4. Dorongan dan emosi, perkembangan dan dorongan emosi anak tunagrahita berbeda-beda sesuai dengan tingkatan ketunagrahitaan
masing-masing. Kehidupan emosinya lemah, mereka jarang menghayati perasaan bangga, tanggung jawab dan hak sosial.
5. Organisme, struktur dan fungsi organisme pada anak tunagrahita umumnya kurang dari anak normal. Dapat berjalan dan berbicara diusia
yang lebih tua dari anak normal. Sikap dan gerakannya kurang indah, bahkan banyak diantaranya yang mengalami cacat bicara.
Seseorang dikatakan tunagrahita apabila memiliki tiga indikator, yaitu: 1 Keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum atau dibawah rata-rata.
2 Ketidakmampuan dalam perilaku sosial adaptif, dan 3 Hambatan perilaku sosial adaptif terjadi pada usia perkembangan yaitu
sampai dengan usia 18 tahun.
2.5.1.2 Penggolongan Anak Tunagrahita
Tingkat kecerdasan seseorang diukur melalui tes intelegensi yang hasilnya disebut dengan IQ Itelegence quotient. Tingkat kecerdasan bisa
dikelompokan kedalam tingkatan sebagi berikut: 1 tunagrahita ringan memiliki IQ 70-55, 2 tunagrahita sedang memiliki IQ 55-40, 3 tunagrahita berat memiliki
IQ 40-25, 4 tunagrahita berat sekali memiliki IQ 25. Yani Maemulyani dan Caryoto 44-45
Penggolongan anak tunagrahita untuk keperluan belajar sebagaia berikut: 1. Educable merupakan, anak pada kelompok ini masih mempunyai
kemampuan dalam akademik setara dengan anak regular pada kelas 5 sekolah dasar.
2. Trainable merupakan, mempunyai kemampuan dalam mengurus diri sendiri, pertahanan diri, dan penyesuaian sosial sangat terbatas
kemampuannya untuk mendapatkan pendidikan secara akademik. 3. Custodia merupakan, dengan pembelajaran latihan yang terus menerus
dan khusus dapat melatih anak tentang dassar-dasar cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang bersifat komunikatif.
Penggolongan tunagarahita untk keperluan pembelajaran menurut B3PTKSM sebagai berikut :
1. Taraf perbatas borderline dalam pendidikan disebut sdebagai lamban belajar slow learner dengan IQ 70-85
2. Tunagrahita mampu didik educabie mentally retarded IQ 50-75. 3. Tunagrahita mampu latih trainable mentally dengan IQ 30-50 atau 35-
55. 4. Tunagrahita butuh rawat dependent or protoundly mentally retarded
dengan IQ dibawah 25 atau 30. Secara klinis, tunagrahita dapat digolongkan atas dasar tipe atau cirri-ciri
jasmani secara berikut: 1. Sindroma down atau Sindroma mongoloid merupakan kelainan genetic
yang terjadi pada kromosom yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas merupakan kelainan yang berdampak
pada keterbelakanagan pertumbuhan fisik dan mental. 2. Hydrocephalus yaitu ukuran kepala besar dan berisi cairan.
3. Microcephalus yaitu ukuran kepala terlalu kecil dan Makrochepalus yaitu ukuran kepala terlalu besar.
Ciri-ciri fisik dan penampilan anak tunagrahita dalam penampilan anak tuna grahita kelihatan, biasanya ditunjukan dengan perilaku yang berbeda
dengan anak seusianya, cara mereka berbicara, melakukan geraka, dan performan wajah mereka hampir sama terutama pada anak downsyndrome.
2.6 Pembelajaran Siswa Berkebutuhan Khusus