi dari segala tindakannya. Bidang-bidang bimbingan yang dapat diupayakan dalam pelayanan
bimbingan klasikal Prayitno dkk, 1997: 65-68 yaitu:
1. Bidang bimbingan pribadi